Anda di halaman 1dari 28

HARGA POKOK

PRODUKSI-
Perusahaan
Manufaktur
Berdasarkan Metode
Pesanan
Pendahuluan
• Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur
bertujuan untuk menentukan harga pokok per
satuan produk yang dihasilkan.
• Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan
manufaktur harus mengikuti proses pengolahan
produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam
proses sampai menjadi produk jadi.
• Ada 3 (tiga) hal yang membedakan HPP (COGS)
manufaktur dengan bentuk-bentuk usaha lainnya,
antara lain:
[-]. Adanya “Bahan Baku” (Raw Material) yang di
dalamnya termasuk juga bahan penolong atau bahan
pembantu.
[-]. Adanya “Barang Dalam Proses” (Work In Process).
[-]. "Tenaga Kerja Langsung" (Direct Labor) biasanya
dapat dibebankan dengan sempurna

[-]. Adanya Depreciation Cost atas penggunaan mesin


dan peralatan produksi lainnya yang masuk dalam
kelompok Overhead Cost/Indirect Cost.
Akumulasi dari ke-empat elemen cost tadi disebut
dengan harga pokok produksi (Manufacturing
Cost/Production Cost).
METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

• Metode pengumpulan biaya produksi tergantung


dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk
dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: pengolahan
produk berdasarkan pesanan dan pengolahan
produk yang merupakan produksi massa.
• Metode pengumpulan biaya produksi dibedakan
menjadi :
1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost
method)
2. Metode Harga Pokok Proses (Process cost
method)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES

DAN METODE HARGA POKOK PESANAN

• Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan


dengan karakteristik proses pengolahan
produknya.
Perusahaan yang
Perusahaan yang
berproduksi atas dasar
berproduksi massal pesanan
Proses pengolahan Terus menerus Terputus-putus
produk (kontinyu) (intermitten)
Tergantung spesifikasi
Produk yang dihasilkan Produk standar pemesan

Produksi ditujukan
untuk Mengisi persediaan Memenuhi pesanan

Perusahaan percetakan,
Perusahaan kertas,
Contoh perusahaan mebel, kontraktor, dll
semen, tekstil, dll
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA

POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN

Metode Harga Pokok Metode Harga Pokok


Proses Pesanan
Setiap bulan atau periode
Biaya produksi penentuan harga pokok
Untuk setiap pesanan
dikumpulkan produk

Pada akhir bulan/periode


Harga pokok per satuan penentuan harga pokok Apabila pesanan telah
produk dihitung produk selesai diproduksi

Jumlah biaya produksi Jumlah biaya produksi


yang telah dikeluarkan yang telah dikeluarkan
Rumus perhitungan selama bulan/periode untuk pesanan tertentu
tertentu dibagi dengan dibagi dengan jumlah
harga pokok per satuan
jumlah satuan produk satuan produk yang
yang dihasilkan selama diproduksi dalam
bulan/periode ybs. pesanan ybs.
AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN

METODE HARGA POKOK PESANAN


• Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan,
memulai kegiatan produksinya setelah menerima
order dari pembeli.
• Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
o Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok
pesanan secara individual.
o Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya
langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
o BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap
pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar
tarif yang ditentukan di muka.
o Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
o Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan ybs.
• Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap
pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job
Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku
pembantu bagi rekening kontrol Barang
Dalam Proses.

Kartu Harga Pokok Pesanan


BBB BTKL BOP
Material
Requisition

Job time
Ticket Tarif
Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Per Pesanan

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan


ke pemesan.
2. Mempertimbangkan penerimaan atau
penolakan pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi.
4. Menghitung laba/rugi tiap pesanan.
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi
dan produk dalam proses yang disajikan dalam
neraca.
Pengumpulan Biaya Produksi dalam
Metode Harga Pokok Pesanan
a. Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)
Dibagi dua prosedur, yaitu:
1. Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:

Persediaan Bahan Baku xxx


Utang Dagang/Kas xxx

2. Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan


metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian
bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya.
Jurnalnya:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
b. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

• Diperlukan pengumpulan dua macam jam


kerja, yaitu:
• Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
• Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap
pesanan.
• Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir
masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi
jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk
pembuatan Daftar Upah.
• Disamping itu, perusahaan harus mencatat
penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk
mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan
dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)
• Jurnal untuk pembagian upah:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx


Gaji dan Upah xxx
c. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

• BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yaitu:


o Biaya Bahan Penolong
o Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian
persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
o Biaya tenaga kerja tak langsung
o Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap
aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
o Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
(contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
o Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi
mesain pabrik, biaya listrik)
• BOP dalam metode harga pokok pesanan harus
dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif
yang ditentukan di muka.
• Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan
cara sbb:
• Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
Jumlah Dasar pembebanan*

• Dasar Pembebanan BOP:


o Satuan produk
o Biaya Bahan Baku
o Biaya Tenaga Kerja Langsung
o Jam Tenaga Kerja Langsung
o Jam Mesin
• BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama
satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun
dibandingkan dengan yang dibebankan kepada
produk atas dasar tarif.
• Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx


Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx

• Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang


Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan
dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
• Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:
Misal:
1. Pemakaian Bahan Penolong:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx


Persediaan Bahan Penolong xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx


Gaji dan Upah xxx
d. Pencatatan Produk Selesai

• Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga


Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam
Proses dengan jurnal sbb:

Persediaan Produk Jadi xxx


Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx

• Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan


(Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan
tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok
Pesanan yang telah selesai.
Harga Pokok Produksi

(Production/Manufacturing Cost):

Raw Material Usage + Work In Process Usage +


Direct Labour Cost + Overhead Cost

dimana :

* Raw Material Usage dihitung dengan :


Opening Balance + Purchase – Closing Balance
* Work In Process dihitung dengan:
Opening Balance – Closing Balance
harian di
* Direct Labor Cost = Upah buruh dan tenaga kerja
produksi
*Over Head Cost : Indirect cost yang terkait dengan
production activity.
Kaitan Harga Pokok Produksi dengan Harga Pokok

Penjualan

Harga Pokok Penjualan = Inventory Usage +


Production Cost
Contoh kasus
• PT ABC dalam menyelesaikan suatu pesanan no. 110
menghabiskan rincian biaya sebagai berikut:
Biaya bahan baku :
• Kertas jenis X 85 rim @ Rp 10.000 = Rp 850.000
• Tinta jenis B 5 kg @ Rp 100.000 = 500.000 +
• Jumlah bahan baku untuk pesanan 110 Rp 1.350.000
Biaya tenaga kerja :
• Upah langsung untuk pesanan 110 adalah 225 jam @ Rp
4.000 = Rp 900.000
Biaya overhead pabrik :
• Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar
tarif sebesar 150% dari biaya tenaga kerja langsung
• BOP Pesanan 110 150% x Rp 900.000 = Rp 1.350.000
• Dari data diatas kita masukan ke dalam kartu biaya
pesanan sebagai berikut:
Jurnal sbb :

1. Pemakaian bahan baku


Barang dalam proses_biaya bahan baku 1.350.000
Persediaan bahan baku 1.350.000
2. Pemakaian biaya tenaga kerja
Barang dalam proses_biaya tenaga kerja 900.000
Gaji dan upah 900.000
3. Pembebanan BOP
Barang dalam proses_BOP 1.350.000
BOP yang dibebankan 1.350.000

BOP yang dibebankan 1.350.000


BOP sesungguhnya 1.350.000
4. Persediaan produk jadi
Misal dari contoh diatas pesanan 110 telah selesai
diproduksi maka dari kartu biaya pesanan akan dapat
dihitung biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk
pesanan yang bersangkutan. Harga pokok pesanan
110 dihitung sebagai berikut:
• Biaya bahan baku 1.350.000
• Biaya tenaga kerja 900.000
• BOP 1.350.000 +
• Total harga pokok pesanan 110 3.600.000

Maka jurnalnya adalah :


Persediaan produk jadi 3.600.000
Barang dalam proses 3.600.000
• Misal pesanan 110 telah dijual dengan harga Rp
5.200.000 maka jurnalnya adalah :
Harga pokok penjualan 3.600.000
Persediaan produk jadi 3.600.000
Piutang dagang/Kas 5.200.000
Penjualan 5.200.000
Latihan
1. PT Liverpol mengumpulkan data biaya dengan menggunakan metode harga pokok
pesanan. Untuk pesanan No 120 tersedia data sebagai berikut:
• Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung
• 14/9 Dikeluarkan Rp 600 90 jam @ 6,20/jam
• 20/9 Dikeluarkan Rp 331 70 jam @ 7,30/jam
• 22/9 Dikeluarkan Rp 200
• Overhead dibebankan dengan tarif Rp 80/jam mesin. 10 jam
mesin digunakan untuk menyelesaikan pesanan No 120

Diminta:
• Masukan informasi diatas ke dalam kartu biaya pesanan
• Tentukan harga jual pesanan no 120 dengan asumsi
perusahaan menentukan profit sebesar 50% dari biaya.
• Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan pesanan No 120
2. Berikut ini transaksi yang terjadi di Ducati Company
• Pembelian bahan baku secara kredit sebesar Rp 35.000
• Bukti permintaan bahan baku sebesar Rp 8.000 untuk bahan baku
langsung dan Rp 2.000 untuk bahan penolong disimpan oleh gudang
• Beban gaji pabrik senilai Rp 9.400 terdiri atas Rp 7.600 tenaga kerja
langsung dan Rp 1.800 tenaga kerja tidak langsung
• Penyusutan peralatan pabrik sebesar Rp 1.200
• Suatu pesanan diselesaikan dengan rincian biaya sebagai berikut:
biaya tenaga kerja langsung Rp 1.830, biaya bahan baku sebesar Rp
1.450. Overhead dibebankan dengan tarif 66% dari biaya tenaga
kerja langsung
• Pesanan yang dimaksud di poin (e) dikirim ke pemesan dengan
harga Rp 6.100
• Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat
transaksi diatas

Anda mungkin juga menyukai