Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR HASIL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN


KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 7 CAMPALAGIAN

OLEH
HAMIDAH (H.0213016)
Rumusan Masalah

 Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang


diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation ?

 Bagaimana hasil belajar matematika siswa yang


diajarkan dengan model pembelajaran langsung?

 Apakah hasil belajar matematika siswa yang diajarkan


dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation lebih tinggi dari siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran langsung?
Tujuan Masalah

 Mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa yang


diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation

 Mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa yang


diajarkan dengan model pembelajaran langsung

 Untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika


siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation lebih tinggi dari
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
langsung
HIPOTESIS

 Hipotesis Penelitian
“Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation lebih tinggi dari siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran
langsung”.
 Hipotesis Statistik
DESAIN PENELITIAN

Non Equivalent Control Group Design

Keterangan :
KE = kelompok eksperimen
KK = kelompok kontrol
X1 = perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu dengan model kooperatif tipe GI
X2 = perlakuan pada kelompok kontrol yaitu secara langsung
O1 = tes hasil belajar yang diberikan kepada kedua kelompok
sebelum diberikan perlakuan
O2 = tes hasil belajar yang diberikan kepada kedua kelompok
sesudah diberikan perlakuan
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi Sampel

Cluster Random
Seluruh Sampling Satu kelas yang
kelas VII ditunjuk
SMP sebagai kelas
eksperimen
Negeri 7 dan satu kelas
Mamuju lainnya yang
ditunjuk
sebagai kelas
kontrol
INSTRUMEN PENELITIAN

Lembar tes yang digunakan berupa tes uraian


(Pretest dan Posttest) masing-masing sebanyak
3 butir soal.
ANALISIS DATA

Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul dan diperoleh setelah mengikuti
semua materi pelajaran baik pada kelas
eksperimen dn kelas kontrol yang terdiri dari nilai
rata-rata (mean), median, modus,standar deviasi
dan varians dengan bantuan program SPSS.
ANALISIS DATA
Statistik Inferensial
 Uji normalitas
Jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal
 Uji homogenitas
Jika Sig > 0,05 maka data memiliki variansi yang
homogen.
Jika Sig < 0,05 maka data tidak memiliki variansi
yang homogen.
ANALISIS DATA

 Uji hipotesis
HASIL PENELITIAN

Uraian nilai pretest dan posttest

Kelas eksperimen Kelas kontrol


Pretest Posttest Pretest Posttest
Jumlah siswa 24 24 24 24
Mean 26,4583 89 23,25 84,0417

Median 25 90 23 84

Modus 28 90 30 85

Varians 105,737 44,957 76,717 37,346

Standar Deviasi 10,28287 6,70496 8,75885 6,11114

Nilai Tertinggi 55 100 50 100

Nilai Terendah 10 73 10 70
HASIL PENELITIAN

Kategori Frekuensi dan Persentase Hasil Pretest

Hasil Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kategori
Interval Frekuen Persenta Frekuens Persenta
si se (%) i se (%)
0 – 44 22 92 23 96 Sangat rendah
45 – 59 2 8 1 4 Rendah
60 – 69 0 0 0 0 Sedang
70 – 79 0 0 0 0 Tinggi
80 – 100
0 0 0 0 Sangat tinggi
Jumlah 24 100 24 100
HASIL PENELITIAN

Kategori Frekuensi dan Persentase Hasil Posttest

Hasil Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kategori
Interval Persentas Persentas
Frekuensi Frekuensi
e (%) e (%)
0 – 44 0 0 0 0 Sangat rendah
45 – 59 0 0 0 0 Rendah
60 – 69 0 0 0 0 Sedang
70 – 79 2 8 4 17 Tinggi
80 – 100 22 92 20 83 Sangat tinggi
Jumlah 24 100 24 100
HASIL PENELITIAN
Uji normalitas
Hasil perhitungan uji Normalitas pretest

No Kelas Jumlah Signifikan Kesimpula


sampel n
0,158
1 Eksperimen 24 Normal
0,051
2 Kontrol 24 Normal

Hasil perhitungan uji Normalitas posttest

No Kelas Jumlah signifikan Kesimpula


sampel n
0,117
1 Eksperimen 24 Normal
0,217
2 Kontrol 24 Normal
HASIL PENELITIAN
Uji homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas pretest

Nilai Signifikan Kesimpulan

Kelas Eksperimen 0,461 Homogen


dan Kelas Kontrol

Hasil perhitungan uji Homogenitas posttest

Nilai Signifikan Kesimpulan

Kelas Eksperimen Homogen


0,562
dan Kelas Kontrol
HASIL PENELITIAN
Uji hipotesis

Independent Samples Test

Sig Kesimpulan

Posttest kelas 0.01 Hasil belajar siswa yang diajar


eksperimen dan
menggunakan model kooperatif tipe Group
kelas control
Investigation (GI) lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang diajar dengan
menggunakan model langsung
PEMBAHASAN
Hasil uji hipotesis terhadap posttest hasil belajar siswa, diperoleh
hasil Sig (1-tailed) sebesar 0,01 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05
yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa secara signifikan pada
kelas dengan pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigation
dan kelas dengan model pembelajaran langsung.
Selanjutnya diperoleh rata-rata posttest kelas dengan
pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigation sebesar 89
sedangkan rata-rata posttest kelas dengan model pembelajaran
langsung sebesar 84,0417 sehingga diperoleh selisih posttest kelas
dengan pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigation
dengan kelas dengan model pembelajaran langsung adalah 89 –
84,0417 = 4,958, rata-rata posttest kelas dengan pembelajaran
model kooperatif tipe Group Investigation lebih besar 4,958
dibandingkan kelas dengan model pembelajaran langsung. Jadi, dapat
dimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigation lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,


maka dapat disimpulkan bahwa:
 Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran model kooperatif tipe Group
Investigation setelah adanya perlakuan maka tergolong dalam kategori sangat
tinggi dengan rata-rata 89.
 Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung setelah adanya perlakuan maka tergolong dalam kategori sangat tinggi
dengan rata-rata 84,0417.
 Berdasarkan hasil uji hipotesis terhadap posttest hasil belajar siswa, diperoleh
hasil Sig (1-tailed) sebesar 0,01 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti
ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
yang diajar dengan pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigation lebih
baik dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hal
ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata siswa yang diajar dengan pembelajaran
model kooperatif tipe Group Investigation yaitu sebesar 89 lebih tinggi
dibandingkan hasil nilai rata-rata siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung yaitu sebesar 84,0417 sehingga diperoleh selisihnya yaitu 89 – 84,0417
= 4,958, nilai rata-rata siswa yang diajar dengan pembelajaran model kooperatif
tipe Group Investigation lebih besar 4,958 dibandingkan dengan nilai rata-rata
siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung.
SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam


proses belajar mengajar yang terjadi selama penelitian, maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
 Diterapkan kepada guru agar dapat menerapkan pembelajaran
model kooperatif tipe Group Investigation dalam proses
pembelajaran matematika khususnya pada materi himpunan.
 Diharapkan kepada para pendidik untuk dapat menggunakan
model pembelajaran yang berbagai macam dan bervariasi
sesuai dengan karakter siswa dan jenis materi yang akan
diajarkan untuk siswa di sekolah-sekolah.
 Disarankan kepada pihak lain untuk melakukan penelitian yang
sama pada materi lain dapat dilakukan sebagai bahan
perbandingan dengan hasil penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai