Anda di halaman 1dari 21

Presentasi Kasus:

ATRIAL FIBRILASI

Program Internsip Dokter Indonesia


Rumkit Tk. II Dustira
2019
Identitas Nama: Ny. AS
Usia: 67 tahun
Tanggal Masuk RS: 29/04/2019

Anamnesis
Memar pada kedua tangan dan kaki yang sejak 1 bulan smrs. Memar timbul tiba-tiba tanpa ada riwayat
trauma. Keluhan disertai dengan rasa seringnya rasa berdebar-debar yang hilang timbul, mudah lelah saat
beraktivitas, sesak nafas,dan pusing. Keluhan berdebar dirasakan pertama kali sejak 1 tahun lalu dan
pasien rutin mengonsumsi obat simarc (warfarin) 2mg malam, eritromisin 2x250mg, furosemid 40mg pagi,
bisoprolol 1x5mg malam.
Pasien memiliki penyakit jantung rematik sejak tahun 2015 dan rutin meminum obat. Riwayat penyakit
seperti keluhan benjolan leher dan berkeringat banyak disangkal. Riwayat HT, penyakit ginjal, dan DM tidak
ada.
Kebiasaan merokok, kolesterol, dan riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung tidak ada.
2
Pemeriksaan Fisik Kepala : t.a.k
Leher : KGB tidak teraba,JVP 5+2cm
Thoraks :
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi : P/ taktil fremitus kanan = kiri, sela iga melebar (-)
KU: compos mentis,sakit
sedang C/ ictus cordis di SIC V 2 jari medial LMCS
Vital sign Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
TD : 100/70N Auskultasi: P/ vesikuler +/+, Ronchi (-/-)
Nadi : 78 x/menit, ireguler C/ S1-2ireguler, murmur diastolik di apex
HR : 97x/menit Abdomen
RR : 20 x/menit Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)
S : 36.7°C aksilla Palpasi : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), ascites (-),
Lien/hepar tidak teraba membesar
Perkusi : Tympani (+), shifting dullness (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral dingin (+/+), edema (-/-), sianosis (-/-), CRT 2”/2”, turgor kulit
kembali cepat
3
EKG

HR : 80X/menit
Irama AF

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Lab Hasil
DARAH RUTIN
Hb 10.1
Leukosit 5.5 DIAGNOSIS:
Trombosit 184
GDS 127
Koagulopati e.c warfarin
Ureum 34 AF NVR
Kreatinin 0,9
HEMOSTASIS RHD – MS
PT 36.2
APTT 58.4
INR 3.78

HASIL ECHOCARDIOGRAPHY
(MARET 2018):

MS ringan, MR ringan, MVA 2,2cm The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Tatalaksana

 Rawat di R III
 IVFD NaCl 0,9%
 Inj Vit K 3x1amp
 As traneksamat 3x500 mg PO prn
 Eritromisin 2x250 mg PO
 Furosemid 1x40 mg PO
 Bisoprolol1x5 mg PO
 Simarc 1x2 mg (TUNDA)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


TINJAUAN PUSTAKA
Atrial Fibrilasi
DEFINISI
 Fibrilasi Atrium adalah takiartimia supraventrikular yang khas, dengan aktivasi
atrium yang tidak terkoordinasi mengakibatkna perburukan fungsi mekanis
atrium.

Epidemiologi
Fibrilasi atrium (FA) → aritmia paling sering (1-2%)

Framingham Heart Study (1948) dalam periode 20 tahun → 2,1% (♂) dan 1,7% ( ♀)

MONICA (multinational MONItoring of trend and determinant in CArdiovascular disease) di Jakarta → 0,2%, rasio ♂: ♀  = 3:2

RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita → 7,1% (2010); 9,0% (2011); 9,3% (2012) dan 9,8% (2013)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Penegakan
Anamnesis :
- Palpitasi
Diagnosis (1)
- Mudah lelah
- Sinkop
- Kelemahan umum, pusing

Pemeriksaan Fisik
- Tanda vital : denyut nadi irregular, 110-140x/menit
- Kepala & Leher : eksoftalmus, pembesaran tiroid, peningkatan JVP
- Thoraks : tanda gagal jantung -> dasar terjadinya atrial fibrilasi, bunyi jantung tambahan S3, pulsus defisit
- Abdomen : asites, hepatomegali -> gagal jantung kanan
- Ekstremitas bawah : sianosis, clubbing finger

Pemeriksaan penunjang
- EKG : laju jantung 140x/menit, QRS lebar setelah siklus interval R-R panjang pendek (Phenomena
ashman)
- Echo : evaluasi penyakit katup jantung, evaluasi ukuran atrium
Evaluasi Klinis
Skor simtom → skor EHRA (European Heart Rhythm
Association)

Camm AJ, et al. Guidelines for the management of atrial fibrillation. ESC
2010;12:1360-420.
Klasifikasi FA
KATEGORI FA TAMBAHAN MENURUT CIRI-CIRI DARI PASIEN
FA sorangan (lone): tanpa penyakit struktur kardiovaskular dan
usia di bawah 60 tahun
FA non-valvular: tidak terkait dengan penyakit rematik mitral,
katup jantung protese atau operasi perbaikan katup mitral
FA sekunder: akibat kondisi primer lain yang menjadi pemicu FA,
seperti infark miokard akut, bedah jantung, perikarditis,
miokarditis, hipertiroidisme, emboli paru, pneumonia atau penyakit
paru akut lainnya. Sedangkan FA sekunder yang berkaitan
dengan penyakit katup disebut FA valvular

BERDASARKAN KECEPATAN LAJU RESPON VENTRIKEL (INTERVAL RR)

FA dengan respon ventrikel cepat


Laju ventrikel >100x/menit
FA dengan respon ventrikel normal
Laju ventrikel 60-100x/menit
FA dengan respon ventrikel lambat
Laju ventrikel <60x/menit
Patofisiologi FA

Wijffels MC, et al. Circulation 1995;92:1954-68


Tatalaksana FA Pencegahan stroke

Akut

Kendali laju

Jangka panjang

Akut

Kendali irama

Jangka panjang
Kendali Akut Kendali jangka panjang

Kendali Laju
• antagonis kanal kalsium
(diltiazem 30 mg atau
verapamil 80 mg), penyekat
beta (propanolol 20-40 mg,
bisoprolol 5 mg, atau
metoprolol 50 mg), amiodaron,
digoksin

Kendali Irama
• Tidak stabil -> Kardioversi
elektrik . Stabil -> setelah
kendali laju, bisa kerdioversi
farmakologis (obat antiaritmia
iv)/kardioversi elektrik
Kendali jangka panjang

15
Penaksiran Risiko
Stroke

16
Pemilihan
Antikoagulan

Camm AJ, et al. 2012 focused update of the ESC Guidelines for the management
of atrial fibrillation. Eur Heart J. 2012;33:2719-47.
Penaksiran Risiko
Perdarahan

18
19
AF pada kelainan valvular
Kelainan katup sering menimbulkan FA. Tatalaksana FA pada
kelainan katup umumnya hanya dapat dilakukan kendali laju,
karena kendali irama sering sulit dilakukan terutama bila ukuran
atrium kiri dari ekokardiografi >45mm. Upaya kendali irama pada
pasien stenosis mitral dapat dilakukan dengan kardioversi
elektrik setelah kelainan katup dikoreksi dengan Baloon Mitral
Valvuloplasty (BMV) ataupun operasi. Kelainan katup dengan FA
merupakan indikasi untuk pemberian antikoagulan oral jenis AVK
(warfarin, Coumadin).

20
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai