Anda di halaman 1dari 32

Ulkus Diabetic

PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme yang
ditandai dengan hiperglikemia yang mengarah pada
komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropatik.

Pada pasien DM banyak komplikasi yang bisa terjadi salah


satunya adalah Ulkus Diabetic.

Ullkus diabetic adalah suatu luka terbuka pada lapisan kulit


sampai ke dalam dermis, yang biasanya terjadi di telapak
kaki
PENDAHULUAN
Ulkus diabetic sendiri sering mengenai ekstremitas bawah
akibat neuropati, trauma, tekanan tinggi pada telapak
kaki, deformitas kaki dan penyakit vaskuler perifer.

Menurut International Diabetes Federation, orang dengan


diabetes 15-40 kali lebih mungkin memerlukan amputasi
kaki dibandingkan dengan populasi umum

Angka morbiditas diabetes sangat tinggi, sedangkan


angka mortalitas adalah 5 tahun setelah amputasi
ekstremitas bawah
PATOFISIOLOGI
1. Neuropati perifer

Disfungsi endotel,
mioinositol,
perubahan sintesis
mielin dan aktivitas
Hiperglikemi Na-K ATPase, Neuropati
hiperosmolaritas
kronis, sorbitol
intraseluler
PATOFISIOLOGI
2. Penyakit Arterial
PATOFISIOLOGI
3. Deformitas kaki

Perubahan
degeneratif

Perubahan cara Ulserasi,


berjalan (gait) infeksi, gangren

Kelainan
Kolaps pada
tekanan
kaki
tumpuan beban
PATOFISIOLOGI
4. Tekanan
Penurunan
elasititas dan
Diabetes
pemendekan
tendon

Arkus dan kaput


Ketidakmampuan metatarsal
gerakan dorsofleksi mendapat tekanan
tinggi

Deformitas dan
luka
DIAGNOSA KLINIS

1. Riwayat

• Gejala Neurpati: hipesthesia, hiperesthesia, paresthesia,


disesthesia, radicular pain dan anhidrosis

• Gejala atherosklerosis: claudicatio, nyeri iskemik saat


istirahat, luka yang tidak sembuh dan nyeri kaki yang jelas,
Kram, kelemahan dan rasa tidak nyaman pada kaki.
Riwayat

Sumber: Clinical Practice Recommendations on the Diabetic Foot (International Diabetic Federation,2017)
DIAGNOSA KLINIS

2. Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan ulkus dan keadaan umum ekstremitas


• Penilaian kemungkinan isufisiensi vaskuler
• Penilaian kemungkinan neuropati perifer
DIAGNOSA KLINIS

3. Pemeriksaan Laboratorium

• Lab Darah : lekositosis mungkin menandakan adanya


abses atau infeksi lainnya, anemia (menghambat
penyembuhan luka)
• Profil metabolik : kadar glukosa darah, glikohemoglobin
dan kreatinin serum membantu untuk menentukan
kecukupan regulasi glukosa dan fungsi ginjal
• Pemeriksaan laboratorium vaskuler noninvasif : Pulse
Volume Recording (PVR), atau plethymosgrafi
DIAGNOSA KLINIS

4. Pemeriksaan Radiologi
• Foto polos: menunjukkan demineralisasi dan sendi
Charcot serta adanya ostomielitis
• Arteriografi konvensional: apabila direncanakan
pembedahan vaskuler atau endovaskuler
Manajemen Pencegahan dan Penanganan Luka

Sumber: Best Practice Recommendations For The Prevention and


Management of Diabetic Foot Ulcers (Botros M et al., 2019)
1. Penilaian ulkus

Penilaian komprehensif terdiri dari:

• Sensasi
• Vaskularisasi
• Kelainan bentuk
• Area tekanan
• Alas kaki (semua jenis)
• Kerusakan kulit
• Infeksi
Neuropathy Symptom Score (NSS) and Neuropathy Disability Score (NDS)

Sumber: Alexiadou K, John D.


2012. Management of Diabetic
Foot Ulcers. Springer: Diabetes
Ther, 3:4.
Klasifikasi
Patologi
(Wagner-
Meggit /
kedalaman
luka)
Klasifikasi
Patologi
(University of
Texas /
dalamnya ulkus
adanya infeksi Setiap tingkatan dibagi menjadi 4 stadium,
meliputi:
atau iskemi)  A : luka bersih
 B : luka iskemik
 C : luka terinfeksi non iskemik
 D : luka terinfeksi dan iskemik
2. Menentukan Tujuan Wound Healing

• Petugas kesehatan harus


mengidentifikasi apakah luka
dapat sembuh atau tidak sembuh.
• Keputusan ini dibuat berdasarkan
faktor risiko pasien yang dapat
dimodifikasi dan tidak dapat
dimodifikasi

Sumber: Best Practice Recommendations For The Prevention and


Management of Diabetic Foot Ulcers (Botros M et al., 2019)
• Tingkat glikemik
• Aktivitas
Faktor resiko •

Merokok
Trauma
mempengar • Alas kaki
uhi wound •

Neuropati
Kelainan bentuk tulang
healing: • Penyakit arteri perifer
• Riwayat luka
• Usia
3. Pembentukan tim sesuai kondisi pasien

Sumber: Best Practice Recommendations For The Prevention and Management of Diabetic Foot Ulcers
(Botros M et al., 2019)
4. Implementasi rencana tatalaksana
Obat-obatan (revaskularisasi)
• Semua pasien harus menerima manajemen risiko kardiovaskular
yang mencakup penghentian merokok, pengobatan hipertensi,
statin serta asam asetilsalisilat dosis rendah atau clopidogrel.
• Kontrol gula darah :OHO/insulin

Nutrisi
• Rekomendasi nutrisi untuk penderita diabetes harus disesuaikan
dengan kondisi individu, dengan mempertimbangkan
komorbiditas, hasil tes laboratorium, usia pasien, preferensi dan
obat-obatan
Manajemen Nyeri Neuropatik

• Lini pertama: antikonvulsan dan antidepresan.


• Opioid digunakan ketika perawatan lain gagal.
• Pilihan terapi lain: nitrat topikal, capsaicin topikal, dan TENS

Amputasi

• Menentukan amputasi memerlukan evaluasi mendalam


tentang status fisik, mental, dan sosial ekonomi setiap pasien.
Sumber: Best Practice
Recommendations For The
Prevention and Management of
Diabetic Foot Ulcers (Botros M
et al., 2019)
Optimalisasi Area Ulkus

Pembersihan (cleansing)

• Agen cleansing harus tidak beracun, hipoalergenik, tersedia, hemat biaya


dan mudah digunakan.
• Agen yang biasa digunakan dalam manajemen luka: termasuk normal
saline steril, air steril, dan antiseptik cair

Debridemen

• Pengangkatan debris (biofilm), eschar dan kalus di sekitarnya untuk


meningkatkan penyembuhan luka.
• Metode debridemen meliputi bedah, mekanik, autolitik dan biologis (larva)
Manajemen infeksi

• Diagnosis dibuat berdasarkan gejala dan tanda klinis, dengan uji


mikrobiologis tambahan untuk memandu keputusan terapeutik
• Setelah diidentifikasi, infeksi harus diklasifikasikan berdasarkan
tingkat keparahannya

Sumber: Best Practice


Recommendations
For The Prevention
and Management of
Diabetic Foot Ulcers
(Botros M et al., 2019)
Menjaga kelembaban ulkus

• Keseimbangan kelembaban yang optimal mendorong


penyembuhan
• Perawatan luka dan pemilihan pembalut yang tepat
meningkatkan penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi

Off Loading

• Menurunkan tekanan pada plantar kaki dengan ulkus diabetik Gold


standard : nonremovable total-contact cast (TCC)  untuk ulkus
pada forefoot/midfoot ditribusi tekanan ke tungkai (heel)
• Gold standard : nonremovable total-contact cast (TCC)  untuk
ulkus pada forefoot/midfoot ditribusi tekanan ke tungkai (heel)
• Dapat juga menggunakan alat lain untuk membantu menurunkan
tekanan pada daerah ulkus
Sumber: Alexiadou K, John D. 2012. Management of Diabetic Foot Ulcers. Springer:
Diabetes Ther, 3:4.
5. Edukasi Pasien

Sumber: Clinical Practice Recommendations on the Diabetic Foot


(International Diabetic Federation,2017)
6. Evaluasi

• Sheehan et al. menunjukkan bahwa pengurangan 50% luas permukaan luka


ulkus kaki diabetik dalam empat minggu adalah prediktor penyembuhan
luka pada 12 minggu.
• Jika luka tidak sembuh pada waktu yang diharapkan, dokter harus
mempertimbangkan kemungkinan infeksi yang tidak tertangani, gangguan
pembuluh darah, keganasan, debridemen yang tidak memadai, atau
kurangnya keterlibatan pasien dalam perawatan.
6. PROGNOSIS

Sumber: Clinical Practice


Recommendations on the
Diabetic Foot (International
Diabetic Federation,2017)
Referensi
• Alexiadou K, John D. 2012. Management of Diabetic Foot Ulcers. Springer:
Diabetes Ther, 3:4.
• Botros M, et al. Best Practice Recommendations For The Prevention and
Management of Diabetic Foot Ulcers. 2019 Canadian Association of Wound
Care
• Hariani L, David P. 2014. Perawatan Ulkus Diabetes. Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo Surabaya
• International Diabetic Federation. 2017. Clinical Practice Recommendations
on the Diabetic Foot
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai