Anda di halaman 1dari 54

CHOLELITIASIS

Oleh:
dr. Eva Silvia Rusdiana

Pembimbing:
dr. H. Muwardi Romli Sp.B M.Kes

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
 Nama : Tn. AZ
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat, tanggal lahir : 28 Januari 1985
 Umur : 44 tahun
 Status : Menikah
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Alamat : Desa Ngayung RT 03/01 -
Maduran
 Tanggal masuk RS : 21-06-2019
 Tanggal pemeriksaan : 22-06-2019
Keluhan Utama
 Nyeri pada perut bagian tengah dan kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang
• Nyeri pada perut tengah dan kanan atas yang hilang timbul
• Nyeri kadang disertai rasa menggigil
3 bulan
SMRS • Sudah berobat ke mantri, keluhan membaik dengan obat

• Nyeri semakin memberat di sertai mual dan muntah


• Nyeri menjalar hingga ke punggung
1 hari
SMRS • Badan kuning (-), demam (-)

• Pasien membawa hasil pemeriksaan USG (20-06-2019)


21-06-
2019
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat trauma : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat penyakit hati : disangkal
 Riwayat penyakit serupa sebelumnya : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat sakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit serupa : disangkal
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 175/87 mmHg
 Nadi : 66 kali per menit
 Pernafasan : 20 kali per menit
 Suhu : 36,5 0C
Pemeriksaan Umum
 Kepala : Normocephal, deformitas (-)
 Mata : Edema palpebra (-/-), sklera ikterik (-/-),
konjungtiva anemis (-/-)
 THT : dbn
 Leher : Pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor Hasil Pemeriksaan

Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC VI linea midclavicularis sin

Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dex


Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dex
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sin
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sin
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
Pulmo Depan Belakang

Inspeksi Simetris, Simetris,


Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-) Retraksi intercostae (-)
Palpasi Gerak dada simetris Gerak dada simetris
Fremitus normal Fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler Vesikuler
Wh (-/-), Rh (-/-) Wh (-/-), Rh (-/-)
Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi Permukaan perut sama tinggi dengan permukaan


dada, darm contour (-), darm steifung (-)

Auskultasi Peristaltik (+)

Palpasi Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium dan


hipokondria dextra, murphy sign (+)

Perkusi Tympani
Ekstermitas

Supor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Supor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)


Diagnosa Awal
 Kolelitiasis
 Kolesistitis
 Pankreatitis
Pemeriksaan Penunjang (21-06-19)

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


P13,0-18,0 gr/dl/L14,0-
Hb 12,8 gr/dL
18,0 gr/dl
L 4,5-6,5 juta/cmm P
Eritrosit 4,31 µL
3,0-6,0 juta/cmm
Ht 40,1 % L 40-54 % P35-47%
Leukosit 12,800 4000 - 11000
Trombosit 273.000 µL 150-450 µL
Diffcount 0-0-0-86-11-6 1-2/0-1/49-67/25-33/3-7
GDA 123 <200 mg/dl
 Faal Hepar

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


SGOT 26 U/L L 37 U/L P 31 U/L
SGPT 12 U/L L 41 U/L P 31 U/L
Alkali Fospatase 84 U/L 70 - 300 U/L
Bilirubin Direct 0,2 mg% < 0,25 mg%
Bilirubin Total 12 mg% < 1 mg%
 Faal Ginjal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Creatinin 0,8 mg/dl P 0,7-1,2 mg/dl L 0,8 – 1,5 mg/dl
Urea 25 mg/dl 10 – 50 mg/dl
Uric Acid 5,90 mg/dl P1,9 – 1,2 mg/dl L 0,8 – 1,5 mg/dl

 Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Kalium 3,7 m mol/L 3,6 – 5,5 m mol/L
Kalsium 1,19
Natrium 140 135 – 155 m mol/L
Pemeriksaan x-Ray Thorax
 Cor : Bentuk dan besar Normal
 Pulmo : Corakan paru baik, infiltrate tak tampak
 Sinus dan diafragma baik
 Tulang dan soft tissue baik
 Kesan : jantung dan paru baik
Pemeriksaan USG abdomen
 Hepar : Besar normal, intensitas echopaenchym tak meningkat, tepi tajam
permukaan rata, tak tampak nodule/kista.
 Sistem portal, billier dan vascular normal.
 Kandung empedu : Nampak batu uk. 2,7 cm dinding menebal
 Pancreas dan lien : Besar normal, intensitas echoparenchym tak meningkat, tak tampak
nodule/kista
 Ginjal Kanan : Besar normal, intensitas echocortex normal, batas cortex dengan medulla
jelas, sinus tajam, tak tampak batu, mass, ectasis an kista.
 Ginjal Kiri : Besar normal, intensitas echocortex normal, batas cortex dengan medulla
jelas, sinus tajam, tak tampak batu, mass, ectasis an kista.
 Buli – buli : Besar normal, dinding tak menebal, tak tampak batu dan massa.
 Prostat : Tak membesar, kalsifikasi (-)
 Mc. Burney : Tak tampak massa/infiltrate/abses
 Kesimpulan : Cholecystitis
 Batu empedu uk. 2,7 cm
 Organ abdomen lain normal.
Diagnosa Akhir
 Kolelitiasis
Penatalaksanaan
 Medikamentosa :
 Infus Asering loading 500cc lanjut 1500cc/24jam
 Injeksi cefotaxime 2x1 gram (iv) dalam PZ 100cc

 Injeksi ketorolac 3x1 amp iv

 Injeksi gastridin 2x1 amp iv

 Injeksi invomit 2x1 amp iv

 P.O : Amlodipin 5mg 1-0-0

 Non Medikamentosa :
 Kolesistektomi
Prognosis

 Qua ad vitam : bonam


 Qua ad fungtionam : bonam
Follow Up
Tanggal Keterangan

22/6/2019 S : Nyeri pada perut tengah dan kanan atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 148/88 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 81 x/mnt S : 36,8 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+) pada regio epigastik dan hipokondria dextra, murphy
sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis + Cholecystitis
P:
- Infus Aserig 1500cc/24jam
- Injeksi Cefotaxime 2x1 gram iv dlm PZ 100cc
- Injeksi Ketorolac 3x1 amp iv
- Injeksi Gastridin 2x1 amp iv
- Injeksi Invomit 2x1 amp iv
- P.O : Amlodipin 5mg 1-0-0
Follow Up
Tanggal Keterangan

23/06/2019 S : Nyeri pada perut tengah dan kanan atas


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 144/91 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 92 x/mnt S : 36,8 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+) pada regio epigastik dan hipokondria dextra, murphy sign (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Cholelitiasis + Cholecystitis
P:
- Infus Aserig 1500cc/24jam
- Injeksi Cefotaxime 2x1 gram iv dlm PZ 100cc
- Injeksi Ketorolac 3x1 amp iv
- Injeksi Gastridin 2x1 amp iv
- Injeksi Invomit 2x1 amp iv
- P.O : Amlodipin 5mg 1-0-0 (k/p)
Follow Up
Tanggal Keterangan

24/06/2019 S : Nyeri pada luka post op


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 127/83 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 76 x/mnt S : 36 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post Cholecystectomy
P:
- Infus Asering 1500cc/24jam
- Injkesi cefotaxime 2x2 gram iv
- Injeksi gentamycin 2x80 mg iv
- Drip petidin 2 amp + antrain 2 amp dalam Nacl 500cc/6jam
Follow Up
Tanggal Keterangan

25/06/19 S : Nyeri pada luka post op, flatus (-)


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 147/88 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt S : 36,2 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post Cholecystectomy
P:
- Infus Asering 1500cc/24jam
- Injkesi cefotaxime 2x2 gram iv
- Injeksi gentamycin 2x80 mg iv
- Drip petidin 2 amp + antrain 2 amp dalam Nacl 500cc/6jam
Follow Up
Tanggal Keterangan

26/06/19 S : Nyeri pada luka post op berkurang, flatus (+)


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 142/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 75 x/mnt S : 36 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post Cholecystectomy
P:
- Infus Asering 1500cc/24jam
- Injkesi cefotaxime 2x2 gram iv
- Injeksi gentamycin 2x80 mg iv
- Drip petidin 2 amp + antrain 2 amp dalam Nacl 500cc/6jam
Follow Up
Tanggal Keterangan

27/06/2019 S : Nyeri pada luka post op berkurang


O:
KU : tampak sakit sedang
TD : 150/92 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 78 x/mnt S : 36 ºC
St Generalis
Kesadaran : E4M6V5 = 15 ( Composmentis )
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax :
Corr : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: Vesikuler, Rh (-), Wh (-)
Abdomen:
Supel , dist (-), BU (+) Normal, Nyeri tekan (+)
Ekstermitas : Akral Hangat, CRT < 2 detik
A: Post Cholecystectomy
P:
- Pulang
- P.O :
Clabat 3x1 tab
Asam mefenamat 3x1 tab
Tinjauan Pustaka
Definisi
 Chole = awalan mengenai empedu
Lithos = batu
Cholecysto – gallbladder
Choledocho – duktus choledochus
 Adanya pembentukan batu empedu.(Kamus Kedokteran
Dorland, edisi 25)
 Penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam
kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau
pada keduanya. (Buku Ajar Ilmu Bedah De Jong W.)
Anatomi

 “pear-shaped”
 L: 7 – 10 cm
D: 3 – 5 cm
C: 40 – 60 ml empedu
 Fundus
Corpus
Infundibulum Hartmann’s
Neck pouch
Fisiologi

Diproduksi oleh sel hepatosit 500 – 1500 ml / hari


*Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk sementara
di kandung empedu dan disini mengalami pemekatan.
Empedu disimpan dalam kandung empedu selama
periode interdigestif dan diantarkan ke duodenum
setelah rangsangan makanan.
• During fasting, with the • In response to a meal, the
sphincter of Oddi contracted sphincter of Oddi relaxed and
and the gallbladder filling. the gallbladder emptying
Komposisi empedu: garam empedu, lesitin,
kolesterol (90 %), sisanya bilirubin asam lemak,
garam anorganik
Fungsi Empedu:
 Berperan untuk penyerapan lemak

 Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase


pankreas)
 Penyediaan alkalis untuk menetralisir asam
lambung di duodenum
 Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah
dimetabolisme di dalam hati
Klasifikasi
• Berdasarkan waktu
• Kolelitiasis akut
• Kolelitiasis kronik

• Berdasarkan etiologi
• Batu pigmen
• Batu kolesterol
• Batu campuran
 4F
 FAT

 (over)FORTY
 FERTILE

 FEMALE

 Batu kolesterol : 80% di negara- negara barat


 Batu pigmen : 15-20% insiden di Asia
TIPE BATU
 Batu kolesterol
 (80%)
 Multiple/soliter, permukaan licin/multifaset, bulat
atau berduri, ukuran bervariasi
 mengandung >70% kristal kolesterol
 Warna putih kekuningan-hitam
 Hampir selalu terbentuk di kandung empedu
 Diameter 1-5 cm
 Radioluscent

 Batu kalsium bilirubinat/batu pigmen


 (20%)
 warna coklat atau coklat tua
 Kecil, bentuk tidak teratur, jumlah banyak, lunak,
mudah dihancurkan
• Kadar kolesterol <25%, komponen utama: kalsium
bilirubinat
PATOGENESIS BATU EMPEDU

 Batu kolesterol (proses metabolik)


supersaturasi kolesterol
pembentukan nidus
kristalisasi
pertumbuhan batu
MANIFESTASI KLINIS cholelithiasis

1. Asimptomatik
2. Simptomatik 
Nyeri daerah epigastrium, kuadran atas kanan
atau prekordium
Kolik bilier
Batu empedu asimtomatik

 ½ - 2/3 penderita batu kandung empedu


 Keluhan bisa dispepsia kadang disertai
intolerans terhadap makanan berlemak
 <25% pasien membutuhkan intervensi dalam
periode waktu 5 tahun
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik:
 Murphy sign +  apabila sudah menimbulkan
komplikasi seperti kolesistitis akut dengan
peritonitis lokal atau umum, hidrops kandung
empedu, empiema kandung empedu, atau
pankreatitis
Pemeriksaan Laboratorium
 Apabila terjadi peradangan akut, dapat terjadi
leukositosis.
 Apabila terjadi sindroma mirizzi, akan ditemukan
kenaikan ringan bilirubin serum akibat penekanan
duktus koledokus oleh batu.
 Kenaikan serum alkali fospatase
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Foto polos abdomen
 USG
 Kolesistografi
Foto Polos Abdomen

Kurang memberikan
gambaran yang khas
karena hanya 10-15 %
batu kandung empedu
yang bersifat radioopak
USG

 Ultrasonografi mempunyai
kadar spesifisitas dan
sensitifitas yang tinggi untuk
mendeteksi batu kandung
empedu dan pelebaran
saluran empedu.
Kolesistografi
 kolesistografi dengan kontras cukup baik karena
relatif murah, sederhana, dan cukup akurat untuk
melihat batu radiolusen sehingga dapat dihitung
jumlah dan ukuran batu.
Terapi cholelithiasis
 Asymptomatik  Tidak perlu pengobatan
 Operative  kolesistektomi
Kolesistektomi

Indikasi :
Batu empedu yang menimbulkan gejala

Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala:

- penderita diabetes melitus


- kandung empedu tidak terlihat pada kolesistografi oral
- diameter batu empedu > 2 cm
- kalsifikasi kandung empedu
Terapi : open cholecystectomy
Lasparoscopic Cholecystectomy

• Indikasi awal hanya pasien dengan


kolelitiasis simptomatik tanpa adanya
kolesistitis akut.
Komplikasi
 Kolesistitis
 Kolangitis
 Hidrops
 Empiema
ANALISA KASUS

Pasien datang dengan nyeri perut kanan


atas yang hilang timbul selama 3 bulan
dan bertambah parah sejak 1 hari SMRS

Dari pemeriksaan di temukan nyeri tekan pada


daerah epigastrium, dan hipokondria dextra serta
murphy sign, dan nilai leukosit yang tinggi
(12800/mm3). Hasil pemeriksaan USG tampak
batu yang menunjukkan adanya cholelitiasis

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik,


laboratorium dan USG ditegakkan
diagnosis pada pasien yaitu Kolelitiasis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai