Anda di halaman 1dari 30

PSIKIATRI GERIATRIK

Dr.Nanda SN,M.Ked(KJ), SpKJ


Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa

1
INTRODUKSI

Geriatrik : geros : orang tua


iatros : dokter
Pengobatan/penyembuhan secara medik thd
org lansia
Psikiatri geriatrik : suatu cabang ilmu kedokeran
yg mempelajari tentang preventif, diagnosis &
pengobatan dari ggn fisik & psikologik pd org
tua ( usia lanjut)

2
 Perlunya masalah geriatrik dibuat dalam satu bidang
khusus dalam psikiatri, o.k: diagnosis & pengobatan
dari ggn mental pd usia lanjut memerlukan
pengetahuan khusus, o.k: kemungkinan adanya
perbedaan dlm hal : manifestasi klinik, patogenesis,
patofisiologik dari ggn mental antara org dewasa
muda & org usia lanjut.
 Selain itu faktor2 komplikasi pd usia lanjut juga perlu
dipertimbangkan seperti : adanya penyakit2 medik,
kronik & disabilitas yg berlangsung secara bersama-
sama (komorbiditas), penggunaan obat yg bermacam-
macam jenisnya & meningkatnya keadaan mudah
terpengaruh terhadap kerusakan fungsi kognitif.
3
GANGGUAN MENTAL PADA USIA
LANJUT

 Gangguan mental yg paling umum pd usia lanjut :


gangguan depresif
demensia
Bipolar
Skizofrenia
Ansietas
gangguan penggunaan alkohol
 Yang lainnya :
suicide

4
Faktor Predisposisi yg Bersifat Psikososial
pd Org Usia Lanjut yg Mengalami Ggn Mental

1. Kehilangan peranan sosial


 2. Kehilangan kekuasaan
 3. Kematian teman akrab & keluarga
 4. Penurunan kesehatan
 5. Isolasi yang meningkat
 6. Terbatasnya keuangan
 7. Menurunnya fungsi kognitif

5
 Selain itu banyak obat2 yg dapat menyebabkan
terjadinya simtom2 psikiatrik pd org usia lanjut
 Simtom2 tsb terjadi oleh karena :
1. Hasil dari perubahan2 yg sehubungan dgn proses
ketuaan dlm mekanisme absorpsi obat
2. Pemakaian dgn dosis besar
3. Pasien tak mengikuti instruksi dlm pengunaan
obat
4. Mempergunakan obat yg terlalu banyak
5. Sensitivitas pasien thd obat
6. Adanya bbrp obat yg berlawanan diberi dokternya

6
I. GANGGUAN DEPRESIF

 Dijumpai + 15 % dari org usia lanjut yg tinggal di


rumah perawatan maupun yg tinggal dgn keluarga.
 Gejala2 umum: energi, konsentrasi, problem tidur
(tu: terbangun lebih dini & sering-sering terbangun),
nafsu makan, berat badan & keluhan-keluhan
somatik.
 Pada tingkat yg berat: depresi, hypokhondriasis, harga
diri, perasaan tak berharga, menyalahkan diri sendiri,
ide paranoid & ide suicide.

7
II. DEMENSIA

Definisi : Suatu keadaan yg menunjukkan pd suatu


sindroma klinik yg dimanifestasikan dgn kerusakan
pd memori, orientasi, kognisi dan perubahan
perilaku.
Klasifikasi : berdasarkan Etiologinya;
I. Dementia type Alzheimer,
II. Dementia type Vaskular,

8
 Faktor Risiko :
Dementia type Alzheimer lebih banyak pd : ;
orang tuanya ada riwayat Alzheimer disease; ada
riwayat kerusakan otak; Down’s syndrome.
Dementia type vaskular lebih banyak pd : ; usia
60-70 thn; ada riwayat hipertensi.
 Etiologi :
Penyakit Alzheimer
Gangguan Vaskular
Penyakit : Parkinson, HIV, Trauma Kapitis, dll.

9
Faktor genetik

 Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi


kasus alzheimer ini diturunkan melalui gen autosomal
dominant.
 Individu keturunan garis pertama pada keluarga
penderita alzheimer mempunyai resiko menderita
demensia 6 kali lebih besar dibandingkan kelompok
kontrol normal.
 Pemeriksaan genetika DNA pada penderita alzheimer
dengan familial early onset terdapat kelainan lokus pada
kromosom 21 diregio proximal log arm, sedangkan pada
familial late onset didapatkan kelainan lokus pada
kromosom 19.

10
Faktor neurotransmiter

 Asetilkolin
 Barties et al (1982) mengadakan penelitian terhadap
aktivitas spesifik neurotransmiter dgn cara biopsi
sterotaktik dan otopsi jaringan otak pada penderita
alzheimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil
transferase, asetikolinesterase dan transport kolin serta
penurunan biosintesa asetilkolin.
 Adanya defisit presinaptik dan postsynaptik kolinergik ini
bersifat simetris pada korteks frontalis, temporallis
superior, nukleus basalis, hipokampus.

11
 Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan
kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis
neurottansmiter lainnya pd penyakit alzheimer,
 dimana pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan
kehilangan cholinergik Marker. Pada penelitian dengan
pemberian scopolamin pada orang normal, akan
menyebabkan berkurang atau hilangnya daya ingat.
 Hal ini sangat mendukung hipotesa kolinergik sebagai
 patogenesa penyakit alzheimer

12
 Kelainan neurottansmiter asetilkoline merupakan
kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis
neurottansmiter lainnyapd penyakit alzheimer, dimana
pada jaringan otak/biopsinya selalu didapatkan
kehilangan cholinergik Marker.
 Pada penelitian dengan pemberian scopolamin pada
orang normal, akan menyebabkan berkurang atau
hilangnya daya ingat. Hal ini sangat mendukung
hipotesa kolinergik sebagai patogenesa penyakit
alzheimer

13
14
Gambaran Klinik Umum :
Demensia menimbulkan penurunan yg cukup besar
dlm fungsi intelektual & biasanya agak mengganggu
kegiatan sehari-hari, seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, b.a.k & b.a.b.
Didapati defisit dalam hal : daya ingat, daya nilai,
pikiran abstrak & fungsi luhur lainnya seperti afasia
dsb
Adanya perubahan kepribadian
Pasien rentan thdp stressor fisik & psikososial.

16
Gejala klinis demensia:
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan
daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan
harian seseorang seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, buang air besar dan
kecil.
Tidak dijumpai gangguan kesadaran,
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling
sedikit 6 bulan

17
Kriteria Diagnosis Demensia Alzeimer
berdasarkan PPDGJ III

 Terdapatnya gejala demensia


 Onset bertahap dengan deteriorasi lambat
 Tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari pemeriksaan
khusus, yang menyatakan bahwa kondisi mental itu
dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain
yang dapat menimbulkan demensia.
 Tidak adanya serangan apoplektik mendadak, atau
gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti
hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan
pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam
masa dini dari gangguan itu.
18
Kriteria Diagnosis Demensia Vaskular
berdasarkan PPDGJ III

 Terdapat gejala demensia


 Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin
terdapat hilangnya daya ingat, gangguan daya pikir,
gejala neurologis fokal).
 Daya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment) secara
relatif tetap baik.
 Suatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang
bertahap, disertai adanya gejala neurologis fokal,
meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia
vaskuler

19
Pengobatan

Golongan acetylcholin esterase inhibitor :


Donepizil hcl 1x5-10mg
Rivastigmin 1x1,5-6mg

20
III. GANGGUAN BIPOLAR

Gejala2 mania pd usia lanjut al:


Mood yang meningkat
Ekspansif
Irritable
Tidur yang kurang
Sikap yg kacau (distractibility)
Impusivity
Tingkah laku paranoid atau bermusuhan
Terapinya : Lithium
21
IV. SKIZOFRENIA
 Skizofrenia pd usia lanjut kebanyakan onset (serangan
pertama) pd dewasa muda.
 Jenis skizofrenianya kebanyakan adalah skizofrenia
residual.
 Terapinya : Antipsikotik dosis 
V. GANGGUAN WAHAM
 Jenis waham yg paling umum: waham paranoid (di-
mata2i, diikuti, diracuni atau diganggu dlm bbrp cara)
 Pasien bisa jadi agresif
 Kebanyakan didahului dgn stressor, baik fisik atau
psikologik.

22
Pencetusnya: ketidak cocokan pasangan,
kehilangan pekerjaan, pensiun, isolasi sosial,
keuangan yang buruk, penyakit medik yang
melemahkan, dll

VI. GANGGUAN ANSIETAS


Hal ini bisa berupa: gangguan panik, fobik,
obsesif kompulsif, cemas menyeluruh, stress akut,
stress pasca trauma.
Yang lebih umum : gangguan fobik & gangguan
panik
Predisposisinya: kelemahan A.N.S pd lansia dsr
terjadinya ansietas, stlh ada stressor yg berat.
23
VII. GANGGUAN SOMATOFORM
Ditandai dgn simtom2 fisik yg menyerupai
penyakit medik.
Pd lansia, keluhan2 somatik adalah umum, apalagi
menurut suatu studi:>80% lansia mempunyai
sedikitnya satu penyakit fisik kronik (biasanya
arthritis atau gangguan serebrovaskular).

24
VIII. GANGGUAN PENGGUNAAN
ALKOHOL & ZAT LAINNYA

Biasanya sudah dimulai pada usia muda atau


pertengahan
Biasanya didapati juga suatu penyakit medik
umum seperti gangguan hati, dsb.
Tanda-tandanya bervariasi, tapi bisa berupa :
mudah terjatuh, confusion, hygiene diri yg
buruk, depresi, malnutrisi,dsb.

25
XI. GANGGUAN TIDUR

Fenomena gangguan tidurnya bisa berupa :


tidur yg terganggu, mengantuk siang hari, tidur
sebentar saja siang hari, dan sering-sering
mempergunakan obat hipnotika.
Namun kebanyakan bentuk gangguan tidurnya
adalah : bangun terlalu pagi.

26
GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
DAPAT DISEBABKAN

Gangguan pernafasan
Gangguan pencernaan yg diinduksi oleh obat-
obatan
Insomnia primer
Sleep apnoe
Adanya rasa sakit
Nocturia
Rasa panas di jantung

27
Kekurangan akan kebutuhan sehari-hari
Adanya tanggung jawab sosial atau pekerjaan
Gangguan mental lainnya
dsb

28
PENGOBATAN
PSIKOFARMAKOLOGIK PADA
GANGGUAN GERIATRIK
Prinsip : Tujuan utama pemberian pengobatan
pada pasien lansia :
1. Memperbaiki kualitas hidup
2. Mempertahankan mereka dalam masyarakat
3. Menunda atau menghindari penempatan mereka
di rumah perawatan
Walaupun demikian, pertimbangan dosis
merupakan dasar utama thd pemakaian obat2
pd lansia. Hal ini o.k perubahan2 fisiologik dari
organ tubuh pd lansia
29
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS 30 (Ar Rum) : 54

“ Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di


antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah
(pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah
diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa” QS. 16 (An Nahl) : 70

Anda mungkin juga menyukai