TransLingk 08A
TransLingk 08A
dan
Lingkungan
B.Pudjianto
Sistim Transportasi (1)
Transportasi bukan suatu tujuan
akhir (ends), melainkan turunan
kebutuhan (derived demand)
Kebutuhan akan pergerakan
orang/barang dari satu lokasi ke
lokasi lain, dari satu pusat
kegiatan ke pusat kegiatan lain
Kebutuhan pergerakan tersebut
ditunjang oleh fasilitas dan
layanan transportasi
Secara keseluruhan transportasi
sebagai suatu sistim terdiri atas
sistim/sub-sistim kegiatan,
jaringan, dan pergerakan
Sistim Transportasi
(2)
Sistim Kegiatan
pusat-pusat kegiatan (kawasan perumahan,
kawasan industri; kota; desa; LU; SE
penduduk, dsb)
Sistim Jaringan
fasilitas & pelayanan (laut, udara, darat;
pelabuhan; moda; LOS, dsb)
Sistim Pergerakan
lalu-lintas orang/barang -- besaran (volume),
jenis, asal-tujuan, waktu, dsb
Sistim Transportasi
(3)
Sistim Kegiatan
makin tinggi kuantitas & kualitas, makin tinggi
pula kuantitas & kualitas Sistim Pergerakan
Sistim Jaringan
makin tinggi kuantitas & kualitas, makin tinggi
pula kuantitas & kualitas Sistim Pergerakan
Sistim Pergerakan
makin tinggi kuantitas & kualitas, makin besar
dampak thd Sistim Kegiatan dan Sistim Jaringan
Interaksi Sistim Transportasi
Sistim Kegiatan +
Sistim Jaringan
Sistim Pergerakan Sistim Sistim
Kegiatan Jaringan
Sistim Pergerakan
Sistim Kegiatan &
Sistim Jaringan
Sistim
Sistim Jaringan + Pergerakan
Sistim Pergerakan
Sistim Kegiatan
Peran Sistim Transportasi (1)
Sistim Jaringan
+
Sistim Sistim
Pergerakan
Pergerakan
melayani
kebutuhan
akibat
pertumbuhan
Sistim
Peran Sistim Transportasi (2)
(positif/negatif)
perkembangan
Sistim Kegiatan
Sistim Kelembagaan (1)
Sistim Sistim
Sistim Kegiatan Jaringan
Kelembagaa
n
- legal
- organisasi Sistim
- SDM Pergerakan
- dana
Sistim Kelembagaan (2)
Sistim
Kelembagaan
Legal: walikota makan Sistim Sistim
> macet, AA 50th Kegiatan Jaringan
ke-3 Sistim
Organisasi:
koordinasi tutup-gali
air, listrik, tilpon, dsb
Sistim
macet
Pergerakan
SDM: kompetensi
aparat, stakeholder,
dsb rencana vs
implemtasi
Dana : dana
terhambat
Sistim Transportasi Nas / Int
Regional
Sistim Sistim
Sistim
Kegiatan Jaringan
Kelembagaa
n
- legal
- organisasi Sistim
- SDM Pergerakan
- dana
APEC
Peristiwa ekonomi internasional = Sistim
Lingkungan Eksternal (ekonomi
internasional)
Diselenggarakan di Bogor = Sistim
Spatial (regional)
Gubernur DKI meliburkan Jakarta = Sistim
Kelembagaan (legal); Sistim Lingkungan
Eksternal (politik); Sistim Spatial
(regional)
Penduduk Jkt liburan panjang ke
BandungSistim --Bandung macet total
Internal: Ekonomi-Sosial-Politik-Budaya-Fisik-Teknologi
sepanjang hari
MASALAH
PERKOTAAN DAN
TRANSPORTASI
Masalah Sistim Kegiatan
- ribbon development
- sub-urbanisasi
Masalah Sistim Jaringan (1)
Hierarki rusak
Sistim
: arteri lokal, bottle-neck,
Pergerakan
persimpangan, dsb
Tidak efisien
: mayoritas LOV, mobil,
sepeda
motor, dsb
Masalah Sistim Pergerakan
Legal :
tertinggal, saling
bertentangan, tidak jelas
insentif/ disinsentif, law
Sistim Sistim
enforcement kurang, dsb
Kegiatan Jaringan
Organisasi :
sektoral, kurang
koordinasi, dsb
SDM : Sistim
kompetensi tidak tepat, Pergerakan
dsb
Dana :
terbatas, dsb
ARAH KEBIJAKAN/
REKAYASA SISTEM
TRANSPORTASI
Arah Kebijakan/Rekayasa Sistim Kegiatan (1)
Penyebaran spatial
- multi centers antar Sistim
Kegiatan; masing-masing unik /
khas
Sistim Sistim
Penyebaran temporal Kegiatan Jaringan
- jam kerja / sekolah, penyebaran
antar LU, antar wilayah
Penyebaran temporal &
spatial
Sistim
Demand management Pergerakan
-zero externalities
perubahaan LU = asal tidak ada
eksternalitas
makro – dampak makro /regional,
penye-
diaan jalan lokal/kolektor,
Arah Kebijakan/Rekayasa Sistim Kegiatan (2)
Demand
management -
zero transportation Sistim Sistim
city Kegiatan Jaringan
- hi-rise, compact,
mixed
land use, mixed
groups Sistim
(PKL, perumahan, Pergerakan
dsb),
open space (hijau,
air,
dsb)
- pergerakan intra
Arah Kebijakan/Rekayasa Sistim Jaringan
Penataan hierarki
- arteri, kolektor, lokal; primer,
sekunder
- moda k.a., bus besar, bus kecil, dst
- persimpangan layang, jembatan
penyeberang, pedestrian/kaki-lima, Sistim Sistim
dsb. Kegiatan Jaringan
Efisiensi
- prioritas angkutan umum (SAUM, dst);
jaringan angkutan umum “door-to-
door”,
park& ride, bus pegawai/sekolah, dsb
- pembatasan penggunaan LOV Sistim
(spatial/ temporal); “3 in 1”, CBD, dsb. Pergerakan
Akses untuk semua
acceptable, accessible, affordable
(layanan
kelas argo, bisnis, ekonomi, dst;
fasilitas
orang cacad fisik, dsb)
Khusus transportasi
Arah Kebijakan/Rekayasa Sistim Pergerakan
Zero externalities
Sistim Sistim
- vs kemacetan (one Kegiatan Jaringan
way, lampu lalu
lintas, rambu lalu
lintas, lajur-lajur
khusus, dsb)
- vs polusi (moda, Sistim
Pergerakan
dsb)
- vs kecelakaan (lajur
motor, pejalan kaki,
dsb)
Arah Kebijakan/Rekayasa Sistim Kelembagaan (1)
Sistim
Kelembagaan
Sistim Sistim
Legal: pro-aktif, Kegiatan Jaringan
antisipatif, insentif /
disinsentif, RTRW,
dsb
Organisasi: good
governance, dsb. Sistim
Pergerakan
SDM: kompetensi,
leadership, dsb.
Dana : peranserta
swasta/masyarakat,
dsb
Tujuan Penanganan
Transportasi
Outcome
Kesejahteraan masyarakat kota
Output
Kota yg nyaman sbg tempat tinggal, bekerja,
dan berekreasi
Proses
Melibatkan peranserta stakeholder terkait
Input
Sumberdaya kota
Outcome
Kesejahteraan masyarakat
Seluruh masyarakat output > input --
sustainable economically
Semua (lapisan) masyarakat sustainable
socially
Semua berperanserta sustainable politically
Terlestarinya warisan budaya nenek-moyang
sustainable culturally
Terpeliharanya lingkungan alam sbg titipan
generasi anak-cucu sustainable
environmentally
Output
Sustainable economically
output > input -- keunggulan lokal competitive
globally, misal kota belanja, kota industri, dsb
Sustainable socially
fasos-fasum (termasuk transportasi publik) accessible
& affordable untuk semua
Sustainable politically
untuk-dari-oleh semua stakeholder memiliki akses thd
informasi, akses untuk berperanserta
Sustainable culturally
sejahtera dgn terlestarikannya warisan
kawasan/bangunan/benda dsb yg benilai sejarah
Sustainable environmentally
sejahtera dgn terpeliharanya lingkungan alam yg
merupakan titipan unt generasi mendatang
THINK GLOBALLY
PLAN REGIONALLY
ACT LOCALLY
Sistim Transportasi –
Ramah
Lingkungan
Optimalisasi (1)
penggunaan sumberdaya tidak
terbarukan
transportasi = pergerakan orang & barang, bukan
kendaraan
dengan sumberdaya yg sama (ruang, energi, dsb),
transportasi publik > transportasi (kendaran bermotor)
pribadi
kendaraan baru/hemat energi > kend tua
energi dr sumberdaya terbarukan (tumbuhan, matahari,
dsb) > energi dr sumberdaya tidak terbarukan (tambang)
energi dgn sumber lebih berlimpah (BBG) > energi dgn
sumber lebih terbatas (BBM).
Sistim Transportasi –
Ramah Lingkungan
(2)
Penghapusan/pengurangan eksternalitas
polusi
kemacetan makin tinggi = polusi makin tinggi
pengurangan kendaraan LOV = pengurangan
kemacetan -- transportasi publik > kendaraan pribadi
kendaraan baru > kendaraan tua
BBM tanpa timbel > dgn timbel
BBG > BBM
Sistim Transportasi –
Ramah Lingkungan
(3)
Penghapusan/pengurangan eksternalitas lain
penghindaran kerusakan lingkungan alam (hutan
lindung, dsb)
Keterpaduan Kebijakan
Pencabutan subsidi BBM (mayoritas
masyarakat kaya yg menikmati, rawan
penyelundupan, dsb)
Pengembangan fasilitas / infrastruktur
distribusi BBG (dgn insentif dsb)
Pengembangan energi alternatif lain --
terutama yg terbarukan (dgn insentif dsb)
Subsidi langsung bagi masyarakat miskin
Bukan “atau” tetapi “dan”