Masa panen
DIFINISI DEPKES RI
Simplisia : bahan alami utk obat &
belum mengalami perubahan proses
apapun.
Umumnya berupa bahan yg telah
dikeringkan
PENGGOLONGAN SIMPLISIA
S.nabati
Tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat atau
ketiganya. Contoh Piperis nigri fructus
S.hewani
Hewan utuh atau zat berguna yg dihasilkan oleh
hewan. Contoh minyak ikan
S.pelikan / mineral
Bahan pelikan atau mineral yg blm diolah atau
duolah dg cara sederhana. Contoh serbuk Zn
dan serbuk Cu
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KESERAGAMAN
SENYAWA AKTIF, KEAMANAN & KEGUNAAN
SIMPLISIA
Bahan baku
Proses pembuatan (termasuk cara
penyimpanan bahan baku )
Cara pengepakan & penyimpanan
simplisia
BAHAN BAKU SIMPLISIA
Tanaman liar
Asal tanaman, umur & tempat tumbuh
tidak diketahui mutu tidak tetap
Tanaman yg dibudidayakan
Keseragaman umur, masa panen & galur
( asal usul, garis keturunan ) dpt
dipantau
Contoh tempat tumbuh
Kurkumin dalam rimpang temulawak,
kunyit, bangle dan temugiring
kadarnya semakin rendah jika
tanaman penghasilnya berada pada
tempat yang semakin tinggi
Minyak atsiri tanaman timi semakin
besar kadarnya jika tempat
tumbuhnya semakin tinggi
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Pengubahan bentuk
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Pengepakan
8. Penyimpanan
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU
Sangat menentukan kwalitas bahan baku
Faktor yang paling berperan
masa panen
Kadar senyawa aktif dlm simplisia berbeda
beda tergantung pada :
Bagian tanaman yang digunakan
Umur tanaman saat panen
Waktu panen
Lingkungan tempat tumbuh
WAKTU PANEN
Erat hub dg pembentukan senyawa aktif
didalam bgn tanaman yg akan dipanen
Buah
Jeruk dibelah lalu dijemur
Asam diperam baru dijemur
Pala, cabai merah, langsung dijemur
atau dioven (panas tidak boleh > 60o C
Bunga diangin-anginkan ditempat yg
teduh atau dioven dg suhu 25 – 35o C
CARA PENGERINGAN BAHAN BAHAN
TERTENTU
Cahaya
Oksigen atau sirkulasi udara
Reaksi kimia yg terjadi antara kandungan
aktif tanaman dg wadah
Penyerapan air
Kemungkinan terjadi dehidrasi
Pengotoran dan pencemaran akibat
serangga, kapang, bulu2 tikus atau
binatang lain
PERSYARATAN WADAH PEMBUNGKUS
SIMPLISIA
Harus inert, tidak mudah bereaksi dg
bahan lain
Tidak beracun bagi bahan yg
diwadahinya dan manusia yg
menanganinya
Mampu melindungi simplisia dari
cemaran mikroba, kotoran dan
serangga
Mampu melindungi simplisia dari
penguapan aktif, pengaruh cahaya,
oksigen dan uap air
DI INDUSTRI JAMU
Wadah yang umum dipakai :
Karung goni
Plastik
Peti kayu
Karton
Kaleng
Aluminium
Botol kaca / guci porslen bahan cair
BBR HAL DALAM PENYIMPANAN
Suhu penyimpanan tergantung sifat simplisia
Kelembaban serendah mungkin
Ruang/gudang penyimpanan terpisah dg
kegiatan proseing lain, bersih
Sirkulasi udara lancar, tidak terlalu terbuka
dicegah masuknya angin langsung, sinar
matahari lansung, serangga.
Prinsip penyimpanan first in – first out
Ada label wadah mencantumkan Nama
simplisia Asal bahan, Tanggal masuk, Uji
mutu
Penyimpanan simplisia tidak terlalu lama,
dilakukan pengecekan, uji mutu dlm jangka
waktu tertentu
PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA
Simplisia harus memenuhi persyaratan
umum Farmakope Indonesia, Ekstra
Farmakope Indonesia & Materia Medika
Indonesia
Tersedia contoh sbg pembanding yg setiap
periode tertentu harus diperbaharui
Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisik
secara tepat
Dilakukan pemeriksaan lengkap (
organoleptik, makroskopik, mikroskopik,
fisika & kimiawi, uji biologi )
ALUR PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA
Pemeriksaan mutu
Organoleptik Mikroskopik
Warna, bau, rasa
Biologi
Mikrobiologi
Rekristalisasi
Mikrosublimasi