S
SMF SARAF RSUD AW SJAHRANIE / PPD UNMUL
TERMINOLOGI DAN DEFINISI
C. SUB AKUT
1. Massa intrakranial : tumor, abses
2. Neuralgia trigeminus
3. Neuralgia glossofaringeal
Struktur-struktur yang peka terhadap nyeri kepala :
A. Jaringan2 yang menutupi tengkorak, scalp( kulit, jaringan kulit
areolar,periosteum),otot2 kepala,mata,hidung,telinga,gigi geligi dll.
B. Beberapa struktur intra cranial:
a. saraf2 otak(N.cranial),
b. saraf2 spinal: C1,C2 dan C3
c. arteri2 diotak dan duramater
d. vena2 dan sinus2 dipermukaan otak
e. duramater didasar otak
WEI 2013 26
FASE – FASE MIGREN
1. Prodromal
Gejala iritabilitas, eksitabilitas, hiperaktif atau depresi
yang timbul dalam 24 jam sebelum periode nyeri
kepala
2. Aura
– Visual (zig zag)
– Sensorik
– Visual sensorik
– Motorik
3. Fase Nyeri Kepala
4. Fase resolusi (lelah, irritable, sulit konsentrasi)
WEI 2013 27
Patofisiologi
Konsep dasar patogenesis migren:
1. Hipereksitabilitas neuronal saat fase interiktal dan fase
pre-headache
2. Cortical spreading depression
3. Aktivasi perifer dan sentral n. Trigeminus
4. Kerusakan progresif periaquaductal grey matter (PAG)
5. Genetik
WEI 2013 29
nyeri dimulai di dalam
& di sekitar mata atau
pelipis, menyebar ke
satu atau kedua sisi
kepala,biasanya
mengenai seluruh
kepala tetapi bisa
hanya pada satu sisi
kepala, berdenyut &
disertai dengan
hilangnya nafsu
makan,mual& muntah
Gejala yang menyertai migren
Mual 87 %
Fotofobia 82 %
Nyeri pada kulit kepala 65 %
Muntah 56 %
Gangguan penglihatan 36 %
Paresthesia 33%
Vertigo 33%
Gangguan kesadaran ( termasuk kejang, sinkop,kondisi
confusion ) 18%
Diare 16 %
Dari : Raskin,Peroutka,2002
Pemicu serangan migren
WEI 2013 33
Pendekatan non farmakologi pada migren
Kriteria diagnosis ;
A. Sekurang-kurangnya 10 serangan memenuhi B – D
B. Serangan NK berlangsung 4- 72 jam ( tanpa peng
obatan / pengobatan yg tdk berhasil
C. NK sekurang-kurangnya memiliki 2 karakteristik
sebagai berikut :
1. Lokasi unilatreal
2. Kualitas berdenyut
3. intensitas sedang/berat mggu aktifitas
4. Diperberat dengan naik tangga atau aktifitas
fisik rutin yg serupa
D. Serlama NK Sekurang-kurangnya terdapat 1 sbb:
1. Nause dan / Vomiting
2. Fotofobia dan fonofobia
Kriteria Diagnosis :
A. Sekurang-kurangnya 2 serangan memenuhi kriteria B
B. Sekurang-kurangnya 3 dr karakteristik berikut :
1. Satu atau lebih gjl aura yg reversibel akibat disfungsi
korteks serebri fokal dan atau btg otak.
2. Sekurangnay 1 gjl aura berkembang bertahap lebih dr
4 menit atau 2 / > gjl terjadi berturutan.
3. Gjl aura tdk berlangsung > 60 menit. Jika lebih dari
1 gjl aura , waktu yg dibutuhkan ↑ proporsional.
4. NK mengikuti aura dgn interval bebas > 60 menit.
( bisa juga mulai sebelum at/ bersamaan dgn aura )
C. Sekurang-kurangnya ada 1 dr yg tersebut dibawah ini :
2. NK Klaster Kronik
Serangan nyeri kepala klaster terjadi lebih dari 1 tahun tanpa remisi
atau jika ada remisi berlangsung kurang dari 1 bulan.
Terapi :
- Obat-obatan ergot alkaloid
- anti serotonin
- β blocker
- Corticosteroid
- Amitriptilin
- Antihistamin
NYERI KEPALA KLUSTER
TENSION TYPE HEADACHE ( TTH )
TENSION-TYPE HEADACHE
= Muscle contraction headache
= psychomyogenic headache
= psychogenic headache
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi TTH 30 – 80%
• Perbedaan rasio laki-laki : wanita = 4 : 5
• Menurun dengan meningkatnya umur
DEFINISI
Rasa nyeri dalam, seperti tertekan berat atau terikat erat,
umumnya bilateral yang pada awalnya timbul secara
episodik dan terikat dengan stres tetapi kemudian nyaris
setiap hari muncul dalam bentuk kronis, tanpa ada lagi
kaitan psikologis yang jelas
WEI 2013 58
TENSION HEADACHE
WEI 2013 60
ETIOLOGI
• Disfungsi oromandibular
• Stress psikologis
• Anxietas
• Depresi
• Nyeri kepala sebagai delusi
• Stress otot
• Drug overuse (analgetik)
61
Kriteria Diagnosis TTH Episodik Infrequent
A. Minimal 10 episode serangan rata-rata < 1 hari / bulan (< 12 hari /
tahun) dan memenuhi kriteria B – D
B. Nyeri kepala berlangsung 30 menit sampai 7 hari
C. Minimal disertai 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitasnya ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga
D. Tidak didapatkan:
1. Mual dan muntah (bisa anoreksia)
2. Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain
WEI 2013 62
KRITERIA DIAGNOSTIK TTH EPISODIK FREQUENT
WEI 2013 63
KRITERIA DIAGNOSIS TTH KRONIK
A. Timbul ≥ 15 hari/bulan, berlangsung > 3 bulan (≥ 180 hari /tahun) dan
memenuhi kriteria B – D
B. Nyeri kepala berlangsung beberapa jam atau terus menerus
C. Minimal disertai 2 gejala khas:
1. Lokasi bilateral
2. Menekan / mengikat (tidak berdenyut)
3. Intensitasnya ringan atau sedang
4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga
D. Tidak didapatkan:
1. Lebih dari 1 keluhan: fotofobia, fonofobia atau mual ringan
2. Mual sedangg atau berat, maupun muntah
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain
WEI 2013 64
Nyeri kepala tipe tegang
(tension-type headache)
merupakan nyeri kepala primer
yg paling banyak dijumpai
90% orang dewasa
akan / telah menderita
nyeri kepala jenis ini
Biasanya episode-nya
dimulai pd umur pertengahan &
biasanya ada hubungan dng stress,
anksietas &
depresi
yg bisa terjadi selama umur tersebut.
Nyeri kepala tipe tegang
(tension-type headache):
biasanya disebabkan oleh
aktivitas yg berlebihan
dari otot2 di skalp,
dahi &
tengkuk
sehingga terjadi
suatu nyeri yg tumpul / tegang di daerah itu ,
seolah2
ada yg mengikat di sekitar kepala /
ada beban berat diatasnya
sbg akibat dari aktvitas berlebihan itu.
Stress
memang bisa menyebabkan
kontraksi otot tengkuk dan skalp,
walaupun
tidak ada bukti,
bahwa asal dari nyeri secara tunggal
hanya di timbulkan
oleh kontraksi otot saja.
Ada berbagai faktor pencetus
dari nyeri kepala tipe tegang seperti :
B. MENINGEN :
@ Meningioma
- Meningeal sarkoma
@ Meningeal Melanoma
TERUTAMA :
- Paru
- Mame
- Tiroid
- Prostat / servix
GEJALA KLINIS
Gangguan Fungsi :
• Nervus Kranialis :
- I - VI ( Supra Tentorial )
- III – XII ( Infra Tentorial )
• Serebelar
• Serebral : Sindroma Lobus ( Fungsi Luhur )
PEMERIKSAAN
RO = Toraks ( metastase )
= Skull : - Kalsifikasi
- Lesi Osteolitik
- Erosi Klinoideus Posterior
- Tanda TIK ↑ Bayi ( Diastasis )
CT Scan
MRI
Angiografi
TERAPI
Steroid
Operativ
Radioterapi
Infeksi otak (abses)
• Herniasi
• Kejang
• Ruptur abses kedalam ruang
subarakhnoid dan ventrikel
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Gambran klinek
• Pemeriksaan fisik neurologi
• Pemeriksaan penunjang : EEG, CT Scan, MRI.
Diagnosis banding
• Intrakranial tumor
• Meningitis
• Subdural hematom kronik
• Subdural empyema
• Infrk serebri
• Tuberkuloma
Penatalaksanaan
• Perawatan umum
• Antibiotik
• Pembedahan eksisi atau drainase
Prognosis
Angka kematian diperkirakan 40 % kasus
TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL