( Thomas. 2011 : 83 )
Evaluasi Formulasi
1. Uji Referensi Sediaan Lamban
100 ml lambin stok untuk masing-masing formlasi komposisi lamban stok mirip dengan yang ada
di formulasi tidak termasuk obat dan diencerkan menggunakan air. Lamban yang dihasilkan digunakan
sebagai referensi kosong sebagai perbandingan dengan formula, diukur % konten obat dengan mengukeur
daya serap(UV-vesible spechtrophohometer)
2. Uji Steritas
Sampel injeksi diambil dalam jarum suntik kaca, sebuah propilfer 1,5 mm ditempatkan pada
jarum, setelah itu disaring 0,22 ; 0,45 ; 1,2 ; dan 1,5 mikrometer ditempatkan untuk menguji apakah sampel
injeksi bisa lewat melalui membran atau tidak.
3. Pembentukan Kristal
10 ml dari masing-masing formula disiapkan dan ditempatkan di pendingin, suhu kamar 37°C,
40°C dan 45°C selama 6 minggu dan diamati pembentukan kristal
4. Perubahan PH
10 ml dari formula ditempatkan pada pendingin, suhu kamar 37°C 40°C dan 45°C selama 6
minggu diamati perubahan warna atau fekemhan
6. % kandungan obat
Estimasi dilakukan sama dengan uji sebelumnya namun interval 1 mingu hingga 6 minggu
7. Kompatibilitas enutup karet
10 ml botol kaca diisi dengan formula ditutup dengan karet butil bamt abu-abu. Botol juga
ditutup dengan sumbat Teflonconted abu-abu bamt dan berfungsi sebagai kontrol botol-botol ditempatkan
tegak dan terbalik selama 4 minggu. Efek dari tabung silasik diuji dengan merendam tabung dalam formula
pada suhu kamar.
Evaluasi
• Kejernihan
Warna dan kejernihan diperiksa secara visual terhadap
permukaan hitam dan putih
• Kandungan obat
Kandungan obat dari formulasi hidung diatur menggunakan
persamaan kurva standar yang dengan kalibrasi kurva standar
menggunakan spektrofotometer uv pada 268 nm. sampel
formulasi diencerkan menggunakan destilasi air dan
absorbansi diukur pada 268 nm menggunakan air kosong rata-
rata dari tiga hasil digunakan sebagai isi obat sebagai sampel.
• PH
PH diukur dalam rangkap tiga untuk PH menggunakan digital
pengukur PH.
Thank you