Anda di halaman 1dari 65

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU


DI KAWASAN PERKOTAAN

Dewi Andriana, ST., MT


Kasi Wilayah II, Subdit PBLK
UU No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung
DASAR HUKUM
PERSYARATAN ARSITEKTUR
BANGUNAN GEDUNG
Penampilan bangunan gedung memperhatikan
keseimbangan, keserasian & keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungannya
Peraturan Menteri PU
05/PRT/M/2008
UU No. 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyediaan dan
tentang Penanggulangan Bencana Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan
Salah satu pencegahan bencana adalah dengan penataan
ruang dan pengelolaan lingkungan. Keberadaan Ruang
Terbuka Hijau berperan dalam menyediakan ruang untuk
mitigasi dan evakuasi saat terjadinya bencana

Peraturan Menteri PU
UU No. 26 Tahun 2007
02/PRT/M/2015
tentang Penataan Ruang
Tentang Bangunan Gedung Hijau
Pemenuhan 30% RTH dengan komposisi 20% RTH Publik
dan 10% RTH Privat, dimana RTH Publik merupakan RTH
yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk kepentingan masyarakat
secara umum
JENIS RTH
RUANG TERBUKA
HIJAU PUBLIK (20%)
RUANG
TERBUKA
HIJAU RUANG TERBUKA
HIJAU PRIVAT (10%)

Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola
oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara
umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain, adalah taman kota,
taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai.
(UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 29)
FUNGSI RTH
01 SOSIAL BUDAYA
02 ESTETIKA
03 EKONOMI
04 EKOLOGIS
05 MITIGASI
01 FUNGSI SOSIAL BUD
Fungsi Bermain Anak
Fungsi Olahraga
Fungsi Seni Budaya Instalasi
Fungsi Kampanye Edukasi
02 FUNGSI ESTETIKA
Peningkatan Citra Kota
Memperkuat Branding Kota
Meningkatkan Happiness
Index
Politis/Dukungan Publik
03 FUNGSI EKONOMI
Meningkatkan perekonomian disekitarnya
Peningkatan retribusi melalui parkir dan toilet
Meningkatkan pertumbuhan industri nursery
04 FUNGSI EKOLOGIS
Konservasi Air
Mereduksi Polusi Udara
Produksi Oksigen
Penurunan Micro Climate
Keanekaragaman Hayati
05 FUNGSI MITIGASI
Pengendali Banjir

Sebagai titik kumpul (asembly


point) di permukiman padat
penduduk

Tempat evakuasi sementara,


pendirian tenda pengungsian
Saat Banjir, debit air tinggi, luapan air tidak sampai ke permukiman

Bishan Park, Singapura


Percontohan RTH sebagai pengendali ba

Saat debit air rendah menjadi RTH Publik


BENTUK RTH PUBLIK
01 TAMAN DAN HUTAN
KOTA
02 JALUR HIJAU JALAN
03 FUNGSI TERTENTU
01 TAMAN DAN HUTAN KOTA
Taman Lingkungan
Taman Kota
Hutan Kota
Sabuk Hijau (green belt)

Babakan Siliwangi , Bandung


02 JALUR HIJAU JALAN
Median Jalan
Pulau Jalan
Jalur Pejalan Kaki
Ruang Bawah Jembatan Layang
man Tengku Agung, Kab. Siak
03 FUNGSI TERTENTU
Sempadan Rel Kereta Api
Sempadan SUTET
Sempadan Sungai, Pantai, Danau
Pengaman Mata Air

Pemakaman Umum
TPU Tanah Kusir, Jakarta
ELEMEN RTH PUBLIK
01 SOFTSCAPE
02 HARDSCAPE
01 KETENTUAN SOFTSCAPE
Berdasarkan Permen PUPR 05/PRT/M/2008
Tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan

• Komposisi KDH 70%-80% dari luasan


disebut RTH Aktif
• Komposisi KDH lebih dari 80%-90%
merupakan kawasan lindung
• Komposisi KDH mendekati 100% dan
berfungsi sebagai estetika visual saja
disebut RTH Pasif, contoh pulau jalan
dan median jalan
• Menggunakan tanaman lokal
• Jenis vegetasi yang digunakan antara
lain pohon peneduh, pengarah,
perdu, semak, ground cover dan
rumput
• Pemilihan vegetasi disarankan untuk
dapat mengundang burung dan
serangga
• Mudah pemeliharaan
Samanea saman atau Pohon Trembesi
contoh tanaman bertajuk rindang yang
berguna untuk memperbaiki iklim mikro
Pohon Jacaranda contoh tanaman
fungsi estetik yang dinobatkan
menjadi vegetasi icon Bandung,
kekurangan meranggas saat musim
kemarau sehingga tidak dapat
maksimal sebagai pohon peneduh
Purun Tikus dan Teratai
contoh tanaman yang
dapat membantu
meningkatkan kualitas air
02 KETENTUAN HARDSCAPE
Berdasarkan Permen PUPR 12/PRT/M/2009
Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
RTNH di Kawasan Perkotaan

• Hardscape merupakan ruang aktif di


dalam RTH
• RTNH adalah Ruang Terbuka Non-
Hijau
• Tipologi RTNH antara lain plasa, parkir,
fasilitas olahraga, area bermain,
pembatas, dan koridor/pedestrian
• Komponen/elemen RTNH antara lain
bangku taman, penerangan, struktur
peneduh, tempat sampah, elemen
dekorasi/instalasi seni, dan signage
• Fasilitas lain yang dapat ditambahkan
sesuai kebutuhan antara lain toilet,
pengelolaan, ruang laktasi, mini library
• Ketentuan elemen RTNH antara lain
aman, memuat local kontent, awet,
kreatif, kemudahan/aksesible, mudah
pemeliharaan
AKSES
KEMUDAHAN | MATERIAL | DESAIN

Peraturan Menteri PU
03/PRT/M/2014
tentang Pedoman Perencanaan,
Penyediaan, dan Pemanfaatan
Prasarana Sarana Jaringan Pejalan Kaki
Di Kawasan Perkotaan

Peraturan Menteri PU
14/PRT/M/2017
tentang Persyaratan Kemudahan
Bangunan Gedung
PERKERASAN
IDE | MATERIAL | DESAIN | FUNGSI
PERKERASAN
TEKNIK | DETIL
PERKERASAN
TEKNIK | DETIL
PERKERASAN
#TREE GRATES
AREA DUDUK
IDE | MATERIAL SEDERHANA | DESAIN
AREA DUDUK
IDE | MATERIAL SEDERHANA | DESAIN
Shelter
STRUKTUR PENEDUH Gazebo
IDE | DESAIN | FUNGSI
Pergola
STRUKTUR PENEDUH
IDE | DESAIN | FUNGSI
TEMPAT SAMPAH
DESAIN | FUNGSI | LETAK PENEMPATAN
AREA BERMAIN
IDE | FUN | AMAN | AWET | KREATIF
Memanfaatkan material alami
Memanfaatkan kontur dan potensi site
Merangsang aktifitas dan kreatifitas
Muatan edukatif
SISTEM INFORMASI
DESAIN | FUNGSI | LETAK PENEMPATAN
PENCAHAYAAN
FUNGSI | LETAK PENEMPATAN
ELEMEN PENUNJANG
# PARKIR SEPEDA
ELEMEN PENUNJANG
# INSTALASI SENI
ELEMEN PENUNJANG
# AMPITEATHER
Bima Microlibrary, Bandung

ELEMEN PENUNJANG
# MICROLIBRARY
Bima Microlibrary, Bandung
Taman Bentoel Trunojoyo, Malang
ELEMEN PENUNJANG
# PUBLIC RESTROOM
Ketentuan toilet di tempat umum :
1. Bangunan menggunakan bahan ramah
lingkungan;
2. Terpisah antara tolet pria dan wanita;
3. Rasio jumlah toilet wanita dan pria 2:1
4. Menciptakan sistem toilet kering;
5. Toilet dilengkapi toilet jongkok;
6. Pada toilet pria, selain disediakan toilet
duduk dan atau toilet jongkok dilengkapi
setidaknya 2 (dua) buah unit urinoir;
7. Menggunakan peralatan saniter hemat air
(water fixtures) dan aksesibel (keran
tekan/keran geser/keran sensor);
8. Jalur masuk utama dibuat tanpa pintu
dengan membuat pola jalur seperti huruf
S (maze) dengan pintu kompartemen
bukaan keluar;
9. Menggunakan desain ramah anak dan
menyediakan toilet khusus untuk kaum
penyandang disabilitas
10. Menggunakan septic tank ramah
lingkungan seperti septic tank biofill,
septic tank watertight sehingga tidak
merusak air tanah;
Contoh Layout Standar Minimal Toilet Umum ; 11. Menggunakan sirkulasi udara alami atau
Sumber : Asosiasi Toilet Indonesia dibantu dengan exhaust fan;
12. Memaksimalkan penghematan listrik
dengan menanfaatkan cahaya matahari;
13. Dilengkapi dengan ruang janitor untuk
menyimpan peralatan kebersihan;
KOTA DEPOK DAN P2KH
01 KEANGGOTAAN
KOTA DEPOK
02 FASILITASI
KEMENTERIAN
03 EVALUASI CAPAIAN
KOTA DEPOK
01 KEANGGOTAAN KOTA DEPO
• Walikota Depok menandatangai Piagam
Komitmen Kota Hijau pada Urban Greening
Forum 2012
• Pembentukan Forum Komunitas Hijau (FKH)
tahun 2012
• Penyusunan Peta Komunitas Hijau pada tahun
2013
• Penyelenggaraan Aksi Komunitas dan Festival
Kota Hijau pada tahun 2013,2014, dan 2015
• Telah diberikan 2 kali fasilitasi pembangunan RTH
pada tahun 2013 dan 2015
02 FASILITASI KEMENTERIAN

RTH LEMBAH GURAME


Tahun : 2013
Luas : 2,5 Ha
Lokasi : Jl. Nangka Raya, Depok Jaya, Pancoran Mas
RTH LEMBAH MAWAR
Tahun : 2015
Luas : 1,32 Ha
Lokasi : Jl. Mawar Raya, Kel. Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas
Peta Inventarisasi RTH
Eksisting
Kab. Oku Timur
03 EVALUASI CAPAIAN KOTA
1. Bagaimana penambahan RTH Kota
Depok sejak menjadi anggota
P2KH?
2. Pemetaan superimpose peta
eksisting-peta rencana-peta realisasi
3. Bagaimana program pembinaan
FKH?
4. Bagaimana keterlibatan CSR?
5. Bagaimana program implementasi
Peta Rencana Pengembangan
Atribut Kota Hijau lainnya?
RTH
Kab. Oku Timur
8 ATRIBUT KOTA HIJAU

Green Planning and Design* Green Waste


Green Open Space* Green Energy
Green Community* Green Transportation
Green Water Green Building
STRATEGI MENDUKUNG PENINGKATAN
PEMBANGUNAN RTH-DI TINGKAT PUSAT

1. Perlu adanya penyusunan standar dan pedoman dalam


pekerjaan lanskap
2. Perlu adanya pedoman penyusunan standar harga bahan dalam
pekerjaan lanskap
3. Perlu adanya kerjasama dengan akademisi lanskap dan
pertanian untuk meningkatan kapasitas penyedia jasa lanskap
4. Perlu adanya pedoman pelaporan pencapaian indikator Kota
Hijau dengan melibatkan kemendagri
5. Perlu koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk perwujudan
Kota Hijau
STRATEGI MENDUKUNG PENINGKATAN
PEMBANGUNAN RTH-DI DAERAH

01 KETERSEDIAAN LAHAN
STRATEGI:
1. Peran aktif pemerintah daerah dalam melakukan identifikasi aset daerah
2. Kontribusi/pelibatan swasta melalui penyediaan RTH publik
3. Penertiban aturan KDH melalui mekanisme perijinan/IMB dan atau RTBL
4. Swadaya masyarakat membangun RTH lingkungan melalui hibah/wakaf

02 KOMITMEN DAN PRIORITAS KEPALA


DAERAH
STRATEGI:
1. Memasukkan program penambahan RTH dalam RPJMD
2. Menyiapkan perencanaan RTH sesuai pedoman yang berlaku
3. Penyusunan regulasi-regulasi yang mendukung
4. Koordinasi antar sektor dan pihak (stakeholder) untuk mewujudkan Kota Hijau
sebagai tanggung jawab bersama
STRATEGI MENDUKUNG PENINGKATAN
PEMBANGUNAN RTH

03 PENGANGGARAN PEMBANGUNAN &


PEMELIHARAAN
STRATEGI:
RTH
1. Kontinuitas penganggaran pembangunan RTH
2. Membuka peluang keterlibatan swasta melalui program CSR
3. Kreatif membuka peluang pendanaan di luar APBD dan APBN melalui kerjasama
dengan lembaga internasional atau lainnya

04 PENINGKATAN PERAN SERTA


MASYARAKAT
STRATEGI:
1. Meningkatkan pembinaan dan dukungan kepada FKH
2. Melakukan kampanye dan sosialisasi secara kontinyu
3. Memberikan insentif dan disinsentif
TERIMA KASIH
Depok, 8 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai