Anda di halaman 1dari 70

HANDOUT

KE PGRI AN
Dosen
ADI SUSELO, M.Pd
NIDN 07-0405-7103
Pengertian
• PGRI merupakan wadah tempat
berhimpunnya segenap guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai organisasi
perjuangan, organisasi profesi dan organisasi
ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila.
Tujuan PGRI
1. Mewujudkan cita-cita proklamasi
2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional
3. Berperan aktif mengembangkan sistem
pendidikan nasional
4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru ttg
mutu dan profesi
5. Menjaga, memelihara, membela serta
meningkatkan harkat dan martabat guru dan
tenaga kependidikan
Tugas & Fungsi PGRI
1. Meningkatkan keimanan & ketaqwaan thd Tuhan YME
2. Membela, mempertahankan, mengamankan &
mengamalkan Pancasila
3. Mempertahankan & melestarikan NKRI
4. Meningkatkan integritas bangsa & kesatuan &
persatuan bangsa
5. Melaksanakan & mengembangkan sisdiknas
6. Membina & bekerjasama dengan himpunan
profesi/keahlian sejenis bidang pendidikan yang
bergabung/bermitra dg PGRI
7. Mempersatukan semua guru & tenaga kependidikan
8. Mengupayakan & mengevaluasi terlaksananya
peningkatan kualitas akademik, sertifikasi & akreditasi
sbg lisensi bagi pengukuhan kompetensi profesi guru
9. Menegakkan & melaksanakan kode etik & ikrar guru
10.Mengadakan hubungan kerjasama dg lembaga
pendidikan, organisasi pendidikan, ormas dlm rangka
peningkatan mutu pendidikan & kebudayaan
11. memelihara, membina & mengembangkan
kebudayaan nasional & daerah
12. Menyelenggarakan & membina anak lembaga
PGRI
13. Memelihara & mempertinggi kasadaran guru
akan profesinya meningkatkan mutu, keahlian,
kemampuan, pengabdian, prestasi & kerjasama
14. Memelihara & meningkatkan mutu
keorganisasian PGRI
Sifat & Semangat PGRI
• Sifat unitaristik : tanpa memandang perbedaan
ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku,
golongan, gender & asal usul
• Sifat independen : prinsip kemandirian,
kemitrasejajaran, tidak berpolitik praktis, tidak
terikat & mengikat diri pada kekuatan partai politik
• Semangat : demokrasi, kekeluargaan, keterbukaan &
tanggungjawab etika, moral, serta hukum, dengan
menempatkan kedaulatan organisasi di tangan
anggota & dilaksanakan sepenuhnya dlm kongres
PGRI
Anggota PGRI
1. Anggota biasa : guru, dosen, tenaga
kependidikan, para ahli yang mejalankan
pekerjaan pendidikan, pejabat di bidang
pendidikan, pensiunan guru, dosen, ahli di
bidang pendidikan
2. Anggota luar biasa : petugas lain yg erat
kaitannya dg tugas kependidikan, yang berijazah
LPTK ttp tidak bekerja di bidang pendidikan
3. Anggota kehormatan : seseorang yang atas usul
pengurus karena jasanya di bidang pendidikan
LAMBANG PGRI

CITA-CITA LUHUR

PENGABDIAN THD
NEGARA, BANGSA &
PENGABDIAN
TANAH AIR

FUNGSI GURU &


PANCASILA PENGABDIAN YG DILANDASI
KESUCIAN & CINTA KASIH

KEMAKMURAN
SUMBER ILMU
Organisasi
• Organisasi : adalah suatu sistem yang terdiri dari pola
aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan
berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai
suatu tujuan
• Unsur-unsur organisasi :
1. Sistem
2. Pola aktivitas
3. Sekelompok orang
4. Tujuan
Perilaku organisasi : bidang ilmu yang mempelajari tentang
interaksi manusia dalam organisasi yang meiliputi studi
secara sistematis tentang perilaku, struktur dan proses di
dalam organisasi
SEJARAH PGRI
• Sebelum kemerdekaan :
 1912 : PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda) ketua
Karto Soebroto
 1919 : PGHB pecah menjadi : PGB (Persatuan Guru
Bantu), PNS (Persatuan Normalschool), KSB (Oud
Kweeschoolieren Bond), SOB (School Opzieners Bond)
 1932 : PGHB diganti menjadi PGI (Persatuan Guru
Indonesia) yang terdiri dari NIOG (Nederlands Indische
Onderwys Genootschap), COV (Chistlijke Oderwijs
Vereniging), KOB (Katolieke Onderwosbond), VVM
(Vere-niging Van Muloleerkrachten)
• Awal Kemerdekaan :
 Kongres I PGRI di Surakarta : 24 – 25 Nopember 1945 : semua
guru bersatu di bawah naungan PGRI, dengan pendiri : Rh.
Kusnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Jayeng Sugianto, Sumidi
Adisasmito, Abdulah Nurbambang, Sutono. Tujuan : a.
Mempertahankan & menyempurnakan RI, b. Mempertinggi
tingkat pendidikan & pengajaran sesuai dg dasar kerakyatan,
c. Membela hak & nasib buruh umumnya & guru khususnya.
Banyak guru yang ikut berjuang mempertahankan
kemerdekaan.
• Kongres II PGRI di Surakarta : 21 – 23
Nopember 1946, tuntutan : a. Sistem
pendidikan selekasnya didasarkan
kepentingan nasional, b. Gaji guru supaya
tidak dihentikan, c. Diadakan undang-undang
pokok pendidikan & undang-undang pokok
perburuhan.
• Kongres III PGRI di Madiun : 27 – 29 Februari
1948, memutuskan meningkatkan efektivitas
organisasi, memekarkan cabang-cabang.
• Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1959) : Kongres
IV PGRI di Yogyakarta, 26 -28 Februari 1950,
• SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh
Indonesia) : PGRI bergabung ke dalam SOBSI
• Vaksentral
• Non Vaksentral / PKI
• Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965) :
Kongres IX PGRI di Surabaya Okt/Nop 1959 M.E.
Subiadinata sbg ketua umum PB PGRI Kongres X
di Gelora Bung Karno, Jakarta, 1962 Subandri dkk
mengedarkan surat edaran PGRI anti manipol.
Sejak saat itu PGRI memasukkan Pancasila-
Manipol sebagai dasar PGRI
• Lahirnya PGRI Non Vaksentral yang berada
dibawah naungan PKI : PGRI pecah menjadi 2
yaitu PGRI Kongres dan PGRI Non Vaksentral di
bawah kendali PKI
PGRI masa Orde Baru
• Banyak guru yang terjerumus menjadi anggota PGRI
Non Vaksentral / PKI yang kemudian menjadi korban
ada yang dibunuh, ada yang menjadi tahanan politik
• Seperti kelompok-kelompok lainnya para guru juga
membentuk satuan aksi yang diberi nama Kesatuan
Aksi Guru Indonesia (KAGI). Mereka bersama
kelmpok yang lain turun ke jalan meneriakkan Tritura
(bubarkan PKI, retul kabinet 100 menteri, turunkan
harga).
• Konsulidasi organisasi
PGRI sbg Organisasi Perjuangan
• PGRI berjuang mewujudkan hak-hak guru,
kesejahteraan guru, profesionalitas guru
• Cara & bentuk perjuangan : konstitusional,
prosedural, konsepsional
• PGRI secara konsisten & konskuen terus menerus
memperjuangkan kesejahteraan guru baik lahir
maupun batin / material maupun spiritual, agar
memperoleh kepuasan kerja, imbalan kerja, rasa
aman, lingkungan kerja yang kondusif,
pengembangan diri & karirier.
Prinsip-prinsip Perjuangan PGRI
• Kemurnian perjuangan : bersungguh-sungguh,
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab
berdasarkan AD-ART serta program
• Mengutamakan kepentingan organisasi dan
kepentingan anggota
• Mengedepankan nilai-nilai solidaritas,
kesetiakawanan, serta kekompakan dan
keharmonisan
• Sharing secara sinergis dengan berbagai elemen
masyarakat
• Mengedepankan nilai-nilai profesionalitas
Fokus perjuangan PGRI
1. Peningkatan kinerja organisasi
2. Peningkatan profesionalisme guru
3. Pemberdayaan potensi PGRI
4. Peningkatan kesejahteraan
5. Peningkatan peran serta PGRI terhadap
masyarakat
6. Titik fokus perjuangan PGRI : pemberdayaan
guru, sehingga guru dapat menjalankan tugas
dan pengabdian dengan penuh tanggungjawab,
loyalitas & dedikasi
Strategi Perjuangan PGRI
1. Intensifikasi silaturahmi secara vertikal,
horizontal, diagonal
2. Optimalisasi kemitraan secara seimbang dg
berbagai pihak terkait atas dasar saling
menghormati
3. Aktualisasi program kerja yang lebih berpusat
pada hak & martabat anggota
4. Transparansi manajemen organisasi dlm
berbagai tingkatan organisasi
PGRI sebagai Organisasi Profesi
• PGRI sebagai organisasi profesi yang mengabdi
di bidang pendidikan
• PGRI bertugas membina serta
mengembangkan sikap, perilaku & keahlian
para guru….
• Langkah PGRI memberikan perhatian serius
terhadap profesionalisme guru yang dapat
melaksanakan kewajibannya serta
mendapatkan hak-haknya sebagai unsur yang
sangat menentukan kemajuan pendidikan
Maksud & Tujuan PGRI sbg Organisasi
Profesi
• Maksud : untuk meningkatkan sikap
profesionalisme, loyalitas serta dedikasi guru
sebagai anggota utama PGRI
• Tujuan : meningkatkan dedikasi, loyalitas &
profesionalisme guru agar meningkat kinerja
& prestasi guru, selanjutnya akan berdampak
pada peningkatan kualitas lulusan peserta
didik sebagai kontribusi terhadap
pembangunan bangsa
Kewenangan PGRI
1. Kewenangan dalam menetapkan dan
menegakkan kode etik guru,
2. memberi bantuan hukum,
3. memberi perlindungan profesi guru,
4. melakukan pembinaan dan pengembangan
profesi guru,
5. memajukan pendidikan nasional
Tanggung Jawab PGRI
• PGRI memperjuangkan hak-hak guru
• Hak-hak guru :
 Mendapat promosi (kenaikan pangkat / jabatan)
 Memberi penilaian hasil belajar
 Menentukan kelulusan peserta didik
 Memberikan penghargaan kepada peserta didik
 Memberi sangsi kepada peserta didik
 Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas
 Memperoleh akses memanfaatkan sarana & prasarana
pembelajaran
 Kebebasan berserikat dalam organisasi guru
 Berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
 Kesempatan mengembangkan & meningkatkan kualifikasi
akademik & kompetensinya
 Memperoleh akses memanfaatkan sarana & prasarana
pembelajaran
 Kebebasan berserikat dalam organisasi guru
 Berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
 Kesempatan mengembangkan & meningkatkan kualifikasi
akademik & kompetensinya
 Cuti sesuai dengan hak-haknya, untuk studi (untuk
penelitian, penulisan buku, praktik kerja, pelatihan, dsb)
• PGRI ikut aktif & tanggung jawab membangun
kesadaran guru melaksanakan kewajiban
keprofesionalan guru
• Merencanakan pembelajaran
• Melaksanakan pembelajaran yang bermutu
• Menilai & mengevaluasi hasil pembelajaran
• Meningkatkan & mengembangkan kualifikasi
akademik & kompetensinya
• Menjunjung tinggi peraturan perundangan,
hukum, kode etik guru, nilai agama & etika
Upaya Utama PGRI sbg Organisasi
Profesi
• Upaya yang dilakukan :
Upaya peningkatan pendidikan & latihan guru
Upaya peningkatan fungsi & pemanfaatan
kelompok profesi guru
Upaya peningkatan pemanfaatan sumber
daya & sumber dana guru secara efektif
PGRI sbg Organisasi Ketenagakerjaan
• Sifat organisasi serikat pekerja tidak bertentangan
dengan sifat PGRI
• PGRI telah melaksanakan prinsip-prinsip serikat
pekerja sejak 1945 – 1973
• Tahun 1990 terdaftar di Depertemen Tenaga Kerja
sebagai organisasi serikat pekerja dengan SK
Menaker No 197/Men/1990 tgl 5 April 1990
• Kongres XVIII di Bandung tahun 1998, diputuskan
salah satu jati diri PGRI adalah organisasi
ketenagakerjaan
• UU no 13 Th 2003 ttg : ketenagakerjaan,
serikat pekerja / serikat buruh adalah
organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk
pekerja/buruh, baik diperusahaan maupun di
luar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis dan tangungjawab, guna
memperjuangkan, membela serta melindungi
hak dan kepentingan pekerja/buruh, serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh
dan keluarganya.
Hak Pekerja
• Meperoleh perlindungan atas keselamatan &
kesehatan kerja
• Mengakhiri hubungan kerja (syarat :
selambat2nya 30 hari sebelumnya
mengajukan permohonan tertulis, tidak
terkait ikatan dinas, tetap melaksanakan
kewajiban sebelum jatuh tempo)
• Upah
Larangan Pekerja
Pekerja dilarang melakukan pelanggaran yang berakibat
pengakhiran hubungan kerja, al :
• Pelanggaran berat
• Dijerat pidana
• Mangkir
• Pelanggaran perjanjian kerja
Pengakhiran hubungan kerja dapat pula karena :
• Lembaga pailit
• Merugi
• Penggabungan
• Sakit
• Masa pensiun
Perjuangan PGRI sebagai Serikat
Pekerja
PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan berupaya
mewujudkan kesejahteraan anggota, perwujudan
kesejahteraan ditopang :
• Imbalan jasa
• Rasa aman
• Hubungan antar pribadi
• Kondisi kerja
• Kesempatan untuk pengembangan dan
peningkatan karier dan pribadi
PGRI membangun serikat pekerja yang
kuat
• Agar kuat PGRI menjalin hubungan dengan
DPR, orang tua murid, dewan pendidikan
• Menjadi anggota Kongres Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI)
• Menjadi anggota serikat pekerja luar negeri
Education International
• Memprakarsai pembentukan Persatuan Guru
Asean (Asean Council of Teachers)
Gugus Pemikir
• PGRI turut memberi sumbangan pemikiran bidang
pendidikan :
• PGRI bersama Universitas PGRI Yogyakarta berhasil
menyusun rancangan penyempurnaan sistem
pendidikan di Indonesia, yang telah diserahkan ke
Mendikbud dan Komisi VI DPR-RI
• PGRI bersama Universitas PGRI Adibuana Surabaya
dan IKIP PGRI Semarang berhasil menyusun RUU
perlindungan guru disampaikan ke Mendikbud dan
Komisi VI DPR-RI
Dana memperkuat PGRI, diperoleh
1. Iuran anggota
2. Pemasukan iuran optimal
3. Sumber lain di luar anggota
4. Pengurus lincah & tanggap mencari dana organisasi
5. Anggota disadarkan tanggungjawab bayar iuran
6. Bendahara melaksanakan tugas & pengembangan
sumber dana
7. Meningkatkan koperasi guru
8. Peranan & partisipasi anak lembaga PGRI ditingkatkan
9. Mendirikan perusahaan
10. Bentuan yang tidak mengikat
Hak-hak Hukum
1. Memperoleh kesempatan kerja
2. Mendapat diklat
3. Memilih pekerjaan
4. Memperoleh kehidupan layak
5. Memperoleh upah yang adil & layak
6. Memperoleh perlindungan kerja
7. Kebebasan berserikat
8. Mogok
9. Membuat perjanjian
Jaminan Sosial
• Semua guru tanpa memperhatikan jenis
sekolahnya hendaknya menikmati perlindungan
jaminan sosial yang sama
• Pelindungan mulai masa percobaan & pelatihan
• Jaminan sosial sesuai ILO, 1952 : perawatan
medis, tunjangan kesehatan, tunjangan karena
nganggur, tunjangan manula, jaminan kecelakaan
kerja, tunjangan keluarga, tunjangan kehamilan,
tunjangan kecelakaan, tunjangankecacatan
PGRI Menyongsong Masa Depan
Paradikma Baru PGRI
Tantangan PGRI :
• Tantangan global : di era ini ditandai ketergantungan
antar bangsa di dunia, suasana kompetitif segala
bidang, lingkungan yang sedang berubah,
merangsang pemikiran majemuk, memerlukan
sumber daya manusia yang menguasai iptek,
masyarakat meritokrasi, menghormati orang
yang melaksanakan tugas secara efektif & produktif
• Tantangan nasional :
• Tantangan organisasional :
• Tantangan nasional : terjadinya reformasi
mendorong terjadinya pergeseran tatanan
kehidupan : dari pemerintahan otoriter menjadi
demokratis, kehidupan tertutup – kehidupan
terbuka, ekonomi monopoli – pemberdayaan
ekonomi rakyat, komunikasi top down – bottom
up, sentralistik – desentralistik. Menghadapi
tantangan tersebut PGRI dituntut berpartisipasi
dengan melakukan reformasi secara dinamis
dalam segi struktur, kultur, substansi dan sumber
daya manusia, sehingga organisasi ini tetap lestari
& adaptif
• Tantangan organisasional : PGRI harus mampu
beradaptasi terhadap setiap perubahan dari
perubahan berkelanjutan ke transformasi,
perbaikan kualitas ke proses rekayasa, pola kerja
secara matriks ke jaringan kerja, penilaian
penampilan ke manajemen penampilan,
menyerap sumber daya manusia ke
pemberdayaan sumber daya manusia. Agar tetap
eksis di era global, PGRI harus mampu
beradaptasi dan mewujudkan diri sebagai
organisasi pembelajar yaitu organisasi yang
mampu meningkatkan kualitas SDM
Jati Diri PGRI
• Sebagai Organisasi Perjuangan : wadah para guru memperoleh,
mempertahankan, meningkatkan dan membela hak asasi baik
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara maupun
pemangku profesi keguruan.
• Sebagai Organisasi Profesi : wadah kebersamaan menetapkan
standar perilaku profesional, dengan didukung kompetensi : a.
Selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal, b.
Meningkatkan & memelihara citra positif, c. Pengembangan profesi
dengan meningkatkan kualitas pengetahuan, d. Mengejar kualitas &
cita2 dalam profesi, e. Memiliki kebanggaan akan profesinya.
• Sebagai Organisasi Ketenagakerjaan : memperjuangan hak asasi
dan kesejahteraan guru, dengan ditopang : imbalan jasa, rasa aman,
hubungan antar pribadi, kondisi kerja, kesempatan untuk
pengembangan karier dan pribadi.
Nilai Keterbukaan & Lingkup Reformasi
PGRI
Keterbukaan PGRI :
1. Keterbukaan thd partisipasi
2. Keterbukaan thd perbedaan
3. Keterbukaan thd konflik
4. Keterbukaan thd pandangan dan refleksi
5. Keterbukaan thd kesalahan
Reformasi PGRI mencakup aspek :
1. Struktur
2. Kultur
3. Substansi
4. Sumber daya
PGRI pada Era Otonomi Daerah
• PGRI melakukan adaptasi dalam aspek struktur,
kultur, substansi dan sumber daya
• Struktur : dilakukan penyesuaian tanpa
kehilangan jati dirinya
• Kultur : PGRI di daerah memiliki kualitas
keberdayaan, kemandirian, kreativitas, dan
wawasan unggul dalam mewujudkan kinerjanya
• Substansi : program2 kerja terfokus pada amanat
anggota sesuai dengan kondisi daerah
• Sumber daya manusia : perlu dikembangkan guna
menunjang kualitas organisasi
PGRI dalam Kancah Internasional
• PGRI di era globalisasi membangun kemitraan
secara internasional
• Bermitra dengan Educational International (EI),
prioritas program EI :
a. Meningkatkan hak untuk mencapai pendidikan
yang berkualitas bagi semua,
b. Mengusahakan tercapainya standar
internasional ttg hak-hak & keadilan manusia &
ketenagakerjaan,
c. Memperbaiki status guru & pekerja pendidikan
Rencana Strategis PGRI
• Rencana strategis : gambaran PGRI ke depan
• Rencana strategis PGRI meliputi :
1. Lingkungan strategis meliputi : kekuatan,
kelemahan, hambatan & peluang, landasan, visi-
misi, asas, nilai-nilai utama PGRI
2. Program Kerja
Kekuatan
• Jumlah anggota besar
• Struktur organisasi merata s/d desa
• Semangat kekeluargaan, kebersamaan,
kesetiakawanan
• Memiliki semangat juang & integritas yang tinggi
• Modal sejarah & pengalaman
• Tempat berkarya/pengabdian anggota PGRI
tersebar
dana besar dari iuran anggota
• Pengakuan eksistensi PGRI oleh organisasi lain
Kelemahan
• Kurangnya komunikasi antar pengurus dan
anggota
• Hanya sedikit pengurus PGRI yang secara
sungguh2 mengelola organisasi secara
profesional dengan kepedulian yang relatif tinggi
• Kelemahan manajemen
• Audit yang lemah akan keuangan anggota
• Konsep, gagasan dan pemikiran ttg pembangunan
pendidikan jarang datang dari organisasi PGRI
• Kelemahan utama bidang sarpras & dana
Peluang
• Amandemen UUD 1945 ttg pendidikan serta
lahirnya UU no 14 th 2005 ttg guru & dosen
memberi peluang bagi perjuangan PGRI
• Education for All & gerakan wajib belajar, PGRI
bisa berperan
• PGRI yang bersifat unitaristis menjadi penting
dalam kondisi bangsa yang rawan disintegrasi
• UU no 20 th 2003 sebagai acuan pengelolaan
pendidikan
• Masyarakat masih memberi rasa hormat thd
profesi guru
Ancaman
• Perilaku pengurus yang tidak terpuji
• Sebagai organisasi profesi mungkin akan
terganggu posisi, kedudukan, kebersamaan
• Terbuka kesempatan anggota/guru membentuk
organisasi di luar PGRI
• Masuknya tenaga dan budaya asing
• Penegakan hukum akan bisa berdampak pada
guru / unsur dinas pendidikan
• Otonomi daerah belum diikuti kesiapan pemda /
masyarakat
Landasan PGRI (landasan hukum)
• Pancasila
• UUD 1945
• UU no 8 th 1985 ttg Organisasi
Kemasyarakatan
• UU no 21 th 2000 ttg Serikat Pekerja
• UU no 20 th 2003 ttg Sisdiknas
• UU no 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU no 32 th 2004 ttg Pemda
• UU no 14 th 2005 ttg Guru & Dosen
• PP no 27,28,29,30 th 1990
• PP no 72,73 th 1991
• PP no 38, 39 th 1992
• PP no 70 th 1991
• PP no 19 th 2005
• PP no 74 th 2008 ttg Guru
• Keppres no 78 th 1994 ttg Hari Guru Nasional
• Organisasional : AD/ART PGRI hasil kongres XIX
dan Keputusan Kongres PGRI XIX th 2003
Landasan Operasional
• Otoda dilaksanakan berlandaskan solidaritas persatuan & kesatuan, bukan
pemisahan diri
• Otoda dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi & sosial seluruh rakyat
pada gilirannya menjamin rasa keadilan & perlindungan hukum
• Otoda :
a. Tidak boleh menurunkan derajat pendidikan dasar,
b. Tidak boleh mengingkari demokrasi, transparansi & tanggungjawab,
c. Harus menjamin keadilan & persamaan,
d. Menghormati & melindungi hak-hak rakyat,
e. Tercapainya kualitas pendidikan dasar,
f. Peningkatan harkat, martabat & kesejahteraan guru,
g. Memberi perlindungan & kebebasan profesi guru & tenaga
kependidikan,
h. Kebijakan otoda transparan, demokratis & bertnggungjawab
Visi
Terwujudnya PGRI sebagai organisasi
perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan
yang dinamis, mandiri, berwibawa, dan
non partisan yang dicintai anggotanya,
disegani oleh mitranya, dan diakui
keberadaannya oleh masyarakat luas.
Misi
• Misi Nasional : menjaga, mempertahankan
dan meningkatkan persatuan & kesatuan
bangsa, membela & mempertahankan NKRI
yang berdasarkan Pancasila & UUD 1945 serta
mewujudkan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
• Misi Pembangunan Nasional : ikut berperan
serta untuk mensukseskan pembangunan
nasional sebagai bagian pengisian
kemerdekaan.
• Misi Pendidikan Nasional : ikut berperan serta aktif dlm
mensukseskan pendidikan nasional sebagai bagian
pembangunan nasional, khususnya dalam upaya
mengembangkan sumber daya manusia. Berperan aktif
dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan
dan kebudayaan yang berlandaskan asas demokrasi,
keterbukaan, pengakuan hak asasi manusia,
keberpihakan pada rakyat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
• Misi Profesional :
• Misi Kesejahteraan :
• Misi Profesional :
a. Memperjuangkan perwujudan guru profesional
dengan hak & martabatnya serta pengembangan
kariernya.
b. Melaksanakan, mengamalkan, mempertahankan &
menjunjung tinggi kode etik profesi guru Indonesia
c. Membangun sikap kritis thd kebijakan pendidikan
yang tidak memihak kepada kepentingan masyarakat
d. Melaksanakan & mengelola organisasi berdasarkan
tata kelola yang baik
• Misi Kesejahteraan : memperjuangkan perlindungan
hukum, profesi & kesejahteraan anggota PGRI
Asas PGRI
• Pancasila & UUD 1945
• Unitaristik
• Independen
• Profesional
• Non Partisan
• Perjuangan
• Kebermaknaan
• Kebersamaan & kekeluargaan
• Kesetiakawanan sosial
• Keterbukaan
• Keterpaduan & kemitraan
• Demokrasi
Nilai-Nilai Utama PGRI
1. Memegang teguh Pancasila & UUD 1945
2. Unitaristik, independen & non partisan
3. Membangun persatuan, kesatuan & kebersamaan
4. Membangun solidaritas & soliditas guru yang kuat & bersatu
5. Mengedepankan mutu & komitmen moral
6. Menjunjung tinggi profesionalisme organisasi dalam memajukan
pendidikan
7. Disiplin, tertib, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas
8. Membela hak & martabat anggota profesi
9. Membangun & mengedepankan kekeluargaan, persatuan, &
musyawarah dalam mufakat
10. Memotivasi anggota dalam melaksanakan tugas & kewajiban serta
menegakkan disiplin dalam meningkatkan mutu pendidikan
Strategi PGRI
1. Menata, mempertahankan dan meningkatkan citra
PGRI
2. Menjadikan PGRI pilihan utama & pertama para guru
3. Memperjuangkan anggaran pendidikan 20%
4. Memperjuangkan & mengawal realisasi UUGD
5. Memperjuangkan anggota PGRI & guru minimal S1
6. Bekerjasama dg berbagai pihak
7. Memperluas jaringan
8. Mengembalikan kesadaran & kecintaan organisasi
9. Melakukan sosialisasi konstitusi organisasi
10. Mendorong & memperkuat komite sekolah &
dewan pendidikan
11. Meningkatkan kemampuan pengurus
12. Mendorong pelaksanaan manajemen
pendidikan yang transparan & akuntabel
13. Berpartisipasi aktif terwujudnya millenium
development goals
14. Memperjuangkan kesetaraan pendidikan N/S
15. Meningkatkan kompetensi, profesionlitas,
dedikasi & loyalitas anggota PGRI
Perjuangan PGRI
• Guru Menggugat :
a. Penghapusan perlakuan yang berbeda terhadap
guru, dosen & tenaga fungsional lainnya
b. Peningkatan serta penambahan tunjangan fungsional
guru
c. Pemberlakuan sistem penggajian guru & tenaga
kependidikan secara khusus
d. Peningkatan anggaran pendidikan minimal 25%
e. Otonomi daerah menjamin pengelolaan pendidikan
profesional
f. Pembentukan UU khusus yang mengtur status guru
• Bidang perundang2an :
a. Revisi terhadap UU no 2 th 1989
b. Gagasan perlunya UU Guru
c. Memberi masukan ttg perubahan UU no 22 th 1999
• Bidang reformasi pendidikan nasional :
ikut memberi masukan pemerintah tentang pendidikan
berbasis luas, pendidikan berorientasi kecakapan hidup,
kurikulum berbasis kompetensi, manajemen berbasis sekolah,
pendidikan berbasis masyarakat, pembentukan dewan
pendidikan dan komite sekolah, dsb
• Bidang kemitraan nasional & internasional : dengan berbagai
organisasi termasuk PGRI bagian dari education international
(EI)
Kompetensi Guru
• 1. Kompetensi kepribadian : memiliki
keimanan & ketaqwaan, mantap & stabil,
dewasa, arif & bijaksana, jujur, sportif,
berwibawa, berakhlak mulia, secara obyektif
mengevaluasi kinerja sendiri, serta
mengembangkan diri secara berkelanjutan
dan dapat menjadi teladan.
2. Kompetensi pedagogik : karakteristik
memahami wawasan & landasan
kependidikan, memahmi keberadaan peserta
didik, melakukan pengembangan kurikulum
& silabus, merancang pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran yang mendidik
& dialogis, mengevaluasi hasil belajar &
mengembangkan potensi peserta didik.
3. Kompetensi profesional : karakteristik
menguasai materi pelajaran yang luas &
mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran yang
diampu, serta menguasai konsep & metode
disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yag
relevan yang secara konseptual menaungi
atau koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran dan/atau
kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
4. Kompetensi sosial : karakteristik berkomunikasi
lisan, tulis, / isyarat secara santun, menggunakan
teknologi komunikasi & informasi secara fungsional,
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua atau wali peserta didik,
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan norma serta sistem nilai
yang berlaku, dan menerapkan prinsip
persaudaraan sejati & semangat kebersamaan.
Guru Profesional
Profesi :
1. Menggunakan waktu penuh untuk menjalankan pekerjaan
2. Terikat oleh suatu panggilan hidup & memperlakukan
pekerjaannya sebagai perangkat norma kepatuhan & perilaku
3. Memiliki organisasi profesi formal
4. Menguasai pengetahuan yang berguna & ketrampilan atas dasar
spesialisasi atau pendidikan yang sangat khusus
5. Terikat oleh syarat2 kompetensi, kesadaran prestasi & pengabdian
6. Memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis yang tinggi
sekali
(Moore dalam Musaheri, 2009)
Guru Profesionaal :
1. Menguasai bahan ajaran
2. Mengelola program pembelajaran
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media dan sumber belajar
5. Menguasai landasan pendidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi belajar siswa
8. Mengenal fungsi serta program bimbingan dan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip2 dalam menstransfer hasil2 penelitian guna
keperluan peningkatan kualitas pembelajaran
(Tim Konsursium Ilmu Pendidikan, 1988 dalam Musaheri, 2009)
Daftar Bacaan
• Direktorat Tenaga Kependidikan, 2001, Pedoman
Pembinaan Penghargaan bagi Guru, Jakarta, Direktorat
Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Menengah
Depdiknas Jakarta.
• Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
• Musaheri.2009. Ke PGRI an. Yogyakarta. Diva Press.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18
Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam
Jabatan. Jakarta. Depdiknas.
• Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 ttg Guru dan
Dosen. Jakarta. Depdiknas.
TUGAS AKHIR (DIBENDEL)
• Manfaat PGRI bagi guru
• Pembinaan anggota PGRI
• PGRI dan Guru Profesional
• Manfaat Kode Etik Guru
• PGRI dan Perlindungan Guru
• PGRI sebagai Organisasi Perjuangan
• Harapan Guru pada PGRI

Anda mungkin juga menyukai