1
INTRODUKSI
2
Perlunya masalah geriatrik dibuat dalam satu bidang
khusus dalam psikiatri, o.k: diagnosis & pengobatan
dari ggn mental pd usia lanjut memerlukan
pengetahuan khusus, o.k: kemungkinan adanya
perbedaan dlm hal : manifestasi klinik, patogenesis,
patofisiologik dari ggn mental antara org dewasa
muda & org usia lanjut.
Selain itu faktor2 komplikasi pd usia lanjut juga perlu
dipertimbangkan seperti : adanya penyakit2 medik,
kronik & disabilitas yg berlangsung secara bersama-
sama (komorbiditas), penggunaan obat yg bermacam-
macam jenisnya & meningkatnya keadaan mudah
terpengaruh terhadap kerusakan fungsi kognitif.
3
GANGGUAN MENTAL PADA USIA
LANJUT
4
Faktor Predisposisi yg Bersifat Psikososial
pd Org Usia Lanjut yg Mengalami Ggn Mental
5
Selain itu banyak obat2 yg dapat menyebabkan
terjadinya simtom2 psikiatrik pd org usia lanjut
Simtom2 tsb terjadi oleh karena :
1. Hasil dari perubahan2 yg sehubungan dgn proses
ketuaan dlm mekanisme absorpsi obat
2. Pemakaian dgn dosis besar
3. Pasien tak mengikuti instruksi dlm pengunaan
obat
4. Mempergunakan obat yg terlalu banyak
5. Sensitivitas pasien thd obat
6. Adanya bbrp obat yg berlawanan diberi dokternya
6
I. GANGGUAN DEPRESIF
7
II. DEMENSIA
8
Faktor Risiko :
Dementia type Alzheimer lebih banyak pd : ;
orang tuanya ada riwayat Alzheimer disease; ada
riwayat kerusakan otak; Down’s syndrome.
Dementia type vaskular lebih banyak pd : ; usia
60-70 thn; ada riwayat hipertensi.
Etiologi :
Penyakit Alzheimer
Gangguan Vaskular
Penyakit : Parkinson, HIV, Trauma Kapitis, dll.
9
Faktor genetik
10
Faktor neurotransmiter
Asetilkolin
Barties et al (1982) mengadakan penelitian terhadap
aktivitas spesifik neurotransmiter dgn cara biopsi
sterotaktik dan otopsi jaringan otak pada penderita
alzheimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil
transferase, asetikolinesterase dan transport kolin serta
penurunan biosintesa asetilkolin.
Adanya defisit presinaptik dan postsynaptik kolinergik ini
bersifat simetris pada korteks frontalis, temporallis
superior, nukleus basalis, hipokampus.
11
Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan
kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis
neurottansmiter lainnya pd penyakit alzheimer,
dimana pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan
kehilangan cholinergik Marker. Pada penelitian dengan
pemberian scopolamin pada orang normal, akan
menyebabkan berkurang atau hilangnya daya ingat.
Hal ini sangat mendukung hipotesa kolinergik sebagai
patogenesa penyakit alzheimer
12
Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan
kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis
neurottansmiter lainnyapd penyakit alzheimer, dimana
pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan
kehilangan cholinergik Marker.
Pada penelitian dengan pemberian scopolamin pada
orang normal, akan menyebabkan berkurang atau
hilangnya daya ingat. Hal ini sangat mendukung
hipotesa kolinergik sebagai patogenesa penyakit
alzheimer
13
14
Gambaran Klinik Umum :
Demensia menimbulkan penurunan yg cukup besar
dlm fungsi intelektual & biasanya agak mengganggu
kegiatan sehari-hari, seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, b.a.k & b.a.b.
Didapati defisit dalam hal : daya ingat, daya nilai,
pikiran abstrak & fungsi luhur lainnya seperti afasia
dsb
Adanya perubahan kepribadian
Pasien rentan thdp stressor fisik & psikososial.
16
Gejala klinis demensia:
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan
daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan
harian seseorang seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, buang air besar dan
kecil.
Tidak dijumpai gangguan kesadaran,
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan
17
Kriteria Diagnosis Demensia Alzeimer
berdasarkan PPDGJ III
19
Pengobatan
20
III. GANGGUAN BIPOLAR
22
Pencetusnya: ketidak cocokan pasangan,
kehilangan pekerjaan, pensiun, isolasi sosial,
keuangan yang buruk, penyakit medik yang
melemahkan, dll
24
VIII. GANGGUAN PENGGUNAAN
ALKOHOL & ZAT LAINNYA
25
XI. GANGGUAN TIDUR
26
GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
DAPAT DISEBABKAN
Gangguan pernafasan
Gangguan pencernaan yg diinduksi oleh obat-
obatan
Insomnia primer
Sleep apnoe
Adanya rasa sakit
Nocturia
Rasa panas di jantung
27
Kekurangan akan kebutuhan sehari-hari
Adanya tanggung jawab sosial atau pekerjaan
Gangguan mental lainnya
dsb
28
PENGOBATAN
PSIKOFARMAKOLOGIK PADA
GANGGUAN GERIATRIK
Prinsip : Tujuan utama pemberian pengobatan
pada pasien lansia :
1. Memperbaiki kualitas hidup
2. Mempertahankan mereka dalam masyarakat
3. Menunda atau menghindari penempatan mereka
di rumah perawatan
Walaupun demikian, pertimbangan dosis
merupakan dasar utama thd pemakaian obat2
pd lansia. Hal ini o.k perubahan2 fisiologik dari
organ tubuh pd lansia
29
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54