Anda di halaman 1dari 106

Dr. H. Aswad Muhammad Sp.

S
SMF SARAF RSUD AW SJAHRANIE / PPD UNMUL
TERMINOLOGI DAN DEFINISI

Nyeri kepala ad/ sinonim  sefalgia , awam menyebut dgn


sakit kepala,pening kepala dll (pokdi Nyeri Kepala 1999)

Definisi : rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada


seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu
sampai kedaerah belakang kepala / area oksipital dan
sebahagian daerah tengkuk (Sjahrir,2008)
Epidemiologi
Menurut Water´s (1974 ) prevalensi NK
beda pada masing-masing umur.
- 21 – 34 th : 74 % ( 92% wanita )
- > 55 th : 55 % ( 66% wanita )
- > 75 th : 22 % ( 55% wanita )
Menurut Solomon dkk ( 1990 )
- prevalensi THA : 20%
- Migrain : 31%
- Cluster Headache : 3%
Menurut Lindsay dan Bone ( 1997)
- THA : 45 %
- Migrain : 30 %
- Cluster Headache : 1 %
KLASIFIKASI
I. NK. Primer
1. Migren
2. Tension type Headache
3. NK.klaster & sefalgia trigeminal-otonomik yg lain
4. NK. Primer lain

II. NK. Sekunder


1. NK ↔ CK at/ servikal
2. NK ↔ Vask. Kranial at/ servikal
3. NK ↔ Non vask. Intrakranial
4. NK ↔ substansi at/ withdrawal nya
5. NK ↔ infeksi
6. NK ↔ Kelainan homeostasis
7. NK at/ nyeri vask. ↔ kelainan kranium, leher, mata, telinga,
hidung, sinus, gigi, mulut, at/ struktur fasial at/ kranial lainnya.
8. NK ↔ kelainan psikiatrik

III. Neuralgia kranial, sentral at/ nyeri fasial primer & NK


lainnya
1. Neuralgia kranial & penyebab sentral nyeri fasial
2. NK lainnya, neuralgia kranial , sentral at/ nyeri fasial primer
SECARA GARIS BESAR NK : 3 JENIS
1. Vaskular
2. Kontraksi otot ( Nyeri kepala jenis tegang )
3. Keadaan ekstrakranial at/ intarakranial,struktural at/
inflamasi
BERDASARKAN PERJALANAN PENYAKIT
A.KRONIS (MENAHUN)
1. Migren
2. NK tegang
3. Nyeri daerah tulang servikal
4. Sinusitis
5. Penyakit gigi
6. NK klaster
B. AKUT (MENDADAK )
Penyebab yg sering
1. PSA
2. ICH
3. Infeksi ( meningitis/ensefalitis)
4. Penyakit Mata ( glaukoma, iritis akut )
Penyebab yg kurang sering
1. Bangkitan kejang
2. Ensefalopati hipertensif

C. SUB AKUT
1. Massa intrakranial : tumor, abses
2. Neuralgia trigeminus
3. Neuralgia glossofaringeal
Struktur-struktur yang peka terhadap nyeri kepala :
A. Jaringan2 yang menutupi tengkorak, scalp( kulit, jaringan kulit
areolar,periosteum),otot2 kepala,mata,hidung,telinga,gigi geligi dll.
B. Beberapa struktur intra cranial:
a. saraf2 otak(N.cranial),
b. saraf2 spinal: C1,C2 dan C3
c. arteri2 diotak dan duramater
d. vena2 dan sinus2 dipermukaan otak
e. duramater didasar otak

Struktur2 tidak peka terhadap nyeri kepala :


1. Cranium
2. otak (hampir seluruhnya)
3. sebagian besar dura
4. pleksus khoroidalis
5. dinding ependym ventrikel
SKALA VERBAL DERAJAT KEPARAHAN NYERI KEPALA

0 : No headache : normal, tidak ada nyeri kepala.

1 : Mild headache, nyeri kepala ringan : dapat melakukan


pekerjaan sehari-hari/aktifitas normal

2 : Moderate headache, nyeri kepala sedang : aktifitas terganggu


tetapi tidak sampai menghalangi kegiatan aktifitas normal
sehari-hari ( tyidak membutuhkan istirahat )

3 : Severe headache, nyeri kepala berat; tidak dapat melakukan/


meneruskan aktifitas kerja normal sehari-harinya (memerlukan
istirahat tidur, kalau perlu rawat inap di rumah sakit)
 Sakit kepala adalah gangguan
kesehatan umum.
 Hampir semua jenis penyakit,
gejala umumnya adalah sakit
kepala. Mulai influenza hingga
penyakit mematikan seperti
kanker.
 Gangguan ini tak boleh
dianggap enteng.
 Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan
otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang
jelas.

 sakit kepala banyak yang berhubungan dengan


kelainan di mata, hidung, tenggorokan, gigi dan
telinga.

 dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari


riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan
fisik. Kadang diperlukan pemeriksaan tambahan
 Sakit kepala adalah sinyal dari tubuh terhadap
suatu keadaan yang tidak baik.

 Melalui sakit kepala, tubuh memberi-tahu


pemiliknya, ada sesuatu yang tidak beres.

 Sinyal ini perlu segera direspon dengan baik dan


benar
GEJALA NK CURIGA PENYEBAB SERIUS
1. Nyeri hebat , pertama kali dialami
2. Bertambah berat  bbrp hari / minggu
3. Terdapat kelainan neurologi
4. Demam, berat badan menurun, nyeri otot tanpa penyebab yg jelas.
5. Muntah mendahului NK
6. Nyeri bertambah dgn batuk, membungkuk atau mengangkat beban
7. Mengganggu tidur.
Yang harus di amati dgn cermat
 Riwayat penyakit
 Saat timbulnya nyeri(awitan )
 Frekwensi
 Durasi nyeri ( lamanya nyeri )
 Intensitas
 Lokasi nyeri
 Kualitas nyeri
 Sifat nyeri(berdenyut,berat dll)
 Bentuk serangan (terus/periodik)
 Keadaan yang memperberat dan
mengurangi nyeri
 Gejala yang menyertai
NYERI KEPALA MIGREN
MIGRAIN
DEFINISI

Sakit Kepala Migren ad/ nyeri berdenyut hebat dan berulang,


yang biasanya mengenai salah satu sisi kepala tetapi kadang
mengenai kedua sisi kepala.
Nyeri timbul mendadak dan bisa didahului at/ disertai dgn
gejala-gejala visual (penglihatan), neurologis at/ saluran
pencernaan.

Migren bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi biasanya


mulai timbul pd usia 10-30 tahun; kadang menghilang setelah
usia 50 tahun.
Lebih sering menyerang wanita.
Sakit kepala migren biasanya lebih hebat daripada sakit
kepala tension.
Migren

Serangan berakhir 4-72 jam , disertai


mual,muntah, fotofobia/fonofobia dan
dapat didahului aura

Aura adalah gejala neurologik fokal yang


kompleks yang mendahului atau menyertai
serangan migren
Epidemologi
- Terjadi pada 20,4% ras kaukasus, 16,2% afrika amerika,
4,8% asia
- Resiko meningkat bila ada riwayat keluarga, penyakit
raynoud, mengkonsumsi kopi lebih dri 6 cangkir sehari.
- Pada wanita, migren sering terkait menstruasi dan
menurun saat hamil
- Prevalensi migren 18,2% wanita dan 6,5% laki-laki
dengan rentang umur 8 – 40 tahun

WEI 2013 26
FASE – FASE MIGREN
1. Prodromal
Gejala iritabilitas, eksitabilitas, hiperaktif atau depresi
yang timbul dalam 24 jam sebelum periode nyeri
kepala
2. Aura
– Visual (zig zag)
– Sensorik
– Visual sensorik
– Motorik
3. Fase Nyeri Kepala
4. Fase resolusi (lelah, irritable, sulit konsentrasi)
WEI 2013 27
Patofisiologi
Konsep dasar patogenesis migren:
1. Hipereksitabilitas neuronal saat fase interiktal dan fase
pre-headache
2. Cortical spreading depression
3. Aktivasi perifer dan sentral n. Trigeminus
4. Kerusakan progresif periaquaductal grey matter (PAG)
5. Genetik

WEI 2013 29
nyeri dimulai di dalam
& di sekitar mata atau
pelipis, menyebar ke
satu atau kedua sisi
kepala,biasanya
mengenai seluruh
kepala tetapi bisa
hanya pada satu sisi
kepala, berdenyut &
disertai dengan
hilangnya nafsu
makan,mual& muntah
Gejala yang menyertai migren
 Mual 87 %
 Fotofobia 82 %
 Nyeri pada kulit kepala 65 %
 Muntah 56 %
 Gangguan penglihatan 36 %
 Paresthesia 33%
 Vertigo 33%
 Gangguan kesadaran ( termasuk kejang, sinkop,kondisi
confusion ) 18%
 Diare 16 %

Dari : Raskin,Peroutka,2002
Pemicu serangan migren

Perubahan (fluktuasi) kadar hormon estrogen pada wanita yang


terjadi sebelum dan waktu haid, hamil, menopause. Hal ini juga terjadi
selama penggunaan kontra-sepsi.
Makanan/minuman tertentu : yg mengandung alcohol (beer, red wine),
keju, coklat, , makanan beragi (tape dll), acar, asinan, bumbu masak
(MSG), pemanis buatan , kopi berlebihan.
Stress.
Rangsangan sensoris yang kuat : cahaya yg terang, bau yg
merangsang seperti parfum, bunga, tiner atau bau rokok dstnya
Perubahan waktu tidur, kurang tidur atau terlalu banyak tidur
Aktivitaas pisik yang berlebihan (terlalu lelah) termasukaktivitas sex
Perubahan lingkungan, cuaca, suhu, musim, ketinggian, tekanan
udara,
FAKTOR PENCETUS MIGREN

Hormonal Menstruasi, ovulasi, kontrasepsi oral, hormonal


replacement
Diet Alkohol, MSG, aspartame, coklat, keju tua

Fisik / Lingkungan Glare, flashing light, stimulasi visual, fluorescent,


odor, cuaca, ketinggian

Psikologis Stres, cemas, depresi, period after stress

Tidur Sulit tidur, hipersomnia

Drug Nitrogliserin, histamin, reserpin, hydralazine,


ranitidin, estrogen

Lain - lain Trauma kepala, kelelahan

WEI 2013 33
Pendekatan non farmakologi pada migren

 Identifikasi dan hindari faktor pencetus


seperti : alkohol, coklat, keju, MSG,
makanan yang mengandung nitrat ,
kelaparan, kurang tidur, bau-bauan,
stress, cahaya dll
 Meminimalkan pengaruh lingkungan :
perpindahan zona waktu, ketinggian,
perubahan tekanan , cuaca.
 Mengatur kondisi yang berhubungan
dg siklus menstruasi
KLASIFIKASI
1. Migren tanpa aura
2. Migren dengan aura
a. Migren dgn aura yg tipikal
b. Migren dgn aura yg di perpanjang
c. Migren hemiplegia familial
d. Migren basilaris
e. Migren aura tanpa nyeri kepala
f. Migren dgn awitan aura akut
3. Migren oftalmoplegik
4. Migren retinal
5. Migren yg berhubungan dgn ggn intrakranial
6. Migren dgn komlikasi
a. Status migren : - Tanpa kelebihan penggunaan obat
- Kelebihan penggunaan obat migren
b. Infark migren
7. Gagguan seperti migren yg tak terklasifikasi
DIAGNOSIS
• Migren tanpa aura ( Common Migrain )

Kriteria diagnosis ;
A. Sekurang-kurangnya 10 serangan memenuhi B – D
B. Serangan NK berlangsung 4- 72 jam ( tanpa peng
obatan / pengobatan yg tdk berhasil
C. NK sekurang-kurangnya memiliki 2 karakteristik
sebagai berikut :
1. Lokasi unilatreal
2. Kualitas berdenyut
3. intensitas sedang/berat  mggu aktifitas
4. Diperberat dengan naik tangga atau aktifitas
fisik rutin yg serupa
D. Serlama NK Sekurang-kurangnya terdapat 1 sbb:
1. Nause dan / Vomiting
2. Fotofobia dan fonofobia

E. Sekurang-kurangnya ada1 yg tersebut dibawa ini :


1. Riwayat, pem. Fisik dan neurologi tdk menunjukkan
adanya kelainan organik.
2. Riwayat pem. Fisik dan neurologi diduga ada kelai
nan organik, tetapi pem neuro –imaging dan pemerik
saan tambahan lainnya tdk menunjukkan kelainan
• Migren Aura ( Classic Migrain )

Kriteria Diagnosis :
A. Sekurang-kurangnya 2 serangan memenuhi kriteria B
B. Sekurang-kurangnya 3 dr karakteristik berikut :
1. Satu atau lebih gjl aura yg reversibel akibat disfungsi
korteks serebri fokal dan atau btg otak.
2. Sekurangnay 1 gjl aura berkembang bertahap lebih dr
4 menit atau 2 / > gjl terjadi berturutan.
3. Gjl aura tdk berlangsung > 60 menit. Jika lebih dari
1 gjl aura , waktu yg dibutuhkan ↑ proporsional.
4. NK mengikuti aura dgn interval bebas > 60 menit.
( bisa juga mulai sebelum at/ bersamaan dgn aura )
C. Sekurang-kurangnya ada 1 dr yg tersebut dibawah ini :

1. Riwayat, pem.fisik dan neurologi tdk menunjukkan


kelainan organik.

2 Riwayat, pem fisik dan neurologi diduga menunjukan


kelainan organik, tetapi dengan pem.neuro-imaging
dan pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjuk
kan kelainan.
Bagaimana mencegah
nyeri kepala Migren

 Nyeri ringan dan sedang  Parasetamol,


Aspirin, NSAID. Dapat digabung dengan anti
mual metoklopramide
 Nyeri yang berat dan kronis sebaiknya hubungi
dokter
 Hindari faktor pemicu spt coklat, keju, anggur
merah, alkohol, cafein, penyedap, terpapar
panas berlebihan, tidur teratur,dll
 Olah raga teratur atau relaksasi spt yoga dan
meditasi
PENCEGAHAN
Beberapa obat yg diminum setiap hari bisa mencegah
serangan migren.

Beta-bloker propanolol efek bebas gejala jangka panjang.

Bisa juga diberikan penghambat saluran kalsium verapamil.


Obat anti kejang divalproex telah terbukti bisa mengurangi
frekuensi serangan migren.
Metisergid merupakan salah satu obat yang paling efektif dalam
mencegah migren.
Untuk mencegah timbulnya serangan migren penderita di wajib kan
merubah life-style (gaya hidup) dengan cara:

 Menghindari pemicu dr makanan tertentu, tidur cukup dgn waktu tidur


teratur serta menghindari/ mengontrol stress.
 Olah raga aerobik teratur akan mengurangi stress / ketegangan otak
dan otot seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang. Sebelum nya
dimulai dengan peregangan dan pemanasan.
 Mengurangi pemakaian hormon estrogen pada wanita ,
 Melakukan latihan relaksasi dengan cara progresive muscle relaxation,
meditasi, yoga dsbnya. Atau lakukan minimal setengah jam kegiatan
yg membuat kita rilek seperti mendengarkan musik , berkebun,
berendam air hangat, membaca dsb nya..
 Usahakan cukup tidur (7-9 jam pd malam hari) tetapi jgn berlebihan.
 Buat catatan kapan serangan terjadi,berapa lama dan berapa derajat
nyerinya untuk evaluasi pengobatan yang telah dilakukan
PENATALAKSANAAN
A. Pada serangan akut
- Parasetamol
- NSAID
- Gol. Ergot Alkaloid
- Gol. Triptan
B. Terapi profilaksis
Kriteria pemberian :
1. Insidens serangan > 2-3 x tiap bulan
2. Serangan berat  mganggu aktifitas normal
3. Sec. psikologis px tdk bisa atasi nyeri
4. Terafi abortif gagal / efek samping berat
PENGOBATAN

Jika tidak diobati  berlangsung selama beberapa jam atau hari.


Beberapa penderita, NK ringan dihilangkan dgn obat yg dijual bebas.
Tetapi migren seringkali hebat , terutama jika disertai mual, muntah dan
fotofobia.  selain obat pereda nyeri, penderita juga membutuhkan
istirahat dan tidur untuk mengurangi sakit kepalanya.

 Obat ergotamin (vasokonstriktor), yg menyebabkan mengkerutnya


p.darah shg membantu mencegah pelebaran p. darah yg menyebabkan
nyeri.

Kafein dosis tinggi juga membantu mencegah melebarnya pembuluh


darah dan seringkali diberikan bersamaan dgn obat pereda nyeri atau
ergotamin

Obat-obat baru (misalnya eletriptan, naratriptan, rizatriptan, sumatriptan


dan zolmitriptan) berfungsi meningkatkan efek serotonin.
Obat-obat ini lebih efektif daripada aspirin atau asetamonofen, tetapi
harganya lebih mahal.
Obat-obatan

1. β – blocker  anti vasodiolator


2. Antiserotonin
- Methysergide
- Pizotifen
- Lisuride
- Cyproheptadin
3. Calsium antagonist
- Nimodipin
- Flunarizin
4. Gol. Obat anti epilepsi
- Topiramat
- Sodium divalproat
- Gabapentin
NYERI KEPALA CLUSTER

 Romberg dan Eulenburg pertama kali menemukan


cluster headache pd pertengahan abad 19 dan mulai dikenal
sebagai sindrom tersendiri oleh Horton dkk. (1939).

 Sifat periodiknya dikenali oleh Ekbom (1947) dan sifat


clustering (serangan dalam kelompok/periode tertentu)
dideskripsikan oleh Kunkle dkk. (1954)
Nyeri kepala kluster
 0,4 % dari seluruh populasi

 Diderita terutama oleh pria; perbandingan antara pria: wanita


antara 4,5: 1 sampai 6,7: 1.

 Mengenai segala usia terutama pada usia 30-40 th

 Serangannya singkat ( kurang lebih 1 jam)


nyeri sangat hebat & dirasakan di satu sisi kepala

 Serangan terjadi secara periodik dalam sebuah kelompok


(diselingi periode bebas sakit kepala)

 Terutama menyerang pria disertai dengan pembengkakan mata ,


hidung meler & mata berair pada sisi yg sama dengan nyeri
Nyeri Kepala Kluster
( Cluster Headache )

 Paling berat dan jarang


 Terutama pada laki – laki perokok dan
peminum berat
 Nyeri yang sangat berat pada satu sisi
kepala
 Disertai rasa tumpat pada hidung, mata
berair, merah, kelopak mata jatuh
 Nyeri berlansung 15 menit s/d 3 jam
Kriteria diagnosa
A. Minimal 5 serangan yang memenuhi B-D
B. Nyeri kepala hebat atau sangat hebat pada orbita, supra
orbita atau temporal unilateral, selama 15-180 menit bila
tidak diobati
C. Disertai minimal 1 dari
1. Conjunctival injection dan atau lacrimasi ipsilateral
2. Kongesti nasal dann atau rhinorhea ipsilateral
3. Edema palpebra ipsilateral
4. Keringat pada dahi dan wajah ipsilateral
5. Miosis dan atau ptosis ipsilateral
6. Perasaan kegelisahan atau agitasi
D. Frekwensi serangan dari satu kali setiap 2 hari sampai 8
x/hari
E. Tidak berkaitan dengan gangguan lain
WEI 2013 51
Pembagian Nyeri Kepala Klaster
1. NK Klaster Episodik
Serangan nyeri kepala klaster yg terjadi pada periode yg
berlangsung 7 hari sampai 1 tahun,dipisahkan oleh periode bebas
nyeri yg berlangsung 1 bulan atau lebih dlm setahun

2. NK Klaster Kronik
Serangan nyeri kepala klaster terjadi lebih dari 1 tahun tanpa remisi
atau jika ada remisi berlangsung kurang dari 1 bulan.
Terapi :
- Obat-obatan ergot alkaloid
- anti serotonin
- β blocker
- Corticosteroid
- Amitriptilin
- Antihistamin
NYERI KEPALA KLUSTER
TENSION TYPE HEADACHE ( TTH )
TENSION-TYPE HEADACHE
= Muscle contraction headache
= psychomyogenic headache
= psychogenic headache
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi TTH 30 – 80%
• Perbedaan rasio laki-laki : wanita = 4 : 5
• Menurun dengan meningkatnya umur

DEFINISI
Rasa nyeri dalam, seperti tertekan berat atau terikat erat,
umumnya bilateral yang pada awalnya timbul secara
episodik dan terikat dengan stres tetapi kemudian nyaris
setiap hari muncul dalam bentuk kronis, tanpa ada lagi
kaitan psikologis yang jelas

WEI 2013 58
TENSION HEADACHE

• Merupakan sakit kepala paling umum terjadi,


dgn prevalensi 69% pd pria dan 88% wanita
• Dapat dimulai pada segala usia, onset terutama
pada usia remaja dan dewasa muda
• 40% memiliki riwayat keluarga sakit kepala
tegang otot
• Umumnya sakit kepala berkurang dengan
meningkatnya usia
• 25% pasien juga mengidap migrain
KLASIFIKASI
1. TTH episodik yang infrequent (pericranial
tenderness +/-)
2. TTH episodik yang frequent (pericranial
tenderness +/-)
3. TTH episodik kronik
4. Probable TTH

WEI 2013 60
ETIOLOGI
• Disfungsi oromandibular
• Stress psikologis
• Anxietas
• Depresi
• Nyeri kepala sebagai delusi
• Stress otot
• Drug overuse (analgetik)

61
Kriteria Diagnosis TTH Episodik Infrequent
A. Minimal 10 episode serangan rata-rata < 1 hari / bulan (< 12 hari /
tahun) dan memenuhi kriteria B – D
B. Nyeri kepala berlangsung 30 menit sampai 7 hari
C. Minimal disertai 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitasnya ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga
D. Tidak didapatkan:
1. Mual dan muntah (bisa anoreksia)
2. Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

WEI 2013 62
KRITERIA DIAGNOSTIK TTH EPISODIK FREQUENT

A. Minimal 10 episode serangan dalam 1-15 hari/bulan paling tidak


selama 3 bulan (12-180 hari/tahun) dan memenuhi kriteria B – D
B. Nyeri kepala berlangsung 30 menit sampai 7 hari
C. Minimal disertai 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitasnya ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga
D. Tidak didapatkan:
1. Mual dan muntah (bisa anoreksia)
2. Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

WEI 2013 63
KRITERIA DIAGNOSIS TTH KRONIK
A. Timbul ≥ 15 hari/bulan, berlangsung > 3 bulan (≥ 180 hari /tahun) dan
memenuhi kriteria B – D
B. Nyeri kepala berlangsung beberapa jam atau terus menerus
C. Minimal disertai 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitasnya ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga
D. Tidak didapatkan:
1. Lebih dari 1 keluhan: fotofobia, fonofobia atau mual ringan
2. Mual sedangg atau berat, maupun muntah
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

WEI 2013 64
Nyeri kepala tipe tegang
(tension-type headache)
merupakan nyeri kepala primer
yg paling banyak dijumpai
90% orang dewasa
akan / telah menderita
nyeri kepala jenis ini

Biasanya episode-nya
dimulai pd umur pertengahan &
biasanya ada hubungan dng stress,
anksietas &
depresi
yg bisa terjadi selama umur tersebut.
Nyeri kepala tipe tegang
(tension-type headache):
biasanya disebabkan oleh
aktivitas yg berlebihan
dari otot2 di skalp,
dahi &
tengkuk
sehingga terjadi
suatu nyeri yg tumpul / tegang di daerah itu ,
seolah2
ada yg mengikat di sekitar kepala /
ada beban berat diatasnya
sbg akibat dari aktvitas berlebihan itu.
Stress
memang bisa menyebabkan
kontraksi otot tengkuk dan skalp,
walaupun
tidak ada bukti,
bahwa asal dari nyeri secara tunggal
hanya di timbulkan
oleh kontraksi otot saja.
Ada berbagai faktor pencetus
dari nyeri kepala tipe tegang seperti :

* Ketegangan atau stress, mental / psikis,


* Kecemasan yg berlebihan
* Bekerja tanpa relaks
* Bekerja, belajar, mengetik,
berkonsentrasi untuk waktu yang lama
* Perfeksionisme
* Ketegangan yg berlebihan di otot2 tengkuk spt
* Posture yg tidak baik
* Jejas pd medulla psinalis
* Rasa bermusuhan & kemarahan yg terpendam,
frustrasi, depresi .
* Makanan / diet yg kurang baik,
makan terburu-buru dikombinasi dng stress
The International Headache Society (IHS)
dlm klasifikasinya
membagi nyeri kepala tipe tegang
dlm jenis episodik dan
khronik, &

kategori nyeri kepala juga dibagi


apakah ada hubungan
dng ggn pd otot perikranial.
•Nyeri kepala tipe tegang yang episodik
* berhub. dng suatu keadaan stress dan
* intensitasnya moderat, berhenti sendiri &
* responsif thd obat2 yg bebas.

•Nyeri kepala tipe tegang yang khronik


* terjadi setiap hari dan
* berhubungan dng otot
yg berkontraksi tegang
di tengkuk & skalp dan
* biasanya bilateral &
* letaknya biasanya oksipito-frontal.
Onset: tension-type headache

bisa pada awalnya kwalitasnya berdenyut &


terjadinya bertahap (gradual)
dibandingkan dengan migren.

Dibandingkan dengan migren


maka lamanya nyeri kepala tipe tegang
lebih bervariasi,
namun lebih konstan kwalitasnya dan
tidak begitu berat.
Kriteria diagnostik dari IHS adalah:

harus ada 2 diantara gejala dibawah ini:

* menekan atau rasa kencang,


(biasanya kwalitasnya tidak berdenyut)
* lokalisasi fronto-oksipital
* bilateral – intensitas ringan sampai sedang
Pada nyeri kepala tipe tegang

terdpt kekakuan kranioserebral,


yg disebabkan
kontraksi otot terus menerus,
sehingga
tdpt suatu lingkaran setan
(vicious circle).
Stress mental atau faktor pencetus lain
* menstimulasi terjadinya
kontraksi otot yg terus menerus,
sehingga terjadi
* suatu gangguan dalam sirkulasi.

Insufisiensi sirkulasi ini  menimbulkan nyeri

 memperburuk ketegangan otot yg ada.


Banyak pasien dng nyeri kepala tipe tegang
tidak pergi ke dokter ,
namun mengobati diri sendiri
dng analgetika yg dijual bebas.

Obat2 ini kadang2 berguna,


namun kadangkala pula tidak mempan,
sehingga pasien baru berobat ke dokter,
yg memberikan obat2 antidepresan atau
yg mengurangi anksietas.
TERAPI

1. Analgetika : Acetaminofen, NSAID,as.mefenamat untuk


Episodik THA
2. Antidepresan : gol. Amitriptilin
Anti cemas : gol. bezodiazepin Utk kronik THA
3. Muscle relaksan
4. Terapi non Farmakologi :
- tidur teratur
- Olah raga / Senam
- Relaksasi otot
Cara mencegah
Tension Type Headache

Episodik respon dengan obat anti nyeri spt :


Asetaminofen, Aspirin, NSAIDs
Kronis analgetik kombinasi, obat anti
depressan  periksa ke dokter
Hindari pemakaian obat yang berlebihan
Kompres panas atau dingin atau masase
lembut juga dapat menolong
Olah raga teratur dan relaksasi
Tumor otak

 Nyeri hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat,


dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala.

 Nyeri tumpul dengan intensitas sedang , dipengaruhi


perubahan posisi tubuh , batuk ,mengangkat barang
kelemahan di salah satu sisi tubuh yang semakin
meningkat, kejang , gangguan penglihatan, kemam-
puan berbicara hilang, mual muntah, perubahan
mental

 Diagnosa dg MRI atau CT scan


TUMOR OTAK
• Primer ( 50 % )
- Glioma ± 50 %
- Meningioma 20 %
- Adenoma 15 %
- neurinoma 7 %
• Sekunder ( 50 % )

Dewasa  60 % terletak supratentorial


Anak-anak  70 % terletak infratentorial
paling sering tumor serebelum yaitu :
Medulobastoma dan astrositoma
• Tumor primer bisa berasal dari :
- Jaringan otak
- Meningen
- Hipofisis
- Selaput mielin
• Tumor sekunder bisa berasal dari semua tumor ditubuh.
Paling sering ; - tumor paru-paru ( laki-laki )
- tumor payudara ( perempuan )

Tumor otak ; laki-laki > perempuan  55 : 45


Kecuali meningioma perempuan > laki-laki  2 : 1
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi tumor :
1. Tumor supra tentorial
a. Hemisfer otak
Glioma : - Glioblastoma multiforme
- Astrositoma
- Oligodenroglioma
Meningioma
Tumor metastase

b. Tumor struktur median :


Adenoma hipofisis
Tumor glandula pinealis
Kraniofaringioma
2. Tumor Infratentoral
a. Schwannoma akustikus
b. Tumor metastasis
c. Menigioma
d. Hemangioblastomas

3. Tumor medula spinalis


a. Ekstradural : Metastasis
b. Intradural
c. Ekstramedular : - meningioma
- neurofibroma
d. Intramedular : - ependimoma
- astrositoma
KLASIFIKASI PATOLOGI
WHO, 1979 Tumor Intrakranial berdasarkan asal jaringan
A. NEUROEPITELIAL
High grade Astrositoma
( Anaplastik )
A.1. Astrosit : Astrositoma

Low grade astrositoma


- Polikistik
- Fibrileri
- Protoplastik
- Gemistosit
A.2. Oligodendrosit : Oligodendroglioma
 Anaplastik ( maligna )
 Mixed ( Astrositoma & Oligodendroglioma )
A.3. Sel Ependim & Pleksus Khoroid :
- Ependimoma
- Papiloma pleksus Khoroid
A.4. Sel Neuron : Ganglioma / Neurobalstoma / Gangliositoma
A.5. Sel Peneal : Pineositoma / Pineoblastoma
A.6. Sel Embrionik : - Glioblastoma multiforme
- Meduloblastoma

