Anda di halaman 1dari 35

SELAMAT DATANG

PESERTA SOSIALISASI
IMUNISASI
DI UPTD PUSKESMAS MATARAM
IMUNISASI
MATARAM, 8 JULI 2019
usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan
IMUNISASI vaksin ke dalam tubuh agar tubuh
membuat zat anti utk mencegah
terhadap penyakit tertentu

kuman atau racun kuman yang


VAKSIN dimasukkan kedalam tubuh bayi/anak
yang disebut antigen
VAKSIN

MANUSIA BAKTERI
/VIRUS
BAKTERI
/VIRUS
LANDASAN HUKUM
UUD 1945

Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002


“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,
spiritual dan sosial.”

UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009


•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari
melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak

MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”


“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
◦ Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip
keterpaduan
◦ Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
◦ Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit
(KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
◦ Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus
Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella serta
Mutu Pelayanan Sesuai Standar
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

 Difteri  Tipoid
 Pertusis  Influenza
 Tetanus  Pneumokokus
 Tuberkulosis  Rotavirus
 Campak
 Mumps
 Poliomielitis
 Japanes Encephalitis
 Hepatitis B
 Varicela
 Hemofilus influenza tipe B
 Human Papiloma Virus
 Meningitis
 Rabies  Hepatitis A

 rubela  dll
CONTINUM OF CARE
through out the life cycle
Tenaga kesehatan profesional

SOP ALGORITHME

Masyarakat
berdaya

BUKU RAPORT
KESEHATANKU

BUKU KIA
Buku KIA : instrumen integrasi pelayanan KIA
Keputusan Menteri Kesehatan No 284/Menkes/SK/III/2004

• UU no. 23/2002 Pasal 27 Pembuatan akta


kelahiran ... penelantaran bayi, ……..surat
Informasi
keterangan lahir
Hak
• catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin, dan nifas)
• Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K (stiker)
Tugas • catatan kesehatan dan pertumbuhan perkembangan
Kewajiban anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita)
• Bukti claim JKN ANC dan PNC (Permenkes 59 th 2014
ttg tarif JKN
• Bukti claim Program Keluarga Harapan

11
Buku Rapor Kesehatanku Tingkat SD/MI,
SMP/MTS dan SMA/SMK/MA
Buku Catatan Kesehatan
Berisi :
◦ Hasil pemeriksaan/ penjaringan kesehatan peserta didik
◦ Hasil pemeriksaan kesehatan lain saat di sekolah
◦ Grafik IMT
◦ Kartu Menuju Bugar
◦ Kemampuan/ kecakapan peserta didik terkait
kesehatan
DIFTERI
 Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae
 Penyebaran melalui kontak fisisk dan pernafasan
 Gejala awal : radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan
demam ringan. 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada
tenggorokan dan tonsil
 Komplikasi berupa gangguan pernafasan berakibat kematian

PENCEGAHAN
PERTUSIS
 Dsebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari
 Menyerang saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Bordetella pertussis
 Penyebaran melalui percikan ludah yang keluar dari batuk dan
bersin
 Gejala ; pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan lama-
kelamaan menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang
cepat dan keras
 Komplikasi : Pneumonia bacterialis menyebabkan kematian

PENCEGAHAN
TETANUS
 Disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin
 Penyebaran dri orang ke orang tetapi melalui kotoran yang masuk
ke dalam luka
 Pada bayi gejalanya berhenti menyusu (sucking) antara 3 – 28 hari
setelah lahir
 Kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku
 Komplilkasi ; patah tulang akibat kejang, pneumoni dan infeksi lain
menimbulkan kematian
Hemofilus Influenza tipe b
 Hemofilus Influenza tipe b (Hib) merupakan salah satu bakteri
penyebab meningitis, epiglottitis, pneumonia, artritis dan selulitis.
 Penularan secara droplet melalui nasofaring
 Secara epidemiologis vanyak menyerang dibawah usia 5 tahun
terutama 6 bln-1 tahun.
 Gejala tergantung organ yang terserang.
 Selaput otak (meningitis) : demam, Kaku kuduk, kehilangan kesadaran.
 Paru-paru (pneumonia ) : demam, sesak, retraksi otot nafas.
Hepatitis B
 Disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati
 Penularan secara horizontal : dari darah dan produknya, suntikan,
transfuse ataupun hubungn seksual.
 Vertikal dari ibu ke bayi selama persalinan.
 Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala
 Gejala yang ada merasa lemah, gangguan perut, mata berwarna
kuning.
 Hepatitis kronis bias menyebabkan sirosis hepatica (pengerasan
hati), kanker hati dan menimbulkan kematian,.
Tuberkulosis (TBC)
 Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa
 Menyebar melalui pernafasan lewat bersin atau batuk.
 Gejala awal : badan lemah, penurunan berat badan, demam, dan
keluar keringat pd malam hari.
 Gejala selanjutnya : batuk terus-menerus, nyeri dada dan batuk
darah.
 Dapat menyebabkan kelemahan dan kematian
Polio
 Penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh tiga virus
yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1,2 dan 3
 Penyebaran melalui kotoran manusia yang terkontaminasi.
 Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot.
Kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit.
 Kematian bias terjadi Karena kelumpuhan otot-otot pernafasan.
Campak
 Disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles
 Disebarkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk dari
penderita.
 Gejala awal : demam, bercak kemerahan, batuk, pilk, mata merah.
Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, menyebar ke tubuh , tangan
dan kaki.
 Komplikasi : diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran nafas
JADWAL IMUNISASI
 1. IMINISASI RUTIN
 A. IMUNISASI DASAR  ANAK USIA 0 – 11 BULAN
 B. LANJUTAN  ANAK USIA BAWAH 18-24 BULAN
 C. LANJUTAN USIA SEKOLAH  KELAS 1,2 DAN 5 SD

 2. IMUNISASI KHUSUS
 A. IMUNISASI MENINGITIS MENINGOKOKUS
 B. IMUNISASI YELLOW FEVER (DEMAM KUNING)
 C. IMUNISASI RABIES

 3. IMUNISASI PILIHAN
 A. VAKSIN MEASLES, MUMPS, RUBELA (MMR)
 B. VAKSIN TIFOID
 C. VAKSIN VARISELA
 D. VAKSIN HEPATITIS A . DLL
PERUBAHAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI BAYI DAN BADUTA

UMUR IMUNISASI UMUR IMUNISASI


0 bulan Hb0 0 bulan Hb0
1 bulan BCG, bOPV 1 1 bulan BCG, bOPV 1
2 bulan DPT-Hb-hib 1, bOPV 2 2 bulan DPT-Hb-hib 1, bOPV 2 + PCV 1
3 bulan DPT-Hb-hib 2, bOPV 3 3 bulan DPT-Hb-hib 2, bOPV 3 + PCV 2
4 bulan DPT-Hb-hib, bOPV 4, IPV 4 bulan DPT-Hb-hib, bOPV 4, IPV
9 bulan Campak 9 bulan MR  Campak Rubella
18 bulan DPT-Hb-hib Lanjutan 12 bulan PCV 3
18 bulan Campak Lanjutan 18 bulan DPT-Hb-hib Lanjutan
18 bulan MR Lanjutan

ADA PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN VAKSIN : MR DAN PCV


JADWAL PROGRAM IMUNISASI
DI LOKASI PROGRAM DEMONSTRASI IMUNISASI PNEUMOKOKUS
Usia Anak Jenis Imunisasi
<24 jam** Hepatitis HBO
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2, PCV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3, PCV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV
9 bulan MR
12 bulan PCV 3
18 bulan MR 2, DPT-HB-Hib 4
Kelas 1 MR, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5** Td
Keterangan : tanda * dan ** sesuai dengan perubahan dalam Revisi Permenkes No.42/2013
PERUBAHAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH

KELAS IMUNISASI KELAS IMUNISASI


1 CAMPAK DAN DT 1 MR DAN DT
2 Td 2 Td
3 Td 5 Td

PERUBAHAN DI KELAS DAN CAMPAK  MR


PENGENALAN PENYAKIT RUBELLA

 Demam dan rash ringan, jarang ada


sequelae.
 50% kasus asymptomatic.
 Tingkat penularan tinggi, karakteristik
epidemiologi mirip campak
 Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup
 Pada masyarakat yang naive (tidak terisolir,
tanpa imunisasi), >95% mempunyai
antibodies terhadap rubella pada usia15 th.
 Immunity gap pada umur lebih tua/dewasa
tinggi bila:
 Terjadi perubahan epidemiology rubella
akibat imunisasi selective di sektor swasta
 Bila infeksi rubella rendah di kelompok
masyarakat terisolir tersebar.
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)

 Bila Infeksi Rubella terjadi pada wanita hamil


terutama pada trimester pertama dapat
berakibat :
 Aborsi spontan atau
 Berbagai kelainan kongenital :
 Retardasi mental,
 Kelainanan jantung,
 Tuli dan/atau
 Gangguan penglihatan seperti katarak
congenital.

 Tujuan utama Eliminasi Rubella adalah ELIMINASI


CRS. Semua/hampir semua Wanita Usia Subur
harus kebal terhadap rubella.
CRS
PENGENALAN PENYAKIT PNEUMONIA
 Infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
 Merupakan penyakit terbanyak dijumpai pada anak
yang menderita infeksi Pneumokokus
 Disebabkan oleh bakteri Pneumpkokus ( Streptococcus
pneumoniae).
 Gejala ; demam, batuk, dan kesukaran bernafas.
 Bakteri Pneumpkokus merupakan penyebab utama
infeksi saluran nafas pada anak.
 Selain itu bisa menyebabkan meningitis, bakteimia,
sepsi, sinusitis dll
 Upaya pencegahan  Iminisasi sesuai jadwal
BIAS

SASARAN IMUNISASI WAKTU PELAKSANAAN


KELAS 1 SD MR AGUSTUS
DT NOVEMBER
KELAS 2 SD Td NOVEMBER
KELAS 5 SD Td NOVEMBER

JADWAL PLEKSIBEL SESUAI KEMAMPUAN WAKTU PETUGAS DARI PUSKESMAS


PERAN SERTA MASYARAKAT
BERDASARKAN PERMENKES NO 12 TAHUN 2017 TENTANG IMUNISASI
PASAL 44 AYAT 2

 Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dapat diwujudkan


melalui :
 Penggerakkan masyarakat.
 Sosialisasi imunisasi
 Dukungan fasilitas penyelenggaraan imunisasi
 Keikutsertaan sebagai kader, dan / atau
 Turut serta melakukan pemantauan penyelenggaraan imunisasi
TERIMA KASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai