Anda di halaman 1dari 25

L APORAN KASUS

DEMAM TIFOID
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn.E
• Umur : 20 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : pekalongan selatan
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Belum Menikah
• Tanggal Masuk : 20 Juli 2019
• RM : 316xxx
ANAMNESIS

Keluhan Utama

• Demam sejak 8 hari yang lalu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

• Pasien datang ke dengan keluhan demam sejak 8 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien merasa tidak enak badan, kemudian timbul demam yang semakin hari
semakin meningkat, demam dirasakan naik turun. Demam biasanya meningkat pada malam
hari. Pasien menyangkal bepergian keluar kota. Keluhan demam disertai dengan pusing
berdenyut di kepala bagian belakang.pasien mengeluh adanya mual disertai dengan adanya
nyeri uluhati. Muntah disangkal. BAB mencret disangkal. Batuk (-), sesak (-), gangguan BAK (-).
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu

• Sebelumnya pernah mengalami dengan keluhan yang sama . riwayat hipertensi (-) , Riwayat diabetes (-),

Riwayat Penyakit Keluarga

•Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Alergi

•Pasien alergi obat disangkal , alergi makanan disangkal

Riwayat pengobatan

• Sebelumnya sudah berobat ke dokter tapi pasien tidak tahu diberi obat apa saja. Tapi keluhan tidak kunjung berkurang. Pasien
minum obatnya tidak teratur.

Riwayat Kebiasaan

• Pasien mengaku sering makan makanan warung dan makanan penjual pinggir jalan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Status gizi : normoweight
• Tanda vital :

–Tekanan darah: 120/80mmHg


–Nadi: 80 x/menit
–Respirasi: 20 x/menit
–Suhu: 36.5 °C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : mesosepal,

Rambut : Warna hitam, Distribusi merata,tidak mudah di cabut.

Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), refleks pupil (+/+)

Telinga : Sekret (-/-),

Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-),perdarahan (-),

Tenggorokan : Faring hiperemis (-) , Tonsil :T1/T1 ,

Leher : Kelenjar getah bening dan tiroid tidak membesar


• Pengembangan • Fremitus raba
dada kanan =kiri dada = kiri

Inspeksi : Palpasi :

Auskultasi
Perkusi :
:
• Suara dasar • Sonor / Sonor
vesikuler (+/+),
wheezing (-/-),
Ronkhi (-/-),
• Iktus cordis • Iktus cordis
tidak tampak kuat angkat

Palpasi
Inspeksi :
:

Auskultasi
Perkusi :
:
• BJ I-II intensitas • tidak dilakukan
normal, reguler,
bising (-)
Abdomen
• Inspeksi : Bentuk simetris, massa (-)
• Auskultasi : Bising usus (+)
• Palpasi : Dinding perut simetris, supel , Massa (-), Nyeri
tekan (+) kuadran kanan bawah (Mc.Burney sign). Nyeri lepas
(+)Rovsing sign (+), defans muskular (-)
• Perkusi : Bunyi timpani

Ekstremitas:
• Akral Hangat, CRT <2 detik, edema (-)
HASIL LABORATORIUM
Hemoglobin 13.1 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 38 % 40 – 52

Trombosit 205.000 Ul 150.000 – 440.000

Lekosit 6.800 Ul 3800 – 10600


LED 1 jam 7 mm/jam 0 – 10
LED 2 jam 17 mm/jam 0 – 10
Netrofil Batang 0 % 3–6
Ureum 20.30 mg/dL 17-43
Netrofil Segmen 72 % 25 – 60 Kreatinin 0.59 mg/dL 0.62-1.1
Limfosit 21 % 25 – 40 Asam urat 3.1 mg/dL 2-7
Monosit 6 % 2–8 SGOT 16.8 u/l < 35
Eosinofil 1 % 2–4 SGPT 7.3 u/l 0 – 35
Basofil 0 % 0–1 Kolesterol 137 ml/dl <200
Widal Trigliserida 49 ml/dl

Anti S. Typhi – O 1/320 Negatif

Anti S. Typhi – H 1/320 Negatif

Anti S. H Paratyphi A 1/160 Negatif

Anti S. H Paratyphi B 1/320 Negatif

Anti S. H Paratyphi C Negatif Negatif


Asessment
S O A P
• Febris sejak 8 hari • TD : 120/80 • Demam tifoid • Diet Lunak
SMRS. Febris • Nadi : 80 x/menit • IVFD RL 20 tpm
meningkat secara • Respirasi: 20 x/menit • Ij.Ondansetron 1
bertahap. Febris • Suhu : 36.5°C amp/8 jam
timbul setiap malam • Abdomen : nyeri • Ciprofloxasin 500 mg
hari. Keluhan disertai tekan epigastrum 2x1
dengan cefalgia (+), • Hb : 13.1 mg/dl • Paracetamol Tab 500
mual (+), diare (-). mg 3x1
• Leukosit: 6800 ml
• Trombosit: 205.000 ml • Lansoprazol 30 mg
2x1
• Hematokrit : 38 %
• Sukralfat syr 3x1 cth
• Widal:S. Typhii O :
1/320
• S.Typhii H : 1/320
• S. Paratyphii AO :
1/320
• S. Paratyphii BO :
1/160
• S. Paratyphii CO :
Negative
PROGNOSIS
• Ad vitam : bonam
• Ad sanationam : bonam
• Ad fungsionam : bonam
T I N J AUA N
P U S TA K A
DEFINISI

• Demam tifoid ialah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya
turunannya yaitu Salmonella Typhi.
• disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.
EPIDEMIOLOGI

• Demam tifoid dan demam paratifoid endemik di Indonesia


• Didaerah endemik transmisi terjadi melalui air yang
tercemar. Makanan yang tercemar oleh carrier merupakan
sumber penularan yang paling sering di daerah nonendemik
ETIOLOGI

Salmonella

• Salmonella typhi,
• Salmonella paratyphi A,
• Salmonella paratyphi B dan
• Salmonella paratyphi C.
PATOGENENSIS
MANIFESTASI KLINIS
• Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari.
• Demam > tinggi pd sore dan malam hari
• Nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi,
atau diare, perasaan tidak enak diperu,batuk, epistaksis
• Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta
tremor)
• Bradikardia relatif adalah peningkatan suhu 1 derajat celcius tidak
diikuti dengan peningkatan denyut nadi 8 kali per menit
• hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan mental
DIAGNOSIS
Gejala Klinis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
• demam, nyeri kepala, pusing, nyeri • bradikardia relatif, tyfoid tongue( • Leukopenia/normal/leukositosis
otot, anoreksia, mual, muntah, kotor ditengah, tepi dan ujung • Anemia ringan
obstipasi atau diare, perasaan merah serta tremor ), • Trombositopenia
tidak enak di perut, batuk dan hepatomegali, splenomegali,
• Aneusofilia/limfepenia
epistaksis meteorismus, gangguan mental.
• LED meningkat

Pemeriksaan SGOT dan SGPT Uji Widal


• SGOT dan SGPT seringkali • Aglutinin O
meningkat • Aglutinin H
• Aglutinin Vi Kultur Darah,
PENATALAKSANAAN

Diet dan Istirahat dan


terapi perawatan
penunjang (
simptomatik
dan suportif )

Pemberian
antimikroba

Trilogi terapi Tifoid


• Istirahat dan perawatan, dengan tujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
• Diet dan terapi penunjang ( simptomatik dan suportif ), dengan tujuan mengembalikan rasa
nyaman dan kesehatan pasien secara optimal
• Pemberian antimikroba, dengan tujuan menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.
PENATALAKSANAAN

• kloramfenikol 4x500 mg selama 11-14 hari dengan


alternatif antibiotik :
• Tiamfenikol 4x500 mg
• Trimetoprin-sulfametoksazol 2x2 tablet
• Ampisilin 50-100 mg/kg/hari
• Seftriakson 50-100 mg/kgBB/hari

Antibiotik pilihan • Siprofloksasin 2x500 mg


• Fleroksasin 1x400 mg
• Sefotaksim 2-3x1 g
KOMPLIKASI

• Perforasi usus

• Neuropsikiatri dan Neurologi

– gangguan kesadaran, disorientasi, delirium, stupor, koma

– trombosis serebral, tuli, meningitis, dll

• Miokarditis

• Hepatisasi Tifosa

Anda mungkin juga menyukai