Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

KETOASIDOSIS DIABETES
MELLITUS

Oleh : Edy Wuryanto


PENGERTIAN

• Diabetic ketoacidosis is an acute metabolic


condition that occurs in uncontrolled
hyperglycemia. It is life-threatening and can
rapidly lead to severe dehydration, electrolyte
disturbance, and death if not recognized and
treated.
• Terjadi karena defisiensi insulin dan hormon
counterregulatory berlebihan
• Sering terjadi pada IDDM (DM Tipe I)
ETIOLOGI

Decreased exogenous insulin intake


• lack of knowledge, poor compliance
– omitting dose
– insufficient dose to meet glucose requirement (e.g.,
hyperalimentation)
• malfunctioning insulin pump
• pharmacologic drugs
– phenytoin
– thiazide/sulfonamide diuretics
Increased Endogenous Glucose
• Diabetes management changes
– decreased exercise without decreasing food or
increasing insulin
– increased dietary intake
• Sympathetic nervous system responses
– Stressful event : injury, surgery, infections (respiratory
tract, urinary tract)
– Emotional trauma
• Increased glucagon
• Increased growth hormone
• Pharmacologic drugs : steroid therapy,
epinephrine/norepinephrine.
PATOFISIOLOGI

Proses patofisiologi terdapat pada skema.1


PENGKAJIAN
Aktifitas/Istirahat :
• S : lemah, lelah, kejang otot, penurunan tonus otot,
gangguan istirahat/tidur.
• O : Tachicardi, tachipnea saaat aktifitas/istirahat.
Letargi, koma, penurunan kekuatan otot.
Sirkulasi :
• S : Riwayat hipertensi, AMI, luka pada kaki,
penyebuhan luka yang lambat.
• O : Tachicardi, Postural hipotensi, hipertensi,
penurunan nadi, disritmia, kulit kering, “sunken
eyeballs”
Integritas Ego :
• S : Stress, tergantung pada orang lain.
• O : Anxiety, iritabel.
Elimination :
• S : Poliuria, nokturia, nyeri saat BAK, diare.
• O : Oligouia/anuria, urine keruhdan dilusi, bunyi
usus menurun.
Makanan/Cairan :
• S : Nafsu makan menurun, mual, muntah, tidak
patuh terhadap program diit, peningkatan intake
glukosa/karbohidrat, berat badan meningkat, haus.
• O : kulit kering, turgor menurun, distensi
abdomen, muntah, napas berbau acetone.
Neurosensori :
• S : Pusing, nyeri kepala, mati rasa, kelemahan
otot, parestesis, gangguan penglihatan.
• O : Disorientasi, letargi, stupor, koma, gangguan
memori, confusion, kejang (tahap lanjut)
Nyeri/Rasa Nyaman :
• S : Nyeri abdomen :
• O : Ekspresi nyeri saat palpitasi.
Respirasi :
• S : Batuk, dengan atau tanpa sputum.
• S : Peningkatan kecepatan pernapasan, tachypnea,
napas cepat dalam (Kussmaul’s).
Keamanan :
• S : Kulit kering, ulcerasi kulit.
• O : Panas, diaporesis, kulit pecah, lesi/ulcerasi,
penurunan ROM, parestesis/paralisis.
Seksualitas :
• S : Discharge vagina, masalah impotensi, kesulitan
orgasme.
Pemeriksaan Diagnostik
• Glukosa serum : Peningkatan 200-1000 mg/dl atau
lebih.
• Aseton plasma (ketones) : positif kuat.
• FFA : lipid dan kolesterol meningkat.
• Osmolaritas erum : meningkat, <330 mOsm/L
• Elektrolit :
– Serum :normal, meningkat/menurun
– Kalium : normal, meningkat (sellular shift)
– Phosphorus : sering menurun.
• AGD : pH menurun dan HCO3 menurun.
• CBC : hematokrit meningkat
• BUN : normal atau meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Kekurangan volume cairan s/d :


– Diuresis osmotik
– Kehilangan gastrik berlebihan : diare, muntah
– Restriksi cairan.
• Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh,
s/d :
– Defisiensi insulin
– Penurunan intake oral
– Status hipermetabolik.
• Resiko tinggi infeksi, s/d :
– Peningkatan glukosa,penurunan fungsi lekosit,
gangguan sirulasi.
• Gangguan persepsi sensori, s/d :
– Perubahan kimia endogen : glukosa/insulin,
ketidakseimbangan elektrolit.
• Fatigue, s/d :
– Penurunan produksi energi
– Peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik.
• Powerlessness s/d :
– tergantung pada orang lain.
• Kurang pengetahuan, s/d misinterpretasi,
penurunan daya ingat.
RENCANA TINDAKAN
Kekurangan volume cairan :
 Kaji riwayat muntah, pengeluaran urine
berlebihan.
 Monitor TV, postural hipotensi, kusmaull
respiration, penggunaan otot bantu pernapasan,
periode apnea, sianosis, peningkatan suhu tubuh.
 Kaji nadi perifer, capillary refill, turgor kulit,
mukosa membran.
 Monitor intake dan output, berat jenis urine
 Timbang BB setiap hari
 Pelihara intake minimal 2500 ml/hari
• Monitor status mental
• Catat keluhan mual, nyeri abdomen, adanya
muntah dan distensi abdomen.
• Observasi peningkatan fatigue, crackles, edema,
peningkatan BB.
• Kolaborasi :
– Pengelolaan cairan : Normal or half-normal saline
dengan/tanpa dekstrose.
– Albumin, plasma, dekstran.
– Pemasangan kateter
– Monitor lab : Hct, BUN/Cr, Osmolaritas serum, Na, K.
– Pengelolaan kalium dan elektrolit lain melalui IV.
– Pemberian bikarbonat, jika pH <7.0
– Pemasangan NGT.
Nutrisi Kurang dari kebutuhan :
• Timbang BB setia hari
• Sertakan klien dan kel : penyusunan program diit
• Auskultasi bunyi usus, catat adanya mual, muntah.
Pertahankan NPO sesuai indikasi.
• Berikan cairan yang berisi nutrisi dan elektrolit,
tingkatkan makanan padat.
• Observasi tanda-tanda hipoglikemi.
• Kolaborasi :
– Pemberian regular insulin : IV bolus/pump 5-10U/h
hingga glukosa 250 mg/dl.
– Konsul dietitian
– Diet : 60% karbohidrat, 20% protein, 20% lemak.

Anda mungkin juga menyukai