Anda di halaman 1dari 29

FONDASI BETON

OLEH :
1. MUALLIFATIUN NURUL F
2. M. IMADUDDIN ZAKKI
3. SHOLIH LABIB LAZUARDY
4. WANDA LIDYASINTA W
ADA 3 JENIS FONDASI BETON YANG UMUM DIGUNAKAN PADA
BANGUNAN-BANGUNAN BERTINGKAT YANG SEDERHANA
1. PONDASI TELAPAK 2. PONDASI TELAPAK 3. PONDASI TELAPAK
DINDING KOLOM SETEMPAT GABUNGAN

Digunakan untuk Pada umumnya pondasi ini Digunakan untuk


berbentuk bujur sangkar
Menahan beban menyokong 2 kolom
untuk megefektifkan ruang
dinding dan menjamin sekaligus atau lebih.
keseimbangannya.
GAYA YANG BERPENGARUH

Gaya geser satu arah

Gaya geser dua arah


POTENSI YANG BERPENGARUH

Keruntuhan Geser

Keruntuhan Lentur retak

Keruntuhan Sebelum retak

Keruntuhan tarik diagonal


PONDASI TELAPAK DINDING

1. Perhitungan didasarkan pada panjang bentang


1m
2. Tebal pondasi beton tergantung pada nilai
gaya geser
3. Cara kerja pondasi sama seperti balok/plat
penulangan 1 arah yang menahan beban
gravitasi
4. Penampang kritis terjadi pada jarak yang sama
dengan tinggi efektif pondasi
5. Penampang kritis untuk menghitung
penulangan, terjadi pada jarak ¼ tebal dinding
6. Tebal efektif fondasi = tebal fondasi – selimut
beton – ½ diameter tulangan
PENAMPANG KRITIS PONDASI
TEBAL EFEKTIF FONDASI
LETAK PENAMPANG KRITIS FONDASI TELAPAK

Penampang kritis
untuk momen yang
dipakai dalam
perhitungan
penulangan, terjadi
pada tempat yang
berjarak ¼ tebal
dinding
CONTOH SOAL

Rencanakan fondasi dinding telapak seperti pada


gambar!!
Mutu beton fc’ = 20 MPa (200 kg/ cm2)
Mutu baja fy = 240 MPa (2400 kg/cm2)
Berat jenis tanah (γtnh) = 1600 kg/ cm3
Tegangan tanah (σtnh) pada kedalaman 1,50m = 2,4 kg/
cm2

Catatan:Tegangan tanah 2,4 kg/ cm2 hanya untuk contoh


soal yang diambil sembarang saja,dalam praktek tidak ada
tegangan tanah yang lebih besar dari 1 kg/ cm2.
PENYELESAIAN :
A. BEBAN-BEBAN YANG BEKERJA
1. Beban mati (WDL)
Dinding beton tinggi 10 m = 10 x 0,30 x 2400 = 7200 kg/m1
Plat beton lebar 10 m = 10 x 0,30 x 2400 = 7200 kg/m1
WDL = 14.400 kg/m1
2. Beban hidup (WLL)
Beban hidup per meter2 = 3 ton = 3000 kg/m2
Beban hidup per meter = 10 x 3000 kg = 30.000kg/m

3. Beban Total
Wtot =WDL+WLL
=14.400 kg + 30.000 kg
=44.400 kg/m ∞ 44.500 kg/m

4. Beban Rencana Berfaktor (WU)


WU =1,2 WDL +1,6 WLL
=1,2 x 14.400 kg/m + 1,6 x 30.000kg/m
=65280 kg/m ∞ 65.300 kg/m
B. PERENCANAAN DIMENSI
(Harap diingat perhitingan fondasi dinding telapak selalu diambil tiam pias 1 m.)

Direncanakan tebal fondasi = 50 cm


(Lihat Gambar)

σtnh yang menopang bangunan


= σtnh – W total fondasi/m’
= 24.000kg/m2 – (1600 + 1200) kg
= 21.200 kg/m2
1. Menghitung Nilai Banding WU terhadap WTOT
Nilai Banding = WU x σtn yang menopang bangunan
WTOT
= (65.300 x 21.200 kg/m2
44.500
= 31.109,2 kg/m2
2. Mencari Lebar Fondasi
σtn= P/A
dimana:
σ = σtn = Nilai banding WU terhadap WTOT = 31.109,2 kg/m2
A = Luas Penampang Fondasi = L x b
Untuk perhitungan fondasi dinding telapak L diambil pias 1 meter

Sehingga : A = 1 m x b
P = WU = 65.300 kg/m’

Jadi:
σ = P/A
31.109,2 = (65.300/ (1 x b)
b = (65.300)/(31.109,2 x 1)
= 2,099 m ∞ 2,1 m

Dipakai lebar fondasi = 2,1 m


C. KONTROL DIMENSI FONDASI

Dimensi fondasi:
b = 2,10 m
d = 0,50 m
l = 1 m’

1. Menghitung Tekanan Tanah Rencana (σtn renc)


σ = P/A
dimana: σ = σtn rencana (dicari)
P = WU = 65.300 kg
A =bxl
= 2,1m x 1m
= 2,1 m2
σtn rencana = WU/ A
= 65.300 kg/2,1m2
= 31.095 kg/m2
2. Menghitung Tinggi Efektif Fondasi (d)
Direncanakan menggunakan tulangan Ø19 mm
Tebal selimut untuk fondasi minimum 7,0 cm
(Lihat SKSNI hal: 10)

d = h – tebal selimut beton – ½ Ø tulangan


= 50 cm – 7 cm – ½ x 1,9 cm
= 42,05 cm ∞ 42 cm
3. Kontrol Geser
Penampang kritis terletak pada jarak d dari muka beban
terpusat atau muka daerah reaksi

Vu = Luas bidang kritis x σtanah rencana


= 0.48 m x 1m x31095 kg/m2
Vu = 14926 kg

Syarat:
Vn =Vs + Vc’ dimana Vu< Ø Vn (SKSNI 3.4.1 (1)
h: 33)
Jika Vu .> Ø Vn maka diperlukan tulang geser
Keterangan rumus:
Vn = Kuat geser total nominal
Vc’ = Kuat geser yang mampu disediakan beton
Vs = Kuat geser yang mampu disediakan tulang geser
Ø = Faktor reduksi (sesuai SKSNI hal : 15)
Untuk geser dan torsi Ø = 0,60

Kontrol jika tidak menggunakan tulang geser - Vs = 0


Vc’ = Ø x b{1/6 x (fc’)^0.5)} x b x h
= 0,60 x {1/6 x (20)^0,5} x 1000 mm x 420 mm
= 187829 N = 18782,9 kg
Vc’ = 18783 kg

Vu = 14926 kg < Vc’ = 18783 kg b(tebal fondasi mampu menahan geser) Jadi tidak perlu tulang geser. Tebal
fondasi = 50 cm memenuhi, dan fondasi tidak membutuhkan tulang geser

Kesimpulan: Fondasi tebal = 50 cm dan lebar = 210 cm memenuhi.


4. Menghitung Momen Reaksi
- Penampang kiritis untuk menghitung momen dimulai pada ¼ tebal dinding penahan;
- Fondasi dianggap berlaku seperti kantilever.

Mu = ½ x σtanah rencana x l2 (momen dihitung untuk pias 1m’)


= ½ x 31095 kg /m2 x 0,975m2
Mu = 4780 kgm = 1478000 kgcm
BIDANG
MOMEN
D. PENULANGAN
1. Dihitung dengan cara analitis

Lebar fondasi dihitung untuk


pias 1 m; jadi
b = 1m = 100 cm

ND = 0,85fc’. a . b
= 0,85.200.a.100
ND = 17000a
Syarat kesetimbangan: ∑M = 0 dan ∑H = 0

Untuk ∑M = 0 --- Mu = ND x Z
1478000 = 17000a x (d-1/2a)
1478000 = 17000a x (42 – 1/2a)
714000a – 8500 a2 = 1478000
8500a2 – 714000a + 1478000 = 0 Untuk ∑H = 0
a = 2,125 cm
ND = NT
ND = 17000 x 2,125 36125 = Ast x fy
= 36125 kg 36125 kg = Ast x 2400 kg/cm2
Ast = 36125kg/ (2400 kg/cm2)
Ast = 15,05 cm
2. Dihitung menggunakan Tabel Gideon

fc’ = 20 MPa Untuk Mu/(bd2) =838


r = (838 – 800) x (0,0049 – 0,0043) + 0,0043
fs = 240 Mpa
(900 – 800)
r = 0,004072
Mu = 14780 kgm = 147,80 kNm
b = 100 cm = 1 m Ast = r x bd
d = 42 cm = 0,42 m = 0,004072 x 42 x 100
=17,10 cm2
Mu/(bd2) = 147,80 = 837,86 ∞ 838
(1 x 0,422)

Dicari dalam tabel dengan fc’ = 20 MPa dan fy = 240 MPa

Untuk Mu/(bd2) =800 ---- r = 0,0043


Untuk Mu/(bd2) =900 ---- r = 0,0049
3. Dihitung Menggunakan Tabel Istimawan

k = Mu/ (Ø x bd2) untuk lentur tanpa beban axial Ø = 0,80


k = (147,80 x 106)
(0,80 x 100 x 4202
k = 1,04733

Dari tabel dengan fc’ = 20 MPa dan fy = 240 MPa

k perlu = 1,4733 <<< kmin = 1,3348

ρ = ρ min = 0,0058

Ast = ρ x b x h
= 0,0058 x 100 x 42
= 24,36 cm2
5. Rangkuman Penulangan Menurut Beberapa
Cara Perhitungan

Dihitung secara analitis Ast = 15,05 cm2


Menggunakan Tabel Gideon Ast = 17,10 cm2
Menggunakan Tabel Istimawan Ast = 24,36 cm2
Syarat Tulang Minimum Ast = 24,36 cm2

Dipasang sesuai syarat minimum tulangan, Ast = 24,36 cm2


Dipakai Ø19-10cm = 28,35 cm2
E. KONTROL PANJANG PENYALURAN

Menurut SK SNI T-15-1991-03 Ps: 3.5.2, panjang penyaluran untuk batang tarik

Ld = (0,02 Ab x fy)/ (√fc’)

Keterangan rumus:
Ld = Panjang penualuran (mm)
Ab = Luas penampang tulangan (mm2)
Fy = Tegangan leleh baja (MPa)
fc’ = Tegangan tekan beton (MPa)

Tulang yang digunakan Ø19; fy = 240 MPa & fc’ = 20 MPa

Ld = (0,02 Ab x fy)/ (√fc’)


= (0,02.283,39 mm2 x 240 )/ (√20’)
= 304,16 mm ∞ 304 mm = 30,4 cm
Ruang yang tersedia =
90 cm lebih besar dari
panjang penyaluran (Ld).
Jadi panjang penyaluran
memenuhi syarat.
F. KEBUTUHAN TULANG MEMANJANG

Karena perhitingan fondasi ini seperti kantilever, yaitu pelat satu arah;
maka dibutuhkan tulang memanjang.

As perlu = 0,0020 bh

As perlu = 0,0020 x 100cm x 42cm


As perlu = 8,4 cm2
Dipakai tulangan Ø12-12,5 cm = 9,04 cm2
G. GAMBAR PENULANGAN
THANKYOUUUU....

Anda mungkin juga menyukai