Anda di halaman 1dari 149

Oleh :

Dr. Frans Liyadi, Sp.Rad


• Organ reproduksi wanita terdiri
dari :
• Uterus
• Ovarium kanan dan kiri
• Adnexa
• Kelainan pada organ-organ ini
dapat dideteksi dengan
pencitraan :
• USG
• X-ray konvensional
• CT-scan
• MRI
• Pencitraan dengan X-ray konvensional
dapat berupa :
1. Foto polos abdomen (BNO)
2. Foto HSG (Histerosalpingografi)
3. Pencitraan lain yang dibuat berkaitan
dengan kelainan pada organ sistem
reproduksi, seperti :
1. Foto Thorax
2. Foto IVP
3. Foto Colon
4. Foto Sistografi
5. USG Upper Abdomen
1.Foto polos abdomen (BNO = Buik Nier
Overzicht) untuk melihat :
A. Jenis bentuk panggul wanita
1. Bentuk GYNECOID
2. Bentuk ANTHROPOID
3. Bentuk ANDROID
4. Bentuk PLATYPELLOID
B. Ada tidaknya massa tumor maupun
kalsifikasi dlm panggul
C. Ada tidaknya ascites
D. Ada tidaknya bayangan IUD (Intrauterine
Device)
Gambaran foto polos abdomen
(plain abdominal film)
A=lambung F=hati
B=colon desendens G=Cecum
C=fleksura hepatis H=Sacrum
D=tepi psoas kiri I=tulang ilium kiri
E=fleksura renalis J=caput femoris kiri

Gambaran foto polos abdomen


(plain abdominal film)
Foto panggul dari seorang penderita dengan bayangan
ADR (IUD) bentuk Cu-T didalam rahim
Bagian dari foto IVP yang memperlihatkan adanya kista
dermoid dengan bayangan gigi geligi didalamnya
2. FOTO TORAKS : untuk :
- Melihat sarang-2 TBC
- Melihat sarang-2 metastasis
di paru
- Melihat kelainan2 pada paru
- Melihat Pleural Effusion
- Melihat keadaan jantung
3. FOTO IVP (Intravenous Pyelography)
- melihat keadaan kedua ginjal dgn
kontras Urografin.
4. FOTO SISTOGRAFI
- untuk melihat keadaan buli-buli dengan
media kontras
5. FOTO COLON
- untuk melihat keadaan kolon dgn
kontras barium sulfat.
6. CT-Scan ( Computed Tomography)
JENIS BENTUK PANGGUL
WANITA
Dari foto BNO dapat dilihat 4
jenis bentuk
panggul wanita :
1. Bentuk GYNECOID
2. Bentuk ANTHROPOID
3. Bentuk ANDROID
4. Bentuk PLATYPELLOID
1. Bentuk GYNECOID ( bentuk bulat) :
- pintu atas panggul (P.a.p) bulat
- diameter AP & diameter transversal +
sama besar ( 11 : 13)
2. Bentuk ANTHROPOID ( bentuk oval
panjang) :
- P.a.p lonjong memenjang ke depan.
- diameter AP (++) .
- diameter transversal berkurang
dibanding panggul ginecoid.
3. Bentuk ANDROID :
- P.a.p. bentuk segitiga
- diameter transversal berkurang terutama
dibagian depan.
- bentuk panggul seperti panggul lelaki.
- Wanita dengan bentuk panggul jenis ini
sering mengalami kesulitan partus.
4. Bentuk PLATYPELLOID (bentuk pipih) :
- P.a.p. pipih
- diameter AP berkurang
- diameter transversal bertambah
SEBAB-2 KEL. BENTUK PANGGUL :
- Kelainan kongenital
- Kelainan akibat trauma / fraktura
- Kelainan akibat Rachitis
AKIBAT KEL. BENTUK PANGGUL :
- Cephalopelvic disproportion dengan
akibat kesulitan partus.
KALSIFIKASI DLM RONGGA PANGGUL
Bisa o.k. :
- Kalsifikasi dari mioma
- Kalsifikasi kista dermoid
- Kalsifikasi karsinoma ovarii
- Kalisifikasi TBC pada Salpingitis
- Kalsifikasi Fibroma ovarii
MEIGS’ syndrome :
- Fibroma ovarii
- Pleural Effusion
- Ascites
KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM (KJDR) =
INTRAUTERINE FETAL DEATH
(IUFD) :
Dapat dideteksi dengan :
1. USG : tidak tampak lagi denyut jantung
janin & gerakan janin.
2. BNO : akan terlihat :
a. Horner Spalding Sign
b. Robert Sign
c. Deuel’ s Halo Sign
d. Kollaps dari tulang-2 vertebrae
e. Kerangka janin tampak berserakan
f. Ball Sign
a. Horner Spalding Sign :
- Pada foto BNO terlihat tulang-tulang
tengkorak janin bertumpang-tindih
( Overlapping dari tulang-2 tengkorak ).
- paling jelas terlihat pada usia kehamilan
diatas 24 minggu
- rata-2 baru terlihat 7- 10 hari setelah
janin mati ( paling cepat 24 jam )
- pada wanita yg inpartus harus dibedakan
dgn overlapping tulang tengkorak yang
terjadi pada : MOULAGE.
b. Robert Sign
- Pada foto BNO terlihat bayangan udara
yang radiolusen didalam jantung dan
pembuluh-2 darah besar ( aorta ) dari
janin.
- Paling jelas terlihat pada usia kehamilan
28 minggu keatas .
- Baru terlihat 12 jam sesudah janin mati
c. Deuel’ s Halo Sign :
- Pada foto BNO terlihat bayangan radio-
lusen setebal 1-2 cm disekeliling kepala
janin, yang berasal dari fat line yang
menjadi tebal setelah janin mati.
- Biasanya baru terlihat 2 hari setelah
janin mati.
d. Kollaps dari tulang-2 vertebrae
- kollaps tersebut terjadi akibat Hypotoni-
Atoni dari otot-2 janin yang telah mati
sehingga terjadi hiperekstensi / hiperfleksi
dari vertebrae sampai angulasi dari
vertebrae
- Bentuk yang berat : Ball Sign
IUD ( Intrauterine Device) = IUCD
( Intrauterine Contraceptive Device)

Dalam bahasa Indonesia :


- ADR = Alat dalam rahim
- AKDR = Alat kontrasepsi dalam rahim
Bentuk-2nya :
- Lippes Loop
- Copper-T ( Cu-T )
- Copper-7 ( Cu-7 )
- Saf T
Bila ADR ini sudah terletak diluar uterus
disebut : TRANSLOKASI IUD.
Bentuk2 IUD (IUCD) ada
macam2 :

• Lippes loop ( bentuknya seperti


spiral )
• Copper-T (berbentuk huruf T
terbuat dari tembaga)
• Copper-7 (berbentuk angka 7 &
terbuat dari tembaga)
• Saf T (berbentuk seperti huruf
huruf T)
HSG (HISTEROSALPINGOGRAFI)

Tujuan : untuk melihat keadaan


kavum uteri & kedua tuba
Fallopii.

Kontras yang dipakai :


1. Endografin sebanyak 10 cc
2. Urografin
Indikasi :
1. Infertilitas : primer atau sekunder
2. Deteksi sebab-2 abortus yg
berulang
- kelainan kongenital dari uterus
- tumor-2 uterus
- inkompetensi sphincter ostium
uteri internum
3. Memonitor hasil pasca bedah
rekonstruksi tuba.
Kontraindikasi :
1. ♀ Hamil
2. Wanita sementara haid
3. Infeksi-2 akut pada uterus & tuba
4. Penyakit jantung / ginjal yg berat
5. Penderita baru di kuret
6. Penderita sangat allergi terhadap
kontras
Komplikasi HSG :
1. Nyeri perut bawah
2. Intravasasi zat kontras ke
dalam vena-2
3. Exaserbasi radang karena
sterilitas alat untuk HSG
tidak baik ( tidak steril )
Gambaran yg terlihat dari foto HSG :
1. Keadaan canalis cervicis uteri .
2. Keadaan cavum uteri
3. Keadaan kedua tuba :
adanya tanda-2 salpingitis kronik
( paratubal filling ) atau
hidrosalping / pyosalping.
4. Patent atau non-patent kedua
tuba : ditandai dengan spill (+)
atau (-)
GAMBARAN HSG YANG
NORMAL :
1. Foto AP 2. Foto Lateral
Gambaran HSG yg Abnormal

1. Kelainan kongenital :
- Uterus didelphys.
- Uterus bicornis bicollis
- Uterus bicornis unicollis
- Uterus unicornis unicollis
- Uterus arcuata
- Uterus unicornuata /
bicornuata
2. Mioma uteri :
- terlihat filling defect ( cacat
pengisian ) didlm bayangan
kavum uteri.
3. Kelainan tuba fallopii :
- salpingitis TBC ( terlihat bintik2
mikrokalsifikasi diluar tuba ).
- hidrosalpinx
USG : Ultrasonografi
 Kini merupakan pem.rutin terhadap
alat genitalia interna wanita, yg dapat
dilakukan pada :
- Wanita hamil ( hampir 90% pernah
melakukan USG minimal 1 x selama
hamil )
- Wanita yang non-gravid

 Keuntungan :
- Tidak ada bahaya radiasi
untuk ibu dan janin
- Mudah dilakukan
- Aman
 Pemeriksaan USG Dapat dilakukan
secara :
1. Transabdominal ( melalui
dinding perut ) :
- Potongan longitudinal
- Potongan transversal
2. Transvaginal ( endovaginal ,
melalui liang vagina).
• Keuntungan : lebih dekat dgn organ2 pelvik,
shg digunakan transducer frekuensi tinggi (6-
7,5 MHz)  resolusi lebih baik
• Kekurangan : lapang pandang lebih sempit.
• Potongan2 scanning  lihat gambar.
Potongan longitudinal
Potongan
transversal
Longitudinal (sagittal) section through a normal pelvis.
Longitudinal (sagittal) view of the uterus
obtained by means of a transvaginal probe
Gambaran USG TA dari uterus /
ovaria / adneksa

Scan Longitudinal / Penampang Memanjang


Scan Transversal / Penampang Transversal
Gambaran USG (transverse scan)
uterus dan ovarium
A=ovarium kiri
B=ovarium kanan
C=permukaan kulit
D=echo dari endometrial canal
E=uterus

Gambaran USG (transverse scan)


uterus dan ovarium
Gambaran USG (transverse scan)
dari kista ovarium (follicular cyst)
Longitudinal view on day 3 of the menstrual cycle. The cavity
line is clearly seen but the endometrium is thin and therefore
hardly distinguishable from the underlying myometrium
Longitudinal view demonstrating Transverse view of the uterus on
the endometrium on day 10 day 16 demonstrating a thickened,
bright endometrium.
BLADDER

FIBROID

Longitudinal view of the uterus


demonstrating a fundal fibroid with a large
fibrous component.
Longitudinal view of the uterus with a posterior
wall fibroid with miniminal fibrous tissue
Indikasi :
• Nyeri panggul/dismenore (nyeri
waktu haid)
• Perdarahan vaginal yang abnormal.
• Amenore .
• Tumor2 dalam panggul.
• Mengecek ada / tidaknya IUD .
• Kelainan kongenital alat genitalia
interna.
• Gangguan miksi / nyeri suprapubik
• Nyeri abdomen yg difus.
Foto polos abdomen (BNO) dari penderita
dengan calcified fibroid yg gambar MRI-nya
juga akan diperlihatkan
Gambaran MRI potongan sagital dari penderita
Myoma uteri (uterine fibroid)
A=endometrial cavity - high
signal intensity (white)
B=urinary bladder - high signal
intensity (white)
C=rectum - high signal intensity
(white)
D=fibroids - low signal intensity
(dark)
E=subcutaneous fat - high signal
intensity (white)

Gambaran MRI potongan sagital dari


penderita Myoma uteri (uterine fibroid)
Gambaran USG (longitudinal dan transverse scan)
yang memperlihatkan bayangan IUD (Lippes
Loop) didalam cavum uteri
• Pengukuran uterus :
• Terbaik secara transabdominal scanning.
• Ukuran uterus bertambah sesuai paritas, berkurang
postmenopause.
• Pengukuran diambil dari 3 bidang :
− Longitudinal : fundus – ostium internum
− Transversal : bagian terlebar dari corpus uteri
− Anteroposterior : tebal uterus, dpt diukur pd pot.
longitudinal maupun potongan transversal.
Longitudinal (sagittal) section through a normal pelvis.
Diagram demonstrating how to measure the uterus. Note that the AP measurement
is obtained from the longitudinal scan.

Normal uterine measurement (mm)


Kelainan Kongenital Uterus

Uterus normal Uterus arcuata

Uterus bicornuate Uterus bicornuate


unicollis bicollis
Uterus bicornuate dengan tanda kehamilan
di cornu sebelah kiri
• OVARIUM :
• Letak ovarium : posterolateral uterus; di anterior
a.iliaka interna, vena dan ureter; medial dari
pembuluh darah ovarium.
• Pembuluh darah dan ureter  petunjuk yg berguna.
• A.iliaka interna pulsated, ureter adalah struktur
berlumen free-echoic kdg terlihat aliran urine,
vaskular ovarium jg pulsatil membentuk lapisan garis
hitam halus yang masuk ke ovarium dari lateral.
• Transabdominal scan :
• Dari potongan transversal, ovarium lateral dari
uterus, sbg struktur oval hipoekoik, kurang
homogen dibanding uterus.
Diagram to demonstrate the anatomical relationships of the
ovary. The internal iliac artery cannot be visualised on this
section because it is at right angles to the plane of the paper
Transverse view of the pelvis demonstrating Transverse view of the pelvis demonstrating
the ovarian vessels entering the left ovary. the uterus and both ovaries
Note small follicles seen on day 3
Longitudinal section of an atrophic,
postmenopausal ovary from a 62-year-old woman.
• Transvaginal scan :
• Lokalisasi ovarium lebih sulit  lapang pandang
sempit dan ovarium tidak selamanya pd posisi
standard.
• Jika tdk ditemukan probe diarahkan ke dinding
pelvis sampai vaskular ovarium terlihat  ikuti
sampai ke ovarium.
• Ovarium lebih mudah dilihat jika berisi folikel-folikel.
(A) Transverse view of the left ovary
demonstrating a 6 mm follicle on day 8.
(B)Transverse section of the ovary
demonstrating a 25 mm follicle on day 14.
(C) The same ovary and follicle viewed
transvaginally.
• Pengukuran ovarium :
• Volume : P (cm) X L (cm) X AP (cm) X 0,52
• Volume normal pada wanita premenopausal
tergantung ada atau tidaknya folikel. Tp pada
wanita postmenopausal, tiap ovarium
volumenya tidak lebih dari 10 ml.
• Ovarium kiri dan kanan hampir sama.
• Pembesaran ovarium dan atau gambaran USG
yg tidak biasanya pada 1 atau kedua ovarium
 pemeriksaan lebih lanjut  singkirkan
malignansi
Transverse section of the pelvis demonstrating a
simple left ovarian cyst, measuring 4,8 cm by 4,7 cm.
Longitudinal section of the right ovary demonstrating
a dermoid cyst. Note the complex pattern of echoes.
Longitudinal section of the ovary demonstrating
the corpus luteum. Note the irregular border.
RADIOLOGI OBSTETRI

• Alat yg digunakan terutama USG


• Tujuan pemeriksaan :
- mengevaluasi kehamilan : N / abnormal
- mengikuti perkembangan kehamilan
• Kapan pemeriksaan dilakukan :
I. Pada usia kehamilan muda : 7-8 mgg
II. Pada usia kehamilan 18-22 mgg
III. Pada usia kehamilan 32-36 mgg
PEMERIKSAAN USG

• Pemeriksaan USG pada trimester I


s/d 13 mgg hanya dilakukan bila
ada indikasi bahwa kehamilan yg
berlangsung kurang baik (misalnya
ada perdarahan melalui liang
vagina).
• Kadang2 pemeriksaan ini diminta
pula untuk memastikan ada /
tidaknya kehamilan.
• Pemeriksaan USG pada awal2 kehamilan
(sebelum 13 minggu) dapat memberikan
informasi2 tentang :
- Ada / tidaknya kehamilan.
- Estimasi usia kehamilan sesungguhnya
secara tepat
- Menentukan lokasi kehamilan apakah
intrauterine atau extrauterine
(kehamilan diluar kandungan).
- Menentukan kehamilan itu tunggal atau
kembar.
- Menentukan apakah kehamilan tadi
normal atau kehamilan mola ( hamil
anggur).
- Menentukan apakah perut yang
membesar tadi benar suatu kehamilan
atau hanya karena massa tumor
panggul.
-Menentukan ada/tidaknya myoma uteri
atau kista yang dapat mengganggu
persalinan.
• Pemerikasaan USG pada usia kehamilan 18-22
mgg dapat memberikan informasi-2 sbb:
- menentukan usia kehamilan secara akurat /
tepat ( dari BPD dan panjang femur).
(BPD = biparietal diameter)
- Mendiagnosa ada / tidaknya kehamilan
kembar ( multiple pregnancy).
- Mendiagnosa ada/tidaknya anomali-2 pada
alat-2 janin
- Menentukan lokasi placenta terutama pada
wanita2 yg mempunyai resiko tinggi untuk
hamil dengan placenta previa.
- menentukan ada/tidaknya massa tumor
uterus (myoma ) atau kista2 dalam rongga
panggul yang bisa mengganggu perlangsu-
ngan kehamilan.
• Pemerikasaan USG pada usia kehamilan
32-36 mgg dapat memberikan informasi2
ttg :
- Ada/tidaknya tanda2 intrauterine growth
retardation ( gangguan pertumbuhan
janin intrauterine).
- Ada/tidaknya anomali2 pada organ2 tubuh
janin yang mungkin belum dapat ditemu-
kan pada scan sebelumnya.
- Mengkonfirmasi letak / posisi tubuh janin
dalam rahim.
- Menentukan lokasi dari placenta secara
tepat.
- Menentukan jumlah dari cairan ketuban
(amniotic fluid) .
- Melihat tentang kemungkinan adanya
myoma uteri atau kista ovarii.
Periode Kehamilan: 40 mgg
dibagi atas :

• Periode trimester I : sampai usia


kehamilan 12 mgg
• Periode trimester II : 13 sampai
26 mgg
• Periode trimester III : 27- 40 mgg
• Kehamilan dihitung mulai hari
pertama haid terakhir ( HPHT )
• Contoh I : Seorang wanita dgn haid
terakhir mulai 21 Nop - 25 Nop 2002 .
Bulan Desember tidak mendapat haid
lagi, maka kehamilan dihitung mulai 21
Nop. 2002. Yaitu :
- tanggal : 21 + 7 = 28
- bulan : 11 – 3 = 8
- tahun : 2002 + 1 = 2003
• Tanggal kelahiran / partus wanita tersebut
adalah : 28-8-2003 .
• Seorang wanita dengan haid
terakhir tgl.
15-3-2002 sampai dengan 22 -3 -
2002 maka perkiraan tgl partus
adalah :
- tanggal: 15 + 7 = 22
- bulan : 3 + 9 = 12
- tahun : 2002
perkiraan tanggal kelahiran :
22-12-2002
Gambaran USG Kehamilan
Normal
• Usia kehamilan 4 minggu :
- gestational sac mungkin sudah
terlihat
- berbentuk cincin kecil Ø 2 mm
- dindingnya echogenik dan
tebalnya uniform.
• Usia kehamilan 5 minggu :
- gestational sac lebih jelas
terlihat
- lokasinya pada umumnya
didaerah fundus uteri
- penebalan setempat dinding
gestational sac berupa echo
dari bakal placenta.
Kehamilan 5 minggu

Extraembryonic
coelom

Uterine cavity

Chorionic
villi
• Usia kehamilan 6 minggu :
- gestational sac harus terlihat Ø 2 cm
- echo dari embryonic pole / fetal
nodes harus sudah terlihat pada sisi
yang sama dengan echo dari bakal
placenta.
- panjang fetalnode = 5 mm
- bila dinding gestational sac tidak
lengkap / tidak jelas atau bila fetal
node tidak nampak : pikir kemungkinan
abortus.
Kehamilan 5-6 minggu

Extraembryonic
Yolk Sac coelom

Uterine cavity

Chorionic
villi
• Usia kehamilan 7 minggu:
- fetal nodes jelas ,CRL sudah dapat dihi-
tung . Panjang = 10 mm (Crown Rump
Length).
- denyut jantung fetus (+) : 100 %
- fetal Movements (+)
- bayangan yolksac terlihat sebagai cincin
kecil berhadapan dengan echo dari fetal
nodes.
Kehamilan 6 – 7 minggu

Extraembryonic
coelom
Yolk Sac

Uterine cavity

Embryo Chorionic
Amniotic villi
Membrane
Kehamilan 7 minggu

Extraembryonic
coelom
Yolk Sac

Uterine cavity

Yolk Sac

Embryo is
between
calipers

Chorionic Amniotic
villi membrane
Embryo
• Usia kehamilan 8 minggu :
- gestational sac : bentuk bulat , Ø 30 mm
- memenuhi1/2 dari volume cavum uteri
- panjang fetal nodes = 18 mm
- mungkin terlihat double sac sign.

• Usia Kehamilan 9 minggu:


- besar gestational sac memenuhi 2/3
volume cavum uteri
- bagian uterus yang tersisa terlihat sebagai
crescent sign.
Chorionic Sac

Yolk Sac

Embryo

Kehamilan 8 minggu
• Usia Kehamilan 10 minggu:
- besar gestational sac hampir memenuhi
- seluruh volume cavum uteri. Ø 0,3 cm –
4,5 cm.
- Panjang embryo = 3,2 cm
- Bentuk gestational sac yang tadinya,
kini berbentuk oval.
Echo dari placenta : jelas
• Usia Kehamilan 12 minggu :
- awal periode pertumbuhan fetal
- gestational sac memenuhi seluruh
cavum uteri
- ukuran kepala = panjang badan
- BPD sudah dapat diukur dengan tepat
- akhir dari trimester I
• Usia Kehamilan 11-14 minggu :
- Batas dari gestational sac
dengan uterus menjadi kabur /
tidak jelas : DISINTEGRASI
Mengukur Gestational Sac

L W

Sagital Transversal
Fetal pole dengan denyut jantung + yolk sac

QT 3
Crown-Rump Length

CRL

Yolk Sac

- Greatest length of embryo


- Exclude yolk sac
Crown-Rump Length

QT4
Perdarahan Vaginal pada
Trimester I
Abortus Spontan (komplit /
inkomplit)
Blighted Ovum = Anembryonic
Gestation
Missed Abortion
Kehamilan Mola (Molahidatidosa)
Kehamilan Ektopik
• ABORTUS SPONTAN (KOMPLIT /
INKOMPLIT)
- Komplit : uterus nampak empty,
hanya terlihat penebalan
echo central
- Inkomplit : selain echo central,masih
nampak retained products of
conception.
Complete abortion. Note thinnes and
regularity of endometrial interfaces (arrow)
Incomplete abortion with irregular
choriodecidua and deflated sac
• BLIGHTED OVUM = ANEMBRYONIC
GESTATION
1. Terdapat gestational sac yang kosong di
dalam cavum uteri.
2. Gambaran USG dari gestational sac ini :
a). small for dates
b). deformed (tennis racquet),
dindingnya tidak jelas).
c). tebal gestational sac tidak merata.
d). Echo dari bakal placenta tidak
nampak
Blighted ovum
• MISSED ABORTION

* Masih nampak echo fetus dalam


gestational sac tetapi sudah
deformed / mis-shapened dan
immobile karena sudah mati.
* Uterus : small for dates
* Echo placenta masih nampak !
kadang-kadang lebih besar / tebal
dari normal
Missed abortion. No
heart motion was detected.
KEHAMILAN MOLA (MOLAHIDATIDOSA)

Insidens : 1 dari 2000 kehamilan

Gambaran USG :
* Uterus > (besar dari) usia kehamilan.
* Vesicular pattern dalam uterus. Ukuran
vesikula : 3-5 mm, bisa lebih besar lagi
= Snowstorm appearance.
* 30 % kasus : terdapat pula theca lutein
cyst,bilateral multilocular cyst.
Accuracy diagnostik USG : > 90 %
First trimester hydatidiform mole
Second-trimester hydatidiform mole.
Hydatidiform mole and theca lutein cysts
KEHAMILAN EKTOPIK
• Merupakan Surgical Emergency
1 dalam 400 kehamilan. 95 % didaerah tuba
Insiden K.E.meninggi pada ibu2 dgn PID
Diagnostik USG :Accuracy :80 % - 90 %
• Gambaran USG K.E :
- Uterus membesar, ttp tdk ada gestational
sac / kadang2 terdapat echo dari decidual
cast.
- Adanya massa bulat /irreguler dgn gesta-
tional sac didlmnya didaerah adnexa /cul-
de-sac. Kadang2 masih terlihat heartbeat /
gerakan janin.
Gambaran USG dari kehamilan ektopik
dgn kantong gestasi berada di tuba
Fallopii kiri
Gambaran USG dari kehamilan ektopik
dgn kantong gestasi berada di tuba
Fallopii kiri
Ring of fire
Kehamilan Ektopik
Doppler, small adnexal mass (M).
The low resistance arterial signal
confirmation that this mass
represents the ectopic pregnancy
A.Endovaginal sonogram of a highly suspicious adnexal mass (M).
B.Color Doppler sonogram shows remarkable “peritrophoblastic” type
of flow. C.Doppler waveform shows very high diastolic flow.
• Beberapa D.D. dari K.E :

* Hemmorrhagic
corpus luteum cyst
* Ovarian cystic tumor
* PID /Hydrosalpinx
* Endometriosis
KEHAMILAN KEMBAR
• Terjadi 1 dari 100-200 kehamilan.
• 99% adalah hamil kembar dua (Twins), 2/3
dari twins adalah monozygotik.
• Deteksi dini penting , karena banyaknya
komplikasi.Monitor tiap minggu / 2 mgg
• Deteksi pada trimester I mudah , yakni dgn
terlihatnya lebih dari 1 gestational sac didlm
uterus.Bila sudah > 7 minggu : heartbeats /
movements sudah nampak pula.
Accuracy : 100 %
Gambaran USG (longitudinal scan)
dari kehamilan kembar dua (TWINS)
Petunjuk2 Developmental
Ultrasonik pada Kehamilan
Trimester I

Petunjuk Minggu ke
Gestational sac 4–5 (5 – 6)
Fetal nodes 6–7
Denyut jantung janin 7–8
Echo bakal placenta 7–9 (9 – 10)
Fetal movements 8–9
Disintegrasi gest. sac 11 – 13
Pengukuran BPD Kepala 10 – 11 (12)
Perkiraan (Estimasi) Usia
Kehamilan Seorang Ibu Hamil
Secara USG

• Parameter / patokan2 sbb :


1. Crown-Rump Length (CRL)
CRL atau panjang kepala janin sampai
bokong janin adalah parameter yg paling
dapat dipercaya untuk kehamilan sampai
dengan usia kehamilan 13 mgg.Setelah
usia kehamilan 13 mgg .Hasil CRL ini
dicocokkan dengan normogram yang
sudah tersedia.
• Contoh :
Usia Kehamilan = CRL
7 mgg 10 mm
8 mgg 17 mm
9 mgg 24 mm
10 mgg 33 mm
11 mgg 44 mm
12 mgg 55 mm
13 mgg 68 mm
Biparietal Diameter (BPD) Head Circumference (HC)

Abdominal Circumference (AC) Femur Length (FL)


2. Biparietal Diameter (BPD)
BPD adalah jarak antara kedua tulang
ubun2 (kiri & kanan) yang kita ukur
melalui suatu bidang irisan yang
melewati cavum septum pellucidum
didalam k,epala janin.
BPD merupakan parameter untuk
menentukan usia kehamilan secara
tepat mulai 14 mgg sampai dengan 26
mgg. Hasil BPD ini kita cocokkan
dengan normogram yang sudah tersedia.
• Contoh :
Usia Kehamilan = BPD
14 mgg 28 mm
15 mgg 30 mm
16 mgg 33 mm
17 mgg 37 mm
18 mgg 40 mm
Usia Kehamilan = BPD
35 mgg 86 mm
36 mgg 88 mm
37 mgg 90 mm
38 mgg 91 mm
39 mgg 93 mm
40 mgg 95 mm
Biparietal Diameter
BPD

OFD

Transverse measurement, leading


edge to leading edge, at level of
thalamus and cavum septum
pellucidum.
3. Panjang Femur (Femur Length / = FL)
Panjang dari tulang femur janin atau lazim
dikenal sebagai parameter untuk menentu-
kan usia kehamilan dari ibu hamil,mulai dari
kehamilan diatas 23 mgg, terutama kalau
prameter BPD sudah tidak dapat
dipergunakan , contoh pada kelainan
bawaan pada janin. Panjang femur diukur
dari ujung keujung dan hasil pengukuran
dicocokkan dengan normogram yang
tersedia.
• Contoh :
Usia Kehamilan = Panjang Femur FL)
20 mgg 33 mm
21 mgg 35 mm
22 mgg 38 mm
23 mgg 40 mm
24 mgg 42 mm
25 mgg 45 mm
26 mgg 47 mm
Usia Kehamilan = Panjang Femur FL)
37 mgg 72 mm
38 mgg 73 mm
39 mgg 75 mm
40 mgg 76 mm
Femur Length

FL

-Straight line measurement


-Exclude epiphyses and “spike”
Bagaimana Mengetahui Usia Kehamilan
Janin yang Sudah Aterm
(cukup bulan) :

• Kriteria :
1. Apakah BPD janin sudah sesuai dengan
nilai BPD yg tertera dlm normogram yang
sudah tersedia untuk usia kehamilan
39 mgg & 40 mgg.
2. Apakah panjang femur janin yang teru-
kur sudah sesuai untuk nilai FL yang
tertera dalam normogram yg tersedia
untuk usia kehamilan 39 mgg & 40 mgg.
• Bila pesawat USG tidak ada maka untuk
menentukan aterm tidaknya kehamilan yang
berlangsung maka dapat menggunakan
pesawat Ro” saja dengan membuat foto BNO
pada perut ibu, lalu dicari tanda2 sbb:
1. Sudah adanya pusat penulangan / kalsifi-
kasi diepiphysis proximal femur atau
distal femur dari janin didalam perut.
2. Sudah terlihatnya pusat penulangan / kal-
sifikasi diujung proksimal tibia dari janin
yang dikandung.
PLACENTA
• Penilaian akurat posisi placenta
biasanya dilakukan pertama kali
pada scan rutin kehamilan 16-20
minggu.

• Echo level placenta lebih tinggi


dari echo dinding myometrium.
Chorionic plate terlihat sebagai
garis terang di antara cairan
amnion dan echo homogen
placenta.
• Lokasi placenta dpt berubah :

• Placenta dpt implantasi di mana saja


di dalam uterus, dan lokasi ini dpt
berubah sesuai kemajuan usia
kehamilan.
• 95% wanita placenta implantasi di
fundus uteri.
• 5%  placenta letak rendah pd minggu
ke 16-20, namun pada scan ulangan
trimester III ternyata hanya 1 dari 5 yg
 placenta previa.
• Perpindahan lokasi placenta :
migrasi. Akibat 2 proses :
•Segmen bawah uterus
mengalami peregangan.
•Krn supply darah segmen atas
uterus lebih banyak dibanding
segmen bawah uterus
(trophotropism)
• Gambaran sonografik placenta :

• Daerah implantasi placenta secara


sonografik sudah dpt terlihat
sekitar minggu ke 8 kehamilan.
• Krn merupakan struktur yg kaya
akan vaskular, mk placenta lebih
echogenic dibanding myometrium
tempat placenta melekat, dan jauh
lebih echogenic dibanding cairan
amnion.
Plasenta

• Dengan mudah ditentukan pada


usia 14 mgg
• Lokasi : diuraikan terhadap
dinding uterus dan ostium
servisis
• Plasenta tampak homogen, atau
memiliki lekuk atau ada fokus
echoic di sepanjang basal plate
Plasenta

• Plasenta pd usia kehamilan 22 mgg


• Struktur echogenic homogen yg menutupi aspek anterior dari GS
• Doppler : Lebih jelas menunjukkan insersi umb.cord pd
plasenta ()
• Bintik-bintik kalsifikasi di sepanjang tepi
kotiledon plasenta
• Usia kehamilan 32 mgg
• Usia kehamilan 40 mgg
Placenta

Myometrium
Sebab2 Perdarahan Antepartum
(Sebelum persalinan)

• Placenta letak rendah


• Placenta previa (plasenta
menutupi sebagian / seluruh pintu
persalinan)
• Solutio Placenta
• Placenta letak rendah dan
placenta previa :

• Perdarahan selama kehamilan :


suspek placenta letak rendah,
placenta previa, atau abrupsi
placenta.
• Placenta previa dapat komplit atau
marginal, didiagnosis dgn
terlihatnya jaringan placenta yg
menutupi ostium cervical
internum.
3 macam Placenta Previa :
• Placenta previa marginalis :
Bila placenta janin hanya menyentuh /
menutupi sebagian kecil dari cervical os
(pintu cerviks).
• Placenta previa Partialis :
Bila placenta janin menutupi sebagian
dari cervical os.
• Placenta previa totalis :
Bila placenta menutupi seluruh cervical
os baik dari belakang ke depan atau
sebaliknya.
• Gambaran placenta previa mudah dilihat
dengan pemeriksaanu USG dengan catatan
bahwa pada pemeriksaan ini buli2 dari ibu
hamil harus agak penuh untuk memper-
lihatkan ecara jelas cervical os dan jaringan
placenta yang menutupinya.

Solutio Placenta :
Sebagian / seluruh placenta terlepas dari
tempat / dinding uterus dimana melekat,
& akan nampak pada USG adanya
bayangan perdarahan diantara placenta
& dinding uterus.
Plasenta previa

• Tipe-tipe
plasenta
previa :
A. Low-lying
placenta
B. Partial PP
C. Marginal PP
D. Total/Completely
PP
Plasenta previa total

A B

Plasenta previa marginal TVUS (A) dan TAUS(B)

Anda mungkin juga menyukai