Anda di halaman 1dari 56

Penulisan Resep

Skills Lab Kepaniteraan Umum


Departemen Farmakologi
FKIK UMY
2019
Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui pengertian resep
• Memahami konsep dasar penulisan resep
• Menerapkan konsep dasar penulisan resep
dalam praktik dokter
Pengertian
• Resep adalah Permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi, dokter hewan dan praktisi lain
yang berizin, kepada Apoteker Pengelola
Apotek untuk menyediakan/membuatkan
obat dan menyerahkannya kepada penderita.
• Resep yang benar adalah ditulis secara
JELAS, DAPAT DIBACA, LENGKAP dan
memenuhi peraturan perundangan serta
kaidah yang berlaku
Tujuan Penulisan Resep
• untuk memudahkan dokter dan
meminimalkan kesalahan dalam
pemberian obat.
• Resep menyangkut sebagian dari rahasia
jabatan kedokteran dan kefarmasian
• Alat komunikasi kolegalitas antara
profesional yang berhubungan, antara
lain: medical care, pharmaceutical care &
nursing care.
Resep Rasional
• Tepat obat
• Tepat dosis
• Tepat cara dan jadwal pemberian
• Tepat BSO (Bentuk Sediaan Obat)
• Tepat penderita
Tepat Obat
Hal yang sangat penting untuk menjadi
pertimbangan dalam memilih obat:
• Bagaimana rasio manfaat dengan risiko obat
yang dipilih
• Bagaimana keamanan (efek samping, kontra
indikasi) obat yang dipilih
• Jenis bahan obat apa (bahan baku, formula
standar, bahan generik, atau bahan paten)
yang dipilih
• Pertimbangan biaya/harga obat
Tepat Obat
Fungsi Obat
• Berfungsi untuk menyembuhkan
Remedia cardinale
penyebab terjadinya penyakit

Remedia adjuvantia • Obat tambahan, simptomatis

• Berfungsi untuk memperbaiki obat


Remedia corrigensia yang diberika (RC actionis, saporis,
ododris, coloris)

Remedia constituen • Berfungsi sebagai pelarut


Tepat Dosis
Penentuan dosis perlu mempertimbangkan:
1)kondisi pasien (seperti: umur, berat badan,
fungsi organ tubuh)
2)Kondisi penyakit (akut, kronis, berat/ringan)
3)Indeks terapi obat (lebar/sempit)
4)Variasi kinetik obat
5)Cara/rumus perhitungan dosis anak ( pilih
yang paling teliti)
Tepat Dosis
• Dosis obat dalam resep adalah besarnya
dosis per kali diberikan sesuai dengan
frekuensi pemberian yang tertulis di dalam
resep
Tepat Cara dan Jadwal Pemberian
Cara pemberian obat tergantung pada:
- Tujuan terapi
- Kondisi pasien
- Sifat fisika-kimia obat
- Bioaviabilitas obat
- Manfaat (untung-rugi pemberian obat)
Tepat Cara dan Jadwal Pemberian
Cara pemberian obat
• Peroral: tablet salut enterik, tablet kunyah,
Tablet effervescent, Tablet bukal &
sublingual, Prolonged action tablet, tablet
suppositoria
• Parenteral
• Rektal
• Topikal
• Inhalasi
Tepat Cara dan Jadwal Pemberian
Jadwal Pemberian
• Frekuensi
– Artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan
kepada pasien.
– Tergantung: waktu paruh obat, BSO, dan tujuan
terapi.
• Waktu pemberian
– efek optimal (absorbsi obat), dan aman
• Lama pemberian
– perjalanan penyakit atau menggunakan pedoman
pengobatan yang sudah ditentukan dalam pustaka
Tepat BSO
• Tujuan pemilihan BSO agar pemberian
obat optimal dan harga terjangkau.
• Faktor yang dipertimbangkan:
– ketaatan penderita
– sifat obat
– bioaviabilitas
– sosial ekonomi
Tepat BSO
• BSO PADAT
– Serbuk; Granul; Tablet; Kapsul
• BSO CAIR
– Solutiones (larutan); Suspensiones (suspensi);
Emulsa (emulsi)
• BSO SETENGAH PADAT
– Gel; Jelly; Krim
FORMULA RESEP
• FORMULA MAGISTRALIS
– resep racikan
– perhatikan: sifat obat, interaksi farmasetik, macam
bentuk sediaan dan macam bahan tambahan
• FORMULA OFFICINALIS
– formula ini berarti obat yang digunakan adalah obat
generik dan tersedia dalan sediaan generik (BPOM
Depkes) atau sediaan standar baku (Formularium
Indonesia)
– Cepat, sederhana serta harganya lebih murah.
• FORMULA SPESIALISTIS
– obat paten dari pabrik obat.
FORMULA MAGISTRALIS
FORMULA OFFICINALIS
FORMULA SPESIALISTIS
Komposisi: Tiap 5 ml sirup
berisi:
• Gliseril guaiakolat 50 mg
• Natrium sitrat 180 mg
• Difenhidramin HCl 12,5
mg
• Fenilpropanolamin HCl
12,5 mg
• Kemasan: Botol volume
60 ml dan 120 ml
FORMULA RESEP
• Faktor yang diperhatikan:
1) ketepatan dosis
2) stabilitas obat terjamin
3) kepatuhan pasien
4) kemudahan mendapatkan obat/sediaan
5) harga terjangkau
Tepat Pasien
• Identitas pasien HARUS JELAS ditulis
dalam resep dokter
• Apoteker mencocokan kembali identitas
pasien saat menyerahkan obat
• Pasien HARUS mendapat informasi obat
atau pengobatan yang diperoleh dari
dokter
TATA CARA PENULISAN RESEP
• Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan
resep.
• SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10) memuat:
1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP)
2. Tanggal penulisan resep
3. Nama setiap obat/komponen obat
4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang
mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis
maksimum
dr. NurCahyani
Identitas NSIP: 208638407
Dokter Alamat: Jl. Cendrawasih No.4 Yogyakarta

Yogya, 24 Jan 2015

Superscriptio R/ Paracetamol tab mg 100 Nama Kota&


Sacch. Lactis q.s tanggal
m.fla pulv dtd No. IX
Inscriptio s. 3 dd pulv I prn (jika demam)

Subscriptio Penutup&
Paraf dokter

Signatura

Nama: An. D
Umur: 9 bulan Identitas
Alamat: yogya Pasien
No.RM: 778
Tanda dalam Resep
• Tanda Segera
– Cito! = segera; Urgent = penting; Statim = penting
sekali; PIM (Periculum in mora) = berbahaya bila
ditunda
• Tanda resep dapat diulang (Iteratie) dan berapa kali
boleh diulang.
– Misal, iter 2 x (artinya 1 kali resep + 2x pengulangan)
• Tanda Ne iteratie (N.I) = tidak dapat diulang
• Tanda seru  dosis sengaja dilampaui
• Resep yang mengandung narkotik
– tidak boleh ada m.i. (mihipsi) yang berarti untuk
dipakai sendiri; tidak boleh ada u.c. (usus cognitus)
 pasien sdh tau penggunaannya
Contoh Penulisan Resep
Case
• Seorang mahasiswi, berusia 18 tahun, dibawa ke Puskesmas oleh
ibunya karena tidak mau ke luar kamar. Sejak 3 minggu yang lalu,
pasien mengalami perubahan perilaku berupa sulit tidur dan tidak
mau berangkat kuliah. Pasien mengatakan bahwa teman-temannya
sering membicarakan dirinya, menjelek-jelekkan dan mengejeknya
sehingga membuatnya tidak nyaman ketika di kampus. Dalam
pemeriksaan status mental, pasien mengatakan pada pemeriksa,
bahwa akhir-akhir tidak hanya teman kuliahnya, tapi semua orang
yang ditemuinya pun ikut membicarakannya dan ingin
mencelakainya. Pasien juga mendengar bisikan-bisikan yang sangat
jelas yang selalu mengejek dan mengancamnya, sehingga pasien
tidak berani keluar rumah.
• R/ Risperidon tab mg 2 no.X
S 2 dd tab 1
Atau
R/Haloperidol tab mg1,5 no.X
S 2 dd tab 1
dan
R/ Diazepam tab mg 2 no.V
S 1 dd tab 1 (malam)
Case
• Seorang laki-laki, berusia 23 tahun, mahasiswa semester akhir, dibawa ayahnya ke
Puskesmas karena hanya di kamar, tidak mau keluar rumah. Menurut ayahnya sejak 2
bulan yang lalu, pasien mengalami perubahan perilaku berupa lebih banyak diam dan
menyendiri di dalam kamarnya. Pasien tampak sedih dan beberapa kali meminta maaf
kepada orang tuanya. Tengah malam pasien sering terbangun karena mimpi-mimpi buruk
dan tidak bisa tidur lagi hingga pagi. Pasien gagal dalam ujian skripsinya, padahal sebagai
anak pertama, keluarga sangat mengharapkan ia segera lulus dan membantu keluarganya
membiayai adik-adiknya.
• Dalam pemeriksaan status mental pasien menceritakan bahwa ia merasa sangat bersalah
karena tidak lulus tepat waktu seperti harapan keluarga. Ia merasa menjadi anak yang tidak
berguna, kehilangan minat dan semangat untuk beraktivitas. Akhir akhir ini pasien sering
mendengar bisikan-bisikan yang isinya mengejek dan menyalah-nyalahkannya sehingga
membuatnya semakin sedih dan putus asa. Sehingga pasien pernah berniat untuk
mengakhiri hidupnya agar terlepas dari semua beban. Status neurologis dan status internus
dalam batas normal. Pasien belum pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
• R/ Fluoxetin tab mg20 no.X
S 1 dd tab 1 (pagi)
Atau
R/ Sertralin tab mg25 no.X
S 1 dd tab 1 (pagi)
Case
• Seorang wanita, berusia 65 tahun datang dengan keluhan sulit tidur.
Keluhan sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
menceritakan bahwa hampir setiap malam ia mengalami sulit tidur.
Seringkali ia sudah berada di tempat tidur sejak jam 21.00 tetapi
lebih dari 2 jam pasien tidak juga bisa masuk tidur. Keesokan harinya
pasien sering merasakan badannya lesu dan mengantuk sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari, dan sering membuat pasien sering
memikirkan tentang kesulitan tidurnya. Perasaan cemas berlebihan
(-), berdebar-debar (-), keringat dingin (-) Penyakit fisik (-) Sedih
belebihan (-), penurunan nafsu makan (-), kehilangan minat dan
kegembiraan (-). Empat bulan yang lalu, anak bungsu yang selama
ini tinggal bersamanya mengikuti suaminya untuk studi di luar negeri.
• R/ Diazepam tab mg 2 no.X
S 1 dd tab 1 (malam)
Atau
R/ Lorazepam tab mg 2 no.X
S 1 dd tab 1 (malam)
Atau
R/ Alprazolam tab mg 0,5 no.X
S 2 dd tab 1
Case
• Seorang laki-laki datang dengan keluhan
muncul bintik2 berair di daerah punggung.
Keluhan disertai rasa panas seperti
terbakar. Pasien juga mengeluh demam.
Hasil px.fisik tampak vesikel diregio
punggung sesuai dermatom, bergelombol,
eritem
• R/ Asiklovir tab mg 400 no.LXX
S 5 dd tab 2
R/ Paracetamol tab mg 500 no.X
S 3 dd tab 1 (prn)
case
• Seorang perempuan 27 th datang ke Puskesmas dengan
keluhan bercak keputihan di pantat sejak 2 bulan
terakhir. Awalnya ada rasa gatal sedikit, tetapi sekarang
tidak terasa gatal atau nyeri. Pasien sudah mengoleskan
salep 88, tetapi belum membaik. Hasil pemeriksaan lesi
sebagai berikut dan disertai anestesi pada lesi :
• R/ Rifampisin tab mg 300 no.II
S 1 dd tab 2
R/ Dapson tab mg 100 no.XXX
S 1 dd tab 1

edukasi: rifamipisin 600mg (2 caps) (hari ke-1)


dan dapson 100mg sekali selama sebulan
Case
• Seorang laki-laki datang ke dokter dengan
keluhan batuk berdahak selama 1 bulan,
pasien sering demam dan disertai
penurunan BB. Hasil tes BTA menunjukkan
hasil positif. RPD: belum pernah sakit
serupa. BB saat ini 50 kg
• R/ Rifampisin cap mg 450 no.LX
s 1 dd cap 1
R/ Isoniazid tab mg 300 No.LX
s 1 dd tab 1
R/ Pirazinamid tab mg 500 no.CXX
s 1 dd tab 2
R/ Ethambutol kaplet mg 500 no.CXX
s 1 dd kaplet 2
• Atau
R/ 4FDC tab no. XC
S 1 dd tab 3
Case
• Seorang perempuan hamil uk 7minggu
mengeluh mual dan muntah setiap kali
makan. Keluhan lain lemas.
• R/ Ranitidin tab mg 150 no.X
S 3 dd tab 1 ac
R/ Vitamin B6 tab mg 10 no.x
S 3 dd tab 1 ac
Case
• Seorang anak laki-laki usia 12 tahun
mengeluh gatal disela jari tangan dan
kaki. Gatal bertambah berat jika
berkeringat. Hasil pemeriksaan ditemukan
lesi terowongan putih keabu-abuan
panjang rata2 2 cm, terdapat vesikel.
• R/ Permetrin cream 5% tube 1
S uc
R/ cetirizin tab mg 10 no. X
S 1 dd tab 1

Edukasi: cream dioles ke seluruh bagian


yang sakit, didiamkan selama 10 jam, lalu
dibilas. Bisa diulang 1 minggu kemudian.
Case
• Seorang laki-laki berusia 27 tahun
mengeluh gatal dibagian punggung. Gatal
bertambah berat jika berkeringat. Tampak
lesi infiltrat eritematosa, batas tegas,
central healing di punggung.
• R/ Ketokonazol tab mg 200 no.XIV
S 1 dd tab 1 pc
Atau
R/ Griseofulvin tab mg 125 no.LVI
S 2 dd tab 2 pc
• R/ Mikonazol zalf 2% tube 1
S 2 dd ue
case
• Seorang pasien wanita umur 23 tahun
datang dengan keluhan muncul benjolan
pada kelopak mata kiri bagian dalam sejak
6 hari yang lalu. Benjolan terasa sakit,
kemerahan, terasa pegal dan air mata
nerocos. palpebra superior : edema (-/+),
hiperemis (-/+), perabaan hangat (-/-),
skuama (-/-), ulkus (-/-), palpebra inferior
: edema (-/-), hiperemis (-/-), eritropion (-
/-), ektropion (-/-),
• R/ Kloramfenikol eye zalf 1% tube 1
S 3 dd ue OS
Atau
R/ Kloramfenikol eyedrop fl.1
S o 2 h gtt 1 OS
• R/ Eritromisin tab mg 500 no.IX
S 3 dd tab 1
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai