Anda di halaman 1dari 26

Identifikasi Istilah Asing

 Janin : makhluk yang sedang


bertumbuh dalam kandungan.

DNA fingerprint : gambaran


pada potongan DNA dari spesies
yang sama.
Mind Map

Sifat
Genetik
replikasi
fungsi
translasi
Learning Objectives
1. Mengetahui dan menjelaskan DNA
fingerprint (defenisi, syarat dan proses)
serta alternatif lain yang dapat dilakukan
untuk tes DNA.
2. Mengetahui dan menjelaskan tentang DNA
dan RNA.
3. Mengetahui dan menjelaskan tentang
dogma central (replikasi, translasi, dan
transkripsi).
4. Mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi dogma central.
Apa itu DNA Fingerprint?
DNA fingerprint adalah teknik untuk
mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada
profil DNAnya.
Ada 2 prinsip utama dalam menganalisa data VNTRs
(Variable Number Tandem Repeats), yaitu:
• Identity Matching.
Jika dua sample memiliki pola alel VNTRs yang
sama, maka dapat disimpulkan kedua sample
tersebut berasal dari individu yang sama.
• Inheritance Matching.
Alel VNTR harus mengikuti pola keturunan.
Seorang anak harus memiliki sebuah alel yang
cocok dengan salah satu dari masing-masing
orang tuanya.
DNA fingerprinting bergantung pada sebagian kecil dari genom.
Dalam DNA kromosom terdapat sekuens berukuran 20-100 bp
yang berulang. Potongan pengulangan ini dikenal sebagai VNTRs
(Variable Number Tandem Repeats) yang dapat diisolasi dari DNA
seseorang. Setiap individu memiliki VNTRs yang diturunkan oleh
ayah dan ibu sehingga tidak ada individu yang memiliki VNTRs
sama persis. Perbedaan VNTRs dari setiap individu terletak
dalam pada berapa kali sequence ini diulang dalam daerah
VNTRs.Perbedaan jumlah pengulangan ini akan menyebabkan
setiap individu memiliki panjang VNTRs yang berbeda sehingga
memungkin untuk mengetahui indentitas seseorang melalui
profil DNAnya.
Hampir semua sampel biologis dapat dipakai untuk tes
DNA, seperti buccal swab (usapan mulut pada pipi
sebelah dalam), darah, rambut beserta akarnya,
walaupun lebih dipilih penggunaan darah dalam tabung
(sebanyak 2ml) sebagai sumber DNA.
Sampel darah diambil sebanyak 2 ml dengan
menggunakan tabung EDTA kemudian diberi label yang
jelas, dan tanggal pengambilan sampel. Kemudian
sampel disimpan pada suhu 4°C.
Tahap-tahap DNA fingerprint
1. Isolasi DNA : DNA harus diperoleh dari sel atau jaringan
tubuh. Hanya dalam jumlah sedikit jaringan seperti
darah, rambut atau kulit yang bila perlu dapat dilakukan
penggandaan dengan “Polimerase Chain Reaction” (PCR).
Tetapi biasanya satu helai rambut sudah cukup untuk uji
DNA fingerprint ini.
2. Memotong, mengukur dan mensortir : Enzim yang
khusus disebut enzim restriksi digunakan untuk
memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya enzim Eco
Ri, yang ditemukan dalam bakteri akan memotong DNA
yang mempunyai sequen GAATT. Potongan DNA disortir
menurut ukuran dengan teknik penyaringan disebut
“elektrophoresis”.
3. Transfer DNA ke nylon : Distribusi potongan DNA
ditransfer pada sehelai nylon dengan menempatkan
nylon diatas gel dan direndam selama 1 malam.
4. dan 5. Probing : Dengan menambahkan radioaktiv atau
pewarna probe pada sehelai nylon menghasilkan DNA
fingerprint, Setiap probe seperti batang pendek (pita)
hanya 1 atau 2 tempat yang khas pada
helaian nylon tersebut.
6. DNA Fingerprint : Tahapan akhir DNA fingerprint dibuat
dengan menggunakan beberapa probe (5-10 atau lebih).
Biasanya menyerupai pita-pita DNA.
Tahap-tahap PCR (Polymerase Chain Reaction)
1. Sampel DNA dipotong-potong dengan enzim retriksi
endonuklease
2. Dilakukan denaturasi (melting) pada 950C, sehingga
diperoleh single strand DNA.
3. Potongan tersebut dihibridisasi pada suhu 500C-600C
dengan menggunakan enzim DNA polimerase TAQ
(termus aquaticus) yang dihasilkan oleh bakteri yang
terdapat pada sumber air panas sehingga terbentuklah
DNA double strand.
4. Kemudian didenaturasi (melting) pada 950C dan
menghasilkan DNA single strand.
5. Kemudian dihibridisasi lagi dan begitu seterusnya dan
akhirnya memperoleh banyak DNA.
PCR
DNA
DNA adalah singkatan
dari deoxyribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat, merupakan suatu
makromolekul yang tersusun oleh
nukleotida sebagai molekul dasarnya
yang membawa sifat gen. Sering disebut
juga asam nukleat atau asam inti.
Disebut asam inti karena DNA biasanya
terdapat dalam nukleus (inti).
DNA
Struktur DNA
DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang-ulang, tersusun
rangkap, membentuk DNA heliks ganda dan
berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri
dari tiga gugus molekul, yaitu :
- Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
- basa nitrogen yang terdiri golongan purin
yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini
= G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin
(cytosine = C) dan timin (thymine = T)
- gugus fosfat
RNA
RNA adalah singkatan ribonucleic acid,
senyawa yang merupakan bahan
genetik dan memainkan peran utama
dalam ekspresi genetik. Dalam dogma
pokok (central dogma) genetika
molekular, RNA menjadi perantara
antara informasi yang dibawa DNA dan
ekspresi fenotip yang diwujudkan
dalam bentuk protein.
RNA
Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer
yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida
memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus
basa nitrogen. Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling
antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan
gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil
cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus
pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA
sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti
dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat
pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda
sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan
fungsinya.
Fungsi RNA
RNA memiliki tiga tipe untuk menjalankan tugasnya, yaitu:
1. m-RNA (messanger-RNA) merupakan RNA yang urutan basanya
komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA. m-RNA membawa
pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke
ribosom (di sitoplasma). Kode genetik tersebut kemudian menjadi cetakan
utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai
polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
2. r-RNA merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom. Setiap
subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
3. t-RNA merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke
ribosom.Pada salah satu ujung t-RNA terdapat tiga rangkaian baa pendek (
disebut antikodon ). Suatu asam amino akan melekat pada ujung t-RNA yang
berseberangan dengan ujung antikodon. Pelekatan ini merupakan cara
berfungsinya t-RNA, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya
berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan
kodonnya pada m-RNA.
DNA RNA
- Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, Dalam inti sel, sitoplasma
senriol. dan ribosom.
- Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin panjangPolinukleotida tunggal dan
pendekl
- Gula Deoxyribosa Ribosa
- Basanya Golongan purin : adenine dan guanine Golongan purin : adenine
Golongan pirimidin : cytosine dan timin dan guanine
Golongan pirimidin :
cytosine dan urasil
- Fungsi - mengontrol sifat yang menurun - sintesis protein
- sintesis protein
- sintesis RNA
- Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis protein. Dipengaruhi sintesis
Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN protein.
saling berhadapan dengan pasangan yang Macam RNA :
tetap yaitu Adenin selalu berpasangan m-RNA
dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. r-RNA
Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan t-RNA
hidrogen.
Dogma Central
Dogma Central adalah semua informasi terdapat
pada DNA, kemudian akan digunakan untuk
menghasilkan molekul RNA melalui transkripsi,
dan sebagian informasi pada RNA tersebut akan
digunakan untuk menghasilkan protein melalui
proses yang disebut translasi.
Dogma Central
Replikasi DNA
Replikasi DNA
Replikasi DNA
• Leading Strand : DNA template akan membuat RNA
primer dulu, kemudian membuat DNA anak dan
akan membuat DNA baru dengan pemanjangan
DNA anak.
• Lagging Strand :
- Membuat RNA-RNA primer dari DNA induk
- RNA primer membentuk DNA anak
- Pemanjangan DNA anak
- Gabungan RNA primer dan DNA anak disebut fragmen
okazaki
- Penggabungan fragmen-fragmen okazaki
- Perubahan fragmen okazaki menjadi DNA baru
Translasi
Translasi

Anda mungkin juga menyukai