Anda di halaman 1dari 43

ILMU KEDOKTERAN

KELUARGA

Dr. H. Yasril Hasan, MQIH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
BAITURRAHMAH

Kedokteran Keluarga 1
Dasar pemikiran :
 Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran
dan kesehatan yang bermutu dan terjangkau sudah
tidak dapat ditunda lagi.
 Masyarakat Indonesia yang dinamis dan semakin
kritis menuntut pelayanan profesional yang
mutakhir dan manusiawi.
 Globalisasi akan menyebabkan terbukanya peluang
bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di
Luar Negeri, demikian pula sebaliknya.
 Keluarga adalah merupakan bagian intergral dari
sistem pelayanan kesehatan.
 Dampak negatif pada sistem pelayanan kesehatan
karena pesatnya perkembangan spesialisasi,
fragmentasi pelayanan kedokteran, berkurangnya
hubungan dokter-pasien akibat pelayanan
kedokteran yang semakin berorientasi kepada
penunjang diagnostic, meningkatnya biaya
pelayanan kesehatan.

Kedokteran Keluarga 2
Kebijakan :
• Upaya untuk mendorong perkembangan dokter
keluarga di Indonesia dilakukan secara sistematis dan
terstruktur melalui pendidikan kedokteran yang
berkesinambungan (Continuous Medical Education).

• Pengakuan atas kompetensi dokter keluarga dilakukan


dengan sertifikasi serta pemantauan kinerja dokter
dalam penyelenggaraan prakteknya.

• Upaya pelayanan kedokteran keluarga diharapkan


mampu mewujudkan pelayanan berkualitas yang
diinginkan masyarakat.

Dasar Hukum :
 Rekomendasi bersama dari WHO dan WONCA
(Organisasi Dokter Keluarga Sedunia).
 Kepmen No. 56/Menkes/SK/I/1996 perihal Dokter
Keluarga dalam pengelolaan JPKM.
 Permenkes No. 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang
surat izin praktek Dokter atau dokter gigi yang
diarahkan sebagai Dokter Keluarga.

Kedokteran Keluarga 3
Dasar Hukum :

• Rekomendasi bersama dari WHO dan WONCA


(Organisasi Dokter Keluarga Sedunia).
• Kepmen No. 56/Menkes/SK/I/1996 perihal Dokter
Keluarga dalam pengelolaan JPKM.
• Permenkes No. 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang
surat izin praktek Dokter atau dokter gigi yang
diarahkan sebagai Dokter Keluarga.

Definisi :

Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki


pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang
kedokteran keluarga yang diperoleh dari pendidikan
khusus dalam bidang tersebut, sehingga kemudian
memiliki kompetensi dan kewenangan untuk bekerja
dalam profesi dokter keluarga (IKK. FKUI. 1996).

Kedokteran Keluarga 4
• Secara operasional, dokter keluarga bertanggung
jawab memberikan pelayanan yang menyeluruh
(holostic), terpadu (integrated), berkesinambungan
(continuous), paripurna (comprehensive) terhadap
individu sebagai anggota keluarga dan masyarakat
(American Academy of Family Physicians).
• Dokter keluarga diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang essensial, praktis ilmiah,
menggunakan metoda dan teknologi yang dapat
diterima masyarakat, mudah dicapai/didapat oleh
individu/keluarga serta terjangkau dalam
pembiayaan (Royal New Zealand College of
General Practitioners, 2000).

Konsep :

• UU.No.23/1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa


setiap penduduk berhak memperoleh derajat
kesehatan yang optimal, dan berkewajiban ikut serta
memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.
• penggalian dana masyarakat untuk kesehatan belum
optimal
• pengeluaran masyarakat untuk kesehatan tidak efisien,
75% masih masih berupa pembayaran tunai langsung
ke provider untuk pelayanan curatif

Kedokteran Keluarga 5
Pemenuhan hak dan kewajiban itu tidak mudah
karena terbatasnya :
• kesadaran masyarakat
• kemampuan membayar jasa kesehatan
• mutu pelayanan

Hal itu dinyatakan oleh :


• biaya kesehatan cenderung terus meningkat
• alokasi biaya kesehatan dari Pemerintah
terbatas

• pelayanan kesehatan belum sadar mutu dan sadar


biaya
• pelayanan kesehatan ter-fragmentasi

Diperlukan upaya bersama dari semua pihak :


• pemerintah
• petugas kesehatan
• dunia usaha sebagai penyelenggara upaya
kesehatan

Kedokteran Keluarga 6
• Diperlukan suatu sistem pemeliharaan kesehatan
yang melibatkan para pelaku itu dan mampu
meningkatkan kesadaran/kemampuan bayar
masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
• Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran
dan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, sudah
tidak dapat ditunda lagi. Masyarakat yang dinamis
menuntut pelayanan profesional yang mutakhir dan
manusiawi. Tuntutan itu sangat realistis namun
menjadi tugas profesi kedokteran untuk sedapat
mungkin mewujudkannya, agar masyarakat tetap
percaya kepada sistem pelayanan.

diberdayakan

Dokter Praktek Umum


ditingkatkan mutu

• Untuk mancapai maksud di atas, Dep.Kes,


ikatan profesi (IDI, KDKI, dll), PT negeri dan
swasta mengembangkan konsep Dokter
Keluarga dengan cara :
– Integrasi materi pelayanan kedokteran bagi
semua mahasiswa kedokteran di PT.
– Pelatihan dokter keluarga bagi para dokter
praktek
– Orientasi pelayanan kedokteran keluarga
bagi para dokter.
Kedokteran Keluarga 7
Pelayanan berjenjang dengan ujung tombak pada
pelayanan tingkat pertama yang bermutu dinilai cost-
effective, karena dapat “menangkap” masyarakat
pada saat masih sehat, pada stadium dini gangguan
kesehatan dan mencegah keparahan penyakit yang
dapat menimbulkan cacat atau kematian, tanpa perlu
mengeluarkan biaya lebih banyak seperti bila
maminta jasa pelayanan pada tingkat sekunder
maupun tertier.

BATASAN.
Batasan tentang keluarga (family) yang dipandang
cukup penting adalah :

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang


terdiri dari suami isteri, atau suami isteri dan
anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu
dengan anaknya (UU No. 10 tahun 1992).
Keluarga adalah persekutuan dua atau lebih individu
yang terikat oleh darah, perkawinan atau adopsi
yang membentuk satu rumah tangga, saling
berhubungan dalam lingkup peraturan keluarga,
serta menciptakan dan memelihara budaya yang
sama (Tinkham and Voorlines, 1972).

Kedokteran Keluarga 8
Keluarga adalah sekelompok manusia yang terikat
dengan emosi yang sama, biasanya hidup bersama
dalam rumah tangga yang sama pula. (Leavit,
1982).
Keluarga adalah kumpulan dua atau lebih manusia
yang satu yang sama lain saling terlibat secara
emosional, serta bertempat tinggal dalam satu
daerah yang berdekatan. (Friendman, 1981).
Keluarga tidak hanya merupakan suatu kumpulan
individu yang bertempat tinggal dalam satu ruang
fisik dan psikis yang sama saja, tetapi merupakan
suatu sistem sosial alamiah yang memiliki kekayaan
bersama, memenuhi peraturan, peranan, struktur
kekuasaan, bentuk komunikasi, tatacara negosiasi
serta tatacara penyelesaian masalah yang disepakati
bersama, yang memungkinkan pelbagai tugas
dapat dilaksanakan secara efektif (Goldenberg,
1980).

Kedokteran Keluarga 9
Kompetensi Dokter Keluarga

*.Penguasaan dan kemampuan menerapkan konsep


operasional Kedokteran Keluarga
*.Penguasaan pengetahuan dan kemampuan
menerapkan ketrampilan klinis dalam pelayanan
Kedokteran Keluarga
*.Menyelenggarakan pelayanan Kedokteran Keluarga
yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan
*.Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan
etika moral dan spritual
*.Penguasaan ketrampilan berkomunikasi secara
profesional dalam penyelenggaraan hubungan
profesional Dokter-Pasien untuk secara efektif
berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota
keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran
dan risiko kesehatan keluarga

Kedokteran Keluarga 10
*.Secara efektif berkomunikasi memanfaatkan
kemampuan keluarga untuk bekerjasama
menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegahan dan penyembuhan
penyakit, serta pengawasan dan pemantauan
resiko kesehatan keluarga
*.Dapat bekerjasama secara profesional secara
harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
*.Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer
dengan memperhitungkan potensi yang dimiliki
pengguna jasa pelayanan untuk menyelesaikan
masalahnya.
*.Melakukan penapisan awal dan melakukan rujukan
secara tepat.
*.Memiliki potensi dan kemampuan tentang
pelayanan kesehatan terkendali (managed care),
dll

Kedokteran Keluarga 11
Tugas dan Wewenang Dokter Keluarga

1. Pelayanan rawat jalan medis tingkat primer:


a. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan umum
b. Upaya pencegahan spesifik penyakit
- Menular
- Tidak menular (penyakit degeneratif)
- Keturunan
- Berkaitan dengan masalah nutrisi
- Berkaitan dengan penyakit sosial
- Trauma
c. Penapisan penyakit dengan melakukan
pemeriksaan laboratorium serta penunjang
lainnya untuk tegaknya diagnosis dan pemberian
surat keterangan sehat pemeriksaan penunjang
sesuai untuk tegaknya diagnosis
d. Pengobatan umum terhadap semua keluhan,
semua umur, semua jenis kelamin, semua
pelayanan rujukan pasca perawatan spesialis,
dan pasca tindakan ahli
e. Pemulihan fisik, mental, sosial

Kedokteran Keluarga 12
2. Pelayanan rawat jalan kesehatan reproduksi tingkat
primer, misalnya pelayanan pemeriksaan
kehamilan,pertolongan persalinan normal, dan
resiko rendah, pelayanan tumbuh kembang bayi
dan anak dan remaja,dll.
3. Pelayanan keluarga berencana (KB)
4. Pelayanan kesehatan usila (usia lanjut)
5. Konsultasi rujukan pada ahli yang tepat dan benar
atasdasar mufakat
6. Pemberian obat yang rasional
7. Tindakan bedah minor, dan kedaruratan awal
8. Pelayanan trauma ringan, dan kedaruratan awal
9. Pelayanan rawat observasi sehari
10. Perawatan di rumah atas permintaan pasien dan
keluarga dalam keterpaduan dan kolaborasi
dengan pelayanan tingkat spesialis
11. Pembinan kualitas kehidupan :
- Pembinaan kesehatan keluarga
- Pembinaan klub kelompok resiko
- Pembinaan klub kebugaran

Kedokteran Keluarga 13
Fungsi Dokter Keluarga

 Fungsi dokter keluarga yang ideal dapat


dicapai bila seorang Dokter Keluarga
dapat menjalankan perannya sebagai
‘Five Stars Doctor’ yakni sebagai :

 Care provider
 Communicator
 Decision maker
 Team member/manager  Rescarcher
(VI)
 Community leader

Kedokteran Keluarga 14
Ciri dokter keluarga dengan demikian
meliputi :

1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan


kedokteran keluarga dan kesehatan keluarga yang
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
khusus dengan pendalaman di bidang ilmu bedah,
ilmu kebidanan dan kandungan,kesehatan anak
dan penyakit dalam
2. Bertindak sebagai mitra keluarga dalam upaya
pemeliharaan kesehatan keluarga
3. Menyediakan diri sebagai pelaksana pelayanan
kesehatan dasar profesional paripurna, dengan
berperan sebagai petugas
4. Petugas pelayanan medik dasar dan penasehat
serta pendamping keluarga dalam membina
kesehatan,termasuk dalam pendayagunaan
sumberdaya kesehatan bagi keluarga dan
anggotanya.

Kedokteran Keluarga 15
Kedokteran keluarga mempunyai
kekhususan yaitu :

 Komprehensif dalam ilmu kedokteran, tidak


membatasi disiplin kedokteran yang terlibat
 Komprehensif dalam pelayanan kesehatan
 Sasaran adalah individu yang bermasalah ataupun
yang sakit dengan menganalisa fungsi organ
tubuh secara menyeluruh, juga fungsi keluarga.
 Materi kedokteran keluarga disusun dengan
mempertimbangkan aspek komunal, sehingga
setiap dokter dapat memanfaatkannya menurut
kebutuhan
 Mengandung sifat universalisme terhadap
manusia ada lingkungannya.

Kedokteran Keluarga 16
Pengertian Pelayanan dokter keluarga adalah :

• Pelayanan kedokteran/asuhan medis yang


didukung oleh pengetahuan kedokteran mutakhir
secara paripurna (komprehensif), menyeluruh
(holistik), terpadu, berkesinambungan terhadap
semua keluhan dari pengguna jasa sebagai
komponen dari keluargannya dengan tidak
memandang umur, jenis kelamin, dan sesuai
dengan kemampuan sosial yang ada.

Ciri-ciri Pelayanan Dokter Keluarga Indonesia :


 Menyelenggarakan upaya pemeliharaan
kesehatan yang komprehensif sesuai dengan
kebutuhan kesehatan keluarga binaannya.
 Melayani setiap penderita bukan saja sebagai
individu, tetapi juga sebagai anggota keluarga
dan anggota masyarakat.
 Mempunyai tanggung jawab komunitas pada
kelompok keluarga, yang merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat.

Kedokteran Keluarga 17
Bentuk keluarga menurut Goldenberg
(1980) adalah :

 Keluarga Inti (nuclear family)


 Keluarga besar (extended family)
 Keluarga campuran (blended family)
 Keluarga menurut hukum umum (common law
family)
 Keluarga orang tua tunggal (single parent
family)
 Keluarga hidup bersama (commune family)
 Keluarga serial (serial family)
 Keluarga gabungan (composite family)
 Keluarga tinggal bersama (cohabitation
family)

Kedokteran Keluarga 18
Sedangkan Sussman (1970) membedakan atas
dua bentuk. Kedua bentuk tersebut adalah :

• Keluarga tradisional (traditional family)


Keluarga tradisional ini dibedakan pula atas delapan
macam, yakni :
– Keluarga Inti (nuclear family)
– Keluarga inti diad (nuclear dyad)
– Keluarga orang tua tunggal (single parent
family)
– Keluarga orang dewasa bujangan (single
adult living alone)
– Keluarga tiga generasi (three generation
family)
– Keluarga pasangan umur pertengahan atau
jompo (middle age or elderly couple)
– Keluarga jaringan-keluarga (kin network)
– Keluarga karier kedua (second carrier family)

Kedokteran Keluarga 19
• Keluarga non-tradisional (non-traditional
family)

Keluarga non-tradisional ini dibedakan pula atas


lima macam, yakni :
- Keluarga hidup bersama (commune family)
- Keluarga orang tua tidak kawin dengan
anak (unmarried parent and children family)
- Keluarga pasangan tidak kawin dengan anak
(unmarried couple with children family)
_ Keluarga pasangan tinggal bersama
(cohabiting couple)
_ Keluarga homoseksual (homosexual unions)

Kedokteran Keluarga 20
FUNGSI KELUARGA

Menurut Peraturan Pemerintah No. 21 tahun


1994 fungsi keluarga dibedakan atas :

 Fungsi keagamaan
 Fungsi budaya
 Fungsi cinta kasih
 Fungsi melindungi
 Fungsi reproduksi
 Fungsi sosialisasi dan pendidikan
 Fungsi ekonomi
 Fungsi pembinaan lingkungan

Kedokteran Keluarga 21
Pembagian lain dari fungsi keluarga adalah yang
dikemukakan oleh Friedman (1981), yang
membedakannya atas 6 macam yakni :

 Fungsi afektif (affective function)


 Fungsi sosialisasi (socialization and social
placement functuin)
 Fungsi reproduksi (reproduction function)
 Fungsi mengatasi masalah keluarga (family
coping function)
 Fungsi ekonomi (economic function)
 Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
(provison of physical necessity)

Kedokteran Keluarga 22
Terwujudnya keluarga sejahtera adalah cita-cita
semua pihak. Karena apabila keluarga sejahtera
tersebut berhasil diwujudkan maka berarti telah
terwujud pula keluarga yang sehat (healthy family).
Untuk dapat mengukur sehat atau tidaknya suatu
keluarga dikembangkanlah suatu metoda penilaian
sederhana yang dikenal dengan nama APGAR
Keluarga (Family APGAR) (Rosen, Geyman and
Layton : 1980).

Lima fungsi keluarga yang dinilai pada


APGAR keluarga adalah :

 Adaptasi (Adaptation)
 Kemitraan (Partnership)
 Pertumbuhan (Growth)
 Kasih sayang (Affection)
 Kebersamaan (Resolve)

Kedokteran Keluarga 23
Untuk memudahkan penilaian, APGAR keluarga ini
biasanya dituangkan dalam satu formulir isian
sebagai berikut :

NO PERNYATAAN SERING/ KADANG- JARANG/


SELALU KADANG TIDAK
PERNAH

1. Saya puas bahwa


saya dapat kembali
kepada keluarga
saya, bila saya
menghadapi
masalah
2. Saya puas dengan
cara-cara keluarga
saya membahas
serta membagi
masalah dengan
saya

Kedokteran Keluarga 24
3. Saya puas bahwa
keluarga saya
menerima dan
mendukung
keinginan saya
melaksanakan
kegiatan dan
ataupun
arah hidup yang
baru
4. Saya puas dengan
cara-cara keluarga
saya menyatakan
rasa kasih sayang
dan menanggapi
emosi
5. Saya puas dengan
cara-cara keluarga
saya membagi
waktu bersama

Kedokteran Keluarga 25
Bila hasil penjumlahan kelima nilai
diatas adalah antara :
• 7-10 berarti keluarga yang dinilai
adalah sehat, dalam arti setiap
anggota keluarga saling
mendukung satu sama lain
• 4-6 berarti keluarga yang dinilai
adalah kurang sehat, dalam arti
hubungan antar anggota keluarga
masih perlu untuk lebih
ditingkatkan
• 0-3 berarti keluarga yang dinilai
adalah sama sekali tidak sehat,
dalam arti sangat memerlukan
banyak perbaikan untuk lebih
meningkatkan hubungan antar
anggota keluarga

Kedokteran Keluarga 26
Tergantung dari tingkat kesejahteraan
yang berhasil dicapai oleh suatu keluarga,
tahapan keluarga sejahtera di Indonesia
dibedakan atas 5 tingkat (BKKBN, 1995),
yakni :

 Keluarga prasejahtera
 Keluarga sejahtera tahap I
 Keluarga sejahtera tahap II
 Keluarga sejahtera tahap III
 Keluarga sejahtera tahap III plus

Kedokteran Keluarga 27
Penelitian yang dilakukan oleh Ogburn (1969)
telah berhasil membuktikan adanya perubahan
pelaksanaan fungsi keluarga tersebut. OGBURN
menyebutkan :

 Fungsi ekonomi (economic function)


 Fungsi perlindungan (protective function)
 Fungsi agama (religious function)
 Fungsi rekreasi (recreation function)
 Fungsi pendidikan (educational function)
 Fungsi status sosial (status-conferring
function)

Kedokteran Keluarga 28
SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA

Duvall (1967) membedakan tahap-tahap


pokok tersebut atas 8 macam yakni :

1. Tahap awal perkawinan (newly married)


2. Tahap keluarga dengan bayi (birth of
the first child)
3. Tahap keluarga dengan anak usia
prasekolah (family with preschool
children)
4. Tahap keluraga dengan anak usia
sekolah (family with children in school)
5. Tahap keluarga dengan anak usia
remaja (family with teenagers)
6. Tahap keluarga dengan anak-anak yang
meninggalkan keluarga (family as
launching centre)
7. Tahap orang tua usia menengah
(parent alone in middle years)
8. Tahap keluarga usia jompo (aging
family members)

Kedokteran Keluarga 29
Secara sederhana siklus kehidupan keluarga
yang dikemukakan oleh Duvall ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

1. Tahap awal perkawinan


1 2 2. Tahap keluarga dengan
8 3 bayi
3. Tahap keluarga dengan
4
anak usia prasekolah
4. Tahap keluarga dengan
anak usia sekolah
7
5. Tahap keluarga dengan
5
anak usia remaja
6 6. Tahap keluarga dengan
anak-anak yang
meninggalkan keluarga
7. Tahap orang tua usia
menengah
8. Tahap keluarga jompo

Kedokteran Keluarga 30
Pembagian lain siklus kehidupan keluarga
menurut Howell (1975) adalah:
 Tahap kemitraan informal (phase of
informal partnership)
 Tahap perkawinan awal (phase of early
marriage)
 Tahap ekspansi (phase of expansion)
 Tahap konsolidasi (phase of consolidation)
 Tahap penciutan (phase of contraction)
 Tahap akhir kemitraan (phase of final
partnership)
 Tahap kelenyapan (phase disappearance)

Pengaruh keadaan keluarga terhadap kesehatan


setiap anggota keluarga (MC Whinney, 1981) :

• Penyakit keturunan
• Perkembangan bayi dan anak
• Penyebaran penyakit
• Pola makan dan kematian
• Proses penyembuhan penyakit

Kedokteran Keluarga 31
PENGARUH KESEHATAN TERHADAP
KELUARGA

 Bentuk keluarga
 Apabila kesehatan reproduksi seseorang
terganggu, misalnya suami atau isteri
menderita (infertility), tentu akan
mempengaruhi bentuk keluarga. Keluarga yang
terbentuk dari pasangan suami isteri yang
mandul tersebut adalah keluarga inti tanpa
anak. Sedangkan apabila seseorang kebetulan
menderita penyakit (kelainan) jiwa, maka
apabila orang tersebut membentuk keluarga,
mungkin yang terbentuk adalah salah satu dari
bentuk keluarga non-tradisional sebagaimana
dikemukakan oleh Sussman (1970).

 Fungsi keluarga
 Pengaruh kesehatan terhadap fungsi
keluarga banyak macamnya. Apabila kesehatan
kepada keluarga yang terganggu dapat
mengancam terganggunya pelbagai fungsi
keluarga, terutama fungsi ekonomi dan
ataupun fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
keluarga.

Kedokteran Keluarga 32
Sedangkan apabila kesehatan ibu rumah tangga
yang terganggu dapat mengancam terganggunya
fungsi efektif dan atau fungsi sosialisasi. Dalam
masyarakat yang masih sederhana, terutama yang
bertempat tinggal di daerah pedesaan, masih
sering dikemukakan keluarga yanbg diasingkan
oleh masyarakat sekitarnya, karena salah seorang
dari anggota keluarga tersebut menderita
beberapa penyakit tertentu, seperti misalnya
penyakit jiwa dan atau kusta.

• Siklus kehidupan keluarga


Kesehatan seseorang juga mempengaruhi siklus
kehidupan kehidupan keluarga. Apabila kesehatan
reproduksi suami dan isteri terganggu seperti
menderita kemandulan (infertility), misalnya jelas
keluarga tersebut tidak akan mengalami siklus
kehidupan keluarga yang sempurna, karena tahap
keluarga dengan bayi (childbearing family) sampai
dengan tahap anak-anak meninggalkan keluarga
(family as launching center) tidak akan pernah dilalui.
Selanjutnya apabila kesehatan suami atau isteri
sedemikian buruk, sehingga salah satu diantaranya
sampai meninggal dunia, maka keluarga tersebut
akan sangat cepat masuk dalam tahap lenyapnya
keluarga (phase of diseapearanceh)
Kedokteran Keluarga 33
PENGARUH KELUARGA TERHADAP
KESEHATAN

(Freeman,1970).
1 .Keluarga adalah unit terkecil yang ada dalam
masyarakat dan yang melibatkan mayoritas
penduduk.
2. Keluarga adalah suatu kelompok yang mempunyai
peranan yang amat penting dalam mengembangkan,
mencegah, mengadaptasi dan atau memperbaiki
masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga.
3. Masalah kesehatan anggota keluarga saling terkait
dengan pelbagai masalah anggota lainnya.

4. Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan


kesehatan yang terpenting, dan karenanya untuk
keberhasilan pelayanan kesehatan terhadap anggota
keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan,
pemahaman tentang keluarga tersebut tidak dapat
diabaikan.

5. Keluarga adalah wadah dan atau pun saluran yang


dinilai paling efktif untuk melaksanakan pelbagai
upaya dan ataupun menyampaikan pesan-pesan
kesehatan.

Kedokteran Keluarga 34
Klinik Dokter Keluarga (KDK)
Merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan
dari suatu Pelayanan Dokter Keluarga. Hal-hal
esensial yang harus dipenuhi a.l.

1. Merupakan klinik yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan primer
2. Sebaliknya mudah dicapai dengan kendaraan
umum (terletak ditempat strategis)
3. Merupakan bangunan memenuhi syarat untuk
pelayanan kesehatan
4. Dilengkapi dengan sarana administratif yang
memenuhi syarat
5. Dilengkapi dengan sarana komunikasi
6. Mempunyai sejumlah tenaga dokter telah lulus
perlatihan DK
7. Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik
dan paramedis telah lulus perlatihan khusus
pembantu KDK

Kedokteran Keluarga 35
Pengertian Klinik Dokter Keluarga :

• Adalah suatu satuan organisasi pelayanan


kesehatan primer yang menyelenggarakan
pelayanan kedokteran keluarga, yaitu pelayanan
kedokteran yang didukung oleh pengetahuan
kedokteran mutahir secara paripurna
(komprehensif) terpadu, menyeluruh, (holistik)
berkesinambungan untuk semua keluhan dari
pengguna jasa pelayanan kesehatan yang
merupakan komponen dari keluarga, tanpa
memandang usia ataupun jenis kelamin dan
disesuaikan dengan kemampuan sosialnya

Kedokteran Keluarga 36
Visi Klinik Dokter Keluarga :
Klinik Dokter Keluarga mampu merumuskan kebijakan
pengetahuan pelayanan secara administratif dan
operasional untuk :

 Memberikan pelayanan yang bermutu untuk


semua keluhan secara menyeluruh
 Melindungi kesehatan keluarga PJPK
 Melakukan peningkatan kemandirian keluarga
untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan
 Membudayakan pola kehidupan keluarga sehat
dan merencanakan pola kehidupan keluarga
sesuai dengan potensi yang ada.

Kedokteran Keluarga 37
Misi Klinik Dokter Keluarga

 Etika, berarti dokter dalam menjalankan


profesinya melakukan pelayanan yang
menjunjung tinggi hak dan martabat PJPK dan
tenaga pelaksana pelayanan maupun tenaga
penunjang praktek lainnya,
 Pelayanan yang bermanfaat bagi kesembuhan
pasien/penyelesaian masalah
 Pengembangan pembinaan peran serta
keluarga untuk menyembuhkan penyakit dan
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
 Mufakat dan persetujuan dengan yang
berkepentingan dengan melihat kemampuan
sosial yang ada.
 Pengelolaan pelayanan yang didukung
pengetahuan kedokteran mutakhir dan dalam
kegiatan pelayanan kedokteran yang praktis
 Penyelenggaraan pelayanan terdapat yang
sifatnya menyeluruh, paripurna terpadu,
bersinambungan untuk semua; keluhan, usia
dan jenis kelamin serta untuk semua strata
sosial.

Kedokteran Keluarga 38
Dengan ciri-ciri ini, jelaslah apabila pelayanan dokter
keluarga dapat diselenggarakan, akan diperoleh
banyak manfaat. Manfaat yang dimaksud antara lain
adalah (Cambridge Research Institute, 1976).

1. Dapat ditanganinya penderita sebagai manusia


seutuhnya, bukan hanya terhadap organ tubuh
yang sakit atau keluhan saja
2. Dapat diselenggarakan pelayanan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, maka
penagturannya akan lebih baik dan terarah,
terutama ditengah-tengah kompleksitas
pelayanan kesehatan yang ada pada saat ini.
4. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
akan lebih terpadu sehingga penanggulangan
satu masalah kesehatan tidak sampai
menimbulkan pelbagai masalah kesehatan
lainnya.

Kedokteran Keluarga 39
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta,
maka segala keterangan tentang keluarga
tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam
menangani masalah kesehatan yang
sedang dihadapi.
6. Dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang
mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk faktor sosial dan psikologis
7. Dapat diselenggarakan penanganan kasus
dengan tatacara yang lebih sederhana dan
tidak mahal dan karena itu akan
meringankan biaya kesehatan
8. Dapat mencegah pemakaian pelbagai
peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.

Kedokteran Keluarga 40
Pengobatan Rasional

• Sebagai langkah awal diutamakan pada hal-hal


sebagai berikut :
– Menghindari penggunaan Antibiotik pada
Penyakit Diare dan ISPA terutama pada
BALITA
– Mengurangi pengobatan dengan penyuntikan
kecuali pada kasus-kasus yang perlu dan
gawat darurat.
– Menghindari Polifarmasi

Kedokteran Keluarga 41
Ciri-ciri Dokter Keluarga menurut
Carmichael, 1973; Hymovick and
Barnards, 1973; McWginney, 1981;
Ikatan Dokter Indonesia, 1982 :

a. Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien


secara menyeluruh bukan pada disiplin ilmu,
kelompok penyakit, dan atau teknik-teknik
kedokteran tertentu
b. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota
dari suatu unit keluarga, serta memandang
keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi
sosial dan atau suatu kelompok fungsional yang
saling terkait
c. Memberikan perhatian kepada penderita secara
lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah
keseluruhan keluhan yang disampaikan,
memperhatikan aspek subjektif dari ilmu
kedokteran, berupaya mengungkapkan kaitan
munculnya suatu penyakit dengan pelbagai
faktor objektif dan subjektif yang ditemukan,
serta memiliki pengetahuan tentang hubungan
timbal balik antara faktor biologis, sosial dan
emosional dengan penyakit

Kedokteran Keluarga 42
d. Menganggap setiap kontak dengan pasien
sebagai suatu kesempatan untuk
menyelenggarakan pelayanan pencegahan
penyakit serta pelayanan pengobatan dini,
baik ditempat praktek, di rumah ataupun di
rumah sakit.
e. Menyediakan dirinya sebagai tempat
pelayanan kesehatan tingkat pertama serta
bertanggung jawab pada pelayanan
kesehatan lanjutan
f. Memiliki keterampilan diagnosis dan
pengobatan yang andal, serta pengetahuan
tentang epidemiologi untuk menentukan pola
penyakit yang terdapat di masyarakat
g.Diselenggarakan oleh seseorang dokter yang
bertindak sebagai manager pelbagai sumber
kesehatan yang tersedia serta berusaha
memenuhi kebutuhan kesehatan sesuai
dengan pelbagai sumber kesehatan yang
tersedia tersebut.

Kedokteran Keluarga 43

Anda mungkin juga menyukai