Anda di halaman 1dari 6

International Ship and Port facility Security (ISPS) Code

Pada thn 2002 terdapat perbaikan aturan-aturan pada SOLAS,


termasuk Bab XI, menjadi :
Bab XI-1 : Tindakan khusus utk meningkatkan Keselamatan Maritim,
sama seperti Bab XI yg lalu dng sedikit perbaikan
Bab XI-2 : Tindakan khusus utk meningkatkan Keamanan Maritim,
disebut ISPS Code 2002
ISPS Code diberlakukan secara International sejak 01 Juli 2004, berisi :
•Kerja sama antar negara
•Mendeteksi ancaman keamanan
•Tindakan pencegahan thdp insiden keamanan
Terdiri dari 13 Regulasi, Part A dan Part B
Part A
Merupakan petunjuk pelaksanaan dng ketetapan dr Bab XI-2
•Memuat persyaratan wajib yg berkenaan dng ketetapan dr Bab XI-2
Tujuan dari Code ini adalah :

• Kerangka kerjasama internasional, tanggung jawab dan peran


• Pertukaran informasi
• Metodologi utk penilaian keamanan
• Ketentuan keamanan maritim pada tempatnya

Part B
• Petunjuk pelaksanaan yg berkenaan dng ketetapan dr Bab XI-2
• Tanggung jawab dr pemerintah
1. Pemerintah (Contracting Government)
 Menetapkan Design Authority
 Menunjuk/menetapkan Recognized Security Organization
 Menetapkan tingkat siaga pengamanan (security level)
 Review, Approve, Verify and Certify Security, Assesment & Security Plans
 Menerbitkan International Ship Security Certificate (ISSC)
2. Perusahaan Pelayaran (Shipping Company)
• Company Security Assesment (CSA)
• Company Security Plan (CSP)
• Company Security Officer (CSO)
3. Kapal (Ship)
• Ship Security Assesment (SSA)
• Ship Security Plan (SSP)
• Ship Security Officer (SSO)
4. Fasilitas Pelabuhan (Port Facility)
• Port Facility Security Assesment (PFSA)
• Port Facility Security Plan (PFSP)
• Port Facility Security Officer (PSFO)
Regulasi
1. Definitions
2. Ship engaged on International Voyages (keikutsertaan kapal pada
pelayaran internasional)
3. Obligation of Contracting Governments (Kewajiban Pemerintah Negara
peserta dlm mematuhi keamanan)
4. Requirements for Companies and Ships ( Persyaratan2 utk Perusahaan
dan Kapal)
5. Specific Responsibility of Company (Tanggung jawab khusus perusahaan)
6. Ship security Alert system (sistim penyiagaan kapal)
7. Threats to ships (Ancaman2 thdp kapal)
8. Master’s Discretion for ship safety and security (Keputusan pilihan
Nakhoda utk keselamatan dan keamanan kapal)
9. Control and compliance measures (Aturan pengawasan dan pemenuhan)
10. Requirement for port facilities (Persyaratan Fasilitas Pelabuhan)
11. Alternative security agreements (Perjanjian keamanan alternatif)
12. Equivalent security arrangements (Pengawasan keamanan yg setara)
13. Communication of information (Komunikasi Informasi)
Part A

Section :
1. General, introduction, objectives and functional requirements
2. Definition
3. Application
4. Responsibilities of contracting Government
5. Declaration of Security
6. Obligations of the Company
7. Ship security
8. SSA
9. SSP
10. Records
11. CSO
12. SSO
13. Training, drills and exercise on ship security
14. PFS
14. PFS
15. PFSA
16. PFSP
17. PFSO
18. Training, drills and exercise on port facility security
19. Verification and Certification for ship

Anda mungkin juga menyukai