Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

GUILLAN BARRE SYNDROME


Oleh :
Annisa Pratiwi 2015730010
Dokter pembimbing : dr. Fuad Hanif, Sp.S, M.Kes
IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. S
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 5 tahun
 Tempat, Tanggal Lahir : Banjar, 02 Januari 2014
 Nomor Rekam Medik : 412xxx
 Alamat : Bantarkalong, Kab Pangandaran
 Masuk Rumah Sakit : 23 Juli 2019
 Ruang perawatan : Melati
 Nama Ayah : Tn. F
 Usia Ayah : 37 tahun
 Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
 Nama Ibu : Ny. L
 Usia Ibu : 36 tahun
 Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
ANAMNESIS
Dilakukan Auto-Alloanamnesis pada tanggal 26 Juli 2019 di Ruang Melati

• Keluhan Utama
Lemah pada kaki dan tangan 7 hari SMRS

• Riwayat Penyakit Sekarang


2 minggu 7 hari 4 hari
SMRS SMRS SMRS

BAB cair (+) Lemah pada kedua kaki (+) Lemah pada
Demam (+) Baal (-) kedua tangan (+)
Muntah (+) Demam (-) Baal (-)
Sulit menelan (-)

• Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat kejang pada usia 3 tahun (+)
Riwayat lemah pada tangan dan kaki (-)
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat lemah pada tangan dan kaki (-)
Riwayat TBC (-)

• Riwayat Imunisasi

Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap


imunisasi booster (-)
ANAMNESIS
• Riwayat Alergi
Alergi obat (-) Alergi makanan (-)
Alergi lingkungan (-)

• Riwayat Psikososial
Pasien seharinya bermain dengan teman sebayanya. Seharinya makan masakan ibu
dan jajan jananan yang warung. Ayah pasien merokok di lingkungan rumah.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum :
Pasien tampak Sakit sedang
Kesadaran :
Composmentis
Tanda Vital :
Suhu : 36,9 °C
Nafas : 20 kali/menit
Nadi : 88 kali/menit
Berat Badan : 19 kg
Tinggi Badan : 114 cm
Status gizi : BB/U : Gizi baik
TB/U : Normal
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata
Kepala dan leher
Kepala : normocephali, deformitas (-)
Mata : CA -/- SI-/- mata cekung (-)
Hidung : Mukosa kering (+) Sekret (-) Darah (-) Deviasi Septum (-)

Thorax
Paru : Inspeksi : Deformitas (-) gerakan dinding dada (+)
Palpasi : Gerakan dinding kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang baru
Auskultasi:Vesikular +/+ Rhonki -/- Wheezing -/-
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V line midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS II
Batas kiri : Line midclavicula sinistra
Batas kanan : Linea parasternal dextra
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata
Abdomen
Inspeksi : Datar, Deformitas (-)
Auskultasi: BU (+)
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-) organomegali (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2 detik
PEMERIKSAAN FISIK

Status Neurologi

RANGSANG REFLEK
REFLEK FISIOLOGIS
MENINGEAL PATOLOGIS
Reflek bisep : (↓ / ↓)
Kaku Kuduk : (-) Reflek trisep : (↓ / ↓) Babinski : (-/-)
Lasegue sign : (-) / (-) Reflek brachioradialis : (↓ / ↓) Chaddock : (-/-)
Kernig sign : (-) / (-) Reflek patella : (↓ / ↓) Oppenheim : (-/-)
Brudzinski I : (-) Reflek achilles : (↓ / ↓) Gordon : (-/-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
NERVUS KRANIALIS
FUNGSI MOTORIK
N.I (Olfaktorius) :
Kekuatan Otot 0 1
0 0 Dextra Sinistra
Daya Tidak Tidak
FUNGSI SENSORIK Pembauan dilakukan dilakukan
Ekstremitas atas Ekstremitas
bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri N.II (Optikus)
Ny 2 2 3 3
Dextra Sinistra
eri
Visus 6/6 6/6
Ba - - - -
Lapang Dalam batas Dalam batas
al
Pandang normal normal

FUNGSI VEGETATIF Optic disc Tidak dilakukan Tidak dilakukan

BAK : Normal
BAB : Normal
N.III (Okulomotoris), N. IV N.V (Trigeminus)
(Throklearis), dan N. VI (Abdusens)

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Motorik
Ptosis (-) (-)
Mengunyah (+) (+)
Pupil
Sensibilitas
a. Bentuk Bulat Bulat
a. Oftalmikus (+) (+)
b. Diameter 3 mm 3 mm
b. Maksila (+) (+)
c. Reflex
c. Mandibula (+) (+)
Cahaya (+) (+)
Direk (+) (+)
Indirek

Gerak bola Dalam batas Dalam batas


mata normal normal
N.VII (Facial)

Dextra Sinistra
Motorik
a. Mengangkat alis (+) (+)
b. Menutup mata (+) (+)
c. Menyeringai (+) (+)
Sensorik
a. Daya kecap lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2/3 depan
N.VIII (Vestibulokoklearis)

Dextra Sinistra
Pendengaran
a. Test bisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
b. Test Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. Test Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
d. Test Swabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
e. Berdiri dengan mata Tidak dilakukan Tidak dilakukan
terbuka
f. Berdiri dengan mata Tidak dilakukan Tidak dilakukan
tertutup
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.IX (Glosofaringeus) dan N.X (Vagus) N. XI (Assesorius)
Arkus faring Dextra Sinistra
a. Pasif Simetris Memalingkan (+) (+)
b. Gerakan aktif Simetris kepala
Mengangkat (+) (+)
bahu
Uvula
a. Pasif Simetris N.XII (Hypoglosus)
b. Gerakan aktif Simetris
Posisi lidah Deviasi (+)
ke kanan
Papil lidah (+)
Disfonia (-)
Atrofi otot lidah (-)
Disfagia (-)
Fasikulasi lidah (-)
Laboratorium
Indikator Laboratorium Hasil Rujukan Satuan
Elektrolit
Natrium 139 135 - 145 mEq/L
Kalium 5,0 3,6 – 5,5 mEq/L
Ion Kalsium 1,23 1,17 – 1,29 mmol/L
Hematologi
Hemoglobin 13,1 12 – 15 gr/dl
Leukosit 7,2 4,4 – 11,3 ribu/mm3
Trombosit 512 150 – 450 ribu/mm3
Hematokrit 40,2 35- 47 %
Eritrosit 6,7 4,1 – 5,1 juta/ul
MCV 76 80 – 96 fl
MCH 26 26 – 33 pg
MCHC 35 32 – 36 %
Glukosa Darah
Glukosa darah sewaktu 93 <140 mg/dl
RESUME
An. S usia 5 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah
pada kedua kaki dan tangan sejak 7 hari SMRS. Lemah diawali di bagian
kaki dan 3 hari setelahnya kelemahan juga dirasakan pada kedua tangan.
Kelamahan disertai dengan rasa baal. . 2 minggu sebelumnya pasien
mengeluhkan BAB cair sebanyak 4x dalam sehari selama 3 hari disertai
dengan ampas dan lendir, demam yang naik turun selama 4 hari disertai
dengan muntah 1 kali.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan paralisis bilateral dan
hiporefleksia. Tidak ditemukan adanya refleks patologis. Hasil laboratorium
dalam batas normal
DIAGNOSIS BANDING

Guillan barre syndrome tipe AIDP


Guillan barre syndrome tipe AMAN
Mastenia Gravis

DIAGNOSIS KERJA

Guillan Barrey Syndrome tipe AIDP


TATALAKSANA
- Paracetamol syr 3 x 2 cth
- Imunoglobulin intravena 2g/kg dalam pemberian 5 kali
- Monitong pernapasan
- Fisioterapi

PROGNOSIS
- Vitam : ad bonam
- Functionam : dubia ad bonam
- Sanationam : dubia ad bonam
Guillan Barre Syndrome
DEFINISI

Suatu penyakit polineuropati dengan onset akut dan bersifat


ascending dan didahului dengan suatu infeksi atau respon imun
yang menyerang sistem saraf perifer dan saraf kranialis

EPIDEMIOLOGI

Di dunia didapatkan kejadian GBS sebesar 100.000


pertahunnya baik pada anak-anak dewasa. Lebih sering terjadi
pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCMI
menunjukkan pada tahun 2010 – 2011 tercatat 48 kasus dengan
jumlah bervariasi perbulan dan meingkat pada tahun 2012
sebanyak 10%.
Guillan Barre Syndrome
Cytomegalovirus
Virus
Epstain Barr Virus

Mycoplasma tuberculosis

Bakteri Campylobacter jejuni

Mycoplasma pneumoniae

Polio

Vaksin Rabies

Difteri tetanus
Guillan Barre Syndrome
GEJALA
1 Paralisis motorik 4 Perubahan otonom

5 Gangguan sensorik
2 Ascending paralisis
3 Areflexia
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan cairan cerebrospinal


Adanya peningkatan protein 1 – 1,5 g/dl dan disertai dengan peningkatan jumlah sel
>50 cel per μl
2. Anti gangliosida antibodi
Anti GD1a → subtipe AMAN Anti GQ1b → subtipe Milleh Fisher Syndrome
Anti GM1 → prognosis buruk
3. Hantaran saraf
Menentukan tipe dari dari GBS
4. Radiologi
Untuk menyingkirkan penyebab lain
5. Negative Inspiratory Force (NIF)
Guillan Barre Syndrome
PENATALAKSANAAN
 DAFTAR PUSTAKA

 Aspek klinis dan penatalaksanaan Guillan Barre Syndrome, dr. I.A. Sri
Wijayanti, M. Biomed, Sp. S: 2016
 Guillan Barre Syndrome, J Willison Hugh, acobs Bart C, et al,
CrossMark: 2016
 Guillan Barre Syndrome(GBS): A Review, Tandel Hemal, Vanza Jigar, et
al, Europan Journal Of Pharmaceutical and Medical Research: 2016 (3)
 Guillan Barre Syndrome: Penyakit Langka beronset akut yang
mengancam jiwa, Wahyu F F, Medula (8): 2018
 An Update in Guillan Barre Syndrome, Winer J B, Hindawi Publishing
Comporation: 2014
 Guillan Barre Syndrome, Nguyen Thy P, Taylor R S, www.ncbi.com: 2018
Follow Up
Tanggal S O A P

23 Juli 2019 Lemah pada kedua TTV : Hemiparese Ringer laktat 5 cc


tangan Suhu : 36,7 bilateral Cefotaxime 3 x 500
Nadi : 84x/menit mg
RR : 20x/menit
Kekuatan motorik
1 1
0 0

24 Juli 2019 Lemah pada kedua TTV : Susp Guilla barre Ringer laktal 5 cc
tangan Suhu : 37,0 syndrome Cefotaxime 3 x 500
Baal - Nadi : 84x/menit mg
Demam – RR : 20x/menit
Kekuatan motorik
1 1
0 0
25 Juli 2019 Lemah pada kedua TTV : Susp Guilla barre Ringer laktal 5 cc
tangan Suhu : 37,0 syndrome Cefotaxime 3 x 500
Baal - Nadi : 84x/menit mg
Demam – RR : 20x/menit
Kekuatan motorik
0 1
0 0

26 Juli 2019 Lemah pada kedua TTV : Guillan barre Infus Rl +


tangan Suhu : 36,9 syndrome mecobalamin ½ drip
Baal - Nadi : 88x/menit Inj : MPS 3 x ½ amp
Demam – RR : 20x/menit Ranitidin 2 x ½ amp
Kekuatan motorik
0 1
0 0

Anda mungkin juga menyukai