B. MENINGEN :
@ Meningioma
- Meningeal sarkoma
@ Meningeal Melanoma

C. SEL SARUNG SARAF : - Neurilemoma / Schwannoma


( Nerve Sheath Cells ) - Neurofibroma
D. PEMBULUH DARAH :
Haemangioblastoma
E. GERM SEL :
- Germinoma
- Teratoma
F. TUMOR DARI MAL DEVELOMENT :
- Kraniofaringioma
- Efidermoid kiste / dermaid kiste
- Koloid kiste
G. GLANDULA PITUITARI ANTERIOR ;
- Adenoma pituitari
- adenokarsinoma
H. TUMOR SEKITAR ( LOCAL EXTENSION ) :
- Kordoma
- Tumor Glomus Jugulare
- Kondroma / Kondrosarkoma
TOMOR METASTASE

TERUTAMA :
- Paru
- Mame
- Tiroid
- Prostat / servix
GEJALA KLINIS

 Pelan-pelan namun progresif


 Dalam minggu – tahun tergantung derajat keganasan
 Tumor yg timbul gejala akut  perdarahan,hidrosefalus
 Tekanan intrakranial ↑: sakit kepala, papiledema
 Brain shift : muntah, deteriorasi kesadaran, dilatasi pupil
 Epilepsi :
• General
• Fokal / Parsial 30 % Tumor otak
• Sekunder generalis
• Pada parsial seizure  Membantu menetukan lokasi
tumor
Misalkan : - Partial motor seizure  korteks motor
- Partial sensory seizure  Korteks sensor
- Kompleks partial ( Lobus temporalis )

 Gangguan Fungsi :
• Nervus Kranialis :
- I - VI ( Supra Tentorial )
- III – XII ( Infra Tentorial )
• Serebelar
• Serebral : Sindroma Lobus ( Fungsi Luhur )
PEMERIKSAAN

 RO = Toraks ( metastase )
= Skull : - Kalsifikasi
- Lesi Osteolitik
- Erosi Klinoideus Posterior
- Tanda TIK ↑  Bayi ( Diastasis )
 CT Scan
 MRI
 Angiografi
TERAPI

 Steroid

 Operativ

 Radioterapi
Infeksi otak (abses)

 Nyeri akut, hilang-timbul, bersifat ringan


sampai berat, dirasakan di satu titik atau di
seluruh kepala.

 Sebelumnya penderita mengalami infeksi


telinga, sinus atau paru-paru atau penyakit
jantung rematik atau penyakit jantung bawaan
ABSES CEREBRI

Penyebab : ad/ kuman


– Stafilokokus
– Streftokokus
– Pneumokokus dll.
Patofisiologi
Organisme masuk ke otak melalui :
• Peredaran darah
• Penyebaran langsung
• Komplkasi luka tembus
• Kelainan kardiopulminal

Peradangan supuratif  eksudat , edema, perlunakan,


membentuk ruang abses, membentuk kapsul.
GAMBARAN KLINIK
• Permulaan gejala tdk khas : infeksi umum
• TIK meningkat : Nyeri kepala makin hebat, muntah.papil
edema
• Demam
• Penglihatan kabur
• Kejang umum / fokal
• Defisit Nn.kranialis
• Hemiparesis
• Kaku kuduk
• Kesadardll
• An menurun
Komplikasi

• Herniasi
• Kejang
• Ruptur abses kedalam ruang
subarakhnoid dan ventrikel
DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Gambran klinek
• Pemeriksaan fisik neurologi
• Pemeriksaan penunjang : EEG, CT Scan, MRI.
Diagnosis banding

• Intrakranial tumor
• Meningitis
• Subdural hematom kronik
• Subdural empyema
• Infrk serebri
• Tuberkuloma
Penatalaksanaan

• Perawatan umum
• Antibiotik
• Pembedahan  eksisi atau drainase

Prognosis
Angka kematian diperkirakan 40 % kasus
TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL

• Defisis hemisfer ( hemiparsis, dysfasia, ggn


ekstrafiramidal)
• Ataksia serebelar
• Defisit Nn. Kranialis
• CT Scan, MRI  ensrfalitis fokal / multifokal.
• Nyeri kepala Khas :
– Bilateral
– Nyeri hebat
– Konstan
– Kadang-kadang membangunkan pasien dari tidurnya

Anda mungkin juga menyukai