MAKSILARIS, DAN
SUSP. TRAUMA
CERVICAL
LAPORAN ROOT CASE ANALYSIS (RCA)
AUDITOR:
DR. NYIMAS NURSYARIFAH
PENDAHULUAN
CEDERA KEPALA
(PERDOSSI)
• trauma mekanik langsung / tidak langsung gangguan fungsi neurologis (fisik,
kognitif, fungsi psikososial) baik temporer maupun permanen
KLASIFIKASI
Minimal Ringan Sedang Berat
IMMOBILISASI
(COLLAR SPINE)
PEMERIKSAAN
FISIK
(PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
(CT SCAN
MRI)
MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Tujuan
Mengenali
Mengevaluasi
Mengendalikan
HS. Risk Management Policy and Process Guide. Risk management process. London: NHS; 2015. p.9-11.
I. IDENTIFIKASI PASIEN
Tn. S, 43 tahun
Pasien post KLL dengan keterlambatan assessment
awal tetraparese dan penegakan diagnosis yang
memerlukan pemeriksaan penunjang banyak dan
biaya besar
11. TIM INVESTIGASI
• Pasien datang post KLL, • Pem fis tetraparese • CT scan cervical ->
sadar dengan Ro. Cervical AP-Lat-> muscle spasme dan
tetraparese Paraspinal muscle spasme spondylosis ringan
• Dilakukan CT scan cervical & Masuk Ruang HCU, • Saran MRI Cervical
kepala -> fr. Sinus (TD 80/45 mmHg, RR 28x/m)
maksilaris terpasang collar neck, konsul
• Ro Thorax Ro SpBS
Lumbosacral & Lab • Dx: CKB+ Susp. Fr.
• Dx: Post KLL+CKR+ Servikal+ Otorhea + Fr
Fr Dinding sinus Dinding sinus maksilaris+ V.
maksilaris excoriasis
III. PENGUMPULANDATA
4 Maret 2019
Diagnosis:
Hasil CT Scan -> tidak ada CKB
fraktur cervical Susp. Fr. Cervical
Otorhea+ Fr Sinus Maksilaris
Saran rujuk RS Abdoel V. Eksoriasi
Moeloek untuk MRI
cervical untuk
menyingkirkan kemungkinan
trauma medulla spinalis Pasien dirujuk ke RSAM
setinggi cervical pada tanggal 5 Maret 2019
IV. PEMETAAN KRONOLOGI KEJADIAN
Waktu 1 Maret 2019 Pukul 22.00 – 00.00 WIB 2 Maret 2019 Pukul 18.30 WIB
KEJADIAN Penerimaan pasien di IGD Pasien di ruang rawat mengalami penurunan pada TTV
TAMBAHAN Pasien mengatakan masih lemah pada semua Pasien belum ada perbaikan kondisi keluarga
ekstremitas dan TTV belum ada perbaikan disarankan rujuk ke RS Abdoel Moeloek untuk MRI
masih terpasang collar neck, ct scan cervical cervical dan tindakan lanjutan lainnya, pasien akhirnya
dirujuk (5/3/2019)
→ spasme dan spondylosis ringan
→ saran MRI cervical
GOOD Collar neck tetap dipertahankan pada Telah dilakukan perencanaan tindakan selanjutnya
kecurigaan fr. cervical yang tepat
PRACTICE Keluarga telah diberi penjelasan mengenai kondisi
Telah dilakukan perencanaan penunjang
pasien dengan baik
lanjutan
MASALAH Telah dilakukan banyak pemeriksaan Kecurigaan fr. Cervical belum dapat dipastikan
PELAYANAN penunjang (Ro cervical, thorax, lumbosacral, Perujukan dilakukan tidak lebih awal
CT scan kepala dan cervical)
V. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengapa Penegakan diagnosis tersebut memerlukan pem lanjutan dengan biaya besar dan tidak
tersedia di RSMH
Mengapa Kasus demikian merupakan kompetensi RS tipe B
Mengapa Karena kasus tersebut complex dan membutuhkan banyak resource untuk assesment
MODEL SWISS-CHEESE
VII.REKOMENDASI
AKARMASALAH REKOMENDASI TINGKATPENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Kurangnya telitinya pemeriksaan 1. Melakukan Reedukasi berupa • Komite Pelayanan Medik
fisis neurolofgis oleh dokter jaga bimbingan ataupun pelatihan • Ketua Komite Medik
mengenai pemeriksaan neurologis • Kepala Bagian Diklat RSMH
IGD dan kasus emergensi neurologis
kepada para dokter jaga.
2. Reedukasi tentang pemeriksaan
penunjang yang penting dilakukan
berkaitan dengan kasus kepada
para dokter jaga
3. Reedukasi kepada para dokter
jaga tentang komunikasi yang baik
dan hal yang penting untuk
dilaporkan saat konsul dengan
DPJP
VII.REKOMENDASI
AKARMASALAH REKOMENDASI TINGKATPENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Batasan kasus yang dapat 1. Membuat daftar batasan kasus • Komite Pelayanan Medik
ditangani di RSMH belum yang sebaiknya langsung dirujuk • Kepala Bagian Penunjang Medik
dan yang dapat dirawat di RSMH
ditentukan
2. Reedukasi kepada para dokter
jaga untuk memahami batasan
kasus yang dapat ditangani dan
melakukan perencanaan seperti
saran rujuk lebih awal pada pasien
VIII. KESIMPULAN