Anda di halaman 1dari 15

Anatomi Lensa Mata

• Lensa  suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan


hampir transparan sempurna.
• Tebal = ± 4 mm dan diameter = 9 mm.
• Di belakang iris  lensa ditahan oleh zonula zinni (ligamentum
suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator lensa
menghubungkannya dengan korpus siliaris.
• Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung dari pada
permukaan anterior.
• Lensa tidak mempunyai persarafan dan pembuluh darah.
• Lensa terdiri dari:
• kapsul lensa
• Epitel lensa
• korteks dan nukleus
• Kapsul lensa
 membrana basalis elastis yang dihasilkan oleh epithelium lensa yang
membungkus sekeliling lensa.
 Sintesa kapsul anterior terjadi sepanjang kehidupan  ketebalannya
meningkat, kapsul posterior  relative konstan.
 Ketebalan kapsul anterior 15,5 mikrometer
 Kapsul posterior 2,8 mikrometer.
• Epitel lensa
• ditemukan pada permukaan anterior lensa  pada daerah ekuator sel ini
memanjang dan berbentuk kolumner tersusun secara meridional.
• Epitel  punya kapasitas metabolik untuk membawa keluar semua aktivitas
sel normal, termasuk DNA, RNA, protein dan biosintesa lemak, dan untuk
menghasilkan ATP yang berguna untuk menghasilkan energi yang diperlukan
lensa.
• Nukleus dan Korteks
• Nukleus lensa lebih keras dari korteks.
• Serabut-serabut lamellar subepitelial terus berproduksi sesuai dengan usia,
sehingga lensa secara gradual menjadi lebih besar dan kurang elastis.
• Nukleus dan korteks terbuat dari lamellar konsentris memanjang.
• Tiap serat mengandung inti, yang pipih dan terdapat di bagian pinggir lensa
dekat ekuator, yang berhubungan dengan epitel subkapsuler.
Fisiologi Lensa Mata
• Fungsi lensa  sebagai akomodasi
• kemampuan lensa untuk menerima objek sinar dan memfokuskan ke retina.
• Derajat akomodasi tergantung kapasitas lensa merubah bentuk dari bulat
panjang (penglihatan jauh) menjadi bentuk bulat (penglihatan dekat).
• Fokus cahaya jauh:
• otot-otot siliaris relaksasi, serat zonula tegang dan memperkecil diameter
anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, daya refraksi lensa diperkecil
sehingga berkas cahaya paralel atau terfokus ke retina.
• Fokus cahaya dekat:
• otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang, kapsul lensa yang
elastik kemudian mempengaruhi lensa  lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya
biasnya.
• Kemampuan lensa untuk berakomodasi lebih kuat pada usia muda.
• Kapasitas ini tergantung pada hubungan kortek dengan inti.
• Usia muda  intinya kecil dan korteknya tebal dan lembut yang
memungkinkan perubahan bentuk secara leluasa, sehingga bentuk
lensa hampir bulat.
• Usia lanjut  intinya besar dan korteknya tipis sehingga perubahan
bentuk lensa hanya sedikit.
LENSA INTRAOKULER (IOL)
• lensa permanen yang terbuat dari plastik atau kaca yang diimplan ke
mata, biasanya saat operasi katarak.
• Jenis IOL:
• IOL multifokal/akomodatif
• IOL Toric
• IOL Ultraviolet (UV)/blue-filtering
• Phakic IOL (PIOL)
• IOL Spheric
• IOL Aspheric
• IOL multifokal/akomodatif
• untuk koreksi kelainan refraksi dekat dan jauh dengan menggunakan zona
optik (kekuatan lensa yang berbeda pada bagian lensa yang berbeda) atau
optik yang dapat digerakkan,
• IOL bergerak sedikit ketika mata berakomodasi (yaitu, berfokus saat melihat
dekat)
• IOL Toric
• untuk koreksi astigmatisme kornea dengan meluruskan IOL sepanjang sumbu
yang telah ditentukan pada saat implantasi
• IOL Ultraviolet (UV)/blue-filtering
• dapat menipiskan cahaya pada UV dan rentang 400-460 nm (biru)
• dapat mengurangi kerusakan retina ringan yang diakibatkan oleh cahaya.
• Phakic IOL (PIOL)
• diimplantasi tanpa mengangkat lensa kristalin (yaitu, pada pasien dengan
phakia),
• tujuan :
• mengoreksi miopia atau hypermetropia yang signifikan,
• pasien yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukan koreksi dengan laser karena
gangguan kornea atau gangguan refraksi yang luas
• IOL Spheric
• lensa yang bentuk irisan bola
• IOL berbentuk sferis relatif mudah dibuat tapi tidak meniru bentuk lensa
alami di dalam mata, ada kelengkungan dari pusat ke pinggiran.
• lensa alami pada mata = asferis "tidak bulat".
• Saat pakai IOL spheric dapat terjadi ketidaksempurnaan optis minor 
aberasi tingkat tinggi (mempengaruhi kualitas penglihatan), terutama dalam
kondisi cahaya rendah seperti saat mengemudi di malam hari
• IOL Aspheric
• Mirip dengan bentuk lensa alami
• lensa yang dirancang untuk menghindari penambahan aberasi sferis positif.
• Menanamkan IOL asferis menghindari peningkatan aberasi sferis positif dan IOL
dengan aberasi sferis negatif bahkan dapat mengembalikan sistem optik ke aberasi
sferis nol dengan mengimbangi sedikit penyimpangan positif kornea.
• Aberasi sferis  mengurangi kualitas gambar, terutama dalam situasi kontras rendah
atau ketika pupil melebar.
• Keunggulan  penglihatan lebih tajam terutama pada kondisi cahaya rendah dan
untuk orang dengan pupil besar.
• Saat ini telah dikembangkan lensa tanam asferik dengan nilai aberasi sferik negatif
yang dapat menurunkan nilai aberasi sferik dan meningkatkan sensitivitas kontras
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas penglihatan pasien setelah operasi
katarak
Indikasi Pemasangan IOL
• untuk penggantian lensa mata (seperti operasi katarak).
• 3 tipe dasar penggantian lensa:
• Kacamata aphakia  pasien aphakia (yaitu, tanpa lensa kristalin atau implan
lensa) dapat memilih untuk kacamata untuk mengkompensasi hilangnya
kekuatan fokus, tapi kacamata berdaya tinggi ini berukuran besar dan
timbulkan distorsi dan perbesaran gambar.
• Lensa kontak  dapat menghilangkan masalah perbesaran gambar dan lebih
diterima secara kosmetik oleh banyak pasien, tapi perlu dibuka dan
dibersihkan setiap hari, yang mungkin sulit bagi orang yang berusia lanjut.
• IOL lensa ini secara permanen diimplantasi ke mata, biasanya pada saat
operasi katarak
• Implantasi lensa intraokular (IOL) akan menghasilkan keadaan yang
dikenal sebagai pseudophakia.
• Implantasi IOL modern dilakukan dengan berbagai bahan lensa dan
tempat fiksasi.
• Ada tiga lokasi utama untuk memfiksasi lensa di dalam mata:
• ruang posterior
• ruang anterior
• iris
Komplikasi IOL
Umum Khusus
• edema kornea • desentrasi atau dislokasi IOL
• kebocoran sayatan
• rotasi IOL (perhatian khusus pada
• glaukoma implantasi IOL toric)
• uveitis • sindrom uveitis-glaukoma-hifema
• prolaps vitreus • keratopati bulosa pseudofakia (edema
• perdarahan kornea persisten setelah implantasi
IOL)
• edema makula
• sindrom blok kapsuler (humor aquos
• ablasi retina terjebak antara permukaan posterior
• endophthalmitis IOL dan kapsul posterior)
• Kekeruhan kapsul posterior  relatif umum pada • fibrosis kapsul anterior atau phimosis
operasi katarak dimana IOL menjadi keruh, • silau
tampaknya terkait dengan jenis bahan pembuatan
IOL. • implantasi IOL yang salah

Anda mungkin juga menyukai