PKN

Oleh :
SUGIYANTO/ K. PAIDIYANTO
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNILA
2018

A. PENGANTAR PEND. PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
2. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM
3. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
4. HAK-HAK AZASI MANUSIA ( HAM )
5. IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
6. DEMOKRASI DI INDONESIA
7. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
• B. WAWASAN NUSANTARA ( WASANTARA )
• C. KETAHANAN NASIONAL ( TANNAS )
• D. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL ( POLSTRANAS )
• E. PENGETAHUAN HANKAM
PENGANTAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
2. LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM
4. HAK-HAK AZASI MANUSIA ( HAM )
5. IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
6. DEMOKRASI DI INDONESIA
7. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
• A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN ADALAH MATA KULIAH YANG

MEMBICARAKAN BAGAIMANA SIKAP SEORANG WARGA
NEGARA SEHINGGA DAPAT MENJADI SEORANG
INDIVIDU YANG MAMPU BERPARTISIPASI DALAM UPAYA
MENGHENTIKAN BUDAYA KEKERASAN, MENYELESAIKAN
KONFLIK DALAM MASYARAKAT SECARA DAMAI
BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN NILAI-NILAI
UNIVERSAL, MEMILIKI WAWASAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA SERTA NASIONALISME YANG TINGGI,
MEMILIKI KOMITMEN KUAT TERHADAP NILAI-NILAI HAK
ASASI MANUSIA, DEMOKRASI, MEMILIKI PEMAHAMAN
INTERNASIONAL BESERTA TANTANGANNYA DAN
MEMPUNYAI PEMAHA MAN TENTANG CIVIL SOCIETY.
1.1.1 DALAM UU.No. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDI -
DIKAN NASIONAL PASAL. 37 (2) DINYATAKAN BAHWA :
“ KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI WAJIB MEMUAT : -

PENDIDIKAN AGAMA , PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DAN BAHASA “
MATERI POKOK PEND. KEWARGANEGARAAN TENTANG
HUBUNGAN ANTARA WARGA NEGARA DAN NEGARA
SERTA PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA ( PPBN)
PEND. KEWARGANEGARAAN MERUPAKAN GABUNGAN
PENDIDDIKAN PANCASILA DENGAN PEND. KEWIRAAN /
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELANEGARA.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
KONTEKS PENDIDIKAN NASIONAL
( UU RI 20/2003)
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK
SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM
RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”
(Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)
PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :

“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR
MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF,
MANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS
DAN BERTANGGUNG JAWAB”
( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)
( UU RI No. 20/2003)
“KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH” WAJIB MEMUAT :

a. PENDIDIKAN AGAMA
b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
c. BAHASA
( Ps 37 AYAT 1 UU No 20 tahun 2003 )
“KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :

a. PENDIDIKAN AGAMA;
b. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN;
c. BAHASA.”
( Ps 37 AYAT 2 UU No.20 tahun 2003)
9
( UU No. 20/2003)
“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20

Tahun 2003:
“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIMAKSUDKAN

UNTUK MEMBENTUK PESERTA DIDIK MENJADI
MANUSIA YANG MEMILIKI RASA KEBANGSAAN DAN
CINTA TANAH AIR”
10
SASARAN PEMBELAJARAN PKN DI PERGURUAN TINGGI
WAWASAN SIKAP DAN

PERCAYA
KEWARGA- TANGGUNG
DIRI SBG
NEGARAAN BANGSA JAWAB
INDONESIA DEMOKRATIS
WARGA
KOGNITIF NEGARA YANG AFEKTIF
CERDAS DAN
BAIK HOLISTIK
KOMITMEN (Komprehensif
PARTISIPASI BELA
SOSPOL - integral )
NEGARA
KETERAMPILAN
KEWARGANEGARAAN
PSIKOMOTOR
11
•
1.1.2. PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PEND. TINGGI DAN
EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA MENETAPKAN BAHWA
PENDIDIKIAN PANCASILA, AGAMA. PEND. KEWARGANEGARAAN
TERMASUK MKDU WAJIB DIBERIKAN DALAM KURIKULUM SETIAP
PROGRAM STUDI.
PENDIDIKAN KEWIRAAN TIDAK HANYA PPBN TETAPI BERISI
PEND. KEWARGANEGARAAN SEBUTAN MKU DIGANTI MATA
KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ( MKPK)
1.1.3. PENYEMPURNAAN KURIKULUM SEJAK TAHUN 2000 BAHWA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ADALAH MATA KULIAH YANG
MKEMBAHAS : PPBN/ KEWIRAAN, HUBUNGAN WARGANEGARA
DENGAN NEGARA ( KEPUTUSAN DIRJENDIKTI No. 267/ DIKTI/ 2000.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : SUATU ILMU PENGETAHUAN
YANG BERUSAHA UNTUK MEMBENTUK PESERTA DIDIK MENJADI
MANUSIA YANG MEMILIKI RASA KEBANGSAAN DAN CINTA
TANAH AIR ( Ps. 37 ayat 1 , penjelasan UU.No20/ 2003 ).
VISI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
~ SUMBER NILAI DAN

~ PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI
DALAM MENGANTARKAN MAHASISWA, UNTUK
~ MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA SELAKU
WARGANEGARA YANG BERPERAN AKTIF
~ MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT
MADANI
13
VISI DIKNAS :
INSAN INDONESIA CERDAS DAN
KOMPETITIF
VISI PENGEMBANGAN
KEMAHASISWAAN:
TERCIPTANYA MAHASISWA YANG BERTAQWA,
KRITIS,SANTUN, BERMORAL, DEMOKRATIS,
BERTANGGUNG JAWAB, DAN MEMILIKI DAYA SAING

MISI
DI PERGURUAN TINGGI
( Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
MEMBANTU MAHASISWA SELAKU WARGANEGARA, AGAR

MAMPU
~ MEWUJUDKAN NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA,
~ MEWUJUDKAN KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA,
~ MENERAPKAN ILMUNYA SECARA BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP KEMANUSIAAN.
15
• VISI DAN MISI PENDIDIKAN
• KEWARGANEGARAAN
• MENJADI SUMBER NILAI DAN PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DALAM
MENGANTARKAN MAHASISWA MENGEMBANGKAN
KEPRIBADIANNYA SELAKU WARGA NEGARA YANG
BERPERAN AKTIF MENEGAKKAN DEMOKRASI
MENUJU MASYARAKAT MADANI. MEMBANTU MHS
SELAKU WARGA NEGARA AGAR MAMPU
MEWUJUDKAN NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA SERTA KESADARAN
BERBANGSA, BERNEGARA DALAM MENERAPKAN
ILMUNYA SECARA BERTANGGUNG JAWAB
TERHADAP KEMANUSIAAN
KOMPETENSI
DI PERGURUAN TINGGI
(Menurut SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002 )
BERTUJUAN UNTUK Mengantarkan mahasiswa selaku

warganegara, memiliki :
MENGUASAI : a. Wawasan kesadaran bernegara, untuk :
- bela negara.
~ Kemampuan berfikir, - cinta tanah air.
~ Bersikap rasional, dan dinamis, b. Wawasan kebangsaan, untuk :

- kesadaran berbangsa
~ Berpandangan luas sebagai - mempunyai ketahanan nasional.
manusia intelektual. c. Pola pikir, sikap yang komprehensif-

Integral pada seluruh aspek kehidupan
nasional.
17
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI
 CIVICS/KEWARGAAN NEGARAAN : SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969,

SMA 1969
 PENDIDIKAN KEWARGAAN NEGARA (PKN) : SD 68, PPSP 73
 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA (PMP) : SD, SMP,SMU 1975, 1984.
 PENDIDIKAN PANCASILA : PT 1970-an - 2000-an
 PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an - 2001
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : PT 2002 - Sekarang
 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) : SD,
SMP, SMU 1994-Sekarang
 PENDIDIKAN KEWARGAAN : IAIN/STAIN 2002 - sekarang
(rintisan)
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) : SD, SMP, SMU, PT
(UU No.20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS)
18
HISTORIS ….(LANJUTAN)
CATATAN :
PENDIDIKAN KEWIRAAN : PT 1960-an – 2000
- Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) :
~ Ektra Kurikuler, tapi intra Universiter
~ Di beberapa PTN.
~ 1970-an
~ Resimen Mahasiswa berdasar teritorial (seperti : Yon Maha
Jaya, Maha Surya, dsj).
~ sertifikatnya Tamtama Cadangan.
- Pendidikan Perwira Cadangan :
~ SKep Bersama Mendikbud-Menhankam/Pangab
untuk PTN : 0228/U/73 dan Kep.B.43/XII/73, 08-12-1973.
~ prinsipnya Wamil untuk Jurusan tertentu,
- sarjana muda ( eqivalen 90 sks)
- diberi pangkat Letnan Dua.
19
MUATAN KONSEPTUAL
DOMAIN
KURIKULER
DOMAIN
KAJIAN SMART &
ILMIAH GOOD
CITIZENSHIP
DOMAIN
SOSIAL-
KULTURAL
20
WACANA KONSEPTUAL PENDIDIDKAN
KEWARGANEGARAAN DI DUNIA
ISTILAH :
• CIVICS, CIVIC EDUCATION (USA)
• CITIZENSHIP EDUCATION (UK)
• TA’LIMATUL MUWWATANAH,
TARBIYATUL AL WATONIYAH (TIMTENG)
• EDUCACION CIVICAS (MEXICO)
• SACHUNTERNICHT (JERMAN)
• CIVICS, SOCIAL STUDIES (AUSTRALIA)
• SOCIAL STUDIES (USA NEW ZEALAND)
• LIFE ORIENTATION (AFSEL)
• PEOPLE AND SOCIETY (HONGARIA)
• CIVICS AND MORAL EDUCATION (SINGAPORE)
• OBSCESVOVEDINIE (RUSIA)
Pengantar Pendidikan (Udin : 2004)
Tim UNAIR - PULSE 05 Kewarganegaraan 21
PARADIGMA DASAR
1. EDUCATION ABOUT CITIZENSHIP / DEMOCRACY THIN

MINIMUM
CITIZENSHIP
KNOWING DEMOCRACY
2. EDUCATION THROUGH CITIZENSHIP/DEMOCRACY MODERATE
CITIZENSHIP
DOING DEMOCRACY
THICK
3. EDUCATION FOR CITIZENSHIP / DEMOCRACY
MAXIMUM
CITIZENSHIP
BUILDING DEMOCRACY
(Udin : 2004)
22
ISI DAN MODUS
CONTINUM OF DEMOCRACY EDUCATION
Education about Democracy Education in Democracy Education for Democracy
THIN MODERATE THICK

CITIZENSHIP CITIZENSHIP CITIZENSHIP
EDUCATION EDUCATION EDUCATION
(exclusive, elitist, formal, (inclusive, activist,

content-led, knowledge-based, participative, process-led,
didactic transmission, easier value-based, interactive, more
to achieve, civic education) difficult to achieve, citizenship
education)
(Central, South & East Europe,
(South East Asia : Indonesia) Australia) (North Europe, USA, New Zealand)
23
PARADIGMA KONSENTRIS
EDUCATION EDUCATION EDUCATION

ABOUT THROUGH FOR
DEMOCRACY DEMOCRACY DEMOCRACY
PKN SD,SMP,SMA PKN DIKTI
24
KERANGKA SASARAN PEMBENTUKAN
DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
CIVIC
CIVIC CONFIDENCE CIVIC
KNOWLEDGE DISPOSITIONS
SMART & GOOD
CITIZENSHIP
CIVIC CIVIC
COMPETENCE COMMITTMENT
CIVIC SKILLS
(Udin : 2003)
25
2. TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MENURUT KEP.DIRJENDIKTI No. 267/ DIKTI/ 2000
2.1. TUJUAN UMUM :
MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN DASAR

KEPADA MAHASISWA MENGENAI HUBUNGAN ANTARA
WARGANEGARA DENGAN NEGARA SERTA PPBN AGAR
MENJADI WARGANEGARA YANG DAPAT DIANDALKAN OLEH
BANGSA DAN NEGARA.
2.2. TUJUAN KHUSUS :
AGAR MHS. DAPAT MEMBANTU DAN MELAKSANAKAN HAK

DAN KEWAJIBAN SECARA SANTUN , JUJUR DAN DEMOKRASI
SERTA IKLAS SEBAGAI WARGA NEGARA RI TERDIDIK DAN
BERTANGGUNG JAWAB ARTINYA :
2.2.1. MAHASISWA MENGUASAI DAN MEMAHAMI
BERBAGAI MASALAH DASAR DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA BERNEGARA
SERTA DAPAT MENGATASI DENGAN BERFIKIR
KRITIS BERTANGGUNG JAWAB BERLANDASKAN
PANCASILA, WASANTARA DAN TANNAS
2.2.2. AGAR MHS. MEMILIKI SIKAP DAN PERILAKU YANG

SESUAI DENGAN NILAI-NILAI KEJUANGAN , CINTA
TANAH AIR SERTA RELA BERKORBAN BAGI NUSA
DAN BANGSA
ANCAMAN DAN GANGGUAN NEGARA RI DARI LUAR :
1. AGRESI MILITER BELANDA I ( 21 JULI 1947 ) MERUPAKAN

PELANGGARAN TERHADAP PERJANJIAN LINGGAR JATI
25 MARET 1947
2. AGRESI MILITER II 19 DESEMBER 1948 MENYERBU
YOGYAKARTA IBU KOTA RI
ANCAMAN DARI DALAM NEGERI :
1. PEMBERONTAKAN PKI/ FDR ( FRONT DEMOKRASI RAKYAT ) DI

MADIUN TANGGAL 18 SEPTEMBER 1948 DIPIMPIN MUSO YANG
BERTUJUAN MENDIRIKAN NEGARA KOMUNIS DI INDONESIA
2. PEMBERONTAKAN DI/TII ( DARUL ISLAM/ TENTARA ISLAM IN-
DONESIA ) TAHUN 1952 - 1962 : DI JAWA BARAT DIPIMPIN
KARTO SUWIRYO, DI ACEH DIPIMPIN OLEH DAUD
BEUREUH DAN DI SULAWESI SELATAN DIPIMPIN OLEH
KAHAR MUZAKAR. TUJUAN DI/TII : MENGGANTIKAN DASAR
NEGARA PANCASILA DENGAN DASAR NEGARA ISLAM.
3. PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU ADIL
( APRA ) DIPIMPIN KAPTEN REYMOND WESTERLING /
BELANDA TANGGAL 23 JANUARI 1950 DI BANDUNG.
4. PEMBERONTAKAN ANDI AZZIZ 3 APRIL 1950 DI UJUNG
PANDANG DARI KELOMPOK APRIS MENENTANG
ADANYA TNI.
5. PEMBERONTAKAN IBNU HAJAR 10 OKTOBER 1950 DI
KALIMANTAN SELATAN.
6. PEMBERONTAKAN DEWAN BANTENG 20 DESEMBER
1956
7. GERAKAN SPARATISME REPUBLIK MALUKU SELATAN
(RMS ) TANGGAL 25 APRIL 1950 DIPIMPIN MR.DR.
ROBERT SOUMOKIL YANG MELEPASKAN DIRI DARI
NIT ( NEGARA INDONESIA TIMUR ) MAUPUN RIS (
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT )
8. GERAKAN PRRI 15 PEBRUARI 1958 PEMERINTAH
REVOLUSIONER REPUBLIK INDONESIA DIPIMPIN Mr. SYA -
SYAFRUDIN PRAWIRONEGORO DI SUMATRA BARAT ( DE -
SEMBER 1956 )/ PERMESTA 2 MARET 1958 ( PERJUANGAN
SEMESTA ), AHMAD HUSEIN DI SUMATRA TENGAH, KOLO-
NEL SIMBOLON DI SUMATRA UTARA DENGAN DEWAN
GAJAH ), LETKOL BARLEAN DI SUMATRA SELATAN DENGAN
DEWAN GARUDA, LETKOL VINTJE SAMUAL DI SULAWESI
SELATAN DENGAN DEWAN MANGUNI DEWAN-DEWAN
TERSEBUT MENUNTUT OTONOMI DAERAH
9. GERAKAN PENGKHIANATAN/ PEMBERONTAKAN PARTAI
KOMUNIS INDONESIA ATAU GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
( G-30 S/ PKI) TERHADAP PEMERINTAH INDONESIA YANG
SAH. G-30 S /PKI BERTUJUAN UNTUK MENGGANTIKAN
DASAR NBEGASRA PANCASILA DENGAN DASAR NEGARA
KOMUNIS. DIPIMPIN DN. AIDIT
VISI DIKNAS :
INSAN INDONESIA CERDAS DAN
KOMPETITIF
VISI PENGEMBANGAN
KEMAHASISWAAN:
TERCIPTANYA MAHASISWA YANG BERTAQWA,
KRITIS,SANTUN, BERMORAL, DEMOKRATIS,
BERTANGGUNG JAWAB, DAN MEMILIKI DAYA SAING
• VISI DAN MISI PENDIDIKAN
• KEWARGANEGARAAN
• MENJADI SUMBER NILAI DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PROGRAM STUDI DALAM MENGANTARKAN MAHASISWA
MENGEMBANGKAN KEPRIBADIANNYA
• SELAKU WARGA NEGARA YANG BERPERAN AKTIF
MENEGAKKAN DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
• MEMBANTU MHS SELAKU WARGA NEGARA

• AGAR MAMPU MEWUJUDKAN NILAI-NILAI DASAR
• PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SERTA KESADARAN
BERBANGSA, BERNEGARA DALAM MENERAPKAN ILMUNYA
SECARA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEMANUSIAAN
B. LANDASAN ILMIAH DAN
LANDASAN HUKUM
2. LANDASAN ILMIAH
A. DASAR PEMIKIRAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
SETIAP WN DITUNTUT AGAR HIDUP BERGUNA BAGI BANGSA DAN

NEGARANYA SERTA MAMPU MENGANTISIPASI PERUBAHAN MASA
DEPAN == DIPERLUKAN IPTEK ( ILMU PENGET DAN TEKNOLOGI)
YANG BERLANDASKAN NILAI2 KEAGAMAAN, MORAL, BUDAYA ===
YANG BERPERAN SEBAGAI PANDUAN, DAN PEGANGAN HIDUP
SETIAP WN. DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA
PEND. KEWARGANEGARAAN MELIPUTI HUBUNGAN WN. DAN
NEGARA SERTA PPBN SEMUANYA BERPIJAK PADA NILAI2 BUDAYA
BANGSA
2.1. 2 . PERBANDINGAN DIBERBAGAI NEGARA YANG
DI KEMBANGKAN MATERI PENDIDIKAN UMUM (
GENERAL EDUCATION/ HUMANITIES )
• 1. AMERIKA SERIKAT : HISTORY, HUMANITY, PHILOSOPHY

• 2. JEPANG : JAPANESE HISTORY, ETHICS DAN
PHILOSOPHY
• 3. PHILIPINA : PHILIPINO, FAMILY PLANNING, TAXATION AND
• LAND REFORM, THEPHILLIPHINE NEW CONSTITUTIONS,
• DAN STUDY OF HUMAN RIGHTS.
• DIBEBERAPA NEGARA DIKEMBANGKAN PULA BIDANG
STUDI YANG SEJENIS DENGAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN YANG DIKENAL DENGAN CIVICS
EDUCATION
A. OBYEK PEMBAHASAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
• 1. KEDUDUKAN
– KEDUDUKAN YURIDIS FORMAL
• SECARA YURIDIS FORMAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MENDAPAT TEMPAT YANG CUKUP BAIK DALAM PERUNDANG-
UNDANGAN NEGARA RI BAIK SECARA IDEAL,
KONSTITUSIONAL, STRUKTURAL MAUPUN OPERASIONAL ==
LANDASAN PENDIDIKAN KEWIRAAN.
– KEDUDUKAN KEILMUAN
• SETIAP ILMU HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT ILMIAH
OBYEK, METODE, SISTIMATIS, UNIVERSAL
• JIKA DITELAAH SECARA NENDALAM PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN TELAH MEMENUHI SYARAT –SYARAT /
KRITERIA ILMU PENGETAHUAN.
• PADA DASARNYA PARA AHLI BERPENDAPAT BAHWA SYARAT-
SYARAT/ KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI OLEH SUATU
PENGETAHUAN AGAR -DAPAT DIKUKUHKAN SEBAGAI ILMU/
CABANG ILMU ANTARA LAIN :
• HARUS MEMILIKI OBYEK/ SASARAN BAIK MATERIAL
MAUPUN FORMAL
• HARUS SISTIMATIS – RUANG LINGKUP BAHASAN
• HARUS MEMPUNYAI METODE ILMIAH UNTUK
PEMBAHASANNYA
• HARUS BERSIFAT UNIVERSAL--- PENGAKUAN DARI ILMU
LAIN
• KEDUDUKAN KEILMUAN
• JIKA DITELAAH SECARA NENDALAM PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN TELAH MEMENUHI SYARAT –
SYARAT / KRITERIA ILMU PENGETAHUAN.
• SYARAT- SYARAT/ KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI OLEH
SUATU PENGETAHUAN AGAR -DAPAT DIKUKUHKAN
SEBAGAI ILMU/ CABANG ILMU ANTARA LAIN :
• HARUS MEMILIKI OBYEK/ SASARAN BAIK OBYEK

MATERIAL MAUPUN OBYEK FORMAL
• HARUS SISTIMATIS – RUANG LINGKUP BAHASAN
• HARUS MEMPUNYAI METODE/ CARA ILMIAH UNTUK

PEMBAHASANNYA/ PENGEMBANGANNYA
• HARUS BERSIFAT UNIVERSAL--- PENGAKUAN DARI ILMU

LAIN
• OBYEK MATERIEL : BIDANG SASRAN YANG DIBAHAS DAN
DIKAJI OLEH SUATU BIDANG ATAU CABANG ILMU
• OBYEK FORMAL : ADALAH SUDUT PANDANG
TERTENTU YANG DIPILIH UNTUK MEMBAHAS OBYEK
MATERIAL TERSEBUT
• OBYEK MATERIAL PEND.KEWARGANEGARAAN SEGALA
HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN WARGA NEGARA
BAIK YANG EMPIRIK NAUPUN NON EMPIRIK YANG
MELIPUTIU; WAWASAN, SIKAP, PERILAKU DALAM
KESATUAN BANGSA DAN NEGARA.
• SEBAGAI OBYEK FORMAL MENCAKUP 2 SEGI :
EMPIRIK/NON EMPIRIK : WAWASAN, SIKAP, PERILAKU
WARGA NEGARA . DALAM PEND, KEWARGANEGARAAN
MELIPUTI :
• -HAK DAN KEWAJIBAN WN, - DEMOKRASI INDONESIA
• -PPBN - HAK ASASI MANUSIA.
• WASANTARA - TANNAS. DLL.
• C. RUMPUN KEILMUAN
• PEND, KEWARGANEGARAAN SEJAJAR DENGAN

CIVICS EDUCATION. YANG MEMILIKI
INTERDISIPLINER (ANTAR BIDANG)
• BUKAN MONODISIPLINER ARTINYA :

PEND.KEWARGANEGARAAN BERDIRI DIAMBIL
DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU: ILMU HUKUM,
POLITIK, SOSIOLOGI, ADMINISTRASI NEGARA,
EKONOMI PEMBANGUNAN, PSPB, FILSAFAT DLL.
3. LANDASAN HUKUM
1. IDIEL == PANCASILA
2. KONSTITUSIONAL == UUD. 1945
3. STRUKTURAL == TAP. MPR : TAP MPR No. II/ MPR/ 1999 (GBHN)
4. OPERASIONAL ;
• a. SK. BERSAMA MENDIKBUD NO. : O228/ U/ 1973
• -------------------------------------- 8 DES. 1973
• MENHANKAM NO. : 43/ B/ XII/ 1973
• b. UU.RI No. 2/ 1989 yo U.U. RI 20/ 2003 TENTANG SISTEM
• PEND.NASIONAL TANGGAL : 8 JULI 2003.
• c. UU RI No. 20/ 1982 yo U.U.RI No. 3/ 2002 TENTANG PERTAHANAN/
• KEAMANAN NEGARA ‘ TANGGAL 8 JANUARI 2002
• d. KEP.DIRJENDIKTI RI NO. 32/ DJ/ KEP/ 1983, TENTANG KURIKULUM
• INTI MKDU, TANGGAL 27 APRIL 1983
• e. KEP. BERSAMA : MENDIKBUD RI NO. 061/ U/ 1985
• --------------------- =  1 PEB. 1985
• MENHANKAM RI NO. 2 II/ 1985
• f. .KEP. DIRJENDIKTI RI NO. 267/ DIKTI/ KEP/ 2000, TENTANG
• PENYEMPURNAAN KURIKULUM INTI MKDU MKPK ( MATA KULIAH
• PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
•
PENGERTIAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
SYARAT BERDIRINYA SUATU NEGARA : ADA WILAYAH

, RAKYAT YANG MENETAP, ADA PEMERINTAHAN YANG BER -
DAULAT KETIGANYA MERUPAKAN SATU KESATUAN
WARGA NEGARA : RAKYAT YANG MENETAP DI SUATU WILAYAH
DAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN NEGARA DALAM HUBUNG-
ANNYA DENGAN NEGARA , WARGA NEGARA MEMPUNYAI
KEWAJIBAN 2 TERHADAP NEGARA DAN SEBALIKNYA WARGA
NEGARA MEMPUNYAI HAK2 YANG HARUS DIBERIKAN DAN
DILINDUNGI OLEH NEGARA
PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN
BANGSA DAN NEGARA
PENGERTIAN BANGSA :
BANGSA ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMILIKI
KESAMAAN ASAL KETURUNAN , ADAT, BAHASA, SEJARAH
SERTA BERPEMERINTAHAN SENDIRI.
BANGSA ADALAH KUMPULAN MANUSIA YANG BIASA -
NYA TERIKAT KARENA KESATUAN BAHASA DAN WILAYAH
TERTENTU DI MUKA BUMI
BANGSA INDONESIA : SEKELOMPOKI MANUSIA YANG

MEMPUNYAI KEPENTINGAN YANG SAMA DAN MENYATAKAN
DIRINYA SEBAGAI SATU BANGSA SERTA BERPROSES DI
DALAM SATU WILAYAH NUSANTARA/ INDONESIA.
PENGERTIAN NEGARA
NEGARA ADALAH SUATU ORGANISASI DARI SEKELOMPOK ATAU
BEBERAPA KELOMPOK MANUSIA YANG BERSAMA-SAM
MENDIAMI SUATU WILAYAH TERTENTU DAN MENGAKUI ADANYA
SATU PEMERINTAHAN YANG MENGURUS TATA TERTIB SERTA
KESELAMATAN SEKELOMPOK ATAU BEBERAPA KELOMPOK
MANUSIA TERSEBUT
NEGARA : SUATU PERSERIKATAN YANG MELAKSANAKAN

SATU PEMERINTAHAN MELALUI HUKUM YANG MENGIKAT
MASYARAKAT DENGANN KEKUASAAN UNTUK MEMAKSA
TERCIPTANYA KETERTIBAN SOSIAL .
MASYARAKAT INI BERADA DALAM SATU WILAYAH TERTENTU
YANG MEMBEDAKANNYA DARI KONDISI MASYARAKAT LAIN DI
LUARNYA
PENGERTIAN NEGARA
DEFINISI NEGARA MENURUT BEBERAPA AHLI;
1. NEGARA MENURUT JOHN LOCKE (1632 – 1704) DAN ROUSSEAU

(1712 – 1778) ADALAH SUATU BADAN ATAU ORGANISASI HASIL
DARI PERJANJIAN MASYARAKAT,
2. NEGARA MENURUT MAX WEBER ADALAH SUATU MASYARAKAT

YANG MEMPUNYAI MONOPOLI DALAM PENGGUNAAN
KEKERASAN FISIK SECARA SAH DALAM SUATU WILAYAH,
3. NEGARA MENURUT ROGER F. SOLTAU ADALAH ALAT (AGENCY)

ATAU WEWENANG (AUTHORITY) YANG MENGATUR ATAU
MENGENDALIKAN PERSOALAN-PERSOALAN BERSAMA, ATAS
NAMA MASYARAKAT,
4. NEGARA MENURUT MAC IVER ADALAH SUATU NEGARA HARUS
MEMENUHI 3 UNSUR POKOK YAITU PEMERINTAHAN,
KOMUNITAS ATAU RAKYAT DAN WILAYAH TERTENTU.
• DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL SETIAP WILAYAH NEGARA

SELALU ADA WARGA NEGARA DAN ORANG ASING YANG
SEMUANYA DISEBUT PENDUDUK
• SETIAP WARGA NEGARA ADALAH PENDUDUK SUATU NEGARA,

SEDANGKAN SETIAP PENDUDUK BELUM TENTU WARGA
NEGARA., KARENA MUNGKIN ORANG ASING.
• PENDUDUK SUATU NEGARA MENCAKUP WARGA NEGARA
DAN ORANG ASING YANG MEMILIKI HUBUNGAN BERBEDA
DENGAN NEGARA. SETIAP WARGA NEGARA MEMPUNYAI
HUBUNGAN YANG TAK TERPUTUS MESKIPUN DIA
BERTEMPAT DI LUAR NEGERI.TINGGAL
• SEDANGKAN ORANG ASING HANYA MEMPUNYAI
HUBUNGAN SELAMA DIA BERTEMPAT TINGGAL DI

PWILAYAH NEGARA TERSEBUT. SEGENAP PENDUDUK DI
LINDUNGI OLEH NEGARA ( PS. 29 UUD.1945)
AZAS - AZAS KEWARGANEGARAAN
• @ AZAS IUS SANGUINIS :
• AZAS KETURUNAN ATAU HUBUNGAN DARAH ARTINYA

KEWARGANEGARAAN SESEORANG DITENTUKAN
• OLEH ORANG TUANYA , SESEORANG ADALAH WARGA
NEGARA B KARENA ORANGTUANYA ADALAH WARGA
NEGARA B
• @ AZAS IUS SOLI

• AZAS DAERAH KELAHIRAN
• ARTINYA : STATUS KEWARGANEGARAAN SESE -
ORANG DITENTUKAN OLEH TEMPAT KELAHIRANNYA
DINEGARA B TERSEBUT
BIPATRIDE DAN APATRIDE
• BIPATRIDE ARTINYA :
DWI KEWARGANEGARAAN
• TIMBUL APABILA MENURUT ATURAN DARI DUA NEGARA

TERKAIT SESEORANG DIANGGAP SEBAGAI WARGANEGARA
KEDUA NEGARA ITU. Misal : ARI DAN ARUM ADALAH SUAMI
ISTRI YANG BERSTATUS WARGA NEGARA A NAMUN MEREKA
BERDOMISILI DI NEGARA B NEGARA A MENGANUT AZAS IUS
SANGUINIS NEGARA B MENGANUT AZAS IUS SOLI
• KEMUDIAN LAHIR ANAK MEREKA ANDI , MENURUT NEGARA A

YANG MENGANUT AZAS IUS SANGUINIS ADALAH
WARGANEGARANYA
KARENA MENGUKUTI KEWARGANEGARAAN ORANG TUANYA.
• MENURUT NEGARA B YANG MENGANUT AZAS IUS SOLI ANDI

JUGA WARGANEGARANYA KARENA TEMPAT KELAHIRANNYA
ADALAH DINEGARA B
• DENGAN DEMIKIAN ANDI MEMPUNYAI STATUS DUA

KEWARGANEGARAAN ATAU BIPATRIDE
APATRIDE ARTINYA :
TANPA KEWARGANEGARAAN
• SESEORANG TIDAK DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA

MANAPUN.
Misal : AGUS DAN MIRA ADALAH SUAMI ISTRI YANG
BERSTATUS WARGANEGARA B BERAZAS IUS SOLI
MEREKA BERDOMISILI DI NEGARA A YANG BERAZAS
• IUS SANGUINIS . KEMUDIAN LAHIR ANAK MEREKA YANG

DIBERINAMA AMIN .
• MENURUT NEGARA A AMIN TIDAK DIAKUI SEBAGAI

WARGANEGARANYA KARENA ORANG TUANYA BUKAN
WARGA NEGARANYA , BEGITU PULA MENURUT NEGARA
B AMIN TIDAK DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARANYA,
KARENA LAHIR DI WILAYAH NEGARA LAIN.
• DENGAN DEMIKIAN AMIN TIDAK MEMPUNYAI KEWARGANEGA

RAAN ATAU APATRIDE
• IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA
• PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
• IDENTITAS DARI KATA BAHASA INGGRIS ” IDENTITY” YANG

MEMILIKI PENGERTIAN : CIRI-CIRI, TANDA-TANDA ATAU
JATI DIRI YANG MELEKAT PADA SESEORANG ATAU
SESUATU YANG MEMBEDAKANNYA DENGAN YANG LAIN.
• DALAM TERM ANTROPOLOGI IDENTITAS ADALAH SIFAT

KHAS YANG MENERANGKAN DAN SESUAI DENGAN
KESADARAN DIRI PRIBADI SENDIRI, GOLONGAN SENDIRI,
KELOMPOK SENDIRI, KOMUNITAS SENDIRI, ATAU NEGARA
SENDIRI.
• MENGACU PADA PENGERTIAN INI IDENTITAS TIDAK
TERBATAS PADA INDIVIDU SEMATA TETAPI BERLAKU
PULA PADA SUATU KELOMPOK. SEDANGKAN NASIONAL
MERUPAKAN IDENTITAS YANG MELEKAT PADA
KELOMPOK –KELOMPOK YANG LEBIH BESAR YANG DIIKAT
OLEH KESAMAAN KESAMAAN, BAIK FISIK SEPERTI
• BUDAYA , AGAMA DAN BAHASA MAUPUN NON FISIK

SEPERTI KEINGINAN, CITA-CITA DAN TUJUAN .
• HIMPUNAN KELOMPOK-KELOMPOK INILAH YANG

KEMUDIAN DI SEBUT DENGAN ISTILAH IDENTITAS BANGSA
ATAU IDENTITAS NASIONAL YANG PADA AKHIRNYA
• MELAHIRKAN TINDAKAN KELOMPOK ( COLLLECTIVE ACTION )
YANG DIWUJUDKAN DALAM BENTUK ORGANISASI ATAU PER -
GERAKAN-PERGERAKAN YANG DIBERI ATRIBUT NASIONAL.
• PENGERTIAN NASIONALISME
• DILIHAT DALAM KONTEK INDONESIA MAKA IDENTITAS NASIO-

NAL ITU MERYPAKAN MANIFESTASI NILAI-NILAI BUDAYA YANG
TUMBUH DAN BERKEMBANGDALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDU-
PAN DARI RATUSAN SUKU YANG DIHIMPUN DALAM SATU
KESATUAN INDONESIA MENJADI KEBUDAYAAN NASIONAL
DENGAN ACUAN PANCASILA DAN ROH ”BHENNEKA TUNGGAL IKA
” SEBAGAI DASAR DAN ARAH PENGEMBANGANNYA
• HAKEKAT IDENTITAS NASIONAL DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA ADALAH PANCASILA YANG
AKTUALI SASINYA TERCERMIN DALAM PENATAAN KEHIDUPAN
KITA DALAM ARTI LUAS. MISAL : DALAM PERATURAN PER
UNDANG-UNDANGAN, HUKUM, SISTEM PEMERINTAHAN YANG
DIHARAPKAN NILAI-NILAI ETIKA DAN MORAL YANG SECARA
NORMATIF DITERAPKAN DALAM PERGAULAN BAIK DALAM
TATANAN NASINAL MAUPUN INTERNASIONAL DLL.
• IDENTITAS NASIONAL YANG TUMBUH BUKANLAH BARANG JADI

YANG SUDAH SELESAI DALAM KEBEKUAN NORMATIF DAN
DOGMATIS,
• MELAINKAN SESUATU YANG TERBUKA YANG CENDERUNG
TERUS MENERUS BERSEMIKARENA HASRAT UNTUK MAJU YANG
DIMILIKI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA.
• UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL

• 1. SUKU BANGSA, GOLONGAN SOSIAL YANG KHUSUS YANG
• BERSIAFAT ASKRIPTIF ( ADA SEJAK LAHIR ) YANG SAMA
• CORAKNYA DENGAN GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
• DI INDONESIA TERDAPAT BANYAK SEKALI SUKU BANGSA ATAU
• KELOMPOK ETNIS DENGAN TIDAK KURANG 300 DIALEK
• BAHASA.
2. AGAMA, BANGSA INDONESIA ADALAH BANGSA YANG AGAMIS,
AGAMA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DI INDONESIA
TERDAPAT :ISLAM, KRISTEN, KATHOLIK, HINDU, BUDHA DAN
KONG HU CU YANG DI AKUI PEMERINTAH.
3. KEBUDAYAAN, P[ENGETAHUAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK SOSIAL YANG ISINYA ADALAH PERANGKAT /
MODEL PENGETAHUAN YANG SECARA KOLEKTIF
DIGUNAKAN OLEH PENDUKUNG-PENDUKUNGNYA
UNTUK MENAFSIRKAN DAN MEMAHAMI LINGKUNGAN
YANG DIHADAPI DAN DIGUNAKAN SEBAGAI RUJUKAN
ATAU PEDOMAN UNTUK BERTINDAK ( PERILAKU DAN
BENDA-BENDA KEBUDAYAAN SESUAI DENGAN
LINGKUNGANNYA.
4. BAHASA, MERUPAKAN UNSUR PENDUKUNG IDENTITAS

NASIONAL YANG LAIN, YANG PERLU DIPAHAMI
SEBAGAIU PERLAMBANG YANG BERBENTUK BUNYI
UACAPAN MANUSIA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
SARANA BERINTERAKSI ANTAR MANUSIA.
• UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL
SUKU AGAMA
BANGSA
PANCASILA
KEBUDAYAAN
BAHASA
1 56
• UNSUR-UNSUR IDENTITAS TERSEBUT DAPAT DIRUMUSKAN
MENJADI 3 GOLONGAN :
• A. IDENTITAS FONDAMENTAL, YAITU PANCASILA YANG

MERUPAKAN FALSAFAH BANGSA, DASAR NEGARA DAN
IDEOLOGI NEGARA
• B. IDENTITAS INSTRUMENTAL, YANG BERISI UUD.1945 DAN

TATA PERUNDANG-UNDANGANNYA, BAHASA INDONESIA,
LAMBANG NEGARA, BENDERA NEGARA, LAGU
KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
• C. IDENTITAS ALAMIAH, YANG MELIPUTI NEGARA KEPULAU

AN ( ARCHIPELAGO ) DAN PLURALISME DALAM SUKU,
BAHASA, BUDAYA DAN AGAMA SERTA KEPERCAYAAN.
• GLOBALISASI DENGAN IDENTITAS NASIONAL.
• GLOBALISASI ADALAH SUATU ERA ATAU ZAMAN YANG
DITANDAI DENGAN PERUBAHAN TATANAN KEHIDUPAN
DUNIA AKIBAT KEMAJUAN ILMU DAN TEKNOLOGI
TERISTIMEWA TEKNOLOGI INFORMASI SEHINGGA
INTERAKSI MANUSIA MENJADI SEMPIT, TANPA RUANG.
• DENGAN ADANYA GLOBALISASI INTENSITAS HUBUNGAN

DENGAN MASYARAKAT/ NEGARA DENGAN NEGARA
YANG LAIN MENJADI SEMAKIN TINGGI. DENGAN
DEMIKIAN KECENDERUNGAN MUNCULNYA KEJAHATAN
YANG BERSIFAT TRANSNASIONAL SEMAKIN SERING
TERJADI. : NARKOTIKA, PENCURIAN UANG,
• DENGAN ADANYA GLOBALISASI INTENSITAS HUBUNGAN
DENGAN MASYARAKAT/ NEGARA DENGAN NEGARA
YANG LAIN MENJADI SE-
• MAKIN TINGGI. DENGAN DEMIKIAN KECENDERUNGAN

MUNCULNYA KEJAHATAN YANG BERSIFAT
TRANSNASIONAL SEMAKIN SERING TERJADI. :
NARKOTIKA, PENCURIAN UANG, PEREDARAN DOKUMEN
KEIMIGRASIAN PALSU DAN TERORISME. HAL TERSEBUT
AKAN MEMPENGARUHI NILAI-NILAI BUDAYA YANG
SELAMA INI DIJUNJUNG TINGGI MULAI MEMUDAR. JIKA
HAL TERSEBUT TIDAK DAPAT DIBENDUNG AKAN
MENGGANGGU TERHADAP KETAHANAN NASIO-
• NAL ( TANNAS) DISEGALA ASPEK KEHIDUPAN.

• KETERKAITAN INTEGRASI NASIONAL DENGAN
IDENTITAS NASIONAL.
• INTEGRASI NASIONAL ADALAH PENYATUAN BAGIAN –

BAGIAN YANG BERBEDA DARI SUATU MASYARAKAT
MENJADI SUATU KESELURUHAN YANG LEBIH UTUHATAU
MEMADUKAN MASYARAKAT-MASYARAKAT KECIL YANG
BANYAK JUMLAHNYA MENJADI SUATU BANGSA .
• INTEGRASI NASIONAL TIDAK LEPAS DARI PENGERTIAN

INTEGRASI SOSIAL YANG MEMPUNYAI ARTI PERPADUAN
DARI KELOMPOK-KELOMPOK MASYARAKAT YANG
ASALNYA BERBEDA MENJADI SUATU KELOMPOK BESAR
DENGAN CARA MELENYAPKAN PERBEDAAN JATI DIRI
• SOSIAL YANG MEMPUNYAI ARTI PERPADUAN DARI KELOMPOK-
KELOMPOK MASYARAKAT YANG ASALNYA BERBEDA MENJADI
SUATU KELOMPOK BESAR DENGAN CARA MELENYAPKAN
PERBEDAAN DEAN JATI DIRI
• MASING-MASING , DALAM ARTI INTEGRASI SOSIAL SAMA ARTINYA
DENGAN ASIMILASI AT6AU PEMBAURAN.
• UNTUK ITU DIPERLUKAN UPAYA INTEGRASI NASIONAL DENGAN
STRATEGI YANG MANTAP TERUS DILAKUKAN AGAR TERPELIHARA
INTEGRASI BANGSA INDONESIA YANG DIUINGINKAN. INTEGRASI
NASIONAL ITU MENUNJUKKAN TINGKAT KUATNYA PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA YANG DIINGINKAN YANG AKAN MAMPU
MENCIPTAKAN NAGARA YANG MAKMUR, AMAN DAN TERTERAM.
TERJADINYA KONFLIK: POSO, PAPUA, ACEH, AMBON AKIBAT
BELUM KUATNYA INTEGRASI NASIONAL YANG DIHARAPKAN.
SEDANGKAN KAITANNYA DENGAN IDENTITAS NASIONAL ADALAH
BAHWA ADANYA INTEGRASI NASIONAL DAPAT MENGUATKAN AKAR
DARI IDENTITAS NASIONAL YANG SEDANG DI BANGUN.
• PAHAN NASIONAL.ISME/ KEBANGSAAN
• PAHAM NASIONALISME ATAU PAHAM KEBANGSAAN

ADALAH SEBUAH SITUASI KEJIWAAN DIMANA KESETIAAN
SESEORANG SECARA TOTAL DIABDIKAN LANGSUNG
KEPADA NEGARA BANGSA ATAS NAMA SEBUAH BANGSA .
MUNCULNYA NASIONALISME TERBUKTI SANGAT EFEKTIF
• SEBAGAI ALAT PERJUANGAN BERSAMA MEREBUT

KEMERDEKAAN DARI CENGKERAMAN KOLONIAL
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA
MENURUT UUD. 1945
• PASAL- PASAL UNDANG-UNDANG DASAR 1945
• PS. 27
• AYAT 1 : MENETAPKAN HAK WARGANEGARA YANG SAMA
DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN , SERTA KEWAJIBAN
UNTUK MENJUNJUNG HUKUM DAN PEMERINTAHAN
• AYAT 2 : MENETAPKAN HAK WARGANEGARA ATAS

PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI
KEMANUSIAAN
• AYAT 3 : PERUBAHAN KEDUA UUD.1945 MENETAPKAN
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA UNTUK IKUT
SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA
• PS. 28. : MENETAPKAN HAK KEMERDEKAAN
WARGANEGARA UNTUK BERSERIKAT , BERKUMPUL,
MENGELUARKAN PIKIRAN DENGAN LISAN DAN TULISAN
• PPS. 29. AYAT 2 : MENYEBUTKAN ADANYA HAK
KEMERDEKAAN UNTUK MEMELUK AGAMANYA MASING2 DAN
BERIBADAT MENURUT AGAMANYA.
• PS. 30. AYAT 1: DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD.1945
MENYEBUTKAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA UNTUK
IKUT SERTA DALAM USAHA PERTAHANAN DAN KEAMANAN
NEGARA
PS. 31 AYAT 1: MENYEBUTKAN BAHWA TIAP2 WARGANEGARA
BERHAK MENDAPAT PENGAJARAN
HAK DAN KEWAJIBAN BELANEGARA
• PENGERTIAN :
• PEMBELAAN NEGARA ATAU BELA NEGARA : TEKAD, SIKAP

DAN TINDAKAN WARGA NEGARA YANG TERATUR MENYELURUH
TERPADU DAN BERLANJUT YANG DILANDASI OLEH KECINTAAN
PADA TANAH AIR SERTA KESADARAN HIDUP BERBANGSA DAN
BERNEGARA CINTA TANAH AIR ( WILAYAH WASANTARA )
• KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DENGAN
KEYAKINAN PADA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
DAN BERPIJAK PADA UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI
NEGARA
• WUJUD DAN USAHA BELANEGARA : KESIAPAN DAN

KERELAAN SETIAP WARGA NEGARA UNTUK ERKORBAN
DEMI MEMPERTAHANKAN
• KEMERDEKAAN KEDAULATAN NEGARA KESATUAN DAN
PERSATUAN
• BANGSA INDONESIA SERTA KEUTUHAN WILAYAH
NUSANTARA DAN YURIDIKSI NASIONAL SERTA NILAI-NILAI
PANCASILA DAN UUD.1945.
• AZAS DEMOKRASI DALAM
• PEMBELAAN NEGARA
• BERDASARKAN PS.27 AYAT 3 :MENETAPKAN HAK DAN

KEWAJIBAN WARGANEGARA UNTUK IKUT SERTA DALAM
UPAYA PEMBELAAN NEGARA INI MENUNJUKKAN ADANYA AZAS
DEMOKRASI DALAM PEMBELAAN NEGARA YANG MENCAKUP 2
ARTI :
• A. SETIAP WARGA NEGARA TURUT SERTA DALAM
• MENENTUKAN KEBUJAKAN TENTANG PEMBELAAN
• NE\GARA MELALUI LEMBAGA-LEMBAGA PERWAKILAN
• SESUAI DENGAN UUD 1945 DAN PER UU.AN YANG
• BERLAKU
• B. SETIAP WN. HARUS TURUT SERTA DALAM SETIAP USAHA
• PEMBELAAN NBEGARA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN/
• PROFESINYA MASING-MASING
• \
• MOTIVASI DALAM PEMBELAAN NEGARA
• DALAM PEMBELAAN NEGARA BERTUMPU PADA KESADARAN SETIAP

• WARGA NEGARA AKAN HAK DAN KEWAJIBANNYA YANG TUMBUH
• MELALUI PROSES MOTIVASI UNTUK CINTA TANAH AIR/ PEMBELAAN
• NEGARA. SETIAP WARGA NEGARA HENDAKNYA MEMAHAMI SEGALA
• MACAM ANCAMAN, HAMBATAN , GANGGUAN MAUPUN TANTANGAN
• TERHADAP BANGSA INDONESIA.
• BAHAN MOTIVASI SETIAP WARGA NEGARA UNTUK IKUT SERTA MEMBELA

• NEGARA INDONESIA :
• 1. PENGALAMAN SEJARAH PERJUANGAN RI

2. KEDUDUKAN WILAYAH GEOGRAFI/ STRATEGI WASANTARA.
3. KEADAAN PENDUDUK ( DEMOGRAFIS )
4. KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM
5. PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN IPTEK PERSENJATAAN
6. KEMUNGKINAN TIMBULNYA BENCANA PERANG
• HAM MERUPAKAN HAK DASAR YANG DIUMILIKI
MANUSIA SESUAI DENGAN KODRATNYA. YANG
MELIPUTI : HAK HIDUP, KEMERDEKAAN DAN
KEBEBASAN, HAK MILIK SERTA HAK DASAR YANG
MELEKAT PADA DIRI PRIBADI MANUSIA TIDAK DAPAT
DIGANGGU GUGAT OLEH ORANG LAIN
HAM PADA HAKEKATNYA SEMATA-MATA BUKAN
DARI MANUSIA SENDIRI TETAPI DARI TUHAN YME. (
PEMBUKAAN UUD 1945)
MENURUT TAP MPR NO. XVII/,PR/ 1988, HAM ADALAH
DASAR YANG MELEKAT PADA DIRI MANUSIA SECARA
KODRAT
HAK-HAK ASASI MANUSIA
( HAM )
• PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA HAK-HAK YANG
MELEKAT PADA DIRI MANUSIA DAN TANPA HAK-HAK ITU
MANUSIA TIDAK DAPAT HIDUP LAYAK HIDUP SEBAGAI
MANUSIA (TILAAR 2001).
• DALAM UU NO. 39/1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA

DIDEFINISIKAN SEBAGAI SEPERANGKAT HAK YANG
MELEKAT PADA HAKEKAT KEBERADAAN MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK TUHAN YANG MAHA ESA.
SEJARAH
HAK ASASI MANUSIA
• HAM DIPERJUANGKAN SEJAK ABAD 13 DI INGGRIS
• 1. ZAMAN JOHN LACKLAND RAJA INGGRIS ( 1199-1216) YANG
• MEMERINTAH SEWENANG-WENANG YANG DIPROTES PARA
• BANGSAWAN DAN YANG MELAHIRKAN PIAGAM AGUNG
• MAGNA CHARTA (1215) YANG MEMUAT JAMINAN
• PERLINDUNGAN TERHADAP HAK2 KAUM BANGSAWAN DAN
• GEREJA.
2. TAHUN 1628 DI INGGRIS TERJADI PERTENTANGAN RAJA CHARLES 1
DENGAN PARLEMEN ( UTUSAN RAKYAT) MENGHASILKAN PETITION
OF RIGHTS YANG MEMUAT KETENTUAN PENETAPAN PAJAK DAN
HAK-HAK ISTIMEWA HARUS SEIZIN PARLEMEN

• 3. TAHUN 1689 SAAT RAJA WILLEM III PENANDA TANGANAN
BILL OF RIGHTS SEBAGAI HASIL DARI THE GLORIOUS
REVOLUTION = SEBAGAI AWAL BZBZK BZRU KEHIDUPAN
DEMOKRASI MERUPAKAN PERPINDAHAN DARI KEKUASAAN
RAJA KE PARLEMEN = PARLEMENTER. DALAM BILL OF
RIGHTS PENETAPAN PAJAK, PEMBUATAN UNDANG-UNDANG,
KEPEMILIKAN TENTARA SEIZIN PARLEMEN. DEMIKIAN JUGA
BERHAK MENGUBAH KEPUTUSAN RAJA
THOMAS HOBBES ( 1588-1679) DAN JOHN LOCKE ( 1632-1704 ),

REUSSEAU ( 1712-1778) FILSUP PERANCIS.
THOMAS HOUBBES TEORINYA MASYARAKAT YANG KACAU
DAN LIAR SEPERTI UNGKAPAN : HOMO, HOMINI LUPUS,
BELLUM OMNIUM CONTRA OMNER = MELAHIRKAN
KEKUASAAN ABSOLUT
JOHN LOCKE MEMANDANG MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL YANG PADANYA MELEKAT HAK AZASI YANG DIBERI OLEH
ALAM ( HAK UNTUK HIDUP, KEMERDEKAAN, HAKN ATAS MILIK (
LIFE, LIBERY AND PROPERTY ) YANG TAHUN 1976
MEMPENGARUHI DECLARATION OF INDEPENDENCE AMERIKA
SERIKAT. LOCKE MEMPENGARUHI MONTESQUIEU ( TRIAS
POLITICA, PEMISAHAN KEKUASAAN : LEGISLATIF, EKSEKUTIF
VDAN YUDIKATIF )DAN ROUSSEAU ( BUKUNYA DU CONTRACT
SOCIAL = NEGARA DILAHIRKAN BEBAS TIDAK DIBELENGGU
MANUSIA LAIN ( RAJA, PERANCIS )
• PERANG DUNIA I DAN II TELAH MENIMBULKAN KESENGSARA-
AN MASYARAKAT DUNIA YANG MENEBARKAN KETAKUTAN DAN RASA
TIDAK AMAN DI KALANGAN MANUSIA .
TAHUN 1941 PRESIDEN AMERIKA SERIKAT FRANKLIN D ROOSEVELT
DI DEPAN KONGRES AS MENYATAKAN “ THE FOUR FREEDOMS “ :
1. FREEDOM OF SPEECH ( KEBEBASA BICARA )

2. FREEDOM OF RELIGION ( KEBEBASAN BERAGAMA )
3. FREEDOM FROM FEAR ( KEBEBASAN DARI KETAKUTAN )
4. FREEDOM FROM WANT ( KEBEBASAN DARI KEMELARATAN )
KEMUDIAN TAHUN 1946 PBB MEMBENTUK KOMISI HAK-HAK AZAZI

MANUSIA YANG MEMBAHAS HAK-HAK POLITIK, SOSIAL DAN EKONOMI
PADA 10 DESEMBER 1948 PBB MENERIMA SECARA BULAT HASIL
KERJA KOMISI PBB YANG BERUPA “ UNIVERSAL DECLARATION OF
HUMAN RIGHT ”
( PERNYATAAN SEDUNIA TENTANG HAK-HAK AZASI MANUSIA ) YANG
TERDIRI 30 PASAL DAN 30 AYAT
HAM DI INDONESIA
SEJAK KEMERDEKAAN TAHUN 1945 SAMPAI SEKARANG DI

INDONESIA TELAH BERLAKU TIGA UNDANG - UNDANG DASAR
DALAM 4 PERIODE, :
• A. PERIODE 18 AGUSTUS 1945 SAMPAI 27 DESEMBER

• 1949,BERLAKU UUD1945.
• B. PERIODE 27 DESEMBER 1949 SAMPAI 17 AGUSTUS
• 1950,BERLAKU KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
• SERIKAT.
• C. PERIODE 17 AGUSTUS 1950 SAMPAI 5 JULI 1059
• 1959,BERLAKU UUDS 1950.
• D. PERIODE 5 JULI 1959 SAMPAI SEKARANG BERLAKU
• LAKU KEMBALI UUD 1945.
• PENCANTUMAN PASAL-PASAL TENTANG HAK-HAK ASASI
MANUSIA DALAM TIGA UUD TERSEBUT BERBEDA SATU SAMA
LAINNYA. DALAM UUD 1945 BUTIR-BUTIR HAK ASASI MANUSIA
HANYA TERCANTUM BEBERAPA SAJA.
• HARAPAN MASYARAKAT DUNIA AGAR DEKLRASI HAM PBB
DIMASUKKAN KE DALAM UNDANG-UNDANG DASAR ATAU
PERUNDANGAN LAINNYA DI NEGARA- NEGARA ANGGOTA PBB,
AGAR SECARA YURIDIS FORMAL HAM DAPAT BERLAKU DI
NEGARA MASING-MASING.
• DALAM UUD 1945 HANYA BEBERAPA PASAL SAJA,KHUSUSNYA
PASAL 27, 28, 29, 30 DAN 31
• AWAL ORDE BARU SALAH SATU TUJUAN PEMERINTAH
ADALAH MELAKSANAKAN HAK-HAK ASASI YANG TERCANTUM
DALAM UUD .45
• 1945 SERTA BERUSAHA UNTUK MELENGKAPINYA
• TUGAS UNTUK MELENGKAPI HAM INI DI TANGANI
• OLEH SEMUA PANITIA MPRS YANG KEMUDIAN MENYUSUN
RANCANGAN PIAGAM DALAM HAK-HAK ASASI MANUSIA SERTA
.
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA YANG DIBAHAS
DALAM SIDANG MPRS TAHUN 1968.DALAM PEMBAHASAN INI
SIDANG MPRS MENEMUI JALAN BUNTU, SEHINGGA AKHIRNYA
DIHENTIKAN.
• SETELAH TERBENTUK MPR HASIL PEMILU 1971
• PERSOALAN HAM TIDAK LAGI DIAGENDAKAN, BAHKAN DIPETI-
ESKAN SAMPAI TUMBANGNYA ORDE BARU DI TAHUN 1998
YANG BERGANTI DENGAN ERA REFORMASI.
• PADA AWAL REFORMASI ITU PULA DISELENG -

GARAKAN SIDANG ISTIMEWA MPR TAHUN 1998 YANG SALAH
SATU KETETAPANNYA BERISI PIAGAM HAM.
• DEMOKRASI DI INDONESIA
1. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI
• PARA FILSUF KLASIK SEPERTI PLATO, ARISTOTELES
• DAN POLYBIUS, PADA UMUMNYA
• MEREKA MENGKLASIFIKASIKAN BENTUK-BENTUK
• BENTUK NEGARA MENJADI TIGA BENTUK, YAITU
MONARKI, ARISTOKRASI, DEMOKRASI
•
• KETIGA BENTUK NEGARA DIATAS ADALAH BAIK JIKA
DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM, NAMUN AKAN
MEMPUNYAI EKSES YANG BURUK JIKA DITUJUKAN UNTUK
KEPENTINGAN PEMEGANG PEMERINTAHAN SAJA
EKSES DARI MONARKI ADALAH TIRANI,
EKSES DARI ARISTROKASI ADALAH OLIGARKI
SEDANGKAN EKSES DARI DEMOKARASI ADALAH ANARKI
• HAM DI INDONESIA
•
• SEJAK KEMERDEKAAN TAHUN 1945 SAMPAI SEKARANG DI
INDONESIA TELAH BERLAKU TIGA UNDANG - UNDANG
DASAR DALAM 4 PERIODE, :
• A. PERIODE 18 AGUSTUS 1945 SAMPAI 27 DESEMBER
• 1949,BERLAKU UUD1945.
• B. PERIODE 27 DESEMBER 1949 SAMPAI 17 AGUSTUS
• 1950,BERLAKU KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
• SERIKAT.
• C. PERIODE 17 AGUSTUS 1950 SAMPAI 5 JULI 1059
• 1959,BERLAKU UUDS 1950.
• D. PERIODE 5 JULI 1959 SAMPAI SEKARANG BERLA-
• LAKU KEMBALI UUD 1945.
•
• PENCANTUMAN PASAL-PASAL TENTANG HAK-HAK ASASI
MANUSIA DALAM TIGA UUD TERSEBUT BERBEDA SATU
SAMA LAINNYA. DALAM UUD 1945 BUTIR-BUTIR HAK ASASI
MANUSIA HANYA TERCANTUM BEBERAPA SAJA
• SEMENTARA KONSTITUSI RIS 1949 DAN UUDS 1950 HAMPIR
BULAT-BULAT MENCANTUMKAN ISI DEKLARASI HAM DARI
PBB.HAL DEMIKIAN INI KARENA MEMANG SITUASINYA
SANGAT DEKAT DENGAN DEKLARASI HAM PBB YANG
MASIH AKTUAL.DI SAMPING ITU TERDAPAT PILA HARAPAN
MASYARAKAT DUNIA
• AGAR DEKLRASI HAM PBB DIMASUKKAN KE DALAM UNDANG-
UNDANG DASAR ATAU PERUNDANGAN LAINNYA DI NEGARA-
NEGARA ANGGOTA PBB, AGAR SECARA YURIDIS FORMAL HAM
DAPAT BERLAKU DI NEGARA MASING-MASING.
• KETIKA UUD 1945 BERLAKU KEMBALI SEJAK 5 JULI 1959, SECARA
YURIDIS FORMAL, HAK-HAK ASASI MANUSIA TIDAK LAGI LENGKAP
SEPERTI DEKLARASI HAM PBB, KARENAYANG TERDAPAT DI
DALAM UUD 1945 HANYA BEBERAPA PASAL SAJA, KHUSUSNYA
• BAB X. PASAL 27 AYAT 1 DAN 2 ( hukum berhak atas pekerjaannya )
• BAB X PASAL 28 ( HAM )
• BAB XI PASAL 29 AYAT 2 ( KEMERDEKAAN BERAGAMA )
• BAB XII PASAL 30 AYAT 1 ( BELA NEGARA )
• BAB XIII PASAL 31 AYAT 1 ( PENDIDIKAN/ PENGAJARAN )
• BAB XIII PASAL 32 AYAT 1 ( KEMAJUAN KEBUDAYAAN )
• BAB XIV PASAL 33 AYAT 1, 2 DAN 3 (PEREKONOMIAN )
• BAB XIV PASAL 34. ( JAMINAN SOSIAL BAGI RAKYAT )
• HAK - HAK ASASI MELIPUTI BERBAGAI MACAM BIDANG
SEBAGAI BERIKUT :
• 1. HAK ASASI PRIBADI ( PERSONAL RIGHTS ) MELI -
• PUTI HAK KEBEBASAN MEMELUK DAN BERIBADAT
• MENURUT AGAMA MASING-MASING
• 2. HAK ASASI EKONOMI ( PROPERTY RIGHTS ) ANTARA
• LAIN : HAK UNTUK MEMILIKI , MENJUAL, MEMBELI,
• DAN MEMANFAATKAN SESUATU , HAK UNTUK
• MENGADAKAN PERJANJIAN ATAU KONTRAK ATAU
• SEWA MENYEWA.
• 3. HAK ASASI MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG SA -
• MA DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN ( RIGHTS
• OF LEGAL EQUALITY ) ANTARA LAIN : HAK PERSA-
• MAAN HUKUM, HAK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN,
• GOLONGAN KAYA ATAU MISKIN MISAL : RIGHTS OF
• LEGAL EQUALITY ( HAK UNTUK MENJADI PEGAWAI
• NEGERI ).
• 4. HAK ASASI POLITIK ( POLITICAL RIGHTS ) = HAK
• IKUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN, HAK PILIH
• DAN MEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM, HAK
• MENDIRIKAN PARTAI POLITIK ATAU ORGANISASI
• SERTA HAK MENGAJUKAN NUSUL ( PETISI )

• 5. HAK ASASI SOSIAL DAN KEBUDAYAAN ( SOCIAL
• AND CULTURE RIGHTS ) == HAK UNTUK MEMILIH
• PENDIDIKAN, UNTUK MENDAPATKAN PENGAJARAN,
• HAK UNHTUK MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN
• YANG DISUKAI
• 6. HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN
• DAN TATA CARA PERADILAN DAN PERLINDUNGAN
• HUKUM ( PROCEDURAL RIGHTS ) == HAK UNTUK
• MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG WAJAR DAN
• ADIL DALAM HAL PENGGELEDAHAN, PENANGKAP -
• AN, PENAHANAN, PENYITAAN, PERADILAN SERTA
• PEMBELAAN HUKUM DIMUKA PENGADILAN PADA AWAL
• ORDE BARU SALAH SATU TUJUAN PEMERINTAH
• ADALAH MELAKSANAKAN HAK-HAK ASASI YANG
• TERCANTUM DALAM UUD .1945 SERTA BERUSAHA
• UNTUK MELENGKAPINYA
• TUGAS UNTUK MELENGKAPI HAM INI DI TANGANI OLEH
• SEMUA PANITIA MPRS YANG KEMUDIAN MENYUSUN
• RANCANGAN PIAGAM DALAM HAK-HAK ASASI MANUSIA
• SERTA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA
• YANG DIBAHAS DALAM SIDANG MPRS TAHUN
• 1968.DALAM PEMBAHA- SAN INI SIDANG MPRS
• MENEMUI JALAN BUNTU, SEHINGGA
• AKHIRNYA DIHENTIKAN. BEGITU PULA SETELAH TERBENTUK
MPR HASIL PEMILIHAN UMUM 1971 PERSOALAN HAM TIDAK
LAGI DIAGENDAKAN, BAHKAN DIPETI-ESKAN SAMPAI
TUMBANGNYA ORDE BARU DI TAHUN 1998 YANG BERGANTI
DENGAN ERA REFORMASI.
• PADA AWAL REFORMASI ITU PULA DISELENGGARA -
• KAN SIDANG ISTIMEWA MPR TAHUN 1998 YANG SALAH SATU

KETETAPANNYA BERISI PIAGAM HAM.
• KETIGA BENTUK NEGARA DIATAS ADALAH BAIK JIKA DITUJUKAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM, NAMUN AKAN MEMPUNYAI EKSES YANG BURUK JIKA
DITUJUKAN UNTUK KEPENTINGAN PEMEGANG PEMERINTAHAN SAJA.
• EKSES DARI MONARKI ADALAH TIRANI, EKSES DARI

• ARISTROKASI ADALAH OLIGARKI SEDANGKAN EKSES
• DARI DEMOKARASI ADALAH ANARKI
•
• SESUDAH PERANG DUNIA II SEBAGIAN BESAR NEGARA DIDUNIA
MENYATAKAN SECARA FORMAL SEBAGAI NEGARA YANG BERASAS
DEMOKRASI. NAMUN PENERAPAN ISTILAH DEMOKRASI INI TIDAK SAMA DI
BERBAGAI NEGARA, SEHINGGA KITA DAPAT MENGENAL BERMACAM-
MACAM DEMOKRASI :
• DEMOKRASI TERPIMPIN,
• DEMOKRASI PANCASILA,
• DEMOKRASI RAKYAT,
• DAN DEMOKRASI NASIONAL.
• MENURUT HASIL PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH
UNESCO DALAM TAHUN 1949, BAHWA MUNGKIN UN -
• TUK PERTAMA KALI DALAM SEJARAH, ISTILAH DEMO-
• KRASI DINYATAKAN SEBAGAI NAMA YANG PALING
• BAIK DAN WAJAR UNTUK SEMUA SISTEM ORGANISASI
• POLITIK DAN SOSIAL YANG BERPENGARUH, AKAN
• TETAPI UNESCO JUGA MENYIMPULKAN BAHWA ISTILAH
• DEMOKRASI BERSIFAT AMBIGIOUS ATAU MEMPUNYAI
• ARTI GANDA DALAM KAITANNYA DENGAN LEMBAGA ATAU

• CARA-CARA YANG DIPAKAI UNTUK MELAKSANA-
• KAN IDE DEMOKRASI ITU. DALAM PELAKSANAANNYA

TERDAPAT BANYAK ALIRAN DEMOKRASI.NAMUN DI
ANTARANYA ADA DUA KELOMPOK ALIRAN PENTING, YAITU :
• DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DAN
• DEMOKRASI KOMUNISME.
• KEDUA KELOMPOK ALIRAN DEMOKRASI TERSEBUT BERASAL

DARI EROPA,TETAPI SETELAH PERANG DUNIA II JUGA
DIDUKUNG OLEH BEBERAPA NEGARA BARU DI
ASIA.DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DIIKUTI OLEH INDIA,
PAKISTAN, FILIPINA DAN INDONESIA,
• MESKIPUN TERDAPAT BERMACAM-MACAM BENTUK
PEMERINTAHAN DAN GAYA HIDUP DALAM NEGARA-NEGARA
ITU SEDANGKAN DEMOKRASI YANG MENDASARKAN DIRI ATAS
KOMUNISME DIIKUTI ANTARA LAIN OLEH CINADAN KOREA
UTARA. ISTILAH DEMOKRASI BERASAL DARI BAHASA YUNANI,
” DEMOS ” BERARTI RAKYAT DAN “ KRATOS /KRATEIN”
BERARTI KEKUASAAN. KONSEP DASAR DEMOKRASI BERARTI “
RAKYAT BERKUASA ” ( GOVERNMENT OF RULE BY THE
PEOPLE ). ADA PULA DIFINISI SINGKAT UNTUK ISTILAH DEMO-
• KRASI YANG DIARTIKAN SEBAGAI PEMERINTAH ATAU

KEKUASAAN DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT DAN UNTUK
RAKYAT
• KEKUASAAN DARI RAKYAT OLEH
• RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT.
• APABILA PENGERTIAN DASAR INI DIGUNAKAN UNTUK

MEMBANDINGKAN DUA KELOMPOK ALIRAN DEMOKRA-
• SI DI ATAS, MAKA TERLIHAT ADANYA PENERAPAN
• DEMOKRASI DALAM DUA KELOMPOK ALIRAN YANG

BERTENTANGAN. TERDAPAT PERBEDAAN FUNDAMENTAL
ANTARA DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DAN DEMOKRASI YANG
TERBATAS KEKUASAANNYA DALAM NEGARA HUKUM (
RECHTSSTAAT) YANG TUNDUK KEPADA RULE OF LAW.
• SEBALIKNYA, DEMOKRASI YANG MENDASARKAN PADA

• YANG TIDAK TERBATAS KEKUASAANNYA ( MACHTS-
• STAAT) DAN BERSIFAT TOTALITER.
• PENERAPAN DEMOKRASI DALAM KELOMPOK ALIRAN

KOMUNISME SESUNGGUHNYA BERTENTANGAN DE -
• NGAN MAKNA DASAR DEMOKRASI ITU SENDIRI.
• BENTUK DEMOKRASI KLASIK TERDAPAT DI YUNANI KUNO

PADA ABAD KE VI SAMPAI KE- III SEBELUM MASEHI DALAM
LINGKUP NEGARA KOTA (CITY STATE; POLIS).SIFAT
DEMOKRASI INI ADALAH DEMOKRASI LANGSUNG, YAITU
SUATU BENTUK PEMERINTAHAN YANG DI DALAMNYA HAK
UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN POLITIK DIJALANKAN
SECARA LANGSUNG OLEH SELURUH WARGA NEGARA
• BERDASARKAN PROSEDUR MAYORITAS.
• DALAM NEGARA MODERN, DEMOKRASI TIDAK LAGI BERSIFAT

LANGSUNG TETAPI BERUPA DEMOKRASI PERWAKILAN.
• DEMOKRASI MODERN MULAI BERKEMBANG DI EROPA BARAT

DALAM ABAD KE XV DAN ABAD KE-16,
• NAMUN DIA MENCAPAI WUJUD KONKRIT BARU PADA AKHIR

ABAD KE XIX
• DEMOKRASI MODERN MENONJOLKAN ASAS KEBEBAS-
• AN MANUSIA TERHADAP SEGALA BENTUK KEKANGAN DAN

PENINDASAN BAIK DI BIDANG AGAMA, PEMIKIRAN
• MAUPUN POLITIK.
• DISAMPING ITU DIA JUGA MENEKANKAN PENTINGNYA JAMINAN
TERHADAP HAK-HAK ASASI MANUSIA.
• KOMISI INTERNASIONAL AHLI HUKUM DALAM KON-
• FERENSINYA DI BANGKOK TAHUN 1965 MERUMUSKAN
• SYARAT-SYARAT DASAR PENYELENGGARAKAN PEME-
• RINTAH YANG DEMOKRATIS DI BAWAH RULE OF LAW SEBAGAI

BERIKUT:
• A. PERLINDUNGAN KONSTITUSIONAL YANG MENJAMIN
• HAK-HAK INDIVIDU DAN MENENTUKAN PROSEDUR
• UNTUK MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HAK-HAK
• YANG DIJAMIN.
• B. BADAN KEHAKIMAN YANG BEBAS DAN TIDAK MEMIHAK,
• C. PEMILIHAN UMUM YANG BEBAS,
• D. KEBEBASAN UNTUK MENYATAKAN PENDAPAT,
• E. KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BEROPOSISI,
• F. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( CIVIC
• EDUCATION)
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

• DALAM SEJARAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG
TELAH LEBIH DARI SETENGAH ABAD, PERKEMBANGAN
• DEMOKRASI TELAH MENGALAMI PASANG SURUT,MASALAH

POKOK YANG DIHADAPI OLEH BANGSA INDONESIA IALAH
BAGAIMANA MENINGKATKAN KEHIDUPAN EKONOMI DAN
MEMBANGUN KEHIDUAPN SOSIAL DAN POLITIK YANG
DEMOKRASI DALAM MASYARAKAT YANG BERANEKA RAGAM
POLA ADAT BUDAYANYA.MASALAH INI BERKISAR PADA
PENYUSUNAN SUATU SISTEM POLITIK DENGAN
• KEPEMIMPINAN CUKUP KUAT UNTUK MELAKSANAKAN

PEMBANGUANAN EKONOMI SERTA CHARACTER AND NATION
BUILDING,DENGAN PARTISIPASI RAKYAT, SEKALIGUS
MENGHINDARKAN TIMBULNYA DIKTATUR PERORANGAN, PARTAI
ATAUPUN MILITER.
•
• PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
• INDONESIA DAPAT DIBAGI DALAM EMPAT PERIODE
• A. PRIODE 1945-1959, MASA DEMOKRASI PERLEMENTER
• YANG MENONJOLKAN PERANAN PERLEMEN SERTA PARTAI -PARTAI. PADA

MASA INI KELEMAHAN DEMOKRASI PARLEMENTER MEMBERI PELUANG
UNTUK DOMINASI PARTAI-PARTAI POLITIK DAN DPR.
• AKIBATNYA PERSATUAN YANG DIGALANG SELAMA PERJUANGAN

MELAWAN MUSUH BERSAM MENJADI KENDOR DAN TIDAK DAPAT DIBINA
MENJADI KEKU-ATAN KONSTUKTIF SESUDAH KEMERDEKAAN.
• B. PERIODE 1959-1965, MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
• YANG DALAM BANYAK ASPEK TELAH MENYIMPANG DARI DEMOKRASI

KONSTITUSIONAL DAN LEBIH MENAMPILKAN BEBERAPA ASPEK DARI
DEMOKRASI RAKYAT. MASA INI DITANDAI DENGAN DOMINASI PRESIDEN,
TERBATASNYA PERAN PARTAI POLITIK, PERKEMBANGAN PENGARUH
KOMUNIS, DAN PERAN ABRI SEBAGAI UNSUR SOSIAL-POLITIK, SEMAKIN
MELUAS.
•
• C. PERIODE 1966-1988
• MASA DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU YANG
• MERUPAKAN DEMOKRASI \ KONSTITUSIONAL
• YANG MENONJOLKAN SISTEM PRESIDENSIAL. LANDASAN FORMAL

PERIODE INI ADALAH PANCASILA, UUD 1945 DAN KETETAPAN
MPRS/MPR DALAM RANGKA UNTUK MELURUSKAN KEMBALI
PENYELEWENGAN TERHADAP UUD 1945 YANG TERJADI DI MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN NAMUN DALAM PERKEMBANGANNYA
PERAN PRESIDEN SEMAKIN DOMINAN TERHADAP LEMBAGA-
LEMBAGA NEGARA YANG LAIN.
• D. PERIODE 1999- SEKARANG MASA DEMO KRASI PANCASILA

• ERA REFORMASI
• DENGAN BERAKAR PADA KEKUATAN MULTI PARTAI YANG

BERUSAHA MENGEMBALIKAN PERIMBANGAN KEKUATAN ANTAR
LEMBAGA NEGARA,ANTARA EKSEKUTIF,LEGISLATIF DAN
YUDIKATIF. PADA MASA INI DEMOKRASI MEMPEROLEH NAFAS
BARU. PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN BERIKUTNYA MASIH
AKAN KITA TUNGGU.
• 3. PENGERTIAN DEMOKRASI MENURUT UUD 1945
• A.SEMINAR ANGKATAN DARAT II (AGUSTUS 1966)
• 1)BIDANG POLITIK DAN KONSTITUSIONAL:

• DEMOKRASI INDONESIA SEPERTI YANG DIMAKSUD DALAM
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 BERARTI MENEGAKKAN KEMBALI
ASAS-ASAS NEGARA HUKUM DI MANA KEPASTIAN HUKUM
DIRASAKAN OLEH SEGENAP WARGA NEGARA,HAK-HAK ASASI
MANUSIA BAIK DALAM ASPEK KOLEKTIF MAUPUN DALAM ASPEK
PERSEORANGAN DIJAMIN, DAN PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN
DAPAT DIHINDARKAN SECARA INSTITUSIO
• NAL.DALAM RANGKA INI PERLU DIUSAHAKAN SUPAYA
• LEMBAGA-LEMBAGA DAN TATA KERJA ORDE BARU DILEPASKAN
DARI IKATAN PRIBADI DAN LEBIH DIPERLEMBAGAKAN.
• 2)BIDANG EKONOMI
• DEMOKRASI EKONOMI SESUAI DENGAN ASAS-ASAS YANG
MENJIWAI KETENTUAN-KETENTUAN MENGENAI EKONOMI DALAM
UUD 1945 YANG PADA HAKIKATNYA
• BERARTI KEHIDUPAN YANG LAYAK BAGI SEMUA WARGANEGARA YANG
ANTARA LAIN MENCANGKUP:
• A) PENGAWASAN OLEH RAKYAT TERHADAP PENGGU NAAN KEKAYAAN
• DAN KEUANGAN NEGARA.
• B) KOPERASI
• C) PENGAKUAN ATAS HAK MILIK PERORANAGN DAN KEPASTIAN HUKUM
• DALAM PENGGUNAANNYA.
• D) PERANAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT PEMBINAAN,PENUNJUK JALAN
• SERTA PELINDUNG.
• B. MUNAS III PERSAHI : THE RULE OF LAW (DESEMBER 1966)
• ASAS NEGARA HUKUM PANCASILA MENGANDUNG PRINSIP:

• 1) PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI YANG MENGANDUNG
• PERSAMAAN DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL, EKONOMI,
• KULTURAL DAN PENDIDIKAN.
• 2) PERADILAN YANG BEBAS DAN TIDAK MEMIHAK, MEMIHAK, TIDAK TER-
• PENGARUH OLEH SESUATU KEKUASAAN/KEKUATAN LAIN APAPUN.
• 3) JAMINAN KEPASTIAN HUKUM DALAM SEMUA PERSOALAN.YANG
• DIMAKSUDKAN KEPASTIAN HUKUM YAITU JAMINAN BAHWA KETENTUAN
• HUKUMNYA DAPAT DIPAHAMI,DAPAT DILAKSANAKAN DAN AMAN DALAM
• MELAKSANAKANNYA.
• CINTA TANAH AIR
• ARTI, FUNSI DAN ISI PANCASILA.
– ARTI PANCASILA
• PANCASILA DARI KATA SANSKERTA : PANCA DAN
• SILA, PANCA = LIMA, SILA = ASAS ATAU DASAR SEHINGGA
PANCASILA DIARTIKAN LIMA DASAR ATAU LIMA ASAS.
• ABAD KE 14 ZAMAN MOJOPAHIT TERDAPAT DALAM BUKU
NEGARA KERTAGAMA ( MPU TANTULAR ) DALAM BUKU SUTASOMA
BAHWA PANCASILA MEMPUNYAI ARTI BERBATU SENDI YANG LIMA
DAN PELAKSANAAN KESUSILAAN YANG LIMA ( PANCAKRAMA )
YANG BERISI :
• TIDAK BOLEH MELAKUKAN KEKERASAN
• TIDAK BOLEH MENCURI
• TIDAK BOLEH BERJIWA DENGKI
• TIDAK BOLEH BERBOHOING
• TIDAK BOLEH MABUK MINUMAN KERAS
• DENGAN DEMIKIAN NILAI-NILAI PANCASILA SUDAH
• LAMA ADA DALAM PERIKEHIDUPAN BANGSA KITA.
• DALAM CITA-CITA KEHIDUPAN , TATA SOSIAL DAN PELAKSANAAN
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT TAMPAK JELAS KENYATAAN SERTA
GEJALA SOSIAL SBB.:
• 1). KEPERCAYAAN DAN KETAKWAAN TERHADAP ZAT YANG

• MAHA TINGGI PENCIPTA ALAM SEMESTA, YAITU TUHAN
• YANG MAHA ESA
• 2) KASIH SAYANG TERHADAP MANUSIA, KARENA SADAR AKAN
• KODRATNYA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHAN CINTA
TERHADAP BANGSA DAN TANAH AIRNYA TATA PEMERINTAHAN
DESA DENGAN SISTEM MUSYAWARAH DALAM REMBUG DESA
HASRAT UNTUK MENCIPTAKAN KEMAKMURAN DESANYA.
• A. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
• TELAH BERAKAR DEALAM KEPRIBADIAN BANGSA . OLEH

• KARENA ITU PADA TGL. 18 AGUSTUS 1945 PANCASILA
• DITERIMA DAN DI PADATKAN SEBAGAI DASAR NEGARA
• YANG DITUANGKAN DI DALAM PEMBUKAAN UUD. 1945.
• SAMPAI SEKARANG PANCASILA SELALU MENJADI
PEGANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI
SAAT KRITIS NASIONAL DAN ANCAMAN TERHADAP
KELESTARIAN KEHIDUPAN BANGSA.
• FUNGSI PANCASILA
• PANCASILA TELAH KITA MILIKI, NKITA HAYATI, SERTA

KITA AMALKAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT ,
BERBANGSA DAN BERNEGARA. PANCASILA MEMPUNYAI
BEBERAPA FUNGSI:
• A. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

• KARENA PANCASILA DIJADIKAN PEDOMAN/ DASAR
UNTUK MENGATUR PENYELENGGARAAN NEGARA
PENYEBUTAN INI DIMULAI SEMENJAK TANGGAL 19
AGUSTUS 1945, PADA TANGGAL TERSEBUT PPKI (
PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA ) DALAM
SIDANGNYA MENETAPKAN UUD. 1845. DI DALAM PEMB.
UUD 45 ALENIA IV TERDAPAT PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA.
• PANCASILA SEBAGAI
• PANDANGAN HIDUP DAN DASAR NEGARA
PENGALAMAN SEJARAH KODRAT MANUSIA WAHYU

BANGSA ( INDUKTIF ) DEDUKTIF ( REVELATION )
BUDAYA DAN PERADAPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK AGAMA

BANGSA PRIBADI/ MAKHLUK SOSIAL
POLA-POLA TATANAN KEBERSAMAAN MANUSIA PERCAYA DAN TAQWA

KEHIDUPAN BANGSA SEUTUHNYA ( INTEGRALISTIK ) PADA TUHAN/ MENCIN-
INDONESIA TAI SESAMA MANUSIA
NILAI-NILAI KEMANUSIAAN, NILAI - NILAI

NILAI NILAI HARKAT, MARTAABAT, ADIL, HIDUP
HIDUP PERSATUAN , DAMAI
PANCASILA
• B. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
• ADALAH PANCASILA DIJADIKAN PEDOMAN/ TUNTUNAN DI DALAM

POLA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SEHARI-HARI. PENYEBUTAN
INI SEMENJAK ZAMAN KERAJAAN SRIWIJAYA DAN MOJOPAHIT
• C. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA.
• KEPRIBADIAN CIRI KHAS YANG MENONJOL YANG MEMBEDAKAN

SESUATU DENGAN YANG LAIN. DENGAN KATA LAIN BARARTI
BAHWA PANCASILA MERUPAKAN CIRI KHAS BANGSA INDONESIA
YANG MEMBEDAKANNYA DENGAN BANGSA LAIN.
• D. PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA
BERKAITAN ERAT DENGAN PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN

BANGSA. PERBEDAANYA YAITU KEPRIBADIAN MEMPUNYAI SIFAT
DINAMIS, SEDANGKAN JIWA MEMPUNYAI SIFAT STATIS . JADI
PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA MEMPUNYAI ARTI BAHWA
SELAMA ADA PANCASILA SELAMA ITU JUGA ADA BANGSA
INDONESIA ATAU SELAMA ADA BANGSA INDONESIA SELAMA ITU
PULA ADA PANCASILA
• E. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI
SEGALA SUMBER HUKUM
• DALAM TAP MPRS NO. XX/ MPRS/ 1966 YO TAP. MPR

• NO. V/ 1973 YO. TAP MPR NO. IX/ MPR/ 1978 DINYATAKAN
BAHWA PANCASILA ADALAH SUMBER SEGALA SUMBER
HUKUM. SUMBER SEGALA SUMBER HUKUM ATAU YANG
BIASA JUGA DINYATAKAN NSUMBER TERTIB SESUATU
• NEGARA ADALAH PANDANGANN HIDUP, KESADARAN DAN

CITA-CITA HUKUM, SERTA CITA-CITA MORAL YANG
MELIPUTI SUASANA KEJIWAAN DAN WATAK RAKYAT
YANHG BERSANGKUTAN. DENGAN DEMIKIAN PANCA -
• SILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM
MEMPUNYAI ARTI BAHWA PANCASILA MERUPAKAN
• SUMBERNYA SUMBER HUKUM YANG ADA DI INDONESIA.
• TATA URUTAN SUMBER HUKUM YANG ADA DI INDONESIA
SBB.:
• PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, DEKRIT
PRESIDEN 5 JULI 1959, UNDANG-UNDANG DASAR 1945
• SURAT PERINTAH 11 MARET 1966
• F. PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU
• PANCASILA MERUPAKAN LAMBANG / DASAR/ LANDASAN

DAN PEDOMAN PEMERSATU DARI LIMA LAMBANG
PEMERSATU. KEEMPAT LAMBANG PEMERSATU YANG LAIN
ADALAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA, GARUDA
PANCASILA, BENDERA SANG MERAH PUTIH, DAN BAHASA
INDONESIA.
• DENGAN DEMIKIAN PANCASILA DAPAT MEMPERSATU KAN

BERBAGAI PERBEDAAN YANG ADA DI INDONESIA.
• G. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR BANGSA.
• ADALAH BAHWA PANCASILA TELAH DISEPAKATI DI DALAM

SIDANG PPKI PADA TANGGAL 18 AGUSTUS 1945 YANG DI HADIRI
OLEH PARA PENDIRI NEGARA RI ( PPKI ) DARI KETERANGAN
• DI ATAS ARTI PANCASILA MAKA KITA MENJADI SADAR
PENTINGNYA DASAR NEGARA YANG KOKOH DALAM SUATU
NEGARA . KARENA ITU DASAR NEGARA YANG
• MERUPAKAN FONDAMEN PERUMAHAN BANGSA HARUSLAH

KOKOH DAN DAPAT DITERIMA OLEH SEMUA BANGSA . DALAM
NEGARA PANCASILA DIGALI DARI PANDANGAN HIDUP BANGSA
ATAU FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA . FALSAFAH HIDUP
BANGSA ADALAH CERMIN PERADA - BAN , KEBUDAYAAN,
KELUHURAN BUDI DAN KEPRIBA-DIAN YANG BERURAT BERAKAR
DALAM SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BANGSA
INDONESIA.
• BAGI BANGSA INDONESIA PANDANGAN HIDUP ATAU FALSAFAH

HIDUP TERKANDUNG DI DALAM PANCASILA . KARENA ITU
PANCASILA OLEH BANGSA INDONESIA DI JADIKAN DASAR NEGA
• RA REPUBLIK INDONESIA
• H. PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA DAN TUJUAN
• BANGSA INDONESIA.
DASAR NEGARA PANCASILA YANG DIRUMUSKAN NDAN

TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD.45 , JUGA MEMUAT
CITA-CITA DAN TUJUAN NASIONAL ( ALENIA 1 DAN IV ) . CITA –
CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA ITU KEMUDIAN
DIJABARKAN DALAM TUJUAN PEMBANGUN AN NASIONAL
• I. PANCASILA SEBAGAI MORAL PEMBANGUNAN.
• SEBUTAN INI MENGANDUNG MAKSUD AGAR NILAI-NILAI LUHUR

PANCASILA ( NORMA NORMA PANCASILA YANG TERCANTUM
DALAM PEMBUKAAN UUD.45 ) DIJADIKAN TOLOK UKUR DALAM
MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN
• NASIONAL, BAIK DALAM PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN,
PELAKSANAAN, PENGAWASAN MAUPUN DALAM EVALUASINYA.
• PANCASILA SEBAGAI MORAL PEMBANGUNAN
• PANCASILA
PANDANGAN HIDUP DASAR NEGARA

NURMA-NURMA HIDUP NURMA-NURMA HUKUM
MORAL PEMBANGUNAN
•
• CITA – CITA MORAL CITA-CITA HUKUM
• BANGSA INDO0NESIA BANGSA
INDONESIA
PEMBANGUNAN NASIONAL = PENGAMALAN PANCASILA

• ORDE BARU SEBAGAI ORDE PEMBANGUNAN
•
- ORDE BARU
PENGELOLAAN / PEMANFAATAN
- ORDE KONSTITUSIONAL
TEKNOLOGI MODERN
- ORDE PEMBANGUNAN - PENINGKATAN KETERAMPILAN
• PEMBANGUNAN - ALIH TEKNOLOGI
• NASIONAL - PENELITIAN
MELIPUTI BIDANG
* EKONOMI - KOPERASI, KEPENDUDUKAN

- LINGKUNGAN HIDUP/ ALAM
* SOAIAL BUDAYA - KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA
* POLITIK - PEMILIHAN UMUM
- PERSAHABATAN ANTAR BANGSA
* HANKAM - DWI FUNGSI ABRI
• 3. ISI PANCASILA
• NAMA PANCASILA ITU SENDIRI TIDAK TERDAPAT BAIK

DALAM PEMBUKAAN UUD.1945 MAUPUN DI DALAM
BATANG TUBUH UUD. 1945, NAMUN TETAP CUKUP JELAS
BAHWA PANCASILA YANG SAH DAN BENAR ADALAH YANG
TERCANTUM DALAM PEMBUKAAN UUD.1945 ALENIA KE IV
.
• PANCASILA MEMPUNYAI KEDUDUKAN KONSTITUSIONAL

KARENA DISAHKAN OLEH SUATU BADAN YANG MEWAKILI
SELURUH BANGSA INDONESIA YAITU : PPKI
• ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ).
• HAL INI BERARTI DISEPAKATI PULA OLEH SELURUH BANGSA

INDONESIA . UNTUK MEMPERTEGAS PERNYA-
• TAAN BAHWA RUMUSAN PANCASILA YANG BENAR DAN SAH
TERDAPAT DI DALAM PEMBUKAAN UUD. 1945 ALENIA IV, MAKA
DIKELUARKANLAH INPRES NO. 12 TAHUN 1968
• INPRES NO. 12 TAHUN 1968 BERISI DUA HAL BERIKUT :
• MEMPERTEGAS BAHWA RUMUSAN PANCASILA YANG BENAR DAN
• SAH SESUAI DI DALAM PEMB. UUD 1945 ALENIA IV . RUMUSAN
• YANG SAH DAN BENAR SBB.:
•
• PANCASILA
• 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
• 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
• 3. PERSATUAN INDONESIA
• 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANA-
• AN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILA N
• 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
•
• SEBAGAI DASAR NEGARA TERJELMA DARI FALSAFAH HIDUP
BANGSA , SILA-SILA DI DALAM PANCASILA MERUPAKAN SATU
KESATUAN . ARTINYA SILA YANG SATU TIDAK DAPAT DIPISAHKAN
DENGTAN SILA YANG LAIN JADI KESELURUHAN SILA DALAM
PANCASILA MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG BULAT. SERTA
BERURUTAN YANG DI KENAK DENGAN ISTILAH HIERARKHIS
PIRAMIDAL :
• ARTINYA : KELIMA SILA PANSASILA MENUNJUKKAN SATU
RANGKAIAN URUT-URUTAN YANG BERTINGKAT/ HIREARCHI
• TIAP-TIAP SILA MEMPUNYAI TEMPATNYA SENDIRI DI
DALAM RANGKAIAN SUSUNAN KESATUAN ITU, SEHINGGA
TIDAK DAPAT DI GESER-GESER ATAU DI BOLAK-BALIK.
YANG DAPAT DIGAMBARKAN SBB.
• SILA I : MELIPUTI DAN MENJIWAI SILA II, III, IV DAN V

• SILA II : DILIPUTI DAN DIJIWAI SILA I, MELIPUTI DAN
• MENJIWAI SILA-SILA III, IV DAN V
• SILA III : DILIPUTI DAN DIJIWAI SILA I DAN II, MELIPUTI
• DAN MENJIWAI SILA IV DAN V
• SILA IV: DILIPUTI DAN DIJIWAI SILA I, II , III MELIPUTI
• DAN MENJIWAI SILA V
• SILA V : DILIPUTI DAN DIJIWAI SILA I, II, III DAN IV
•
• BAGI BANGSA INDONESIA FAHAM KEMANUSIAAN
SEBAGAIMANA YANG DIRUMUSKAN DALAM SILA II ADALAH
FAHAM KEMANUSIAAN YANG DIBIMBING OLEH KETUHANAN
YANG MAHA ESA . TEGASNYA FAHAM KEMANUSIAAN
SEBAGAIMANA DI AJARKAN OLEH TUHAN YME. HAL INILAH
YANG DIMAKSUD DENGAN SILA II DILIPUTI DAN DIJIWAI
OLEH SILA I. BEGITU PULA
• HALNYA DENGAN SILA-SILA YANG LAIN. DENGAN DEMIKIAN
DAPAT DIKATAKAN BAHWA SILA II , III, IV DAN V PADA HAKE
KATNYA MERUPAKAN PENJABARAN DAN PENGHAYATAN
DARI SILA I
• SEJARAH RUMUSAN YURIDIS KONSTITUSIONAL
• PANCASILA
• SEJARAH RUMUSAN YURIDIS KONSTUTUSIONAL PANCASILA BER-

• HUBUNGAN ERAT DENGAN SEJARAH MENJELANG PROKLAMASI
• KEMERDEKAAN INDONESIA YAITU TERDESAKNYA TENTARA
• JEPANG OLEH SEKUTU PADA PERANG DUNIA II SEKUTU DI BA-
• BAWAH PIMPINAN ADMIRAL NIMITZ TELAH BERHASIL MEMASU-
• KI KEPULAUAN RIYUKY WILAYAH JEPANG YANG SANGAT MEM-
• BAHAYAKAN KESELAMATAN PEMERIN HAN JEPANG.
• PADA AKHIRNYA JEPANG BERJANJI AKAN MEMBERIKAN KE -
• MERDEKAAN PADA BANGSA INDONESIA. JANJI ITU DISERTAI
• TINDAKAN MEMBENTUK : DOKURITSU ZJUNBI TYOOSAKAI
• ATAU BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
• Indonesia ) BPUPKI DIDIRIKAN PADA 29 APRIL 1945 , PELANTIK-
• AN DILAKUKAN PADA 28 MEI 1945. SUSUNAN BPUPKI SBB.
• KETUA : DR.K.R.T. RAJIMAN WEDIODININGRAT

• KETUA MUDA : ICIBANGASE ( ANGGOTA LUARBIASA JEPANG)
• KETUA MUDA : R.P. SUROSO (MERANGKAP KEPALA
• SEKRETARIAT )
• ANGGOTA : ENAMPULUH ORANG
• SEJAK 29 MEI S.D. 1 JUNI 1045 DILANGSUNGKAN SIDANG PERTAMA
• DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA YANG
• MEMBICARAKAN DASAR NEGAQRA DAN UUD. SIDANG KEDUA 10 S.D 16
JULI 1945 USUL-USUL DASAR NEGARA ADALAH SBB. :
• 1. MR. MUHAMMAD YAMIN MENGUSULKAN DASAR NEGARA 5 AZAS

•
– PERI KEBANGSAAN
– PERI KEMANUSIAAN
– PERI KETUHANAN
– PERI KERAKYATAN
– KESEJATERAAN RAKYAT
•
• 2. PROF.MR. SOEPOMO
• PIDATONYA TGL. 31 MEI 1945 MR.SOEPOMO MENGEMUKA-
• KAN LIMA HAL :
PAHAM NEGARA PERSATUAN WARGA NEGARA HENDAKNYA

TUNDUK KEPADA TUHAN DAN SUPAYA SETIAP SAAT INGAT
KEPADA TUHAN. SISTEM BADAN PERMUSYAWARATAN
EKONOMI NEGARA BERSIFAT KEKELUARGAAN HUBUNGAN
ANTAR BANGSA YANG BERSIFAT ASIA TIMUR RAYA.
• IR. SOEKARNO.
• IR. SOEKARNO MENGEMUKAKAN USULNYA DI

HADAPAN SIDANG BPUPKI TANGGAL 1 JUNI 1945.
BELIAU MENGUSUL-
• KAN RUMUSAN SBB.:
• KEBANGSAAN INDONESIA
• INTERNASIONALISME ATAU PERIKEMANUSIAAN
• MUFAKAT ATAU DEMOKRASI
• KESEJAHTERAAN SOSIAL
• KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN
• UNTUK KELIMADASAR NEGARA TERSEBUT IR.

SOEKARNO
• MENGUSULKAN NAMA PANCASILA YANG DAPAT DI
• PERAS MENJADI TRISILA SBB.:
• UNTUK KELIMA DASAR NEGARA ITU, IR SOEKARN0
MENGUSULKAN NAMA PANCASILA, YANG DAPAT DIPERAS
MENJADI TRISILA, YAITU :
• SOSIALISME
• SOSIO DEMOKRASI
• KETUHANAN YANG BERKEBUDAYAAN
• TRISILA DAPAT DIPERAS LAGI MENJADI EKASILA YAITU “ GO-
• TONGROYONG “
• SIDANG BPUPKI BELUM MENCAPAI KATA SEPAKAT TENTANG
DASAR NEGARA INDONESIA MERDEKA UNTUK ITU BPUPKI
• MEMBENTUK PANITIA KECIL MEMBAHAS USUL-USUL YANG
• DIAJUKAN OLEH ANGGOTA BPUPKI SECARA LISAN/ TERTULIS.
• 1. SIDANG TGL. 10 DAN 11 JULI 1945 MERUPAKAN SIDANG
• PLENO
• 2. SIDANG TGL. 11 DAN 13 JULI 1945 MERUPAKAN SIDANG
• PANITIA PERANCANG UUD.
• 3. SIDANG TGL 14 – 15 JULI 1945 MERUPAKAN SIDANG PLENO
LAGI SIDANG TGL. 10 JULI 1945 DIKEMUKAKAN KETUA ( IR.
SOEKARNO) TENTANG PENAMBAHAN ANGGOTA BARU BPUPKI
SEBANYAK 6 ORANG.
•
• KETUA BERTUGAS MEMBAHAS PENDAPAT/ USUL
• ANGGOTA YANG MELAPORKAN PEKERJAANNYA ( 38 ORANG
• TOKOH. TANGGAL 22 JUNI 1945
• 10 JULI 1945 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG BENTUK
NEGARA, 11 JULI 1945 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MENGENAI DAERAH NEGARA BARU. TANGGAL 13 JULI 1945
• KETUA PANITIA KECIL PERANCANG UUD MENYERAHKAN
RANCANGAN UUD RI KEPADEA PANITIA PERANCANG UUD.
• TANGGAL 14 S.D. 16 JULI 1945DIBICARAKAN 3 HAL :
• 1. PERNYATAAN KEMERDEKAAN INDONESIA
• 2. PEMBUKAAN UUD ( HASIL PANITIA KECIL )
• 3. UNDANG UNDANG DASAR ( HASIL PANITIA PERANCANG
14 s.d 16 JULI 1945 DIBICARAKAN TENTANG 3 HAL :

1. PERNYATAAN KEMERDEKAAN INDONESIA
2. PEMBUKAAN UUD ( HASIL PANITIA KECIL )
3. UUD ( HASIL PANITIA PERANCANG UUD )
• SETELAH DIANGGAP SELESAI MENJALANKAN TUGASNYA BPUPKI
DIBUBARKAN DAN DIGANTI DENGAN DOKURITSU JUNBI IINKAI ATAU
PPKI YANG DIBENTUK TANGGAL 7 AGUSTUS 1945 JUMLAH ANGGOTA
SAAT ITU 21 ORANG
• PENGESAHAN UUD 1945 SECARA FINAL DILAKUKAN OLEH PPKI
• ( PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA ) , TANGGAL 18
AGUSTUS 1945 PPKI MENGADAKAN SIDANG ANGGOTA PPKI TELAH
DITAMBAH SEBANYAK 6 ORANG SEHINGGA JUMLAH SEMUA 27 ORANG.
KETUANYA IR SOEKARNO DAN WAKIL. DRS. MOH.HATTA , SIDANG
MEMUTUSKAN HAL-HAL SBB. :
• 1. MENETAPKAN/ MENGESAHKAN PEMB. UUD 1945
• 2. MENETAPKAN / MENGESAHKAN UUD 1945 YANG BAHAN-
• BAHANNYA DIAMBIL DARI RANCANGAN UUD YANG DIHA -
• SILKAN OLEH PANITIA PERANCANG UUD 1945 YANG
• DIAJUKAN TANGGAL 16 JULI 1945. DALAM SIDANG PLENO
• BPUPKI
•
• DENGAN ADANYA BEBERAPA PERUBAHAN.
a. KETUHANAN, DENGAN KEWAJIBAN MENJKALANKAN
SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUK-PEMELUKNYA DIGANTU
DENGAN : KETUHANAN YANG MAHA ESA ATAS USUL
DRS. MOH. HATTA.
b. PRESIDEN ORANG INDONESIA ASLI DAN BERAGAMA ISLAM
DIGANTI DENGAN : PRESIDEN ORANG INDONESIA ASLI.
ATAS USUL DRS.MOH HATTA.
3. MEMILIH KETUA PPKI ( IR SOEKARNO ) SEBAGAI PRESIDEN DAN

DRS. MOH. HATTA SEBAGAI WAKIL PRESIDEN
SEGI TERTIB HUKUM PEMBUKAAN UUD 1945 DAN BATANG TU-
BUH UUD 1945 MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG BERBEDA.
PEMB.UUD.45 MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG LEBIH TINGGI
DARI BATANG TUBUH UUD. 1945. PEMBUKAAN UUD. 1945.
ATAS DASAR HAL TERSEBUT DI ATAS MEMENUHI
PERSYARATAN SEBAGAI KAIDAH NEGARA YANG
FUNDAMENTAL DIANTARANYA SBB.:
1. MENURUT SEJARAH TERJADINYA PEMB. UUD 1945 DITEN-
TUKAN OLEH PEMBENTUK NEGARA DALAM HAL INI PPKI
2. ISI PEMBUKAAN MEMUAT EMPAT HAL :
a. AZAS FALSAFAH NEGARA ( PANCASILA )
b. AZAS POLITIK NEGARA ( YANG BERKEDAULATAN
RAKYAT )
c. TUJUAN NEGARA ( ALENIA IV )
d. AZAS KEROKHANIAN ( ALENIA III DAN IV )
3. PEMBUKAAN MENETAPKAN ADANYA SATU UNDANG-
UNDANG DASAR NEGARA INDONESIA
DAPAT DISIMPULKAN :
1. PEMB. UUD 1945 MERUPAKAN PERNYATAAN KEMERDEKAAN

RAKYAT INDONESIA.
2. PEMB.UUD 1945 MERUPAKAN TERTIB HUKUM YANG
TERTINGGI DI DALAM NEGARA RI
3. PEMB. UUD.1945 MERUPAKAN KAIDAH NEGARA YANG
FUNDAMENTAL YANG MENENTUKAN ADANYA UUD.
4. PEMB. UUD.1945 , KARENA MEMPUNYAI KEDUDUKAN SEBAGAI
KAIDAH NEGARA YANG FUNDAMENTAL , MENGANDUNG
POKOK-POKOK PIKIRAN YANG HARUS DICIPTAKAN ATAU
DITUANGKAN DALAM PASAL- PASAL UUD.
PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA, DENGAN INI MENYATAKAN

KEMERDEKAAN INDONESIA
HAL- HAL YANG MENGENAI PERPINDAHAN KEKUASAAN
DLL, DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SAKSAMA DAN
DALAM TEMPO YANG SESINGKAT- SINGKATNYA,
JAKARTA, 17 AGUSTUS 1945

ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
SOEKARNO - HATTA
UNDANG-UNDANG DASAR
• PEMBUKAAN
• BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB ITU ,
MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TIDAK SESUAI DENGAN
PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN
• DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TELAH SAMPAILAH KEPADA SAAT

YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT SENTAOSA MENGANTARKAN RAKYAT INDOINESIA KE
DEPAN PINTU GERBANG KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA YANG MERDEKA, BERSATU,
BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR.
• ATAS BERKAT RAKHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN DIDORONG KAN OLEH KEINGINAN LUHUR ,
SUPAYA BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS, MAKA RAKYAT INDONESIA MENYATAKAN DENGAN INI
KEMERDEKAANYA
• KEMUDIAN DARI PADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH NEGARA INDONESIA YANG
MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK
MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA , DAN IKUT
MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN PERDAMAIAN ABADI
DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA DISUSUNLAH KEMERDEKAAN KEBANGSAAN INDONESIA ITU DALAM
SUATU UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA INDONESIA YANG TERBENTUK DALAM SUATU SUSUNAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERKEDAULATAN RAKYAT DENGAN BERDASARKAN KEPADA
: KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA DAN
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN,
SERTA DENGAN MEWUJUDKAN SUATU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
KONSEP TEKS PROKLAMASI BERISI :
1. PERNYATAAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA BERARTI :

- LAHIR BANGSA
- LAHIR NEGARA
2. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN AKIBAT PERNYATAAN
TERSEBUT :
- PERLU UUD.
- PERLU PEMERINTAHAN
- PERLU RELISASI TUJUAN.
HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD.1945

1. DISEBUTKAN KEMBALI PERNYATAAN KEMERDEKAAN PADA
PEMBUKAAN UUD. ALENIA 3, MENUNJUKKAN BAHWA
PROKLAMASI YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN.
HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD.1945.
1. DISEBUTKAN KEMBALI PERNYATAAN KEMERDEKAAN PADA

PEMBUKAAN UUD. ALENIA 3, MENUNJUKKAN BAHWA
PROKLAMASI YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN.
2. DITETAOKANNYA UU. PRESIDEN/ WAKIL PADA TANGGAL18

AGUSTUS 1945 MEMBUKTIKAN DIREALISASIKANNYA BAGIAN
KEDUA PROKLAMASI.
3. PEMBUKAAN UUD. DAPAT DIKATAKAN PERNYATAAN LEBIH

RINCI DARI PROKLAMASI.
LETAK HUBUNGAN :
1. BAGIAN 1 TEKS PROKLAMASI MENDAPAT PENJELASAN DAN

TANGGUNG KAWAB MELALUI/ PADA ALENIA 1 S/D IV PEM-
BUKAAN.
2. BAGIAN II TEKS PROKLAMASI MENDAPAT PENJELASAN
PENEGASAN MELALUI BAGIAN / ALENIA IV PEMBUKAAN.
SIFAT HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD.1945.

1. MEMBERII PENJELASAN TERHADAP DILAKSANAKANNYA
PROKLAMASI YAITU MENEGAKKAN HAK KODRAT MORIL ( SE-
TIAP BANGSA PERLU AKAN KEMERDEKAAN )
2. MEMBERI PERTANGGUNG JAWABAN ATAU PENEGASAN DI-
LAKSANAKANNYA PROKLAMASI ADALAH GUGATAN TERHA-
DAP PENJAJAHAN ATAS BANGSA INDONESIA TIDAK SESUAI
DENGAN PERIKEMANUISIAAN DAN PERI KEADILAN.
II. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. MAMPU MENGERTI, PAHAM DAN MELAKSANAKAN DENGAN

BENAR NILAI-NILAI PANCASILA.
2. MENJADIKAN WARGA NEGARA BERILMU TEKNOLOGI, BERIMAN
, BERTAQWA, BERBUDI PEKERTI SERTA BERTANGGUNG
JAWAB.
3. MENGHASILKAN ORANG YANG BERSIKAP , MENTAL, BAIK,
INTELIGENSI TINGGI DEAN BERTANGGUNG JAWAB ( AMANAT
UUD. 1945 ).
TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN PANCASILA

1. MAMPU MEMAHAMI, MENGANALISA DAN MENJAWAB MASALAH
- MASALAH YANG DIHADAPI MASYARAKAT, BANGSA YANG
SINAMBUNG DAN KONSIST6EN DENGAN CITA-CITA YANG DI –
TETAPKAN DALAM UUD.1945
2. MAMPU MENGHAYATI FILSAFAT DAN TATA NILAI , FILSAFAT

PANCASILA SEHINGGA MENJIWAI TINGKAH LAKU SEBAGAI
WARGA NEGARA RI.
MATERI BIDANG UUD. 1945
1. SISTIMATIKA BAHASAN UUD. 1945
1. 1. SEJARAH, PENGERTIAN , KEDUDUKAN DAN SIFAT

1. 2. PEMBUKAAN UUD. 1945
1. 3. BATANG TUBUH UUD. 1945
1. 4. GERAK PELAKSANAAN UUD. 1945
1. 5. PELESTARIAN UUD. 1945
1. 6. KESIMPULAN DAN PENUTUP.
2. METODE OBYEKTIF PRAKTIS ARTINYA :
2. 1. BERDASARKAN DOKUMEN RESMI, FAKTA YANG DIPERCAYA

2. 2. MATERI BULAT DAN SISTIMATIS
2. 3. URAIAN POKOK-POKOK SAJA.
SEJARAH, PENGERTIAN, KEDUDUKAN , SIFAT
1. SEJARAH UUD. 1945
PROSES PERANCANGAN DAN PENETAPAN

1.1. RAPAT BPU PKI TANGGAL 10 - 17 JULI 1945
1.2. PANITIA KECIL PERANCANG UUD. DIKETUAI MR. SOEPOMO
1.3. RANCANGAN DAN PENJELASAN UUD. DITETAPKAN DAN
DISYAH OLEH PPKI TANGGAL 18 AGUSTUS 1945
2. KURUN WAKTU BERLAKUNYA UUD. 1945
2.1. 18 AGUSTUS 1945 SAMPAI 27 DESEMBER 1949

2.2. 5 JULI 1959 SAMPAI 11 MARET 1966
2.3. 11 MARET 1966 SAMPAI SEKARANG
3. PENGERTIAN UUD. 1945
3.1. UUD. 1945 ADALAH KESELURUHANH NASKAH :

- PEMBUKAAN
- BATANG TUBUH
- PENJELASAN
DALAM BERITA RI 15 PEBRUARI 1946 YANG DITETAPKAN
OLEH PPKI TANGGAL 18 AGUSTUS 1945
3.2. HUKUM DASAR TERTULIS YANG BERISI

- NORMA
- ATURAN
- KETENTUAN
YANG HARUS DILAKSANAKAN OLEH DAN MENGIKAT
PEMERINTAH, LEMBAGA NEGARA/ MASYARAKAT DAN
WARGA NEGARA
4. KEDUDUKAN UUD. 1945
UUD.1945 BERKEDUDUKAN SEBAGAI :

4.1. HUKUM DASAR TERTULIS YANG MENJADI :
- SUMBER HUKUM TERTULIS, PER UNDANG-UNDANGAN RI
- HUKUM TERTINGGI DARI SEMUA HUKUM TERTULIS
4.2. SEBAGIAN SAJA DARI HUKUM DASAR.
HUKUM DASAR TRERDIRI ATAS :
- TERTULIS DISEBUT UUD.
- TIDAK TERTULIS DISEBUT KONVENSI
SIFAT KONVENSI :
- MELENGKAPI UUD 1945 DALAM PRAKTEK KETATANEGA-
RAAN;
- TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UUD. 1945
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
1. DASAR HUKUMNYA TAP MPRS NO. XX/MPRS/ 1966

2. TATA URUTANNYA IALAH :
UNDANG-UNDANG DASAR
KETETAPAN MPR
PERATURAN PEMERINTAH
KEPUTUSAN PRESIDEN
PERATURAN PELAKSANA LAINNYA, AL.
-- INSTRUKSI PRESIDEN ( INPRES )
-- PERATURAN MENTERI
-- INSTRUKSI MENTERI
-- DSB.
BADAN PEMBUAT PERUNDANG – UNDANGAN RI
PEMBUAT PRODUK HAK UJI
1. MPR TAP MPR, UUD. MPR

2. PRESIDEN DENGAN PER - UNDANG – UNDANG PEMBUAT UU
( PRESIDEN DAN DPR )
SETUJUAN DPR
3. PEMERINTAH PERATURAN
PEMERINTAH
MAHKAMAH AGUNG
4. PRESIDEN KEPUTUSAN PRESIDEN

BERDASARKAN PS. 26
INSTRUKSI PRESIDEN
5, MENTERI NO. 14 TAHUN 1970
KEPUTUSAN MENTERI
INSTRUKSI MENTERI
PERUBAHAN UNDANG – UNDANG DASAR 1945
MPR BERKEHENDAK MENGUBAH UUD. 1945

( TAP MPR NO. IV/ MPR/ 1983 )
REFERENDUM
PENDAPAT RAKYAT SETUJU/ TIDAK SETUJU

PERUBAHAN UUD 1945
( UU. NO. 5 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN REFERENDUM )
JIKA SETUJU, MPR BERSIDANG DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN

BERDASARKAN PS. 37 UUD. 1945
SIFAT UUD. 1945
UUD. 1945 BERSIFAT :
1. SINGKAT KARENA MEMUAT : ATURAN POKOK
GARIS BESAR
JUMLAH PASAL TIDAK BANYAK
2. SUPEL KARENA :
TIDAK MUDAH KETINGGALAN ZAMAN
TERUS BERKEMBANG
DINAMIS
3. FLEKSIBEL KARENA :
MENYESUAIKAN DENGAN PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN ZAMAN
4. PENEKANAN PADA
SEMANGAT PENYELENGGARA NEGARA
5. MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM DAN MAMPU
MENANGGAPI : MASALAH YANG ADA , MASALAH YANG
AKAN DATANG
PEMBUKAAN UUD. 1945
TERDIRI
4 ALENIA ( PARAGRAF )
BERSIFAT UNIVERSAL DAN LESTARI
SUMBER MOTIVASI DAN ASPIRASI PERJUANGAN
SUMBER CITA-CITA HUKUM DAN MORAL
BERISI
POKOK-POKOK PIKIRAN
PERSATUAN
KEADILAN SOSIAL
KEDAULATAN RAKYAT
KETUHANAN YME
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERABAB
UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA HUKUM DAN MORAL
MELIPUTI SUASANA KEBATINAN UUD
DIJELMAKAN DALAM
BATANG TUBUH UUD 1945

SISTIMATIKA ALENIA DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
ALENIA SISTIMATIKA SISTIMATIKA

KEGIATAN WAKTU
ALENIA I PANGKAL TOLAK ALASAN MERDEKA SEBELUM KEMERDEKAAN
ALENIA II PROSES PERJUANGAN UNTUK MENJELANG

MERDEKA KEMERDEKAAN
ALENIA III MENYATAKAN KEMERDEKAAN PADA SAAT PROKLAMASI

KEMERDEKAAN
ALENIA IV MENGISI KEMERDEKAAN SESUDAH KEMERDEKAAN

DI CAPAI
ISI PEMBUKAAN
ALENIA I
* KEMERDEKAAN HAK SEGALA BANGSA
* PENJAJAHAN BERTENTANGAN PERIKEMANUSIAAN/
PERIKEADILAN
* MENGHAPUSKAN PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA
* BERJUANG UNTUK KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA
* MEMBANTU PERJUANGAN KEMERDEKAAN BANGSA LAIN
* BERTEKAD TEGAKKAN PERIKEMANUSIAAN / PERIKEADILAN
ALENIA II
* PERJUANGAN SAMPAI PADA TINGKAT MENENTUKAN
* MOMENTUM DIMANFAATKAN UNTUK MENYATAKAN
KEMERDEKAAN
* KEMERDEKAAN BANGSA SEBAGAI JEMBATAN MENCAPAI
TUJUAN
* TERWUJUDNYA NEGARA INDONESIA MERDEKA,
BERDAULAT,
BERSATU, ADIL DAN MAKMUR
* MENGISI KEMERDEKAAN SECARA BERKELANJUTAN
ALENIA III
* ALLAH YMK. MENENTUKAN SEGALA-GALANYA ( SPIRITUAL )

* BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS ( RIIL/ MATERIAL )
* KESEIMBANGAN KEHIDUPAN MATERIAL DAN SPIRITUAL
* KETAQWAAN PADA TUHAN YME.
* PERNYATAAN PENGUKUHAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN
ALENIA IV
* TUJUAN NEGARA MELIPUTI :

KEAMANAN, KESEJAHTERAAN YANG BERSIFAT NASIONAL
* PRINSIP PENYUSUNAN NEGARA :
DALAM SUATU UUD. BENTUK REPUBLIK BERKEDAULATAN RAKYAT
* MEMUAT DASAR NEGARA PANCASILA
HUBUNGAN PEMBUKAAN DAN UUD. 1945
1. UUD 1945 DAN CITA-CITA HUKUM UUD 1945 BERSUMBER ATAU DIJIWAI
OLEH PANCASILA DAN PEMBUKAAN
2. PEMBUKAAN MEMPUNYAI FUNGSI ATAU HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
3. PEMBUKAAN DAN UUD 1945 MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG TIDAK
DIPISAHKAN.
4. UUD 1945 MERUPAKAN PERWUJUDAN POKOK- POKOK PIKIRAN YANG
TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN.
POKOK – POKOK PIKIRAN ITU TIDAK LAIN ADALAH SILA-SILA PANCASILA

YANG BTERDAPAT DALAM PEMBUKAAN
TERDIRI DARI ATAS : * 37 PASAL, NORMA, ATURAN DASAR

* 4 PASAL ATURAN PERALIHAN
* 2 AYAT ATURAN TAMBAHAN
TERDIRI ATAS PASAL- PASAL YANG BERISI :
* MATERI PENGATURAN SISTIM PEMERINTAHAN NEGARA
* MATERI HUBUNGANN NEGARA DAN WARGA NEGARA DAN
PENDUDUK SERTA KONSEPSI NEGARA DIBERBAGAI BIDANG
POLEKSOSBUD HANKAMNAS.
* HAL-HAL LAIN YAKNI : BENDERA, BAHASA, PERUBAHAN
UUD, ATURAN PERALIHAN DAN ATURAN TAMBAHAN
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
1. INDONESIA ADALAH NEGARA YANG BERDASARKAN
* TIDAK BERDASAR ATAS KEKUASAAN
* TINDAKAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADEA HUKUM
* NEGARA HUKUM DALAM ARTI LUAS / MATERIAL
* TIN DAKAN BERDASARKAN KEGUNAAN ( DOELMATIGHEID ) DAN
LANDASAN HUKUMNYA ( RECH MATIGHEIT )
2. SISTEM KONSTITUSIONAL
* PEMERINTAHAN TIDAK ABSOLUTISME
* PEMERINTAH DIBATASU OLEH KONSTITUSI
3. KEKUASAAN NEGARA TERTINGGI DI TANGAN MPR
* PENJABARAN POKOK PIKIRAN KEDAULATAN RAKYAT
* MELAKSANAKAN KEKUASAAN YANG ADA DI TANGAN RAKYAT
* KEPUTUSAN MENCERMINKAN ASPIRASI RAKYAT
* KEKUASAAN MPR LUAS, MENENTUKAN JALANNYA NEGARA
4. PRESIDEN MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN TERTINGGI DI
BAWAH MPR.
* KONSENTRASI KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB PADA
PRESIDEN
* PRESIDEN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA MPR
* PRESIDEN DIANGKAT DAN DIBERI TUGAS OLEH MPR
5. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DPR.
* KEDUDUKAN PRESIDEN DAN DPR SETINGKAT ( NEBEN )
* PRESIDEN BEKERJA DENGAN DPR
* PRESIDEN TIDAK DAPAT MEMBUBARKAN DPR
* DPR. TIDAK DAPAT MENJATUHKAN PRESIDEN
6. MENTERI NEGARA PEMBANTU PRESIDEN, TIDAK BERTANGGUNG
JAWAB KEPADA DPR.
* MENTERI NEGARA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PRESIDEN
* DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH PRESIDEN
* BUKAN PEGAWAI TINGGI BIASA TETAPI PEJABAT NEGARA
* MENJALANKAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN DENGAN PETUNJUK
DAN PERSETUJUAN PRESIDEN
7. KEKUASAAN KEPALA NEGARA TIDAK TAK TERBATAS
* PENEGASAN SISTEM KONSTITUSIONAL
* KEPALA NEGARA BUKAN DIKTATOR
* MENTERI MEMPUNTAI PENGARUH BESAR DALAM PENENTUAN
POLITIK NEGARA OLEH PRESIDEN.
KELEMBAGAAN NEGARA
1. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT ( Ps . 2 – 3 )

* KEDUDUKAN SEBAGAI LEMBAGA NEGARA TERTINGGI.
* TUGAS MENETAPKAN UUD, GBHN , MEMILIH DAN MENGANGKAT
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
* SUSUNAN TERDIRI ATAS ANGGOTA DPR DITAMBAH UTUSAN
DAERAH DAN GOLONGAN MENURUT UU.
* MEKANISME KERJA BERSIDANG MINIMAL SEKALI DALAM 5 TAHUN,
SIDANG ISTIMEWA BILA DIMINTA OLEH DPR.
2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ( PS.4 – 15, 17 )
* KEDUDUKAN PRESIDEN SEBAGAI MANDATTARIS MPR., KEPALA
EKSKUTIF, PANGLIMA TERTINGGI, ABRI, WAKIL PRESIDEN MEM-
BANTU PRESIDEN
* TUGAS DAN WEWENANG PRESIDEN BIDANG EKSKUTIF, LEGIS-
LATIF BERSAMA DPR., PEMBUATAN PERATURAN PEMERINTAH,
PEMBUATAN PERPU . DALAM KEADAAN MENDESAK , MEME -
GANG KEKUASAAN TERTINGGI AD, AU, AL, MENMYATAKAN
PERANG, MEMBUAT PERDAMAIAN , MEMBUAT PERJANJIAN,
MENYATAKAN NEGARA DALAM KEADAAN BAHAYA, MENGANG –
KAT DUTA, KONSUL, MEMBERI GRASI DAN AMNESTI, MEMBERI
GELAR DAN TANDA JASA.
* SYARAT JADI PRESIDEN ORANG INDONESIA ASLI.
* MASA JABATAN 5 TAHUN, DAN DAPAT DIPILIH KEMBALI
* PENGGANTIAN ANTAR WAKTU OLEH WAKIL PRESIDEN
3. DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG ( PS. 16 )
* KEDUDUKAN SEBAGAI PENASEHAT PRESIDEN ( COUNCIL OF STA-
TE ) SEBAGAI LEMBAGA TINGGI NEGARA
* SUSUNAN DITETAPKAN DENGAN UU.
* TUGAS MEMBERI JAWABAN PERTANYAAN – PERTANAYAAN PRE-
SIDEN , BERHAK MENGAJUKAN USUL KEPADA PEMERINTAH.
4. PEMERINTAH DAERAH ( PS. 18 )
* KEDUDUKAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA
DI BAWAH PRESIDEN.
* PEMBAGIAN DAERAH : DAERAH BESAR / PROVINSI, DAERAH
KECIL, DAERAH ISTIMEWA.
5. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ( PS. 19 – 22
* KEDUDUKAN SEBAGAI LEMBAGA TINGGI NEGARA, WAKIL RAKYAT
* SUSUNAN DITETAPKAN DENGAN UU.
* TUGAS MENETAPKAN UU. BERSAMA PRESIDEN, MENETAPKAN
APBN, MEMBERI PERSETUJUAN KEPADA PRESIDEN PELAKSANA
PS. 11 UUD.1945, MENGAWASI TINDAKAN PRESIDEN.
* MEKANISME KERJA BERSIDANG MINIMAL SATU KALI SETAHJUN.
6. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ( PS. 23 AYAT 5 )
* KEDUDUKAN SEBAGAI LEMBAGA TINGGI NEGARA TERLEPAS DAN
TIDAK LEBIH TINGGI DARI PADA PEMERINTAH.
* TUGAS MEMERIKSA TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA DAN
HASIL PEMERIKSAAN DISERAHKAN KEPADA DPR.
* SUSUNAN KEKUASAAN DAN KEWAJIBAN DITETAPKAN DENGAN UU.
7. MAHKAMAH AGUNG ( PS. 24 – 25 )
* KEDUDUKAN SEBAGAI LEMBAGA TINGGI NEGARA
* TUGAS MELAKSANAKAN KEKUASAAN YUDIKATIF .
* SUSUNAN KEKUASAAN DAN KEWENANGAN DITETAPKAN DENGAN
UU.
HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA
MELIPUTI HAL-HAL BERIKUT :
1. SYARAT MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA ( PS. 26
2. KESAMAAN KEDUDUKAN DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN (
( PS. 27 – 1 )
3. HAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN LAYAK ( PS. 27 – 2 )
4. KEMERDEKAAN BERSERIKAT DAN BERKUMPUL ( PS. 28 )
5. KEMERDEKAAN MEMELUK AGAMA ( PS. 29 )
6. HAK DAN KEWAJIBAN MEMBELA NEGARA ( PS. 30 )
7. HAK MENDAPAT PENGAJARAN ( PS. 31 )
8. KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIAN ( PS. 32 )
9. KESEJAHTERAAN SOSIAL ( PS. 33 – 34 )
GERAK PELAKSANAAN UUD. 1945
KURUN WAKTU 1945 - 1949
UUD. 1945 TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN BAIK KARENA

1. MASIH DALAM MASA PANCAROBA, YAITU :
* DALAM USAHA MEMBELA DAN MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN.
* BELANDA INGIN MENJAJAH KEMBALI.
* PERHATIAN HANYA TERPUSAT MEMENANGKAN PERANG
2. SISTEM PEMERINTAHAN BELUM BERJALAN SEMESTINYA

ALASAN :
* LEMBAGA NEGARA BELUM TERBENTUK
* KEKUASAAN DIJALANKAN OLEH PRESIDEN DENGAN
BANTUAN KOMITE NASIONAL, PASAL IV ATURAN PERALIHAN
3 . TERJADI PENYIMPANGAN KONSTITUSIONAL YANG PRINSIPIL
* PERUBAHAN SISTEM KABINET PRESIDEN SIAL MENJADI SISTEM
KABINER PARLEMENTER
* KEKUASAAN PEMERINTAHAN DIPEGANG OLEH PERDANA MENT
SEBAGAI PIMPINAN KABINET DAN MENTERI SEBAGAI ANGGOTA
KABINET YANG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KNIP SEBAGAI
UUD. 1945 TIDAK DAPAT DILAKSNAKAN KARENA :

1. DIBENTUK NEGARA RIS YANG :
1.1. MEMBERLAKUKAN KONSTITUSI RIS
1.2. PENGAKUAN KEDAULATAN OLEH BELANDA MELALUI R
2. RI. PROKLAMASI MENJADI NEGARA BAGIAN RIS.
UUD. 1945 TIDAK DILAKSANAKAN KARENA :
1. DIBENTUK NEGARA KESATUAN KEMBALI YANG :

1.1 MEMBERLAKUKAN UUDS. 1950
1.2. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
2. UUD. 1945 HANYALAH DOKUMEN KONSTITUSIONAL BELAKA

SELAMA KURUN WAKTU 1950 - 1959
2.1. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER BERSIFAT
LIBERAL
2.2. PEMERINTAHAN TIDAK STABIL, KEKACAUAN BIDANG
POLITIK, EKONOMI, KEUANGAN.
2.3. KONSTITUANTE MACET TOTAL. NKRI TERANCAM
BAHAYA KEHANCURAN
BADAN PEMBUAT PERUNDANG – UNDANGAN RI

1. MELALUI DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
* UUD. 1945 DIBERLAKUKAN KEMBALI
* UUDS. 1950 TIDAK BELAKU LAGI
* KONSTITUANTE DIBUBARKAN
* PEMBENTUKAN MPRS, DPRS, DPAS.
2. PELAKSANAAN UUD. 1945 MENGALAMI PENYIMPANGAN SERIUS
* LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA BERFUNGSI TIDAK SESUAI DENGAN
UUD. 1945
* PRODUK LEGISLATIF PRESIDEN BERBENTUK PENPRES TANPA PER-
SETUJUAN DPR.
* MPRS. MENGANGKAT PRESIDEN SEUMUR HIDUP
* HAK BUDGET DPR. TIDAK BERJALAN KARENA PENMERINTAH TIDAK
MENGAJUKAN RAPBN.
* PRESIDEN MEMBUBARKAN DPRS YANG BTIDAK MENYETUJUI
RAPBN 1960.
* PIMPINAN LEMBAGA TINGGI / TERTINGGI NEGARA BERSTATUS
MENTERI YANBG BERARTI PEMBANTU PRESIDEN
3. MEMBURUKNYA KEADAAN POLITIK, KEAMANAN, DAN KEMERO-
SOTAN EKONOMI YANG MENCAPAI PUNCAKNYA DENGAN TER –
JADINYA PEMBERONTAKAN G. 30 S PKI, YANG :
* BERUPA PEREBUTAN KEKUASAAN, DIDALANGI PKI
* BERTUJUAN MENGGANTI PANCASILA DENGAN KOMUNISME.
* MENIMBULKAN BANYAK KORBAN JIWA DAN HARTA.
* KEADAAN EKONOMI DAN KEAMANAN TIDAK TERKENDALI.
KURUN WAKTU 1966 HINGGA SEKARANG
1. SP. 11 MARET 1966, LETJEN. SOEHARTO MENGAMBIL LANGKAH-

LANGKAH KEAMANAN :
* MEMBUBARKAN PKI DAN ORMAS-ORMASNYA
* MELAKSANAKAN UUD.1945 SECARA MURNI DAN KONSEKWEN
* KOREKSI SECARA KONSTITUSIONAL TERHADAP PENYIMPANGAN
UUD. 1945
2. SIDANG ISTIMEWA MPRS 1967, MENGANGKAT LETJEN SOEHARTO
SEBAGAI PEJABAT PRESIDEN MENGGANTIKAN IR. SOEKARNO
3. SIDANG UMUM MPRS 1968 :

* MENGANGKAT JENDERAL SOEHARTO PENGEMBAN SUPERSEMAR
SEBAGAI PRESIDEN RI.
* PEMBENTUKAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA SESUAI DENGAN
UUD. 1945, MELAKSANAKAN PEMILU 1971
4. SIDANG UMUM MPR 1973
* MENETAPKAN GBHN. 1973 – 1978
* MEMILIH PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
* LEMBAGA – LEMBAGA NEGARA BERFUNGSI SESUAI DENGAN
UUD. 1945
MEKANISME KEPEMIMPINAN NASIONAL 5 TAHUN
1. TIAP 5 TAHUN SIDANG UMUM MPR.

2. MPR. MEMILIH PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN UNTUK MASA
JABATAN 5 TAHUN.
3. SETELAH JABATAN 5 TAHUN BERAKHIR, PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN DAPAT DIPILIH KEMBALI.
4. SETIAP AKHIR TAHUN MASA JABATANNYA PRESIDEN MEMBERI –
KAN PERTANGGUNGJAWABNYA KEPADA MPR.
PELESTARIAN UUD. 1945

1. ALASAN PERLUNYA PELESTARIAN UUD. 1945.
* MEMUAT ATURAN POKOK SAJA
* BERISI DASAR FALSAFAH NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP
* TELAH DIUJI KEAMPUHANNYA MELALUI PERJUANGAN PANJANG
DAN PENUH PENGORBANAN.
* NILAI-NILAI UUD.1945. MANTAP, TELAH DI PERTAHANKAN,
DIAMANKAN, DIBELA MELALUI PERJUANGAN PHISIK.
* PENGARUH GLOBALISASI YANG MENIMBULKAN NILAI-NILAI YANG
BERLAWANAN DENGAN NILAI-NILAI UUD. 1945
2. CARA MELESTARIKAN UUD. 1945
* GENERASI PENERUS PERLU MENGHAYATI NILAI - NILAI UUD. 1945
* PENGARUH ASING YANG BERLAWANAN PERLU DICEGAH
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM NILAI UUD. 1945
* PELAKSANAAN DAN KEMANTAPAN UUD. 1945TIDAK DIUKUR
DENGAN SISTEM NILAI ASING.
* PEWARISAN NILAI - NILAI UUD. 1945 MENJAMIN KELESTARIAN
UUD. 1945 MENGHADAPI TANTANGAN MASA DEPAN.
KESIMPULAN
1. UUD.1945 SUNGGUH COCOK DAN MAMPUN MEMNUHI KEBUTUHAN LA-

HIR/ BATHIN BANGSA INDONESIA KARENA MEMILIKI LANDASAN IDIEL
YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN.
2. UUD. 1945 MEMBERIKAN LANDASAN STRUKTURAL YANG KOKOH MEN-
JAMIN STABILITAS PEMERINTAH.
3. UUD. 1945 MEMBERIKAN LANDASAN OPERASIONAL YANG MAMPU
MEMBERIKAN PENGARAHAN DINAMIKA SESUAI DENGAN
PERKEMBANGAN ZAMAN MELALUI GBHN.
4. UUD. 1945 MENJAMIN STABILITAS SEBAGAI SYARAT MUTLAK BER -
HASILNYA PEMBANGUNAN NASIONAL
5. UUD. 1945 TERDIRI ATAS POKOK – POKOK SAJA YANG MENUNJUKKAN
KEHIKMATAN , KELUWESAN, DAN KETAHANANNYA.
6. UUD. 1945 MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN, TAHAP PEMBANGUNAN
BANGSA DENGAN SEGALA KETAHANAN DAN KESTABILAN SISTEM DAN
GERAK YANG DIPERLUKAN.
7. UUD. 1945 MEMBERIKAN KEPASTIAN PEMERINTAH YANG STABIL
DALAM MENCAPAI TUJUAN NASIONAL KARENA :
* MENGANUT SISTEM PRESIDENSIAL
* HUBUNGAN KERJASAMA FUNGSIONAL YANG KHAS ANTARA LEM-
BAGA – LEMBAGA NEGARA.
8. PEMERINTAHAN STABIL MENJAMIN KESINAMBUNGAN KEBIJAKSANAAN
MENGHADAPI MASALAH RUMIT YANG TIMBUL PADA PEMBANGUNAN
BANGSA DAN PERKEMBANGAN DUNIA.
9. MERESAPI POKOK – POKOK PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN YANG MENJI-
WAI PASAL-PASAL UUD. 1945 DAPAT MENGHAYATI DAN MELAKSANAKAN
UUD. 1945 SEBAIK – BAIKNYA.
10. PENGHAYATAN POKOK – POKOK PIKIRAN DALAM PEMBUKAAN DAPAT
MEMBERIKAN TANGGAPAN YANG TEPAT ATAS MASASLAH YANG DIHADAPI
SEJALAN DENGAN DINAMIKA PERKEMBANGAN KEADAAN TANPA
MENINGGALKAN KEASLIAN SEMANGAT UUD. 1945
11. AKHIRNYA FAKTOR MENENTUKAN USAHA PELESTARIAN UUD. 1945 ADA-
LAH MANUSIANYA YAITU SEMANGAT DAN TEKAD :
* PEMIMPIN -- PENYELENGGARA PEMERINTAHAN – RAKYAT INDONESIA
• BUTIR-BUTIR PANCASILA :
• 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

• 1.1. BANGSA INDONESIA PERCAYA DAN TAQWA TERHADAP TUHAN YME.
• 1.2 MANUSIA INDONESIA PERCAYA DAN TAQWA TERHADAP TUHAN
• YME, SESUAI DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAANNYA MASING-
• MASING MENURUT KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP
• 1.3. MENGEMBANGKAN SIKAP HORMAT MENGHORMATI DAN BEKER-
• JA SAMA ANTARA PEMELUK AGAMA DAN PENGANUT KEPERCA-
• YAAN YANG BER BEDA-BEDA TERHADAP TUHAN YME.
• 1.4. MEMBINA KERUKUNAN HIDUP DIANTARA SESAMA UMAT BERAGAMA
• DAN BERKEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME..
• 1.5. AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME ADALAH
• MASALAH YANG MENYANGKUT HUBUNGAN PRIBADI MANUSIA
• DENGAN TUHAN YME YANG DIPERCAYAI DAN DIYAKINI.
• 1.6. MENGEMBANGKAN SIKAP SALING MENGHORMATI KEBEBASAN MENJA-
• LANKAN IBADAH SESUAI DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN
• MASING-MASING.
• 1.7. TIDAK MEMAKSAKAN SUATU AGAMA DAN KEPERCAYAAN
• TERHADAP TUHAN YME KEPADA ORANG LAIN.
• 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
2.1. MENGAKUI DAN MEMPERLAKUKAN MANUSIA SESUAI DENGAN
• HARKAT DAN MARTABATNYA SEBAGTAI MAKHLUK TUHAN YME.
• 2.2. MENGAKUI PERSAMAAN DERAJAD , PERSAMAAN HAK DAN
• KEWAJIBAN ASASI SETIAP MANUSIA, TANPA MEMBEDA -BEDA
• KAN SUKU, KETURUNAN, AGAMA DAN KEPERCAYAAN , JENIS
• KELAMIN, KEDUDUKAN SOSIAL, WARNA KULIT DSB.
• 2.3. MENGEMBANGKAN SIKAP SALING MENCINTAI SESAMA MANUSIA
• 2.4. MENGEMBANGKAN SIKAP TENGGANG RASA DAN TEPI SELIRA
• 2.5. MENGEMBANGKAN SIKAP TIDAK SEMENA-MENA TERHADAP
• ORANG LAIN.
• 2.6 MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
• 2.7. GEMAR LELAKUKAN KEGIATAN KEMANUSIAAN .
• 2.8. BERANI MEMBELA KEBENARAN DAN KEADILAN
•
• 2.9. BANGSA INDONESIA MERASA DIRINYA SEBAGAI BAGIAN DARI SE-
• SELURUH UMAT MANUSIA
• 2.10. MENGEMBANGKAN SIKAP HORMAT MENGHORMATI DAN BEKERJA
• SAMA DENGAN BANGSA LAIN.
• 3. PERSATUAN INDONESIA
• 3.1. MAMPU MENEMPATKAN , KESATUAN, SERTA KEPENTINGAN DAN

• KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA SEBAGAI KEPENTINGAN
• BERSAMA DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU GOLONGAN.
• 3.2. SANGGUP DAN RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN NEGARA
• DAN BANGSA APABILA DIPERLUKAN.
• 3.3. MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR. DAN BANGSA
• 3.4. MENGEMBANGKAN RASA KEBANGGAAN BERKEBANGSAAN DAN
• TANAH AIR INDONESIA.
• 3.5. MEMELIHARA KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMER -
• DEKAAN , PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL.
• 3.6. MENGEMBANGKAN PERSATUAN INDONESIA ATAS DASAR BHENNI-
• KA TUNGGAL IKA..
• 3.7. MEMAJUKAN PERGAULAN DEMI KESATUAN DAN PERSATUAN
• BANGSA
• 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
• PERMUSYAWARATAN DAN / PERWAKILAN.
• 4.1. SEBAGAI WARGA NEGARA DAN WARGA MASYARAKAT SETIAP MA-

• NUSIA INDONESIA MEMPUNYAI KEDUDUKAN , HAK DAN KEWAJIBAN
• YANG SAMA.
4.2. TIDAK BOLEH MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN.
• 4.3. MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
• UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA.
• 4.4. MUSYAWARAH UNTUK MENCAPAI MUFAKAT DILIPUTI OLEH SEMA-
• NGAT KEKELUARGAAN.
• 4.5. MENGHORMATI DAN MENJUNJUNG TINGGI SETIAP KEPUTUSAN YANG
• DICAPAI SEBAGAI HASIL MUSYAWARAH
•
• 4.6. DENGAN IKTIKAD BAIK DAN RASA TANGGUNG JAWAB MENERIMA
• DAN MELAKSANAKAN HASIL KEPUTUSAN MUSYAWARAH.
• 4.7. DI DALAM MUSYAWARAH DI UTAMAKAN KEPENTINGAN BERSAMA
• DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU GOLONGAN
• 4.8. MUSYAWARAH DILAKUKAN DENGAN AKAL SEHAT DAN SESUAI
• DENGAN HATI NURANI YANG LUHUR.
• 4.9. KEPUTUSAN YANG DIAMBIL HARUS DAPAT DIPERTANGGUNG
• JAWABKAN SECARA MORAL KEPADA TUHAN YME , MENJUNJU7NG
• TINGGI HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA, NILAI-NILAI KEBENARAN
• DAN KEADILAN, MENGUTAMAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN DEMI
• KEPENTINGAN BERSAMA.
• 4.10. MEMBERIKAN KEPERCAYAAN KEPADA WAKIL-WAKIL YANG DIPER
• CAYAI UNTUK MELAKSANAKAN PERMUSYAWARATAN .
• 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

• 5.1. MENGEMBANGKAN PERBUATAN YANG LUHUR , YANG
• MENCERMINKAN SIKAP DAN SUASANA KEKELUARGAAN
• DAN KEGOTONG ROYONGAN.
• 5.2. MENGEMBANGKAN SIKAP ADIL TERHADAP SESAMA.
• 5.3. MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN.
•
• 5.4. MENGHORMATI HAK ORANG LAIN.
• 5.5. SUKA MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA ORANG LAIN AGAR
• DAPAT BERDIRI SENDIRI.
• 5.6. TIDAK MENGGUNAKAN HAK MILIK UNTUK USAHA-USAHA YANG
• BERSIFAT PEMERASAN TERHADAP ORANG LAIN
• 5.7. TIDAK MENGGUNAKAN HAK MILIK UNTUK HAL-HAL YANG
• BERSIFAT PEMBOROSAN DAN GAYA HIDUP MEWAH.
• 5.8. TIDAK MENGGUNAKAN HAK MILIK UNTUK HAL-HAL YANG
• BERTEN TANGAN DENGAN ATAU MERUGIKAN KEPENTINGAN
• UMUM.
• 5.9. SUKA BEKERJA KERAS.
5.10. SUKA MENGHARGAI HASIL KARYA ORANG LAIN YANG BERMAN-
• FAAT BAGI KEMAJUAN DAN KESEJAHTERAAN BERSAMA.
5.11. SUKA MELAKUKAN KEGIATAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN
KEMAJUAN YANG MERATA DAN KEADILAN SOSIAL.
• KESIMPULAN DARI JUMLAH BUTIR BUTIR PANCASILA
• TERDAPAT 45 BUTIR :
• 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA : 7 BUTIR

• 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BEADAP : 10 BUTIR
• 3. PERSATUAN INDONESIA : 7 BUTIR
• 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
• KEBIJAKSANAAN DALAN PERMUSYAWARATAN/
• PERWAKILAN. : 10 BUTIR
• 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
• INDONESIA : 11 BUTIR
• ---------------------------------------------------------------------------------
• JUMLAH / : 45 BUTIR
• WAWASAN NUSANTARA
• PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA

• TERDIRI DUA ISTILAH YAITU
• WAWASAN
• NUSANTARA
•
• WAWASAN DARI KATA DASAR “ AWAS “ ARTINYA
• . MELIHAT
• - MEMANDANG
• ** WAWASAN == CARA MELIHAT
• CARA MEMANDANG
• TANGGAP INDERAWI
• NUSANTARA TERDIRI DARI 2 PENGERTIAN:
• 1. NUSANTARA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
• 2. NUSANTARA SEBAGAI NEGARA KESATUAN YANG
• UTUH TAK TERPISAHKAN
•
• WAWASAN NUSANTARA
• PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA

• TERDIRI DUA ISTILAH YAITU
• WAWASAN
• NUSANTARA
•
• WAWASAN DARI KATA DASAR “ AWAS “ ARTINYA
• . MELIHAT
• - MEMANDANG
• ** WAWASAN == CARA MELIHAT
• CARA MEMANDANG
• TANGGAP INDERAWI
• NUSANTARA TERDIRI DARI 2 PENGERTIAN:
• 1. NUSANTARA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
• 2. NUSANTARA SEBAGAI NEGARA KESATUAN YANG
• UTUH TAK TERPISAHKAN
• 2. NUSANTARA SEBAGAI NEGARA KESATUAN
• YANG UTUH TAK TERPISAHKAN.
•
• YANG BERARTI BAHWA NUSANTARA ADALAH SU-
• ATU NEGARA YANG TERLETAK ANTARA :
• DUA BENUA DAN DUA SAMUDRA
• BENUA ASIA
• DUA BENUA
• BENUA AUSTRALIA
• SAMUDRA HINDIA
• DUA SAMUDRA
•
SAMUDRA PASIFIK
• KARENA LETAK NEGARA KITA ANTARA
•  SAMUDRA HINDIA DAN PASIFIK DENGAN
•  BENUA ASIA DAN AUSTRALIA SECARA
• MENYILANG MAKA DAPAT DIKATAKAN BAHWA
• NUSANTARA TERLETAK PADA POSISI SILANG
• WAWASAN NUSANTARA :
• CARA PANDANG BANGSA INDONESIA TENTANG DIRI DAN

LINGKUNGANNYA BERDSASARKAN IDEA NASIONALNYA (
PANCASILA DAN UUD. 1945 ) SEBAGAI ASPIRASI (
PERWUJUDANNYA, PENGEJOWANTAHAN ), SUATU BANGSA
YANG MERDEKA, BERDAULAT DAN BERMARTABAT DI -
• TENGAH-TENGAH LINGKUNGANNYA DAN YANG MENJIWAI
DALAM TINDAK KEBIJAKSANAANNYA DALAM MENCAPAI
TUJUAN PERJUANGAN NASIONAL
• WAWASAN NASIONAL :
• CARA PANDANG SUATU BANGSA TENTANG DI RI DAN

• LINGKUNGANNYA YANG PERWUJUDANNYA ( ASPIRASINYA)
• DITENTUKAN OLEH DIALOGI DINAMIS DARI BANGSA
TERSEBUT DENGAN :
– KESEJARAHANNYA
– KONDISI OBJEKTIF GEOGRAFIS
– KEBUDAYAANNYA SEBAGAI KONDISI SUBJEKTIF
– IDEALITAS YANG DIJADIKAN ASPIRASI SEBAGAI
•
• SUATU BANGSA YANG MERDEKA, BERDAULAT
• SERTA BERMARTABAT DAN YANG KARENA ITU
• MEMILIKI IDENTITAS YANG KHAS YANG MENJIWAI
• BANGSA TERSEBUT DALAM TINDAK
• KEBIJAKSANAANNYA.
• WAWASAN NUSANTARA BERLAKU BAGI BANGSA
• INDONESIA, SEDANGKAN WAWASAN NASIONAL
• DAPAT BERLAKU BAGI NEGARA-NEGARA LAIN
• YANG TELAH MEMENUHI SYARAT ( 4 MACAM TER-
• SEBUT DI ATAS ) KARENA NEGARA INDONESIA
• MEMENUHI PERSYARATAN TERSEBUT MAKA
BANGSA
• INDONESIA JUGA MEMELIKI WAWASAN NASIONAL
• YANG TELAH DIKENAL YAKNI WAWASAN
NUSANTARA )
• ASPEK ALAMIAH
• ( TRI GATRA )
• WASANTARA
• ASTHA GATRA
• ASPEK SOSIAL
• ( PANCA GATRA )
• ASPEK ALAMIAH : 1. KEADAAN GEOGRAFI DAN LETAK GEOGRAFI

• (TRI GATRA ) 2. KEADAAN ALAM DAN SUMBER KRKAYAAN
• ALAM
• 3 KEADAAN PENDUDUK DAN KEMAMPUAN
• PENDUDUK
• ASPEK SOSIAL : 1. IDEOLOGI
• ( PANCA GATRA ) 2. POLITIK
• 3. EKONOMI
• 4. SOSIAL BUDAYA
• 5. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
• ( IPOLEKSOSBUDHANKAM )
• TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
• 1. TUJUAN KE DALAM
• 2. TUJUAN KE LUAR
• 1. TUJUAN KEDALAM :
• UNTUK MEWUJUDKAN KESATUAN DALAM SEGENAP
• ASPEK KEHIDUPAN ALAMIAH DAN ASPEK KEHIDUPAN
SOSIAL  BHENNIKA TUNGGAL IKA
•
• 2. TUJUAN KE LUAR
• IKUT SERTA MEWUJUDKAN KEBAHAGIAAN, KETERTIBAN

• DAN PERDAMAIAN SELURUH UMAT MANUSIA.
• WASANTARA TIDAK HANYA MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN
NASIONAL INDONESIA SENDIRI SEMATA TETAPI JUGA
SECARA AZAZI MENJUNJUNG TINGGI
• KUWAJIBAN KODRATI BAGI PEMBINAAN KESEJAHTERAAN /
PERDAMAIAN UMAT MANUSIA DI SELURUH DUNIA.
• KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI :
•
• 1. WAWASAN KEWI LAYAHAN
• WAWASAN KEWILAYAHAN ( LETAK GEOGRAFI )

• TENTANG PENENTUAN BATAS – BATAS WILAYAH
• NEGARA INDONESIA. DALAM RANGKA PENENTUAN
• IDENTITAS SUATU NEGARA YANG MERDEKA,
• BERDAULAT DAN BERMARTABAT
• TENTANG BATAS-BATAS LAUT DAN BATAS-BATAS
• UDARA BATAS-BATAS LAUT MENDASARKAN ADANYA
• TEORI KELAUTAN : TEORI RES NULIUS DAN TEORI
• RES KOMUNIS
• RES NULIUS : LAUT ITU TIDAK ADA YANG PUNYA, AKIBAT

• NYA TIAP-TIAP NEGARA DI BUMI BERKE-
• INGINAN UNTUK MEMILIKINYA.
• RES KOMUNIS : BAHWA LAUT ADALAH MILIK BERSAMA
• MAKA NEGARA-NEGARA TIDAK ADA
• HAK UNTUK MEMILIKI LAUT.
• AKIBAT TEORI TERSEBUT MENGAKIBATKAN TIAP-TIAP NEGARA

BERUSAHA UNTUK MEMEILIKI LAUT, BERDASARKAN HAL TERSEBUT
TIMBUL ADANYA PERJANJIAN / PERDAMAIAN IENTANG LAUT
AKHIRNYA LAHIRLAH : HUKUM LAUT INTERNASIONAL
• KHUSUS BANGSA INDONESIA PENENTUAN WILAYAH LAUT TELAH

DIRINTIS SECARA BERTAHAP :
• TAHUN 1939 :
• DILAKUKAN OLEH PEPERINTAH BELANDA YANG PERDAMAIAN

• NYA DI LAKSANAKAN DI JENEWA ( SWISS) YANG DIKENAL YANG
DIKENAL DENGAN :
• “ TERITORIAL ZEE END MARITIM KRINGEN ORDONANTIE ”
• DENGAN KETENTUAN LEBAR LAUT WILAYAH INDONESIA 3 MIL
• DIUKUR DARI GARIS AIR RENDAH PANTAI MASING- MASING
• PULAU DI INDONESIA
• 2. TAHUN 1957
• TANGGAL 13 DESEMBER 1957  DEKLARASI JUANDA
• YANG MENETAPKAN LEBAR LAUT WILAYAH INDONESIA
• MENJADI 12 MILL LEBAR TERSEBUT DIUKUR DARI GARIS
• DASAR YANG MENGHUBUNGKAN TITIK TERLUAR DARI
• PULAU- PULAU TERLUAR DALAM WILAYAH RI YANG
• DISEBUT “ POINT TO POINT THEORY “ ARTINYA :
• MENARIK GARIS LURUS ANTARA TITIK TITIK TERLUAR
• DARI PULAU TERLUAR YANG MEMBENTUK GARIS DASAR
• DEKLARASI JUANDA TERSEBUT PADA AKHIRNYA DIUNDANG
• KAN DI DALAM U.U. NO. 4 TAHUN 1960 TANGGAL 18 FEBRU
• ARI 1960/ LEMBAR NEGARA NO. 22 TAHUN 1960 YANG AKHIR
• NYA MENJADI TAP. MPR NO. IV/ MPR/ 1973; 1978, KEMUDIAN
• TAP MPR. NO. II/ MPR/ 1983, 1988, 1993, 1998.
• ARCHEPELAGIC PRINCIPLE BERDASARKAN YURIDIS PRODENSI
MAHKAMAH INTERNASIONAL
• ( 1951 ) AKIBAT SENGKETA PERIKANAN ANTARA INGGRIS DAN NORWEGIA

TAHUN 1969
• PEMERINTAH RI MENGELUARKAN PENGUMUMAN
• LANDASAN KONTINEN INDONESIA SAMPAI KEDA LAMAN LAUT 200 METER .
ISI PENGUMUMAN :
• A. SEGALA SUMBER KEKAYAAN ALAM YANG TERDAPAT

• DALAM LANDASAN KONTINEN INDONESIA ADALAH MILIK
• EKLUSIF NEGARA RI.
• B. PEMERINTAH RI BERSEDIA MENYELESAIKAN GARIS
• BATAS DENGAN NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI
• PERJANJIAN.
• C. JIKA TIDAK ADA PERJANJIAN GARIS BATAS MAKA LANDASAN
• KONTINEN RI IALAH SUATU GARIS YANG DITARIK DI TENGAH-
• TENGAH ANTARA PULAU TERLUAR RI DAN TITIK TERLUAH
• WILAYAH NEGARA TETANGGA
• D. TUNTUTAN/ CLAIM TERSEBUT DI ATAS TIDAK MEMPENGARUHI
• STATUS PERAIRAN DI ATAS LANDASAN KONTINEN SERTA
• UDARA DI ATAS PERAIRAN ITU.
• 3. 21 MARET 1980
• INDONESIA MENGUMUMKAN ZONA EKONOMI EKLUSIF INDO-

• NESIA ( ZEEI ) SELEBAR 200 MILL DARI GARIS DASAR DISAH-
• KAN DENGAN UU. RI NO. 5/ 1983, TANGGAL 18 JANUARI 1983
– TAHUN 1982 KONVENSI HUKUM LAUT MEMBERI KAN PERLUASAN
– YURISDIKSI NEGARA NEGARA PANTAI DI LAUT BEBAS. KONVENSI
– TERSEBUT DISAHKAN BULAN AGUSTUS 1983 DALAM SEMINAR
– KONVENSI HUKUM LAUT INTERNASIONAL DI NEW YORK
• PERDAMAIAN PEMERINTAH RI DENGAN NEGARA- NEGARA TETANGGA
• 1. RI DENGAN MALAYSIA TANGGAL 27 OKTOBER 1969 TENTANG :

• SELAT MALAKA SELATAN DAN LAUT CINA SELATAN DILAKSANAKAN
• DI KUALALUMPUR YANG KEMUDIAN DITETAPKAN BERLAKU
• TANGGAL 7 NOVEMBER 1969
• 2. RI DENGAN MALAYSIA DAN THAILAND DILAKSANAKAN TANGGAL 21
• DESEMBER 1971 DI KUALALUMPUR ; TENTANG : SELAT MALAKA
• UTARA YANG KEMUDIAN DITETAPKAN BERLAKU TANGGAL 16 JULI
• 1973
• 3. RI DENGAN THAILAND TANGGAL 27 DESEMBER 1971 DI
• BANGKOK TENTANG LAUT ANDAMAN DISETUJUAI DAN
• DIBERLAKUKAN TANGGAL 7 APRIL 1973.
• 4, RI DENGAN INDIA TANGGAL 8 AGUSTUS 1974 DI JAKARTA

• TENTANG LAUT ANDAMAN DAN SAMUDRA HINDIA DISETUJUI
• DAN DIBERLAKUKAN TANGGAL 8 AGUSTUS 1974.
• 5. RI DENGAN SINGAPORE TANGGAL 25 MEI 1973 DI JAKARTA
• TENTANG LANDASAN KONTINEN YANG DI SETUJUI DAN DIBER
• LAKUKAN PADA TANGGAL 30 AGUSTUS 1974
• 6. RI DENGAN AUSTRALIA TANGGAL 9 OKTOBER 1973 TENTANG
• LAUT TIMOR DAN SELATAN KEPULAUAN TANIMBAR MALUKU
• DISETUJUI DAN DIBERLAKUKAN PADA TANGGAL 8 NOVEMBER
• 1973
• 7. RI DENGAN AUSTRALIA DAN PAPUA NEW GENUA ( IRIAN TI-
• MUR ) TANGGAL 18 MEI 1971 TENTANG LAUT ARAFURA DAN
• UTARA IRIAN JAYA DILAKSANAKAN DI CANBERRA DISETU-
• JUI DAN DIBERLAKUKAN PATA TANGGAL 18 NOP. 1973
•
• BERDASARKAN BEBERAPA PERSETUJUAN BATAS WILAYAH
TERSEBUT AKHIRNYA DAPAT DIKETAHUI LETAK GEOGRAFI
INDONESIA TERLETAK PADA :
• SEBELAH UTARA TERLETAK PADA 6 O L.U.
• SEBELAH TIMUR TERLETAK PADA 141 O B.T.
• SEBELAH SELATAN TERLETAK PADA 11 O L.S.
• SEBELAH BARAT TERLETAK PADA 95 O B.T.
• JARAK PALING JAUH
• - UTARA - SELATAN 1.888 KM., - BARAT - TIMUR 5.110 KM.
• JUMLAH PULAU-PULAU DI NEGARA RI 13.667 PULAU
• DIANTARANYA 6.044 YANG MEMILIKI NAMA.
• TENTANG RUANG UDARA :
• SATU HAL LAGI YANG PERLU DIBAHAS KONSEP KEWILAYAHAN
DENGAN KEDAULATAN ATAS RUANG UDARA
• ADA DUA TEORI TENTANG RUANG UDARA :
• 1. THE AIR FREEDOM THEORY (TEORI UDARA BEBAS ) UDARA BER
• SIFAT BEBAS TIDAK DIMILIKI OLEH NEGARA TERTENTU
• 2. THE AIR SOUVEREIGNITY THEORY ( TEORI KEDAULATAN
• UDARA ) NEGARA BERDAULAT ATAS RUANG UDARA DI ATAS
• WILAYAHNYA.
• TEORI UDARA BEBAS TERBAGI 2 ALIRAN :
• 1. KEBEBASAN RUANG UDARA TANPA BATAS , DAPAT DIPERGUNA
• KAN SIAPAPUN , TIDAK ADA NEGARA YANG MEMPUNYAI HAK
• DAN KEDAULATAN DI RUANG UDARA.
• 2. KEBEBASAN RUANG UDARA TERBATAS TERBAGI MENJADI :
• NEGARA KOLONG/ NEGARA BAWAH, SUBJACENT STATE BERHAK
MENGAMBIL TINDAKAN TERTENTU UNTUK MEMELIHARA
KEAMANAN DAN KESELAMATANNYA ( BERDASARKAN SIDANG
NSTITUT DE TROIT INTERNASIONAL PADA SIDANGNYA DI GENT
• 1906, VERONA 1910, MADRIT 1911) DITENTUKAN DIWAKTU DAMAI
HUBUNGAN UDARA INTERNASIONAL ADALAH BEBAS KECUALI
ADANYA HAK NEGARA BAWAHUNTUK MENGAMBIL TINDAKAN
• TERTENTU DEMI KEAMANAN DAN KESELAMATANNYA SEDANG
PADA WAKTU PERANG PERTEMPURAN UDARA HANYA
DIPERKENANKAN BILA KEHANCURAN AKIBAT PERANG UDARA
TERHADAP BARANG DAN ORANG TIDAK LEBIH BESAR DARI PADA
• PERANG DI DARAT ATAU DI LAUT. NEGARA KOLONG HANYA
MEMPUNYAI HAK TERHADAP WILAYAH/ ZONA TERRITORIAL
TERTENTU
• PASAL 1 CONVENSI CHICAGO 1944 :
• “ Every states has complete and exclusive sovereignity In the
• airspace above its teritory “
• ( SETIAP NEGARA MEMPUNYAI KEDAULATAN YANG UTUH DAN
• EKSLUSIF DI RUANG UDARA DI ATAS WILAYAHNYA )
•
• PENGERTIAN AIRSPACE ( RUANG UDARA ) MASIH MENIMBULKAN
SALAH PENGERTIAN MENGENAI BATAS JARAK KETINGGIAN DI
RUANG UDARA DI MAHA NEGARA ITU MEMILIKI KEDAULATAN, DAN
BAGAIMANA MENGUKURNYA. APAKAN TINGGI RUANG UDARA YANG
BERADA DI BAWAH KEDAULATAN SUATU NEGARA ITU HARUS
DIUKUR DARI PERMUKAAN LAUT ATAU HARUS DIUKUR DARI TITIK
TERTINGGI DARI NEGARA ITU .
• BEBERAPA TEORI YANG MENYATAKAN KEDAULATAN SUATU
NEGARA HARUSLAH TERBATAS :
• 1). TEORI KEAMANAN
• MENYATAKAN BAHWA SUATU NEGARA MEMPU NYAI KEDAULAT-
• AN ATAS WILAYAH UDARANYA SAMPAI YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENJAGA KEAMANANNYA. FAUCHILLE PENGANUT TEORI INI MULA-
MULA MENYATAKAN BAHWA KETINGGIAN 1500 MILL (1901) , YANG
KEMUDIAN DITURUNKAN NYA MENJADI 500 MILL (1910 )
• 2). TEORI PENGUASAAN ( COOPER, Cooper’s Control Theory , 1951 )
• COOPER MENGATAKAN : BAHWA KEDAULATAN NEGARA
• DITENTUKAN OLEH KEMAMPUAN NEGARA YANG BERSANG -
• KUTAN UNTUK MENGUASAI RUANG UDARA YANG ADA DI ATAS
• WILAYAHNYA SECARA FI SIK DAN ILMIAH. JARAK KETINGGIAN
• KEMAMPUAN PESAWAT UDARA TERSEBUT TENTUNYA AKAN
• DITENTUKAN OLEH KEMAJUAN TEKNIK PADA SUATU MASA
• TERTENTU, MAKIN MAJU TEKNOLOGI PENERBANGAN MAKIN
• BESAR JARAK PENERBANGAN. TEORI INI MENGUNTUNGKAN
• NEGARA-NEGARA MAJU SEPERTI USA, USSR DLL. USA
• MENYATAKAN 600 MIL SEDANG USSR MENYATAKAN 110 MIL.
• 3). TEORI UDARA ( SCHACTER )
• MENYATAKAN BAHWA WILAYAH UDARA ITU HARUSLAH
• SAMPAI SUATU KETINGGIAN DI MANA UDARA MASIH CUKUP
• MAMPU MENGANGKAT/ MENGAPUNGKAN BALON DAN
• PESAWAT UDARA ( IS SUFFICIENTHY DENCE TO SUPORT
• BALLOON AND AIRPLANCE ) SAAT INI KETINGGIAN TERSEBUT
• BERADA DISEKITAR 30 MIL DARI PERMUKAAN BUMI.
• CARA MENARIK GARIS BATAS RUANG UDARA SECARA VERTIKAL
DAPAT DILAKUKAN DENGAN 2 CARA :
• A). MENARIK GARIS DARI PUSAT BUMI KE BATAS
• WILAYAH NEGARA KE ARAH ANGKASA YANG
• MENGAKIBATKAN BAHWA ‘ WILAYAH UDARA ‘
• LEBIH LUAS DARI PADA WILAYAH DARAT DAN
• LAUT ( SEPERTI KERUCUT )
• B). MENARIK GARIS TEGAK LURUS DARI PERBATASAN
• WILAYAH NEGARA KE ANGKASA YANG BERARTI
• ADA KANTONG-KANTONG UDARA BEBAS MENGI –
• NGAT BENTUK BUMI YANG BULAT.
• GEOGRAFI, GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI
• GEOGRAFI
• GEO = BUMI
• GRAFIK = LUKISAN. GAMBARAN
• GEOGRAFI YANG MEMBICARAKAN KEADAAN BUMI NUSANTARA /
INDONESIA YANG MERUPAKAN NEGARA KEPULAUAN YANG
TERDIRI DARI 13.667 PULAU-PULAU DAN GUGUSAN PULAU BESAR
KECIL DENGAN 6044 DIANTARANYA YANG MEMPUNYAI NAMA DAN
LAINYA YANG BELUM DI KENAL. YANG TERLETAK DI GARIS
KHATULISTIWA TERLETAK ANTARA BENUA ASIA DENGAN BENUA
AUSTRALIA DIKELILINGI HINDIA DAN SAMUDRA PASIFIK MEMILIKI
IKLIM TROPIS DAN DUA MUSIM PENGHUJAN DAN KEMARAU SERTA
TANAHNYA SUBUR , SUMBER-SUMBER KEKAYAAN ALAM YANG
EFEKTIF MAUPUN POTENSIAL TERUTAMA BAHAN-BAHAN VITAL
DAN STRATEGIS SEPERTI : MINYAK BUMI, BESI, TIMAH, BAUKSIT,
BATUBARA DLL. DENGAN BATAS WILAYAH :
• SEBELAH UTARA TERLETAK PADA 6 O L.U.
• SEBELAH TIMUR TERLETAK PADA 141 O B.T.
• SEBELAH SELATAN TERLETAK PADA 11 O L.S.
• SEBELAH BARAT TERLETAK PADA 95 O B.T.
• JARAK PALING JAUH
• - UTARA - SELATAN 1.888 KM.
• - BARAT - TIMUR 5.110 KM.
• 1). ISTILAH GEOPOLITIK
– MERUPAKAN SINGKATAN : GEOGRAPHICAL POLITIC YANG
DICETUSKAN OLEH RUDOLF KYELLEN (1864-1922 )
– ISTILAH GEOPOLITIK SEMULA OLEH PENULISNYA DIPAKAI
SEBAGAI SINONIM DARI ILMU BUMI POLITIK SATU CABANG ILMU
BUMI YANG DIKEMBANGKAN OLEH FREDERICK RATZEL ( 1844 –
1904 )
– ISTILAH GEOPOLITIK KEMUDIAN BERUBAH ARTINYA SETELAH
DIPOPULERKAN SEORANG JERMAN BERNAMA KARL HOUSHOVER (
1869 – 1946 ) DENGAN MENJURUS KE EKSPANSIONISME DAN
RASIALISME
• 2). AJARAN FREDERICH RATZEL DAN RUDOLF KYELLEN , RATZEL
• SEORANG AHLI GEOGRAFI MENDALAMI BIOLOGI UNTUK MEM-
• PERLUAS CAKRAWALA IA MENYATAKAN : PERTUMBUHAN
• NEGARA MIRIP DENGAN PERTUMBUHAN ORGANISME YANG
• MEMERLUKAN RUANG HIDUP ( LEBENSRAUM )YANG MENCUKU-
• PI AGAR TUMBUH DENGAN SUBUR.
• KYELLEN YANG TIDAK TERLATIH BIDANG BIOLOGI
MENYATAKAN BAHWA BAHWA NEGARA ITU ADALAH
SUATU ORGANISME YANG TUNDUK DENGAN HUKUM
• BIOLOGI == NEGARA ADALAH SUATU ORGANISME BUKAN

HANYA MIRIP SEPERTI PENDAPAT RATZEL
• BUKUNYA ( KYELLEN , 1916 ) MENCARI KEBENARAN BAHWA
ORANG JERMAN BERUSAHA INGIN MEMPELUAS
WILAYAHNYA ( MENJAJAH ) KA RENA RUANG HIDUPNYA
TIDAK MENCUKUPI APALAGI DENGAN TOKOH
• DARI KALANGAN GEOPOLITIK ( DR. KARL HOUSHOVER )

DENGAN
• ISTILAH : LEBENSRAUM DAN AUTARKI YANG BERASAL
DARI RATZEL- KYELLEN UNTUK MENGEMBANGKAN
AJARAN GEOPOLITIK SESUAI DENGAN VERSINYA
• YANG MENCAKUP : DEMOPOLITIK, SOSIOPOLITIK, DEMOPOLITIK,
• KRATOPOLITIK.
• POKOK-POKOK TEORIGEOPOLITIK MENURUT KARL HOUSHOVER
• 1. GEOPOLITIK : DOKTRIN NEGARA DI BUMI
• 2. GEOPOLITIK : PERKEMBANGAN POLITIK DIDASARKAN HU-
• BUNGANNYA DENGAN BUMI
• 3. GEOPOLITIK : PERKEMBANGAN POLITIK DARI RUANG DAN
• SUSUNANNYA
• 4. GEOPOLITIK : LANDASAN ILMIAH BAGI TINDAKAN POLITIK
• DALAM PERJUANGAN KELANGSUNGAN
• HIDUP SUATU ORGANNISME NEGARA UNTUK
• MENDAPATKAN KETENTERAMAN
• MENURUT RATZEL TEORI YANG DIKEMBANGKAN KARL HOUSHO-
• VER DIKENAL DENGAN TEORI RUANG ( DENGAN PERLUASAN
WILAYAH TERSEBUT ) SEHINGGA RATZEL BERPENDAPAT UNTUK
MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT MEMBUTUHKAN KEKUATAN ANG-
• KATAN PERANGNYA AGAR DAPAT MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT.
• YANG MENCAKUP : DEMOPOLITIK, SOSIOPOLITIK,
DEMOPOLITIK,
• KRATOPOLITIK.
• POKOK-POKOK TEORIGEOPOLITIK MENURUT KARL
HOUSHOVER
• 1. GEOPOLITIK : DOKTRIN NEGARA DI BUMI
• 2. GEOPOLITIK : PERKEMBANGAN POLITIK
DIDASARKAN HU-
• BUNGANNYA DENGAN BUMI
• 3. GEOPOLITIK : PERKEMBANGAN POLITIK DARI
RUANG DAN
• SUSUNANNYA
• 4. GEOPOLITIK : LANDASAN ILMIAH BAGI TINDAKAN
POLITIK
• DALAM PERJUANGAN KELANGSUNGAN
• HIDUP SUATU ORGANNISME NEGARA
UNTUK
• MENDAPATKAN KETENTERAMAN
• MENURUT RATZEL TEORI YANG DIKEMBANGKAN KARL
HOUSHO-
• VER DIKENAL DENGAN TEORI RUANG ( DENGAN
PERLUASAN WILAYAH TERSEBUT ) SEHINGGA RATZEL
• RUMUSAN HAUSHOVER : TIDAK DAPAT DITERIMA DI INDONESIA
KARENA TIDAK SESUAI DENJGAN PANCASI-LA MENURUT
PANCASILA :
• GEOPOLITIK SEBAGAI PENGETAHUAN TENTANG SEGALA SESUATU
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSTELASI GEOGRAFIS SUATU
NEGARA DENGAN MEMANFAATKAN KEUNTUNGAN LETAK
GEOGRAFIS TERSEBUT UNTUK KEPENTINGAN
PENYELENGGARAAN
• PEMERINTAHAN NASIONAL DAN PENENTUAN KEBIJAKSANAAN
• SECARA ILMIAH BERDASARKAN REALITA YANG ADA DENGAN
CITA-CITA BANGSA.
• MENURUT PANDANGAN INDONESIA POLITIK ADALAH
SEPERANGKAT PRINSIP YANG BERISI :
• - SARANA - KEADAAN
• - BIAYA - MENEJEMEN
• - TENAGA - KEPEMIMPINAN
• - CARA/ METODE
• YANG DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
• KONSEP KEKUATAN
• SEHUBUNGAN DENGAN GEOPOLITIK MAKA DIJUMPAI BEBERAPA
KONSEP KEKUATAN YANG DIKEMUKAKAN
• OLEH BEBERAPA AHLI ANTARA LAIN. KONSEP :
• 1. WAWASAN BENUA : TOKOHNYA
• - SIR HALFORD J.MACHINDER ( 1861 – 1947 )
• - KARL HOUSHOVER ( 1869 – 1946 )
• MENCETUSKAN WAWASAN BENUA / CONTINENTAL :
• KEKUATAN DI DARATAN DENGAN PENDAPAT : MENGUASAI
• WILAYAH JANTUNG BERARTI PULA MENGUASAI DUNIA EURA-
• SIA , YANG PADA GILIRANNYA AKAN DAPAT MENGUASAI DUNIA
• 2. WAWASAN MARITIM : TOKOHNYA
• - SIR WALTER RELEIGH ( 1554 - 1618 )
• - ALFRED THAYER MAHAN ( 1840 – 1914 )
• MENCETUSKAN WAWASAN MARITIM/ BAHARI/ LAUTAN :
DENGAN FAHAM BAHWA SIAPA YANG MENGUASAI BAHARI/
LAUTAN/ MARITIM AKAN MENGUASAI PERDAGANGAN. DENGAN
MENGUASAI PERDAGANGAN BERARTI MENGUASAI KEKAYAAN
DUNIA SEHINGGA DUNIA DAPAT DIKUASAINYA.
• 3. WAWASAN DIRGANTARA
• - W MITCHEL ( 1877 – 1946 )
• - A. SAVENSKY ( 1894 - 19.. )
• - GIULIO DOUHED ( 1869 – 1930 )
• - JOHN FREDARIK CHARLES FULLER ( 1878 – 19.. )
• MELAHIRKAN TEORI WAWASAN DIRGANTARA ATAU KONSEP
• KEKUATAN DIUDARA MEREKA BERPENDAPAT BAHWA
• KEKUATAN DI UDARA MERUPAKAN DAYA TANGKAL YANG
• AMPUH TERHADAP ANCAMAN DAN DAPAT MELUMPUHKAN
• MUSUH DIKANDANG SENDIRI. AGAR TIDAK MAMPU LAGI
• UNTUK MENYERANG
• 4. WAWASAN KOMBINASI
• - NICHOLAS J SPYKMAN ( 1893 – 1943 )
• MENGHASILKAN TEORI DAERAH BATAS ( RIMLAND )
• YANG MERUPAKAN TEORI WAWASAN KOMBINASI TEORI INI
• YANG BANYAK DIPAKAI NEGARAWAN AHLI GEOPOLITIK DAN
• STRATEGI UNTUK MENYUSUN KEKUATAN NEGARANYA.
• DARI BEBERAPA PAKAR DUNIA TERSEBUT DI ATAS BAGI
BANGSA INDONESIA YANG BER PANCASILA TIDAK
SEPENUHNYA DAPAT DITERAPKAN DI INDONESIA KARENA
BANGSA INDONESIA TIDAK DAPAT MENGEMBANGKAN
AJARAN TERSEBUT KARENA AJARAN TERSEBUT
MENGANDUNG BENIK EKSPANSIONISME.
• GEO - STRATEGI
• STRATEGI ADALAH POLITIK DALAM PELAKSANAAN NYA,
YANG MERUPAKAN SUATU SENI DAN ILMU PENGETAHUAN
DAN PENGGUNA -AN SUMBER DAYA DI DALAM RENCANA
DAN TINDAKAN MASA DEPAN SECARA BERTAHAP UNTUK
MENCAPAI TUJUAN.
• GEOSTRATEGI ADALAH PERUMUSAN STRATEGI NASIONAL

DENGAN MEMPERHITUNGKAN KONSTELASI GEOGRAFI
NEGARA TERSEBUT.
• MISALNYA INDONESIA PERLU MEMPERHITUNGKAN : LETAK
GEOGRAFI INDONESIA, DILIHAT DARI IDIOLOGI INDONESIA
TERLETAK ANTARA NEGARA YANG MENGANUT PAHAN
LIBERALISME DI SELATAN DAN KOMUNIS DI UTARA, DITINJAU DARI
EKONOMI INDONESIA TERLETAK ANTARA NEGARA YANG
MENGANUT SISTEM EKONOMI KAPITALIS DI SELATAN DAN DAN
EKONOMI TERPUSAT (SOSIALIS ) DI UTARA. DITINJAU DARI
BUDAYA INDONESIA TERLETAK ANTARA NEGARA YANG
MENGANUT KEBUDAYAAN BARAT DI SELATAN DAN KEBUDAYAAN
TIMUR DI UTARA DLL.
• ADA 3 KEMUNGKINAN CARA UNTUK MEMPENGARUHI BANGSA IO
• INDONESIA SESUAI KEPENTINGAN BANGSA-BANGSA LAIN YAITU
– SECARA DAMAI/ DIPLOMATIS ) ( TERTUTUP )
• SECARA INFILTRASI/ SUBVERSIF )
• SECARA INVASI/ AGRESI ( TERBUKA )
• POSISI SILANG HANYA MEMBERIKAN 2 KEMUNGKINAN BAGI
• KITA SEBAGAI NEGARA DAN BANGSA YANG BERDAULAT YAITU :
• a). MEMBIARKAN DIRI SENDIRI TERUS MENJADI ONYEK DARI
• LALU LINTAS KEKUATAN-KEKUATAN DAN PENGARUH 2
• DARI LUAR YANG MELINTASI KEDUDUKAN KITA.
• b). ATAU IKUT SERTA MENGATUR LALU LINTAS KEKUATAN-
• KEKUATAN DAN PENGARUH-PENGARUH TERSEBUT DALAM
• ARTI IKUT MEMAINKAN PERANAN SEBAGAI SUBYEK ( KITA
• PERLU MEMILIKI KEKUATAN SENTRIFUGAL )
• HISTORIS DAN YURIDIS FORMAL
• MENINJAU DARI SUDUT YANG MEMAKAI PENDEKATAN SECA-

• RA HISTORIS DAN YURIDIS BERARTI KITA AKAN MEMBICARA-
• KAN PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENGEMBANG
• KAN DAN MEMPERTAHANKAN GAGASAN WAWASAN NUSANTA-
• RA KE DALAM DAN PADA FORUM INTERNASIONAL. UNTUK ME -
• NGURAIKAN NYA AKAN DISAMPAIKAN DALAM 2 BAGIAN
• PROSES GAGASAN WAWASAN NUSANTARA DAN
• HUKUM LAUT SUATU ASPEK WAWASAN NUSANTARA
• WASANTARA SEBAGAI WAWASAN WILAYAH ( LAUT, DARAT DAN
• UDARA ) YANG DIRINTIS SEJAK :
• TAHUN 1939 ( 3 MIL ) TERITORIAL ZE END MARITIM KRINGEN
• ORDONANTIE
• TAHUN 1957 , 13 DESEMBER 1957, DEKLARASI JUANDA ( 12 MIL)
• PERPU NO 4/ 1960, 18 PEBRUARI 1960 ATAU LEMBAR NEGARA 22
TAHUN 1960/ TAP MPR NO.IV/MPR/ 1973 PENGAKUAN 12 MIL
• TAHUN 1980, 21 MARET 1980 PEMERINTAH INDONESIA
MENGUMUMKAN TENTANG ZONA EKONOMI EKSKUSIF
INDONESIA YANG LEBARNYA 200 MIL DIUKUR DARI GARIS
DASAR LAUT WILAYAH
• WLAYAH INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEREALISASIKAN
• PASAL 33 DAN 34 UUD. 1945
• 2. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEKUATAN

• SAMPAI TAHUN 1965 DALAM PER4KEMBANGAN ANGKATAN
BERSENJATA RI TIAP-TIAP MATRA MEMPUNYAI WAWSAN
SENDIRI.
• ANGKATAN DARAT MENGANUT WAWASAN BENUA YANG
DIRUMUSKAN DALAM DOKTRIN “ TRI UBAYA CAKTI “ ( TIGA
KEKUATAN AD. : ( INVANTERI, KAVALERI, ALTELERI)
• ANGKATAN LAUT MENGANUT WAWASAN BAHARI YANG
DIRUMUSKAN DALAM DOKTRIN “ JALES VEVA JAYA
MAHE “ YANG KEMUDIAN BERUBAH MENJADI “ EKA
SASANA JAYA “
• ANGKATAN UDARA MENGANUT WAWASAN DIRGANTARA
YANG
• DIRUMUSKAN DALAM DOKTRIN “ SWA BUWANA PAKCA “
• ANGKATAN KEPOLISIAN MEMPUNYAI DOKTRIN “ TATA
TENTREM KERTA RAHARJA “
• ADANYA WAWASAN YANG BER BEDA-BEDA MEMBAWA
PERSAINGAN ANGKATAN YANG TIDAK SEHAT YANG
AKHI8RNYA DIPERGUNAKAN OLEH PKI UNTUK DIADU
DOMBA ANTAR ANGKATAN.
• KEADAN INI BARU DISADARI SETELAH TERJADI
PERISTIWA G 30 S/ PKI SEHINGGA DIADAKAN UPAYA
UNTUK MENYUSUN SATU KESATUAN DAN PERSATUAN
YANG MENGCAKUP EMPAT MATRA ( AD, AL, AU DAN
KAMTIBMAS )
• PEMBANGUNAN NASIONAL MELALUI PENDEKATAN
• KETAHANAN NASIONAL
TANNAS SEBAGAI
KONSEP
WAWASAN PEMBANGUNAN TUJUAN

NASIONAL NASIONAL
NUSANTARA
TANNAS SEBAGAI
METODE
• UPAYA INI DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN KELAHIRAN “ ORDE
BARU “
• TAHUN 1966 YANG DISPONSORI “ KAPPI DAN KAMI “ KESATUAN
• AKSI PARA MAHASISWA DAN PARA PELAJAR YANG MEMPUNYAI
TUJUAN :
• UNTUK MENGEMBALIKAN KEDUDUKAN PANCASILA DAN UNDANG-
UNDANG DASAR 1945 SECARA MURNI DAN KONSEKWEN.
• BERDASARKAN HASIL SEMINAR HANKAM AKHIRNYA BERHASIL
• MENYUSUN DOKTRIN : “ CATUR DHARMA EKA KARMA “ DARI
KEEMPAT ANGKATAN MENJADI SATU ATAP. ( AD, AL, AU DAN
KEPOLISIAN ) YANG DIKENAL DENGAN ABRI ( ANGKATAN
BERSENJARA RI ).
• UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA
BENTUK WUJUD 1. NUSANTARA/ POSISI SILANG
• W 2. MANUNGGAL/ UTUH MENYELURUH
• A W
• W A 1. BENTUK DAN KEDAULATAN
• A D TATA INTI 2. KEKUASAAN PEMERINTAH
• S A ORGANISASI 3. SISTIM PEMERINTAHAN
• A H 4. SISTEM PERWAKILAN
• N
• 1. APARATUR NEGARA
• TATA KELENGKA 2. KESADARAN POLITIK/ BERNEG.
• PAN ORGANISASI 3. MEDIA/ PERS.
• 4. PARTISIPASI RAKYAT
• N
• U I CITA-CITA PEMBUKAAN UUD.1945 ( ALENIA II )
• S S SIFAT DAN CIRI 1. MANUNGGAL
• A I 2. UTUH-MENYELURUH
• N CARA KERJA 1. PEDOMAN KERJA ( PS, UUD.45)
• T 2. - CARA KERJA
• A - MAWAS DIRI/ OLAH BUDI
• R
• A T 1. FALSAFAH PANCASILA
• A BATINIYAH 2. SIKAP MENTAL BANGSA/BUDAYA
• T 3. AGAMA
• A
• L 1. TATA PERENCANAAN
• A LAHIRIAH 2 TATA PELAKSANAAN
• K 3. TATA PENGAWASAN
• U
• \ KETAHANAN NASIONAL ( TANNAS )
• RUANG LINGKUP KETAHANAN NASIONAL
• 1. PENDAHULUAN
• 2. LATAR BELAKANG, PENGERTIAN, HAKEKAT DAN SIFAT TANNAS.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERANAN TANNAS
a. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TANNAS
b. LATAR BELAKANG DAN PENDEKATAN SEJARAH KETAHANAN
• NASIONAL.
C. SIFAT – SIFAT KETAHANAN NASIONAL
• 3. HUBUNGAN DAN KONSEP DASAR TANNAS

– a. HUBUNGAN TANNAS DENGAN WASANTARA
– b. KONSEP DASAR TANNAS DENGAN PENDEKATAN ASTHA
GATRA
• 4. METODOLOGI ASTHA GATRA
• a. HUBUNGAN ANTAR GATRA
• b. GATRA DALAM TRI GATRA
• c. GATRA DALAM PANCA GATRA
• d. HUBUNGAN TRI GATRA DENGAN PANCA GATRA
• e. POLA PENYELENGGARAAN TANNAS
• 5. ATHG TERHADAP ASTHA GATRA SERTA
• PENANGGULANGANNYA
• a. GEOGRAFI INDONESIA
• b. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
• c. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK
• d. IDEOLOGI
• e, POLITIK
• f. EKONOMI
• g. SOSIAL BIDAYA
• h. PERTAHANAN DAN KEAMANAN.
KETAHANAN NASIONAL
MEMBAHAYAKAN
IDENTITAS
INTEGRITAS
KELANGSUNGAN HIDUP
KONDISI
KEMAMPUAN
KEULETAN ANCAMAN
MENGEMBANG TUJUAN
DAN TANTANGAN
KEKUATAN
KETANGGUHAN NASIONAL HAMBATAN NASIONAL
GANGGUAN
DINAMIS
DARI DALAM/
DARI LUAR
• LANGSUNG/
TIDAK LANGSUNG
• PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
• TAHUN 1960 : SESKO AD
•
• TANNAS ADALAH KEKUATAN APA YANG DIMILIKI BANGSA
• DAN NEGARA INDONESIA YANG MAMPU MEMPERTAHANKAN
• KELANGSUNGAN HIDUP WALAU MENGALAMI BERBAGAI
• ANCAMAN/ GANGGUAN = RAVOLUSI FISIK
• TAHUN 1968 LEMHANAS :

• TANNAS ADALAH KEKUATANAPA YANG DIMILIKI BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA AGAR DAPAT MENGHADAPI DAMPAK WAKTU
YANG AKAN DATANG SATU PIHAK TETAP MEMPERTAHANKAN
NKRI DIPIHAK LAIN MENGEMBANGKAN KEHIDUPANNYA.
• TAHUN 1969 LEMHANAS :
• TANNAS ADALAH KEULETAN DAN DAYA TAHAN KITA DALAM

• MENGHADAPI SEGALA ANCAMAN BAIK DARI DALAM ATAU DARI
LUAR LANGSUNG/ TIDAK LANGSUNG YANG MEMBA-
• HAYAKAN KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA DAN NEGARA
INDONESIA
• TAHUN 1978 TAP MPR NO. IV/ MPR/ 1978 :
• KETAHANAN NASIONAL ADALAH KONDISI DINAMIS YANG
MERUPAKAN INTEGRASI DAN KONDISI TIAP ASPEK
KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA PADA HAKEKATNYA
TANNAS : KEMAMPUAN DAN KETANGGUHAN SUATU BANGSA
UNTUK MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUPNYA MENUJU
KEJAYAAN BANGSA DAN NEGARA.
• TAHUN 1982/ 1983 DALAM UU NO. 20/ 1982 :
• KETAHANAN NASIONAL ADALAH KONDISI DINAMIS SUATU
BANGSA YANG BERISI KEULETAN DAN KETANGGUHAN YANG
MENGANDUNG
• YANG MENGANDUNG KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN
KEKUATAN NASIONAL DI DALAM MENGHADAPI / MENGATASI
SEGALA ANCAMAN ( ATHG ) BAIK DARI DALAM/ ATAU DARI
LUAR YANG LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG
MEMBAHAYAKAN IDENTITAS , KEUTUHAN KELANGSUNGAN
HIDUP BANGSA DAN NEGARA SERTA MENCAPAI TUJUAN
PERJUANGAN NASIONALNYA. ( PS. 13 UU NO.20/ 1982 )
• TANNAS
• PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN SUATU KONDISI DI DALAM

• PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN KESEJAHTARAAN
• DAN KEAMANAN/ PERTAHANAN DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
• TANNAS MELIPUTI
• 1. LETAK/ KEDUDUKAN GEOGRAFI
• TANNAS BIDANG 2. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
• ASPEK ALAMIAH 3. KEADAAN DAN KEMAMPUAN
• PENDUDUK
•
• 1. IDEOLOGI
• 2. POLITIK
• TANNAS DIDANG 3. EKONOMI
• ASPEK SOSIAL 4. SOSIAL BUDAYA
• 5. PERTAHANAN/ KEAMANAN
• TANAS DIBIDANG LETAK DAN
• KEADAAN GEOGRAFI
• “ KONDISI DINAMIS BANGSA INDONESIA YANG BERISI KEULET-

• AN DAN KETANGGUHAN YANG MENGANDUNG KEMAMPUAN
• MENGEMBANGKAN KEKUATAN NASIONAL YANG DAPAT DI -
• PERGUNAKAN UNTUK MENANGGULANGI SEGALA BENTUK
• ATHG ( DARI DALAM, DARI LUAR, LANGSUNG ATAU TIDAK
• LANGSUNG ) YANG MEMBAHAYAKAN KEDUDUKAN LETAK
• DAN KEADAAN GEOGRAFI DALAM MENCAPAI TUJUAN PER-
• JUANGAN NASIONAL “
• 1. MANUNGGAL
• 2. MAWAS KEDALAM
• SIFAT- SIFAT 3. KEWIBAWAAN
• TANNAS 4. BERUBAH MENURUT KEADAAN
• 5. PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
• 6. TIDAK TERGANTUNG PIHAK LAIN
• 7. TIDAK MEMBENARKAN SIKAP
• ADU KEKUATAN
• FAKTOR-FAKTOR TANAS
• 1. KEADAAN DAN LETAK GEOGRAFI

• KEADAAN NUSANTARA SEBAGAI :
• 1. NEGARA KEPULAUAN
• 2. TERLETAK PADA POSISI SILANG
• 3. KEMANUNGGALAN UTUH MENYELURUH
• UNTUK MEMANFAATKAN KONDISI TERSEBUT INDONESIA

• HARUS INTROSPEKSI KEMAMPUAN DAN KESIAPANNYA
• UNTUK MEMPEROLEH BEBERAPA KEUNTUNGAN
• MISALNYA NEGARA KEPULAUAN / TERLETAK PADA
• POSISI SILANG HARUS MAMPU MENCIPTAKAN SATU
• KESATUTAN, JIKA TERDAPAT BEBERAPA ANCAMAN
• DAPAT DITANGGULANGI DENGAN CARA BEKERJA SAMA
• ANTAR WILAYAH, ANTAR PULAU DENGAN BENTUK KE-
• MANUNGGALAN/ KEUTUHAN MENYELURUH, MISALNYA :
• PENYELENGGARAAN TANNAS
• MENGGUNAKAN PENDEKATAN : JAH DAN
KAM :
• JAH : KEMAMPUAN BANGSA UNTUK MENUMBUHKAN

DAN MENYUMBANGKAN NILAI-NILAI NASIONALNYA MENJADI
KEMAKMURAN SEBESAR-BESARNYA YANG ADIL DAN
MERATA ( JASMANI DAN ROKHANI )
• KAM: KEMAMPUAN BANGSA MELINDUNGI

EKSISTENSI NYA DAN NILAI-NILAI
NASIONALNYA TERHADAP ANCAMAN DARI
DALAM DAN DARI LUAR
• HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL
ATHG
DARI
DLM.NEGERI
LUAR NEGERI
PEMBANGUNAN
NASIONAL TUJUAN
NASIONAL
ASPEK ALAM
A
IAH DAN
S
ASPEK SOSI-
P GBHN
AL,
E
K
• PEMBANGUNANNASIONAL == PANCASILA / UUD.1945/ GBHN
• ===== === TUJUAN NASIONAL
• ANCAMAN, TANTANGANHAMBATANGANGGUAN PEMB.NASIONAL: =>
SELALU MENGHADAPI ATHG PERLU DIPUPUK TANNAS
• BERHASILNYA PEMB.NASIONAL == > MENINGKATKAN TANNAS
• TANNAS YANG TANGGUH ===> MENDORONG PEMB.NASIONAL
•
• HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL :
• KEMAMPUAN DAN KETANGGUHAN SUATU BANGSA UNTUK
MENJAMIN UNTUK MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUPNYA
MENUJU KEJAYAAN BANGSA DAN NEGARA
• 2. KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM
• SEGALA SUMBER/ POTENSI YANG TERDAPAT DI ATAS

• “ PERMUKAAN, DI DALAM/ DIATAS: BUMI, LAUT “
• YANG TERMASUK KEKUASAAN NEGARA : HEWANI (
• ( FAUNA ) , NABATI ( FLORA ), MINERAL ”
• YANG BERADA DI “ ATMOSFIR ” DIPERMUKAAN BUMI

• DI ATAS/ DI DALAM TANAH “
• YANG PERLU DIMANFAATKAN
• + SECARA MAKSIMAL
• + LESTARI ( KONTINYU – BERLANJUT )
• + BERDAYA SAING.
• 3. KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK
• 1. JUMLAH PENDUDUK/ KOMPOSISI
• PENYEBARANNYA SERTA AKIBATNYA DAN
• PENANGGULANGANNYA/
• 2. PENGARUHNYA :
• @. TINGGI ANGKA KELAHIRAN ( FERTILITAS )
• @. AKAN BERPENGARUH TINGGINYA ANGKA
• KEMATIAN ( MORTALITAS )
• @. BERKURANGNYA LAPANGAN KERJA
• 3. PENANGGULANGANNYA :
• PENYEBARAN PENDUDUK DENGAN CARA :
• * TRANSMIGRASI ATAU IMIGRASI
• * PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
• * TERCIPTANYA KEAMANAN PENDUDUK.
• 4. IDEOLOGI
•
• IDEOLOGI ADALAH FALSAFAH NEGARA YANG MERUPAKAN
• PERANGKAT PRINSIP PENGARAHAN YANG DIJADIKAN DASAR
• SERTA MEMBERIKAN ARAH / TUJUAN UNTUK DICAPAI DALAM
• MELANGSUNGKAN DAN MENGEMBANGKAN HIDUP/ KEDIDUP-
• AN NASIONAL SUATU BANGSA DAN NEGARA.
• IDEOLOGI DAPAT BERBENTUK NILAI/ SISTEM NILAI YANG DA -
• PAT MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP / KEHIDUPAN MANUSIA
•
• NILAI-NILAI TERSEBUT ( SILA-SILA PANCASILA ) PERLU DIAMAL
• KAN DALAM SELURUH KEHIDUPAN BAIK YANG PELAKSANAAN
• NYA SECARA SUBYEKTIF ( PRIBADI ) PRIBADI MAUPUN SECA -
• RA OBYEKTIF YANG DILAKSANAKAN DAN DIATUR OLEH UN -
• DANG-UNDANG/ PERATURAN- PERATURAN HUKUM NLAINNYA
• PENINGKATAN KESADARAN INDIVIDU TERHADAP IDEOLOGI
• AKAN SEMAKIN TINGGI KETAHANAN NASIONALNYA DI BIDANG
• IDEOLOGI. MISALNYA DENGAN ADANYA PELAKSANAAN
• PENATARAN P.4. YANG BERTUJUAN UNTUK MEMASYARAKAT
• KAN NILAI-NILAI P.4 DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
• 5. POLITIK
• BERASAL DARI MASYARAKAT BERUPA INPUT ATAU DARI

PEMERINTAH BERUPA OUTPUT UNTUK MENGATASI
KESELARASAN, KESEIMBANGAN, KESERASIAN HUBUNGAN
PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT DALAM NEGARA
DIPERLUKAN KETAHANAN NASIONAL BIDANG POLITIK DALAM
RANGKA MENGANGGULANGI BEBAN BERAT TERSEBUT YANG
PERLU DITUMBUHKAN DAN DIBINA OLEH KARENA ITU PERLU
ADANYA “ INISIATIF PEMERINTAH DAN PARTISIPASI MASYARAKAT/
RAKYAT ”
• FUNGSI POLITIK :
• MEMPERTAHANKAN POLA, TATA CARA, KEBIASAAN, NORMA2,DSB.
• PENGATURAN/ PENYELESAIAN KETEGANGAN YANG TIMBUL
DALAM MASYARAKAT YANG DISELESAIKAN DENGAN CARA DAMAI/
MUSYAWARAH.
• SISTEM POLITIK HARUS DAPAT MENYESUAIKAN PERUBAHAN-
PERUBAHAN YANG TERJADI DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT
SECARA TERINTEGRASI ( DARI SISTEM-SISTEM SOSIAL YANG
TELAH ADA )
•
• 6. EKONOMI
• SEGALA KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

• EKONOMI BAIK YANG DIKERJAKAN PEMERINTAH
• MAUPUN MASYARAKAT DI DALAM PENGELOLAAN
• FAKTOR EKONOMI/ PRODUKSI YANG BERASAL DARI :
• BUMI
• SUMBER ALAM – BAHAN BAKU
• TENAGA KERJA
• MODAL ( DARI DALAM ATAU DARI LUAR )
• TEKNOLOGI ( MODERN, SIKAP MENTAL )
• MENEJEMEN/ ( KEPEMIMPINAN )
• ATHG : DIBIDANG EKONOMI ADALAH FAKTOR-FAKTOR
• YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUKSI DAN
• PENGOLAHANNYA ===== >
• UNTUK ITU DIPERLUKAN KEBIJAKSANAAN EKO-
• NOMI DALAM PENGELOLAAN PRODUKSI, DIS-
• TRIBUSI DAN JASA ( BAIK DARI DALAM NEGERI/
• LUAR NEGERI ) OLEH KERENA ITU DIPERSIAPKAN :
•
• @ PENENTUAN KEBIJAKSANAAN EK
• @ PEMBINAAN FAKTOR PRODUKSI
•
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANNAS
• DIBIDANG EKONOMI :
• 1. MODAL : UNTUK MENGOLAH SUMBER ALAM
• 2. TENAGA KERJA : BERTAMBAHNYA TENAGA KERJA
• LAPANGAN KERJA BERKURANG
• TIMBUL BANYAK PENGANNGGURAN
• 3. TEKNOLOGI : SARANA MEMADAI UNTUK MENGOLAHNYA MODAL
• TAK MEMADAI BILA MODAL RENDAH/ TAK MENDU-
• KUNG
• 4. HUBUNGAN EKO L.NEGERI : SANGAT BERBEDA DENGAN NEGA-
• RA MAJU = JURANG PERBEDAAN.
• MEROSOT HARGA BAHAN EKSPORT
• TRADISIONAL PINCANG NILAI TUKAR ANTARA
• HASIL INDUSTRI NEGARA MAJU DAN NEGARA
• BERKEMBANG
• INFRASTRUKTUR = FAKTOR VITAL UNTUK MENUNJANG
• JANG PRODUKSI, UNTUK PERTUMBUHAN
• EKONOMI BANGSA DAN NEGARA.
LAJU PERTUMBUHAN NYA DIBARENGI/
DISERASIKAN LAJU PEMBANGUNAN.
• MENEJEMEN = DITINGKATKAN KUALITAS MAUPUN
• KUANTITASNYA BAIK APARATUR NEGA-
• RANYA MAUPUN MATERIALNYA DALAM
• MENGHADAPI ATHG
• 7. SOSIAL BUDAYA
• SOSIAL KEMASYARAKATAN === BEKERJASAMA YANG

• DIPERLUKANTETIB SOSIAL DIDASARKAN KONDISI BUDAYA
• YANG ADA
•
UNSUR EKSISTENSI MASYARAKAT
• STANDAR SOSIAL PENGAWASAN SOSIAL
• STRUKTUR SOSIAL MEDIA SOSIAL
• BUDAYA == SELURUH CARA HIDUP MASYARAKAT
• BERUPA TINGKAHLAKU/ HASIL YANG
• DIPELAJARI
• DICIPTAKAN OLEH FAKTOR :
– ORGAN BIOLOGI MANUSIA
– LINGKUNGAN ALAM
– LINGKUNGAN PSIKOLOGI
– LINGKUNGAN SEJARAH
• ATHG == TRADISI SECARA TURUN TEMURUN DARI
• BENERASI TUA KE GENERASI MUDA == BER-
• SIFAT DINAMIS.
• PENDIDIKAN MAMPU MERUBAH KEADAAN
• APARATUR NEGARA, SARANA/ MEDIA ME –
• NYESUAIKAN DENGASN KEADAAN YANG
• LEBIH MAJU/ BAIK
• KEPEMIMPINAN NASIONAL :
• MENYESUAIKAN KEMAMPUAN
• KEPRIBADIAN NASIONAL : YANG DAPAT
• MENGATASI TERJADINYA KEPINCANGAN
• MORAL YANG DAPAT MENGHAMBAT KE-
• MAJUAN BANGSA.
• 8. HANKAM
• DAYA UPAYA RAKYAT SEMESTA DENGAN ABRI UNTUK

• MENEGAKKAN KETAHANAN NASIONAL ==== KEAMA-
• NAN BANGSA DAN NEGARA DENGAN PERJUANGAN
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANNAS BIDANG HANKAM
• DOKTRIN YANG KURANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB
• KEAMANAN DALAM NEGERI
• PARTISIPASI RAKYAT – ABRI
• SISTEM HANKAM YANG KURANG STABIL DIBUTUHKAN KEMANDIRIAN
• - KEAMANAN ---- ADA SKILL
• - KEPEMIMPINAN YANG BERLANDASKAN PANCASILA
• - MENEJEMEN DI SEMUA ESSELONTERUTAMA :
• KOORDINASI—INTEGRASI – SINKRONISASI –
• KETERBATASANNYA ANGGARAN
• - PENGARUH DARI LUAR NEGARA BESAR
• - PENDIDIKAN KEWIRAAN – IPTEK
• - MANUSIA YANG BERMORAL
• - INTEGRASI ABRI DENGAN RAKYAT.
• GBHN TAHUN 1993
• KETAHANAN BIDANG IDEOLOGI
• *. KONDISI MENTAL BANGSA INDONESIA YANG

• BERLANDASKAN KEYAKINAN AKAN KEBENARAN
• IDEOLOGI PANCASILA YANG MENGANDUNG
• KEMAMPUAN
• MENGATASI ANCAMAN DAN MEMELI HARA
• PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL
• *. KEMAMPUAN MENANGKAL / PENETRASI IDEOLOGI
• ASING SERTA NILAI-NILAI YANG TIDAK SESUAI
• DENGAN KEPRIBADIAN BANGSA
•
• KETAHANAN BIDANG POLITIK
• *. KONDISI KEHIDUPAN POLITIK BANGSA YANG
• BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD. 1945 YANG
• MENGANDUNG KEMAMPUAN MEMELIHARA STABILI-
• TAS POLITIK YANG SEHAT DAN DINAMIS.
• *. MENGANDUNG KEMAMPUAN PENERAPAN POLITIK
• LUAR NEGERI YANG BEBAS DAN AKTIF
• KETAHANAN BIDANG
EKONOMI
• *. KONDISI KEHIDUPAN PEREKONOMIAN BANGSA YANG

• BERLANDASKAN DEMOKRASI EKONOMI BERDASAR -
• KAN PANCASILA
• *. MENGANDUNG KEMAMPUAN MEMELIHARA
• STABILITAS EKONOMI YANG SEHAT DAN DINAMIS
• *. SERTA MENGANDUNG KEMAMPUAN MENCIPTAKAN
• KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL DENGAN DAYA
• SAING YANG TINGGI DAN DAPAT MEWUJUDKAN
• KEMAKMURAN YANG ADIL DAN MERATA
• KETAHANAN BIDANG SOSIAL BUDAYA.
• *. KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYABANGSA YANG

• DIJIWAI KEPRIBADIAN NASIONAL YANG
• BERDASARKAN PANCASILA.
• *. SERTA MENGANDUNG KEMAMPUAN MEMBENTUK DAN
• MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
• MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA YANG
• BERIMAN DAN BERTAQWA TERHADAP TUHAN YME.,
• RUKUN, BERSATU, CINTA TANAH AIR, BERKUALITAS,
• MAJU DAN SEJAHTERA DALAM KEHIDUPAN YANG
• SERBA SELARAS/ SERASI DAN SEIMBANG.
• *. MENGANDUNG KEMAMPUAN MENANGKAL PENETRASI
• BUDAYA ASING YANG TIDAK SESUAI DENGAN
• BUDAYA NASIONAL.
• KETAHANAN BIDANG HANKAM
• *. MEMILIKI KONDISI DAYA TANGKAL BANGSA YANG DILANDASI

• KESADARAN BELA NEGARA SELURUH RAKYAT INDONESIA.
• *. MENGANDUNG KEMAMPUAN MEMELIHARA STABILITAS HANKAM
• NEGARA YANG DINAMIS MENGAMANKAN PEMBANGUNAN DAN
• HASIL- HASILNYA.
• *. KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NEGARA DAN
• MENANGKAL SEGALA BENTUK ATHG. KETAHANAN NASIONAL
• AKAN DAPAT TERLAKSANA MELALUI TUMBUHNYA
• KETAHANAN KELUARGA YANG BERISI :
• KONDISI DINAMIS SUATU KELUARGA YANG MEMILIKI

KEULETAN DAN KETANGGUHAN SERTA MENGANDUNG
KEMAMPUAN FISIK, MATERIAL, SPIRITUAL GUNA HIDUP
MANDIRI DAN MENGEMBANGKAN DIRI DAN KELURGANYA
UNTUK HIDUP HARMONIS, DALAM MENINGKATKAN
• KESEJAHTERAAN LAHIR DAN KEBAHAGIAAN BHATIN
• POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
• ( POLSTRANAS )
• UMUM
• TUJUAN PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENGISI

• KEMERDEKAAN YANG TELAH DIPROKLAMIRKAN TANGGAL 17
• AGUSTUS 1945 ( DALAM SEMANGAT PEMBUKAAN UUD 1945 ) .
• “ MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA

• DALAM WADAH NKRI DAN DALAM LINGKUNGAN SUASANA
• PERSAHABATAN DAN PERDAMAIAN “
• DALAM PERJUANGAN MEREALISASI CITA-CITA BANGSA TERJADI “

• PENYELEWENGAN ( GOLONGAN KANAN ATAU GOLONGAN KIRI
• YANG PADA PUNCAKNYA TERJADI PERISTIWA G.30 S/ PKI TAHUN
• 1965 ) YANG BERUSAHA MENYELEWENGKAN PANCASILA DAN
• UUD 1945 )
• PANCASILA DIRUBAH --- MANIVESTO POLITIK ( MANIPOL )
• DAN USDEK ------- TRISILA ----- DIRUBAH LAGI MENJADI --
• EKASILA YAITU GOTONGROYONG.
• TAHUN 1966 LAHIR ORDE BARU =====
• “ SUATU TATANAN SELURUH KEHIDUPAN RAKYAT BANGSA

DAN NEGARA YANG DILETAKKAN KEMBALI PADA KEMURNIAN
PELAKSANAAN PANCASILA DAN UUD. 1945 “
• KOREKSI TOTAL SEGALA PENYELEWENGAN DI SEGALA BIDANG
PEROMBAKAN SIKAP DAN MENTAL :
• MENDAHULUKAN KEPENTINGAN BERSAMA DIBANDINGKAN
KEPENTINGAN PRIBADI PROGRAM ORIENTASI ( ORIENTASI P-ADA
PROGRAM )
• SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

• @ INDONESIA ADALAH NEGARA YANG BERDASARKAN
• DASAR HUKUM ( RECHTSTAAT ) TIDAK BERDASARKAN
• KEKUASAAN BELAKA ( MACHTSTAAT )
• @ SISTEM KONSTITUSI TIDAK ABSOLUT
• @ KEKUASAAN TERTINGGI DITANGAN MPR YANG
• BERTUGAS :
• MENETAPKAN UUD/ GBHN
• MEMILIH/ MENGANGKAT PRESIDEN / KEPALA NEGARA
•
• TUJUAN NASIONAL AKAN DAPAT DILAKSANAKAN
• DENGAN PEMBANGUNAN , APABILA :
• KONDISI POLITIK NASIONAL STABIL DALAM ARTI

• - SISTEM KONSTITUSIONAL BERJALAN EFFEKTIF
• - DEMOKRASI TUMBUH DENGAN SEHAT
• - HUKUM DITEGAKKAN SECARA EFFEKTIF
• - APARAT NEGARA YANG TERTIB
• - KEKUATAN SOSIAL /,MASYARAKAT BERJALAN HARMONIS.
• BANGSA INDONESIA MENGINGINKAN KEMERDEKAAN

• DENGAN :
• @ MEMBENTUK NKRI
• @ MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
• @ IKUT AKTIF DALAM MENERAPKAN KETERTIBAN/
• PERDAMAIAN DUNIA.
• DALAM UUD 1945 DITEMUKAN BEBERAPA MACAM
KEPENTINGAN NASIONAL UTAMA :
• *). MENYANGKUT HAL-HAL KESEJAHTERAAN
• *). MENYANGKAU HAL KEAMANAN
• *). MENYANGKUT HUBUNGAN NASIONAL/
• INTERNASIONAL
•
• PENCAPAIAN SASARAN – SASARAN NASIONAL
• TERSEBUT DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN
• POLSTRANAS SECARA MENYELURUH YANG
• BERDASARKAN :
– WAWASWAN NASIONAL
– INTEGRASI NASIONAL DAN
– IDEOLOGI NEGARA
– KETAHANAN NASIONAL.
• POLITIK DARI KATA DASAR
• POLISTEIA
• POLIS == KESATUAN MASYARAKAT YANG MENGURUS
• DIRI SENDIRI/ BERDIRI SENDIRI.
• TAIA == URUSAN
• SUATU URUSAN YANG DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT
• UNTUK MENGURUS DIRI SENDIRI.
• POLITIK DAPAT DIBEDAKAN ATAS :

• 1. PENGGUNAAN UNTUK KEPENTINGEN UMUM
• 2. PENGGUNAAN YANG BER URUSAN DENGAN POLICY (
• KEBIJAKSANAAN )
• POLITIK UNTUK KEPENTINGAN UMUM ( POLITION )

• ADALAH “ SUATU RANGKAIAN AZAS/ PRINSIP , KEADA-
• AN SERTA PERLENGKAPAN / PERALATAN YANG AKAN
• DIGUNAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN
• ‘ : SUATU KEADAAN YANG KITA KEHENDAKI DISERTAI
• DENGAN PERALATAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK
• MENCAPAI KEADAAN TERTENTU.
• POLITIK SEBAGAI POLICY ( KEBIJAKAN ) :
• “ SUATU PILIHAN NALTERNATIF UNRUK MENCAPAI
• SUATU TUJUAN BERDASARKAN SEPERANGKAT
• PRINSIP TERTENTU “
• JADI TITIK BERATNYA ADALAH :
• PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN
• MENJAMIN TERLAKSANANYA SUATU USAHA
• PENCAPAIAN CITA-CITA/ KEINGINAN YANG
• KITA KEHENDAKI.
• SISTEM POLITIK
• SUATU SISTEM YANG MEMPUNYAI RUANG LINGKUP DI
• BIDANG POLITIK YANG MELIPUTI SEMUA LEMBAGA
• YANG BERFUNGSI DALAM PENGATURAN KEHIDUPAN
• NEGARA
• STRUKTUR POLITIK
• KESELURUHAN DARI KELOMPOK / LEMBAGA
• KEMASYARA KATAN KENEGARAN YANG
• BERPENGARUH DALAM MENENTUKAN KEBI-
• JAKSANAAN DAN MENGIKAT MASYARAKAT .
• POLITIK NASIONAL
• TERBAGI ATAS :
• 1. POLITIK DALAM NEGERI
2. POLITIK LUAR NEGERI
3. POLITIK EKONOMI
4. POLITIK HANKAM
•
• POLITIK DALAM NEGERI :
• - TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN
• HARKAT DAN MARTABAT BANGSA INDONESIA
• YANG SEJAJAR DENGAN BANGSA LAIN
• POLITIK LUAR NEGERI : TETAP MENERAPKAN
• - POLITIK BEBAS AKTIF
• - ANTI IMPERIALIS/ KOLONIALIS
• - SOLIDARITAS ANTAR BANGSA ( KHUSUS ASIA –
• AFRIKA
• POLITIK EKONOMI :
- SWADAYA- SWA SEMBADA – SWA KARYA
- TIDAK MENUTUP DIRI / MENGISOLASI DIRI
- PENINGKATAN TARAF HIDUP RAKYAT
• POLITIK HANKAM
- MENETAPKAN PRINSIP DEFENSIP AKTIF
- MENANGGULANGI SEGALA BENTUK ATHG ( DN/
LN )
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLSTRANAS.
1). IDEOLOGI DAN POLITIK .

AGAR POL.NAS DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK DIUSAHAKAN AGAR
IDEOLOGI MAUPUN POLITIK DAPAT STABIL , KARENA TANPA
KESTABILAN KEDUANYA AKAN DAPAT MENIMBULKAN ATHG,
KARENA PERISTIWA YANG TELAH TERJADI SEPERTI KOMUNISME,
LIBERALISME ADALAH MUSUH PANCASILA, DEMIKIAN PULA BLOK
BARAT ( AMERIKA SERIKAT ), BLOK TIMUR ( UNI SOVIET ) INGIN
MEMPERLUAS PENGARUHNYA UNTUK MENGUASAI DUNIA.
2). EKONOMI .
DEMIKIAN PULA KESTABILAN EKONOMI MENGHARAPKAN AKAN
MAMPU MENUNJANG TERLAKSANANYA PEMBANGUNAN DI NKRI
KARENA UNSUR EKONOMI DIPERLUKAN UNTUK MENUNJANG
PEMBANGUNAN MASA MENDATANG DIPERLUKAN SUMBER
EKONOMI YANG SEIMBANG SEBAGAI DAYA DUKUNG BERKENAAN
DENGAN KEMAJUAN IPTEK YANG SEMAKIN DIBUTUHKANN DEMI
KEMAJUAN BANGSA DAN NEGARA.
3). SOSIAL BUDAYA.
KEBHENIKAAN DALAM BERBAGAI SEGI KEHIDUPAN ( BANYAK SUKU,

BANYAK BAHASA DAERAH, BANYAK ADAT, BANYAK AGAMA DAN
KEPERCAYAAN ) MERUPAKAN KERAWANAN YANG HARUS
DIPERSATUKAN AGAR MENJADI KEKUATAN UNTUK MEWUJUDKAN
DAN MEMELIHARA KEBHENIKAAN BANGSA DAN NEGARA UNTUK
DITRANFORMASIKAN PENGARUH BUDAYA BARAT DAPAT MEMBUAT
KITA MENJADI KEBARAT-BARATAN YANG DAPAT MENGHILANGKAN
JATI DIRI BANGSA INDONESIA. TERCIPTANYA PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA.
4). PERTAHANAN DAN KEAMANAN.

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA UNTUK MERDEKA TELAH ME –
LAHIRKAN ANGKATAN BERSENJATA YANG TUMBUH SECARA
KWALITATIF/ KWANTITATIF SESUAI DENGAN KEBUTUHAN HANKAM.
ANGKATAN BERSENJATA MERUPAKAN MILIK NASIONAL YANG
MASIH TETAP TERJAGA KEUTUHANNYA.
5). HAKEKAT ANCAMAN
ANCAMAN ADALAH SEMUA BENTUK BAHAYA YANG BERSIFAT

ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN / GANGGUAN YANG
MEMBAWA AKIBAT NEGATIF BAGI KELANGSUNGAN HIDUP,
INTEGRITAS, IDENTITAS NEGARA DAN BANGSA KITA.
ANCAMAN DAPAT DATANG DARI DALAM / LUAR NEGERI DALAM
BENTUK : ANCAMAN IDEOLOGI BERUPA :
- DOMINASI POLITIK ASING
- DESINTEGRASI BIDANG KEHIDUPAN SOSIAL
- PENETRASI KEBUDAYAAN ASING
- GANGGUAN KEAMANAN DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL.
• KETERKAITAN PANCASILA -- UUD.1945 -- WASANTARA --
• KETAHANAN NASIONAL– PEMBANGUNAN NASIONAL -- DISIPLIN NASIONAL
• FILSAFAT, SISTIM NILAI, IDEOLOGI

BNGSA DAN NEGARA, DASAR NEGARA
PANCASILA
U.U.D. 1945 KONSTITUSI DAN HUKUM
DASAR TERTULIS
KESATUAN DAN PERSATUAN

WAWASAN
NUSANTARA
KOMITMEN TERHADAP FUNGSI
LINGKUNGAN
KETAHANAN UPAYA MENJAMIN KELANGSUNGAN

NASIONAL HIHUP DAN MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN
MEMBANGUN MANUSIA SEUTUHNYA

DAN SELURUH MASYA.INDONESIA
PEMBANGUNAN
NASIONAL
DISIPLIN NASIONALI
NORMA, SIKAP, PERILAKU BERMASY.
BERBANGSA DAN BERNEGARA
• STRATEGI : THE ART OF THE GENERAL
• STRATEGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI STRATEGOS YANG

DIARTIKAN THE ART OF THE GENERAL
• STRATEGI : SUATU KERANGKA RENCANA DAN TINDAKAN YANG

DISUSUN DAN DISIAPKAN DALAM SUATU RANGKAIAN PENTAHAPAN
YANG MASING- MASING MERUPAKAN JAWABAN YANG OKTIMAL
TERHADAP TANTANGAN BARU SEBAGAI AKIBAT LANGSUNG
SEBELUMNYA.
• STRATEGI NASIONAL :
• SUATU SENI ATAU ILMU UNTUK MENGEMBANGKAN
• DAN MENGGUNAKAN KEKUATAN-KEKUATAN (
• IPOLEKSOSBUDHANKAM ) DALAM MASA DAMAI
• ATAU MASA PERANG UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN
YANG TELAH DITETAPKAN OLEH POLITIK NASIONAL
• PENGEMBANG STRATEGI
• ANTHONI HENRY JOMINI ( 1779-1869 , PERANCIS )

•
• IA BERPENDAPAT BAHWA STRATEGI ADALAH SENI
• PENYELENGGARAAN PERANG DI ATAS PETA YANG
• MELIPUTI KAWASAN OPERRASIONALNYA
• KARL VON CLAUZEWITH ( 1780-1831, SWISS )

• PENDAPATNYA :
• ILMU PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN PERTEM-
• PURAN UNTUK KEPENTINGAN PERANG.
• LIDLE HART ( ABAD 20, INGGRIS )

• SUATU SENI ATAU ILMU PENGETAHUAN UNTUK MENDIS-
• TRIBUSIKAN DAN MENGGUNAKAN SARANA-SARANA
• MILITER UNTUK TUJUAN POLITIK
• GRAND === KEKUATAN MILITER
• STRATEGI
•
PERANG-KEAMANAN
•
STRATEGI STRTEGI ==== KEKUATAN
• NASIONAL NON MILITER NON MILITER
•
STRAT. KEK.
• NON - NON -- DAMAI - KESEJARTE
• MILITER MILITER TERAAN PEM
• BANGUNAN
•
• STRATEGI NASIONAL :
• CARA MELAKSANAKAN POLITIK NASIONAL DALAM

MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN NASIONALNYA AGAR
STRANAS BERJALAN SESUAI YANG DIKEHENDAKI
• POLNAS TERLEBIH DAHULU HARUS DIADAKAN PEMIKIRAN
STRATEGI MELAKSANAKAN TELAAH STRATEGI ( TELSTRA
)DAN PERKIRAAN STRATEGI ( KIRSTRA ).
• YAITU :
• BERFIKIR SECARA --- INTENSIF, EKSTENSIF,
ANALITIS,SINTETIS DAN MENYELURUH.
• TELAAH STRATEGI :
• SUATU KAJIAN TERHADAP LINGKUNGAN YANG AKAN

BERPENGARUH KEPADA STRATEGI YANG AKAN DITEMPUH,
DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA HAL YANG
M,ENYANGKUT :
– PEMBIDANGAN
– SASARAN
– PEDOMAN PELAKSANAAN
– SIKAP DAN PENDIRIAN
– PENGENDALIAN PERENCANAAN
•
• 1. PEMBIDANGAN --- POLITIK NASIONAL

• MENCAKUP : IPOLEKSOSBUDHANKAM
• 2. SASARAN ---- MASING-MASING BIDANG
• DITENTUKAN SEHINGGA TUJUAN
• POLNAS DAPAT DICAPAI
• TELSTRANAS
• 3. PEDOMAN PELAKSANAAN MENCAKUP :
• - USAHA PEMBIAYAAN, PENGADAAN
• - PENGEMBANGAN, PENGARAHAN,
• - SUMBER-SUMBER MATERIAL, TENAGA
- KEKUATAN IN-MATERIAL
• - PENGERAHAN USAHA DAN TINDAKAN
• MENYANGKUT HANKAM
• - PENENTUAN PERIODE/ WAKTU.
• - SIKAP DAN PENDIRIAN YANG MERUPA-
• KAN AZAS YANG TIDAK BOLEH DIABAIKAN
•
• MENGANALISA KEKUATAN NASIONAL
• MENGIDENTIFIKASI KAN KEKUATAN ZAMAN ORLA ( ORDE

LAMA ) MUDAH CUKUP MENGHITUNG JUMLAHNYA SAJA.
• ZAMAN MODERN SUKAR HARUS MEMPERHATIKAN
• SEMUA KEKUATAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
• TINGKAT PERENCANAAN -- SIFAT STRATEGIS
• NASIONAL YANG MELIBATKAN SELURUH APARAT
• PEMERINTAH , LEMBAGA SWASTA, DAN RAKYAT.
•
• ANGGARAN PEMBIAAYAAN
• PERHITUNGAN :
• KEPRES NO.11 / 1973 MENETAPKAN SISTEM ANGGARAN DAN
PEMBIAYAAN DENGAN KAITAN
• TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN .
• SISTEM ANGGARAN DENGAN
• DIK - DAFTAR ISISN KEGIATAN DISAMPING ITU
• DIP - DAFTAR ISIAN PEMBANGUNAN YANG
• TELAH BERJALAN SETIAP DEPARTEMEN DIKELUARKAN
SURAT KEPUTUSAN OTORISASI ( SKO )
•
• URUTAN ANGGARAN PEMBIAYAAN
• - UNDANG-UNDANG APBN
• - KEPRES TENTANG PERINCIAN ANGGARAN
• BELANJA RUTIN
• - DAFTAR ISIAN KEGIATAN
• - SK. OTORISASI.
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN ( BUDGETING )
PERENCANAAN ANGGARAN HARUS DIUSAHAKAN DAPAT

MENAMPUNG SELURUH KEGIATAN DI DALAM RENCANA
ORGANISASI YANG MEMERLUKAN PEMBIAYAAN, BAIK KEGIATAN
RUTIN MAUPUN KEGIATAN PEMBANGUNAN ATAU PROYEK.
PERENCANAAN ITU DISUSUN BERUPA ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA ( APBN ) UNTUK TINGKAT PEMERINTAH
PUSAT DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (
APBD ) UNTUK TINGKAT DAERAH PROPINSI DAN KABUPATEN/
KODYA. ANGGARAN BERARTI: SUATU RENCANA KEUANGAN YANG
DISUSUN UNTUK MEWUJUDKAN KEGIATAN DALAM SUATU USAHA
KERJASAMA GUNA MENCAPAI TUJUAN DALAM JANGKA WAKTU
TERTENTU YANG BIASANYA UNTUK SATU TAHUN. PENGGUNAAN
DAN PENGELOLAANNYA DALAM TAHUN ANGGARAN YANG
BBERSANGKUTAN. YANG BER -
BERGERAK BULAN APRIL SAMPAI AKHIR BULAN MARET TAHUN
BERIKUTNYA. TAHUN ANGGARAN BERSIFAT SAMBUNG ME -
NYAMBUNG. PERPUTARAN TAHUN ANGGARAN YANG SAMBUNG
MENYAMBUNG ITU BERPUTAR SEBAGAI SIKLUS YANG DISEBUT
BUDGET CYCLUS
A. FASE PERENCANAAN
1). USUL ANGGARAN DARI SEMUA LEMBAGA- LEMBAGA

DIHIMPUN OLEH INSTANSI INDUKNYA MENJADI DUP ( DAFTAR
USULAN PROYEK ) UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN. DAN
DI DALAM DUK (DAFTAR USULAN KEGIATAN ) UNTUK
PEMBIAYAAN YANG BERSIFAT RUTIN. USUL ITU DISAMPAIKAN
PADA DEPARTEMEN MASING-MASING UNTUK PENYUSUNAN
APBN DAN APBD.
2) UNTUK MENYUSUN RAPBN SEMUA DUP DARI DEPARTEMEN
DIHIMPUN OLEH DIREKTORAT ANGGARAN DEPARTEMEN
KEUANGAN. DEMIKIAN PULA MENGENAI SEMUA DUK. UNTUK
PENYUSUNAN RAPBD-- PEMERINTAH DAERAH MEMBENTUK
PANITIA ANGGARAN EKSEKUTIP, DEREKTORAT ANGGARAN
MENYUSUN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA ( RAPBN ), SEDANG PANITIA ANGGARAN BERTUGAS
MENYUSUN RENCANA PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (
( RAPBD ).
3). RAPBN DISAMPAIKAN KEPADA DPR UNTUK DIMUSYAWARAHKAN
DAN DISYAHKAN DENGAN UNDANG-UNDANG, SEDANG RAPBD
DISAMPAIKAN KEPADA DPRD UNTUK DIMUSYAWARAHKAN DAN
DISYAHKAN DENGAN PERATURAN DAERAH PROSESNYA
DILAKUKAN MELALUI MUSYAWARAH PANITIA ANGGARAN DPR
ATAU DPRD, RAPAT KOMISI DAN PADA TARAF AKHIR SIDANG
PLENO DPR/ DPRD UNTUK MRNGESAHKAN NYA MENJADI APBN
DAN APBD.
B. FASE PELAKSANAAN
1). SETELAH MENJADI APBN/ APBD SUDAH DAPAT DILAKUKAN

KEGIATAN2 ADMINISTRATIF UNTUK MENGELUARKAN DANA
SESUAI DENGAN MATA ANGGARAN DAN JUMLAHNYA YANG
TELAH DITETAPKAN . PROSESNYA DILAKUKAN SBB,:
a). INSTANSI /LEMBAGA YANG BERSANGKUTAN MANGAJUKAN
PERMINTAAN PENGESAHAN . DAFTAR ISIAN PROYEK ( DIP)
UNTUK KEGIATAN YANG BERSIFAT PEMBANGUNAN DAN
DAFTAR ISIAN KEGIATAN UNTUK KEGIATAN YANG BERSIFAT
PEMBANGUNAN DAN DAFTAR ISIAN KEGIATAN (DIK ) UNTUK
KEGIATAN YANG BERSIFAT RUTIN, KECUALI GAJI.
b). SESUAI DENGAN LIKWIDITAS KEUANGAN NEGARA/ DAERAH DAN
PRIORITASMENTERI KEUANGANMKENGELUARKAN PERSETUJUAN
BAGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MENERBITKAN SK.
OTORISASI ( SKO ) . UNTUK APBD KEGIATAN ITU DILAKUKAN
OLEH GUBERNUR/ BUPATI SESUAI TINGKATANNYA MASING-
MASING. SKO DITERBITKAN ATAS NAMA BENDAHARAWAN YANG
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENGGUNAAN DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN UNUK PROYEK ATAU KEGIATAN
PADA INSTANSI / LEMBAGA TERTENTU , LENGKAP DENGAN
MENYEBUT PIMPINAN PROYEK ATAU ATASAN LANGSUNG
BENDAHARAWAN TERSEBUT.
2). KEGIATAN SESUAI YANG TERCANTUM DALAM SKO DAPAT
DILAKSAKAN BAIKN OLEH INSTANSI/ LEMBAGA YANG
BERSANGKUTAN MAUPUN OLEH PIHAKN KETIGA. KATOR
PERBENDAHARAAN NEGARA ( KPN ) UNTUK DANA APBN ATAU
BIRO KEUANGAN UNTUK DANA APBD
MENEBITKAN SP. MEMBAYAR UANG ( SPMU ) ATAU MANDAT
YANG MEMBAWA AKIBAT DIBAYARKANNYA SEJUMLAH UANG
UNTUK PIHAK YANG BERHAK MENERIMANYA.PEMBAYARAN
DILAKUKAN OLEH KAS NEGARA MELALUI BANK INDONESIA
ATAU OLEH BENDAHARAWAN DAERAH MELALUI BPD ( BANK
PEMBANGUNAN DAERAH.
C. FASE PERTANGGUNGAN JAWAB
1) BERSAMAAN DENGAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN

MUNGKIN PULA SETELAH KEGIATAN DILAKSANAKAN ,
DAPAT DILAKUKAN PEMERIKSAAN KEUANGAN DAN
PEMERIKSAAN PELAKSANAAN KEGIATAN OLEH APARAT
YANG BERWEWENANG .PEMERIKSAAN BISA DILAKUKAN
OLEH ATASAN LANGSUNG BEDAHARAWAN/ PIMPINAN
PROYEK YANG DISEBUT PEMERIKSAAN INTERN.
PEMERIKSAAN DARI INSTANSI PEMERIKSA YANG DISEBUT
PEMERIKSAAN EKSTERN DAPAT DILAKUKAN ANTARA LAIN
OLEH DPKN/ KPN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ATAU
INSPEKTORAT DAERAH
DENGAN BENTUK PEMERIKSAAN :
@ PEMERIKSAAN SEBELUM UANG DIGUNAKANDENGAN MAKSUD

MENGARAHKAN AGAR PENGGUNAAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN ANGGARAN DAN PROSEDUR ADM. KEUANGAN
YANG SAH.TERUTAMA MENGENAI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN YANG AKAN DILAKSANAKAN .
@ PEMERIKSAAN SESUDAH UANG DIGUNAKAN DENGAN MAKSUD
MJENILAI APAKAH KEUANGAN ITU DIPERGUNAKAN SESUAI
DENGAN KETENTUAN ADM. KEUANGAN YANG BERLAKU. PEME-
RIKSAAN DILAKUKAN DENGAN MENYESUAIKAN ANTARA SKO
DAN SPMU. YANG TELAH DITERBITKANDENGAN RELISASI PE-
NERIMAAN , PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN UANG DI DA –
LAM BUKU HARIAN DAN BUKU UMUM SERTA FISIK UANG DI DA-
LAM KAS /BANK, BUKTI-BUKTI PENGELUARAN, SURAT
PERTANGGUNGAN JAWAB, DAN SURAT-SURAT BERHARGA
LAINNYA. MISAL PERJANJIAN KONTRAK, DLL.
2). PEMERIKSAAN DILAKUKAN TERHADAP BEDAHARAWAN YANG
BERTUGAS MENERIMA, MENYIMPAN, MEMBUKUKAN, MENGELUAR-
KAN UANG DAN MEMBUAT SURAT PERTANGGUNGAN JAWAB
HARUS DIBUAT OLEH SEORANG BENDAHARAWAN SETIAP BULAN
SELAMBAT LAMBATNYA TANGGAL 10 BUKAN BERIKUTNYA,
MERUPAKAN BAGIAN DARI NPENGAWASAN UNTUK MEMERIKSA
SURAT PERTANGGUNGAN JAWAB YANG DIBUAT OLEH
BENDAHARAWAN DISEBUT PENGAWASAN DARI JAUH.
3). PEMERIKSAAN KEPADA BENDAHARAWAN BERARTI JUGA PEMERIK
SAAN PADA ATASAN LANGSUNG ATAU PIMPINAN PROYEK YANG
MENJADI ATASANNYA DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN.
BENDAHARAWAN PADA DASARNYA MERUPAKAN PETUGAS
NEGARA YANG MENJALANKAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
SESUAI DENGAN KEBIJAKSANAAN / POLICY PIMPINAN . OLEH
KARENA ITU SEORANG ATASAN HARUS BERUSAHA
MENJALANKAN POLICY KEUANGAN SESUAI DENGAN KETENTUAN
YANG BERLAKU.
POLITIK PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MENEJEMEN
NASIONAL
TUJUAN POLITIK BANGSA INDONESIA TELAH TERCANTUM DALAM

PEMB. UUD 1945 YAITU : MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA
DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA, MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DAN
IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN
KEMERDEKAAN , PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL.
PEMBANGUNAN DISEGALA BIDANG PERLU DILAKUKAN. POLITIK DAN
STRATEGI NASIONAL DALAM ATURAN KETATANEGARAAN SELAMA
INI DITUANGKAN DALAM BENTUK GBHN YANG DITETAPKANN OLEH
MPR. == SELANJUTNYA PELAKSANAAN DILAKSANAKAN OLEH
PRESIDEN/ MANDATARIS MPR. PELAKSANAAN DITUANGKAN DALAM
POKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL YANG DITENTUKAN OLEH PRESIDEN SEBAGAI
MANDATRIS MPR. DENGAN MEMPERHATIKAN PENDAPAT DPR. YANG
MERUPAKAN POLITIK PEMERINTAH.
JADI POLITIK PEMERINTAH TIDAK MENYALAHI JIWA DEMOKRASI
YANG TETAP BERPEDOMAN PADA KETETAPAN MPR. POLITIK
PEMBENGUNAN SEBAGAI PEDOMAN DALAM PEMBANGUNAN
NASIONAL MEMERLUKAN KETERPADUAN TATA NILAI, STRUKTUR
DAN PROSES. KETERPADUAN MERUPAKAN HIMPUNAN USAHA
UNTUK MENCAPAIEFISIENSI, DAYA GUNA DAN HASIL GUNA
SEBESAR MUNGKIN DALAM MENGGUNAKAN SUMBER DANA DAN
DAYA NASIONAL GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN NASIONAL . KARENA
ITU KITA PERLU SISTEM MENEJEMEN NASIONAL. YANG BERFUNGSI
MEMADUKAN @ PENYELENGGARAAN SIKLUS KEGIATAN
PERUMUSAN, PELAKSANAAN, DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
KEBIJAKSANAAN @ MEMADUKAN SELURUH UPAYA MENEJERIAL
YANG MELIBATKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERKEWENANGAN
DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA UNTUK MEWUJUDKANN KETERTIBAN SOSPOL
DAN ADMINISTRASI.
1. MAKNA PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMBANGUNAN NASIONAL MERUPAKAN USAHA PENINGKATAN

KUALITAS MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA SECARA
BERKELANJUTAN DENGAN NMEMANFAATKAN KEMAJUAN IPTEK.
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI USAHA UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SELURUH BANGSA INDONESIA.
DAN PELAKSANAANNYA BUKAN HANYA TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH SAJA TETAPI JUGA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB
SELURUH RAKYAT INDONESIA. MAKSUDNYA : SETIAP WARGA
NEGARA INDONESIA HARUS IKUT SERTA DAN BERPERAN DALAM
MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN SESUAI DENGAN PROFESI
MASING-MASING. PEMBANGUNAN NASIONAL MENCAKUP HAL-HAL
YANG BERSIFAT LAHIRIAH MAUPUN BATINIAH YANG SELARAS,
SERASI DAN SEIMBANG . ITULAH SEBABNYA PEMBANGUNAN
NASIONAL BERTUJUAN UNTUK MEWUJUDKAN MANUSIA DAN
MASYARAKAT INDONESIA YANG SEUTUHNYA, YAKNI SEJAHTERA
LAHIR DAN BATIN.
2. MENEJEMEN NASIONAL
MENEJEMEN NASIONAL MERUPAKAN SEBUAH SISTEM YANG

PEMBAHASANNYA BERSIFAT KONPREHENSIP-STRATEGI-INTEGRAL.
ORIENTASI PADA PENEMUAN DAN PENGENALAN ( IDENTIFIKASI )
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS SECARA MENYELURUH DAN TERPADU.
SEHINGGA SISTEM MENEJEMEN NASIONAL DAPAT MENJADI
KERANGKA DASAR , LANDASAN, PEDOMAN DAN SARANA BAGIN
PERKEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN ( LEARNING PROCESS )
MAUPUN PENYEMPURNAAN FUNGSI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN YANG BERSIFAT UMUM MAUPUN PEMBANGUNAN.
MENEJEMEN NASIONAL MERUPAKAN PERPADUAN TATA NILAI,
STRUKTUR DAN PROSES UNTUK MENCAPAI KEHEMATAN , DAYA
GUNA DAN HASIL GUNA SEBESAR MUNGKIN DALAM MENGTGUNAKAN
SUMBER DANA, DAYA DEMI MENCAPAI TUJUAN NASIONAL. PROSES
PENYELENGGARAAN MEN. NASIONAL MELIPUTI SIKLUS KEGIATAN
PERUMUSAN KEBIJAKSANAAN ( POLICY FORMULATION ,
PELAKSANAAN KEBIJAKSANAAN ( POLICY IMPLEMENTATION ) DAN
PENILAIAN HASIL KEBIJAKSANAAN ( POLICY
EVALUATION ) TERHADAP BERBAGAI KEBIJAKSANAAN NASIONAL.
SEKURANG-KURANGNYA SEBUAH SISTEM DAP-AT MENJELASKAN :
UNSUR, STRUKTUR, PROSES, FUNGSI SERTA LINGKUNGAN
YANG MEMPENGARUHINYA.
a. UNSUR, , STRUKTUR DAN PROSES.
UNSUR –UNSUR UTAMA MENEJ. NASIONAL :

1). SEBAGAI ORGANISASI KEKUASAAN MEMPUNYAI HAK DAN
PERANAN ATAS PEMILIKAN , PENGATURAN DAN PELAYANAN
YANG DIPERLUKAN DALAM MEWUJUDKAN CITA-CITA BANGSA
TERMASUK USAHA PRODUKSI, , DISTRIBUSI DAN JASA BAGI
KEPENTINGAN MASYARAKAT UMUM ( PUBLIC GOODS AND
SERVICES ).
2). BANGSA INDONESIA SEBAGAI UNSUR PEMILIK NEGARA BER
PERAN DALAM MENENTUKAN SISTEM NILAI DAN ARAH/
KEBIJAKSANAAN NEGARA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
LANDASAN DAN PEDOMAN BAGIN PENYELENGGARAAN
FUNGSI-FUNGSI NEGARA
3). PEMERINTAH SEBAGAI UNSUR MENEJER DAN PENGUASA
BERPERAN DALAM PENYELENGGARAAN FUNGSI-FUNGSI
PEMERINTAHAN UMUM DAN PEMBANGUNAN KEARAH CITA-CITA
BANGSA DAN KELANGSUNGAN SERTA PERTUMBUHANN NEGARA.
4). MASYARAKAT ADALAH UNSUR PENUNJANG DAN PEMAKAI YANG
BERPERAN SEBAGAI KONTRIBUTOR, PENERIMA DAN KONSUMEN
BAGI BERBAGAI HASIL KEGIATAN PENYELENGGARAAN FUNGSI
PEMERINTAH DI ATAS.
SISMENNAS ( SISTEM MENEJEMEN NASIONAL ) TERSUSUN 4

TATANAN ( SETTING ) :
- TLP ( TATA LAKSANA PEMERINTAHAN )
- TAN ( TATA ADMINISTRASI NEGARA )
- TPN ( TATA POLITIK NASIONAL )
- TKM ( TATA KEHIDUPAN MASYARAKAT )
TAN DAN TLP DAPAT DISEBUT TPB ( TATANAN PENGAMBILAN

BERKEWENANGAN )
TPKB MEMERLUKAN PROSES ARUS MASUK YANG DIMULAI DARI TKM
LEWAT TPN. ASPIRASI DARI TKM DAPAT BERASAL DARI RAKYAT BAIK
SECARA INDIVIDUAL MAUPUN MELALUI ORGANISASI KEMASYARAKATAN,
PARTAI POLITIK, KELOMPOK PENEKAN, ORGANISASI KEPENTINGAN DAN
PERS, MASUKAN INI BERINTIKAN KEPENTINGAN RAKYAT .
b. FUNGSI SISTEM MENEJEMEN NASIONAL

FUNGSI DIKAITKAN DENGAN PENGARUH, EFEK DAN AKIBAT
TERSELENGGARANYA KEGIATAN TERPADU SEBUAH ORGANISASI ATAU
SISTEM DALAM RANGKA PEMBENAHAN ( ADAPTASI ) DAN PENYESUAIAN (
ADJUSTMENT ) DENGAN TATA LINGKUNGAN N UNTUK MEMELIHARA
KELANGSUNGAN NHIDUP DAN MENCAPAI TUJUAN –TUJUANNYA. FUNGSI
POKOK SISMENAS : PEMASYARAKATAN POLITIK YANG DIARAHKAN PADA
PENJAMINAN HAK DAN PENERTIBAN KEWAJIBAN RAKYAT DENGAN
TERPENUHI BERBAGAI KEPENTINGAN. KEWAJIBAN RAKYAT : IKUT SERTA
DAN TANGGUNG JAWAB ATAS TERBENTUKNYA SITUASII DAN KONDISI
KEWARGANEGARAAN YANG BAIK / SETIA PADA NEGARA/ FALSAFAH
FUNGSI-FUNGSI SISMENAS YANG LAIN :
- PERENCANAAN SEBAGAI RINTISAN DAN PERSIAPAN SEBELUM

PELAKSANAAN , SESUAI KEBIJAKSANAAN YANG DIRUMUSKAN
- PENGENDALIAN SEBAGAI PENGARAHAN , BIMBINGAN DAN
KOORDINASI SELAMA PELAKSANAAN.
- PENILAIAN UNTUK MEMBANDINGKAN HASIL PELAKSANAAN DENGAN
KEINGINAN SETELAH PELAKSANAAN SELESAI
PADA ARUS KELUAR LUAR SISMENAS DIHARAPKAN MENGHASILKAN :
1).ATURAN, NORMA, PATOKAN, PEDOMAN YANG DISEBUT KEBIJAKSA-
NAAN UMUM ( PUBLIC POLICIES )
2).PENYELENGGARAAN, PENERAPAN, PENEGAKAN MAUPUN PELAKSANA
AN BERBAGAI KEBIJAKSANAAN NASIONAL.
3).PENYELESAIAN SEGALA MACAM PERSELISIHAN , PELANGGARAN
DAN PENYELEWENGAN YANG TIMBUL SEHU8BUNGAN DENGAN
KEBIJAKSANAAN UMUM DALAM RANGKA TERTIB HUKUM
OTONOMI DAERAH
UU NO. 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH YANG

MERUPAKAN SALAH SATU WUJUD POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL SECARA TEORITIS TELAH MEMBERIKAN DUA BENTUK
OTONOMI KEPADA DUA DAERAH. YAITU OTONOMI DAERAH
PROPINSI DAN OTONOMI LUAS BAGI DAERAH KABUPATEN/ KOTA.
KONSEKWENSI KEWENANGAN PUSAT MENJADI DIBATASI.
DENGAN DITETAPKANNYA UU NO,22 /1999, SECARA LEGAL UU.ITU -
MENGGANTIKAN UU. NO.5 TAHUN 1974 TENTANG POKOK – POKOK
PEMERINTAH DAERAH DAN UU.NO 5 TAHUN 1979 TENTANG
PEMERINTAH DESA . PERBEDAAN UU. YANG LAMA DENGAN UU.
YANG BARU IALAH :
1. UU YANG LAMA TITIK PANDANG KEWENANGANNYA DIMULAI
DARI PUSAT ( CENTRAL GOVERNMENT LOOKING )
2. UU.YANG BARU TITIK PANDANG KEWENANGAN DI MUJLAI
DARI DAERAH ( LOCAL GOVERNMENT LOOKING ) . UU NO.22
/1999 TENTANG OTONOMI DAERAHSESUAI DENGAN
TUNTUTAN REFOR MASI
PENGERTIAN OTONOMI DAERAH :
SECARA ETIMOLOGI PERKATAAN OTONOMI BERASAL DARI BAHASA

YUNANI AUTOS YANG BERARTI SENDIRI DAN NOMOS BERARTI
ATURAN, DARI BEBERAPA AHLI MEMBERIKAN PENGERTIAN SEBAGAI
ZELFWETGEWING ATAU PENGUNDANGAN SENDIRI, MENGATUR DAN
MEMERINTAH SENDIRI , DENGAN DEMIKIAN OTONOMI DAPAT DIARTI-
KAN SEBAGAI KEMERDEKAAN DAN KEBEBASAN MENYELENGGARA -
KAN PEMERINTAHAN SENDIRI.
ISTILAH OTONOMI MEMPUNYAI MAKNA : KEBEBASAN DAN KEMANDIRI-
AN , NAMUN BUKAN KEMERDEKAAN. KEBEBASAN YANG TERBATAS
ATAU KEMANDIRIAN ITU ADALAH WUJUD PEMBERIAN YANG HARUS
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
KEBEBASAN YANG DIBERIKAN SEBUAH DAERAH OTONOMI BERARTI
MEMBERIKAN KESEMPATAN PADA DAERAH TERSEBUT UNTUK MEM-
PERGUNAKAN PRAKARSANYA SENDIRI UNTUK MENGURUS
KEPENTINGAN-KEPENTINGAN UMUM ( PENDUDUK ).
DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
MENGACU PS. 18 UUD.1945 :

1. NKRI DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH PROVINSI, PROVINSI DIBAGI
KABUPATEN, DIBAGI LAGI KOTA` MASING-MASING ( PROVINSI,
KABUPATEN DAN KOTA MEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH YANG DI
ATUR BERDASARKAN UU.
2. MASING-MASING DAERAH MENGATUR SENDIRI-SENDIRI URUSAN
PEMERINTAHAN MENURUT AZAS OTONOMI.
UNTUK MELAKSANAKAN PASAL 18 UUD.1945 TERSEBUT MAKA DIBUATNYA UU.

PELAKSANAANNYA YAITU :
A. UU. NO. 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
B. UU. NO. 25 TAHUN 1999 TENT6ANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
PADA TAHUN 2004 TERJADI PERUBAHAN UU. MENGENAI OTONOMI DAERAH
YAITU DENGAN DIKELUARKANNYA :
1. UU. NO.32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI
PENGGANTI UU. NO.22 BTAHUN 1999
2. UU.N0. 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN
ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH SEBAGAI PENGGANTI
UU.NO. 25 /1999
DAERAH OTONOMI.
DAERAH OTONOMI DIBENTUK DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA

SYARAT:
a. KEMAMPUAN EKONOMI
b. JUMLAH PENDIUDUK
c. LUAS DAERAH
d. HANKAMNAS
e. SYARAT-SYARAT LAIN YANG MEMUNGKINKAN DAERAH
MELAKSANAKAN PEMBANGUN- AN
AZAS-AZAS OTONOMI DAERAH

A. SENTRALISASI
B. DESENTRALISASI
C. DECONSENTRASI
D. PEMBANTUAN
SENTRALISASI : PEMUSATAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA PADA
PEMERINTAH PUSAT. PENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN
TERPUSAT DAN DIKENDALIKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT.
RI TIDAK MENGANUT SENTRALISASI. DAERAH SANGAT LUAS DAN MEMILIKI

BANYAK DAERAH SEHINGGA PEMIRINTAH PUSAT TAK MUNGKIN MAMPU
MENGENDALIKAN SELURUH URUSAN PEMERINTAHAN.
DESENTRALISASI : PENYERAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH
PEMERINTAH PUSAT PADA DAERAH OTONOM UNTUK MENGURUS
DAN MENGATUR URUSAN PEMERINTAHAN DALAM SISTEM NKRI.
TUJUAN : UNTUK MENCEGAH PEMUSATAN KEUANGAN DAN UNRTUK
MENGIKUT SERTAKAN RAKYAT BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PE-
NYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DEKONSENTRASI : PELIMPAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH
PEMERINTAH KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DAN/
ATAU KEPADA INSTANSI VERTIKAL DI WILAYAH TERTENTU.
PEMBANTU : ADALAH PENUGASAN DCARI PEMERINTAH KEPADA DAERAH
DAN/ ATAU DESA DENGAN KEWAJIBAN MEMPERTANGGUNGJAWAB –
KAN PELAKSANANNYA KEPADA YANG MENUGASKAN.
• KEWENANGAN DAERAH.
• 1. DENGAN BERLAKUNYA UU.NO.32/2004 MEMPUNYAI
KEWENANGAN YANG LEBIH LUAS, YANG MENCAKUP SELURUH
KEWENANGAN DALAM BIDANG POLITIK LUAR NEGERI, HANKAM,
PERADILAN, AGAMA, MONETER, FISKAL DLL.
2. KEWENANGAN LAIN MELIPUTI KEBIJAKSANAAN TENTANG

PERENCANAAN NASIONAL DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
NASIONAL SECARA MAKRO, DANA PERIMBANG KEUANGAN,
SISTEM ADMINISTRAQSI NEGARA DAN LE4MBAGA
PEREKONOMIAN NEGARA, PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA, PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA
ALAM , TEKNOLOGI TINGGI YANG STRATEGIS KONSERVASI DAN
STANDARISASI NASIONAL.
• 3. BENTUK DAN SUSUNAN DAERAH.
• a. DPRD SEBAGAI BADAN LEGISLATIF DAERAH DAN PEMERINTAH
• DAERAH SEBAGAI EKSEKUTIF DAERAH DIBENTUK DI DAERAH .
• PEMERINTAH DAERAH TERDIRI ATAS KEPALA DAERAH BESERTA
• PERANGKAT DAERAH LAINNYA.
• b. DPRD SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DI DAERAH
• MERUPAKAN WAHANA UNTUK MELAKSANAKAN DEMOKRASI
• BEDASARKAN PANCASILA. DPRD MEMPUNYAI TUGAS DAN
• WEWENANG :
• 1). MEMILIH GUBERNUR/WKL.GUBERNUR, BUPATI/ WKL.BUPATI
• DAN WALIKOTA/ WKL. WALIKOTA
• 2). MEMILIH MPR DARI UTUSAN DAERAH
• 3). MENGUSULKAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
• GUBERNUR/ WKL., BUPATI/ WKL. DAN WALIKOTA/ WKL.NYA.
• 4). MEMBENTUK PERATURAN DAERAH BERSANA GUBERNUR,
• BUPATI ATAU WALIKOTA
5). MENERAPKAN APBD. BERSAMA GIUBERNUR, BUPATI ATAU
WALIKOTA
6). MENGAWASI PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH, KEPUTU
SAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA. PELAKSANAAN
APBD , KEBIJAKSANAAN DAERAH DAN PELAKSANAAN KERJA
SAMA INTERNASIONAL DI DAERAH. MEMBERIKAN PENDAPAT
DAN PERTIMBANGAN KEPADA PEMERINTAH ATAS RENCANA
PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG MENYANGKUT KEPEN –
TINGAN DAERAH . MENAMPUNG SERTA MENINDAKLANJUTI
ASPIRASI DAERAH DAN MASYARAKAT
OTONOMI DAERAH SUDAH DICANANGKAN SEJAK RI BERDIRI
INDIKATOR HAL INI DAPAT DILIHAT DAQRI KONSTITUSI ATAU UUD.
1945 PS. 18 DI DALAM UUD. ZAMAN ORBA. OTONOMI DITUANGKAN
DALAM UU NO. 5 1974, ERA REFORMASI UU NO. 22 / 1999 YANG
PELAKSANAANNYA LEBIH BANYAK DITENTUKAN OLEH PERTIMBANG-
AN POLITIS DARI PADA PERTIMBANGAN TEKNIS.
IMPLEMENTASI POLSTRANAS DALAM BIDANG
PEMBANGUNAN NASIONAL
VISI DAN MISI GBHN 1999 – 2004
VISI POLSTRANAS :
1. TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA YANG DAMAI , DEMO-

KRATIS, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, MAJU DAN SEJAHTERA
DALAM WADAH NKRI DIDUKUNG OLEH MANUSIA YANG SEHAT,
MANDIRI, BERIMAN, TAQWA, BERAKHLAK MULIA CINTA TANAH
AIR, BERKESADARAN HUKUM DAN LINGKUNGAN
2. MENGUASAI IPTEK , MEMILIKI ETHOS KERJA YANG TINGGI SERTA

DISIPLIN
MISI POLSTRANAS
1. PENGAMALAN PANCASILA SECARA KONSISTEN DALAM KEHI

DUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
• 2. PENEKANAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM SEGALA ASPEK
• KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
• BERNEGARA.
• 3. PENINGKATAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA UNTUK
• MEWUJUDKAN KUALITAS KEIMANAN DAN KETAQWAAN
• KEPADA TUHAN YME.
• 4. PENJAMINAN KONDISI AMAN , DAMAI, TERTIB
• KETENTERAMAN MASY.
• 5. PERWUJUDAN SISTEM HUKUM NASIONAL YANG MENJAMIN
• TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM DAN HAM BERDASARAKAN
• KEADILAN/KEBENARAN
• 6. PERWUJUDAN KEHIDUPAN SOSBUD YANG BERKEPRIBADIAN
• DINAMIS. KREATIF BERDAYA TAHAN TERHADAP PENGARUH
• GLOBALISASI.
• 7. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN SELURUH KEKUATAN

• EKONOMI NASIONAL TERUTAMA PENGUSAHA KECIL,
• MENENGAH, KOPERASI MELALUI SISTEM EKONOMI
• KERAKYATAN BERTUMPU PADA MEKANISME PASAR BERBASIS
• SDA. SDM. YANG PRODUKTIP MANDIRI ,MAJU, BER DAYA
• SAING BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN.
• 8. PERWUJUTAN OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA

• PEMBANGUNAN DAE RAH DAN PEMERATAAN PERTUMBUHAN
• DALAM WADAH NKRI .
• 9. PERWUJUTAN KESRA YANG DITANDAI MENINGKATNYA KUALI
• TAS KEHIDUPAN YANG LAYAK , TERCUKUPI KEBUTUHAN
• DASAR: SANDANG, PANGAN , PAPAN, KESEHATAN,
• PENDIDIKAN DAN LAPANGAN KERJA.
• 10.PERWUJUDAN APARATUR NEGARA YANG BERFUNGSI MELAYA-
NI MASY. BERDAYA GUNA , PRODUKTIP, TRANSPARAN, BEBAS
DARI KKN.
11. PERWUJUTAN SISTEM DAN IKLIM PENDIDIKAN NASIONAL
YANG DEMOKRATIS BER MUTU , KREATIF , INOVATIF
BERWAWASAN KEBANGSAAN , CERDAS ,SEHAT, DISIPLIN,
BERTANGGUNG JAWAB , TERAMPIL SERTA MENGUASAI IPTEK
DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN KUALITAS MANUSIA
INDONESIA.
12. PERWUJUTAN POL.LN. YANG BERDAULAT, BERMARTABAT ,
BEBAS DAN PRODUKTIF BAGI KEPENTINGANN NASIONAL
DALAM DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN GLOBAL.
•PENGETAHUAN HANKAM
• UMUM
• PS.30 UUD. 1945 MENYATAKAN BAHWA :

• HANKAMNAS BUKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN TNI/ POLRI TETAPI
• MERUPAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN SELURUH RAKYAT
• INDONESIA TNI/ POLRI SWEBAGAI KEKUATAN INTI .
• MASALAH HANKAMNAS MERUPAKAN MASALAH NASIONAL ,
• MASALAH KELANGSUNGAN HIDUPNYA YANG TAK DAPAT
• DIPISAHKAN DENGAN
• POLSTRANAS YANG MENJADI SUMBER DASARNYA, SEDANGKAN
POLSTRAHANKAMNAS MEMBERIKAN DASAR POKOK TERHADAP
SISHANKAMNAS.
• POLSTRAHANKAMNAS DISUSUN BERTUJUAN UNTUK MENJADI
PEDOMAN SETIAP WARGA NEGARA UNTUK MENGGAPAI/
MEMPERKOKOH TANNAS DALAM RANG KA TERWUJUDNYA CITA-
CITA NASIONAL === PEMBUKAAN UUD. 1945.
•PENGERTIAN HANKAMNAS :
• HANKAMNAS ADALAH UPAYA SELURUH RAKYAT SEMESTA YANG
MERUPAKAN SALAH SATU TANGGUNG JAWAB / FUNGSI
PEMERINTAH NEGARA DALAM RANGKA MENEGAKKAN TANNAS
DENGAN TUJUAN MENCAPAI KEAMANAN BANGSA, NEGARA SERTA
KEAMANAN PERJUANGAN NASIONAL.
•PENGETAHUAN TENTANG HANKAM
• TIGA PERMASALAHAN DASAR
• * MENGAPA WARGA NEGARA HARUS MEMILIKI
• PENGET.HANKAM ?
• * MENGAPA WARGA NEGARA HARUS IKUT SERTA DALAM
• HANKAM ?
• * BAGAIMANA WUJUD KEIKUT SERTAAN WARGA NEGARA
• DALAM HANKAM ?
• MENGAPA WARGA NEGARA HARUS MEMILIKI
PENGETAHUAN HANKAN ?
• # UNTUK DAPAT MENUNAIKAN KEWAJIBANNYA DALAM

HANKAM SECARA TEPAT
• # TURUT SERTA MENINGKATKAN TANNAS
• # TURUT SERTA MEMBERIKAN SUMBANGAN PEMIKIRAN
• TERHADAP
• PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKSANAAN
• HANKAM
• # MEMBINA KEWASPADAAN DAN KESIAGAAN MENGHADAPI
• SEGALA KEMUNGKINAN ATHG == KONSEPSI HANAKAM
• BERSUMBER :
• - SEJARAH PERJUANGAN BANGSA DALAM UPAYA
• PEMBELAAN NEGARA
• - RANGKAIAN DOKTRIN HANKAM YANG DIKEMBANGKAN
SEJAK AWAL KEMERDEKAAN
• KEBIJAKSANAAN NASIONAL DIBIDANG HANKAM YANG
DIAKOMODASI
• KAN DALAM PRODUK PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN :
- TAP MPR
- UNDANG-UNDANG
- PERATURAN PEMERINTAH
• KEDUDUKAN HANKAM
SEBAGAI SALAH SATU ASPEK KEHIDUPAN NASIONAL ( GATRA
TANNAS )
SEBAGAI HAK DAN KEWAJIBAN SELURUH WARGA NEGARA
SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI PEMERINTAH NEGARA
•TUJUAN HANKAMNEG.
UNTUK MENJAMIN TETAP TEGAKNYA NKRI

BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD. 1945 TERHADAP
SEGALA
BENTUK ATHG DARI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI DAN
TERCIPTANYA TUJUAN NASIONAL
•POLITIK HANKAMNAS
•PERNYATAAN CITA-CITA DARI BANGSA DAN NEGARA

TENTANG PEMBINAAN SECARA TOTALITER DARI POTENSI
HANKAMNAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN NASIONAL :
•PADA TINGKAT NASIONAL
• ===MENGAMANKAN KONSOLIDASI DAN

PEMBANGUNAN RI SEBAGAI MODAL POKOK PERJUANGAN
BANGSA DALAM MENCAPAI CITA-CITA PERJUANGAN
• === PADA TINGKAT INTERNASIONAL

•MEMBINA KERJASAMA REGIONAL SERTA MEMBENTUK DAN
MEWUJUDKAN STABILITAS DIKAWASAN ASIA TENGGARA
•
• *
•PENENTUAN POLITIK HANKAMNAS
• PRINSIP PENENTUAN :
• * JAMINAN KETIDAKPASTIAN MASA DEPAN MENUNTUT
• JAMINAN BERBAGAI BENTUK
• * PERKEMBANGAN KEADAAN YANG MENGANCAM
• HARUS DAPAT DIKETAHUI SECA TEPAT ( INTELJEN )
• * PERSIAPAN HANKAM TIDAK BOLEH DI TUNDA-TUNDA
• SAMPAI DATANGNYA ANCAMAN.
• * PENGKAJIAN ATAS PERISTIWA MASA DATANG.
• STRATEGI HANKAMNAS
• UPAYA PENYUSUNAN , PENGERAHAN DAN PENGGUNAAN

POTENSI DAN KEKUATAN HANKAMNAS UNTUK
MELAKSANAKAN POLITIK HANKAMNAS
•
Sekian & Terima Kasih

PKN

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PKN

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Oleh :

JURUSAN TEKNIK MESIN

1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN ADALAH MATA KULIAH YANG

“ KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI WAJIB MEMUAT : -

“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI

PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :

“KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH” WAJIB MEMUAT :

“KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI” WAJIB MEMUAT :

“Penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UU RI No.20

“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIMAKSUDKAN

WAWASAN SIKAP DAN

1.1.3. PENYEMPURNAAN KURIKULUM SEJAK TAHUN 2000 BAHWA

~ SUMBER NILAI DAN

KRITIS,SANTUN, BERMORAL, DEMOKRATIS,

BERTANGGUNG JAWAB, DAN MEMILIKI DAYA SAING

MEMBANTU MAHASISWA SELAKU WARGANEGARA, AGAR

• MENJADI SUMBER NILAI DAN PEDOMAN

BERTUJUAN UNTUK Mengantarkan mahasiswa selaku

~ Bersikap rasional, dan dinamis, b. Wawasan kebangsaan, untuk :

manusia intelektual. c. Pola pikir, sikap yang komprehensif-

 CIVICS/KEWARGAAN NEGARAAN : SMA/SMP 62, SD 68, SMP 1969,

1. EDUCATION ABOUT CITIZENSHIP / DEMOCRACY THIN

2. EDUCATION THROUGH CITIZENSHIP/DEMOCRACY MODERATE

THIN MODERATE THICK

(exclusive, elitist, formal, (inclusive, activist,

EDUCATION EDUCATION EDUCATION

PKN SD,SMP,SMA PKN DIKTI

MENURUT KEP.DIRJENDIKTI No. 267/ DIKTI/ 2000

2.1. TUJUAN UMUM :

MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN DASAR

2.2. TUJUAN KHUSUS :

AGAR MHS. DAPAT MEMBANTU DAN MELAKSANAKAN HAK

2.2.2. AGAR MHS. MEMILIKI SIKAP DAN PERILAKU YANG

1. AGRESI MILITER BELANDA I ( 21 JULI 1947 ) MERUPAKAN

ANCAMAN DARI DALAM NEGERI :

1. PEMBERONTAKAN PKI/ FDR ( FRONT DEMOKRASI RAKYAT ) DI

• MENJADI SUMBER NILAI DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN

• MEMBANTU MHS SELAKU WARGA NEGARA

A. DASAR PEMIKIRAN PENDIDIKAN

SETIAP WN DITUNTUT AGAR HIDUP BERGUNA BAGI BANGSA DAN

• 1. AMERIKA SERIKAT : HISTORY, HUMANITY, PHILOSOPHY

• JIKA DITELAAH SECARA NENDALAM PENDIDIKAN

• JIKA DITELAAH SECARA NENDALAM PENDIDIKAN

• HARUS MEMILIKI OBYEK/ SASARAN BAIK OBYEK

• HARUS SISTIMATIS – RUANG LINGKUP BAHASAN

• HARUS MEMPUNYAI METODE/ CARA ILMIAH UNTUK

• HARUS BERSIFAT UNIVERSAL--- PENGAKUAN DARI ILMU

• PEND, KEWARGANEGARAAN SEJAJAR DENGAN

• BUKAN MONODISIPLINER ARTINYA :

SYARAT BERDIRINYA SUATU NEGARA : ADA WILAYAH

BANGSA INDONESIA : SEKELOMPOKI MANUSIA YANG

NEGARA : SUATU PERSERIKATAN YANG MELAKSANAKAN

1. NEGARA MENURUT JOHN LOCKE (1632 – 1704) DAN ROUSSEAU

2. NEGARA MENURUT MAX WEBER ADALAH SUATU MASYARAKAT

3. NEGARA MENURUT ROGER F. SOLTAU ADALAH ALAT (AGENCY)

• DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL SETIAP WILAYAH NEGARA

• SETIAP WARGA NEGARA ADALAH PENDUDUK SUATU NEGARA,

• SEDANGKAN ORANG ASING HANYA MEMPUNYAI

HUBUNGAN SELAMA DIA BERTEMPAT TINGGAL DI

• AZAS KETURUNAN ATAU HUBUNGAN DARAH ARTINYA

• @ AZAS IUS SOLI

• TIMBUL APABILA MENURUT ATURAN DARI DUA NEGARA

• KEMUDIAN LAHIR ANAK MEREKA ANDI , MENURUT NEGARA A