Anda di halaman 1dari 11

PRODUKSI ENZIM HIDROLISIS α-AMILASE dan β-GLUKOSIDASE

DARI ASPERGILLUS NIGER DALAM SUBSTRAT SEKAM PADI,


BAGAS DAN TONGKOL JAGUNG DENGAN METODE FERMENTASI
SOLID

Kelompok 3 :
Anisa Rahmawati 1321725002
Arini Salsabila
Dinda Miftahul J 1321725007
Nur Pajar Ramdani
Rahelita 1321725013
Barbara
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris sehingga sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, serta
industri-industri pengolahannya merupakan penghasil limbah biomassa yang sangat besar.

Limbah biomassa tersebut umumnya tidak diolah dan dimanfaatkan secara optimal dan
bahkan cenderung menimbulakan masalah lingkungan serta kesehatan karena dibiarkan
menumpuk tanpa ditangani dengan baik dan benar

Biomassa yang berasal dari limbah pertanian mengandung


sumber karbon yang masih cukup besar.

Substrat sekam padi, Bagas, dan tongkol jagung


Bioproses/Prinsip Produksi
Bioproses adalah kajian mengenai prose proses yang melibatkan organisme (mikroorganisme)
sebagai jasad pemroses substat (bahan Baku) menjadi suatu produk

Substrat Sumber Karbon : Mikroorganisme yang memanfaatkan sumber


Sekam padi, bagas, dan karbon sebagai bahan baku untuk
tongkol jagung perkembangbiakkannya.

Butuh enzim untuk


menghidrolisis
karbohidrat
menjadi gula

Enzim Amilase
TONGKOL
JAGUNG

SUBSTRAT
YANG
SEKAM PADI
DIGUNAKAN

BAGASSE
Aspergillus
niger
Aspergillus niger merupakan fungi dari filum
ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa
berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di
alam. Biasanya diisolasi dari tanah , sisa
tumbuhan, dan udara.

Dalam metabolismenya A. niger dapat


menghasilkan asam sitrat sehigga banyak
digunakan sebagai model fermentasi karena fungi
ini tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak
membahayakan.

Secara komersial A. niger digunakan dalam


produksi asam sitrat, asam glukonat, dan
pembuatan beberapa enzim seperti amilase,
pektinase, amiloglukosidase, dan selulase.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Fermentasi

Waktu Fermentasi terhadap produksi enzim

Fermentasi dilakukan dengan massa substrat yang sama substrat yang cocok
dan dilakukan dengan waktu inkubasi yang berbeda-beda untuk mikroorganisme,
dengan kondisi operasi yang sama. Fermentasi dilakukan
unutk masing-masing enzim yaitu α-amilase dan β-glukosidase
yaitu dengan variasi waktu inkubasi sebagai berikut, 72, 96, 120
dan 144 Jam. proses pre-treatment
Berdasarkan data yang didapatkan menyatakan bahwa yang substrat,
memiliki enzim α-amilase dan β-glukosidase aktivitas tertinggi
pada hari keenam atau 144 jam, sehingga dapat disimpulkan Beberapa faktor lain
aktivitas enzim meningkat dengan bertambahnya waktu
fermentasi.
yang mempengaruhi
ukuran partikel,
produksi enzim dalam
fermentasi solid
antara lain
Pengaruh variasi substrat fermentasi terhadap produksi enzim kandungan air (moisturase)

Substrat fermentasi ini berfungsi sebagai sumber karbon untuk


mikroorganisme yaitu, Aspergillus niger, berkembangbiak. jenis dan ukuran
Berdasarkan data yang telah dihasilkan terlihat bahwa substrat inoculum.
tongkol jagung dan bagasse mampu memproduksi enzim yang
lebih banyak dari pada substrat sekam padi, pada proses produksi
baik untuk enzim α-amilase dan β-glukosidase.
Recovery Enzim Amylase
Proses ekstraksi enzim

- Dilakukan dengan menambahkan buffer posfat sebanyak 1:2 (v/v).


- Dilakukan dalam mixing tank dengan marine blade dengan putaran 2000 rpm
selama 30 menit.
- Penggunaan marine blade ini akan menghasilkan aliran aksial dan radial
secara langsung, tetapi tidak mampu menghasilkan putarab yang besar.
Proses Separasi Enzim

- Proses separasi terdapat 2 tahapan


1. Proses separasi untuk memisahkan ekstrak enzim dengan substrat
fermentasi dengan proses filtrasi.
2. Proses pemisahan spora Aspergillus niger dengan ekstrak enzim dengan
menggunakan sentrifugasi 10.000 rpm selama 5 menit.
Pengeringan Ekstrak Enzim

- Ekstrak enzim yang telah didapatkan kemudian dilakukan pengeringan


dengan menggunakan metode spray drying.
- Sebelum dilakukan pengeringan, ditentukan matriks atau bahan penyalut
yang baik untuk proses pengeringan melalui metode spray drying .
- Penentuan penyalut ini dilakukan untuk mengurangi kerusakan enzim
saat proses pengeringan.
- Beberapa penyalut yang digunakan : maltodextrin, dextrin, skin milk dan
kasein.
PERANAN ENZIM AMILASE DALAM INDUSTRI

Industri Detergent
Enzim amilase
Industri Pangan berperan untuk
Penambahan α-amilase mendegradasi
secara rutin ke adonan roti kotoran yang
dalam rangka untuk menambah bersifat
jumlah dekstrin dengan derajat karbohidrat.
polimerisasi 3-9 yang merupakan
produk antara dari konversi pati
menjadi maltosa. Berat molekul
yang rendah dari dekstrin sangat Industri Minuman
efektif dalam menurunkan Beer
kekerasan roti, sehingga Penambahan Enzim
menghasilkan perbaikan dalam Amilase pada
volume dan tekstur produk industri beer
berperan untuk
konversi pati
menjadi gula-gula
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai