Anda di halaman 1dari 57

BANTUAN HIDUP DASAR

BASIC LIFE SUPPORT


November 2015 UMJ
Bantuan Hidup
(Life Support)

• Usaha untuk mempertahankan


kehidupan saat penderita mengalami
keadaan yang mengancam nyawa
• ( Gangguan A, B, C, D, & E )
Bantuan Hidup Dasar :
• Pengenalan gejala henti jantung
mendadak, serangan jantung, Stroke
dan Sumbatan jalan napas oleh
benda asing
• Mengaktifkan SPGDT
• RJP
• Defibrilasi dengan AED
• Bantuan Hidup Lanjut :

• RS : - ATLS - BTCLS
• - ACLS - BNLS
• - PALS - BPLS
• - ANLS

• Pra-RS : - PHTLS - MFR


• - PHCLS - CSSR
• OTAK tidak dapat O2


mati
• 6 - 8 menit
Kematian…

• Mati Klinis :
• - nafas (-)
• - jantung (-)

• Mati biologis :
• Kerusakan sel otak
• “mati batang otak
• /mati otak”
Keterlambatan BHD
Keterlambatan BHD Kemungkinan
berhasil
• 1 menit • 98 dari 100
• 4 menit • 50 dari 100
• 10 menit • 1 dari 100
(MFR,
• HOPE
CSSR) • “Emergency Nurse”
(Paramedic (BTLS, BCLS, BNLS, BPLS)
Police • “Emergency Physician”
Fire Brigade , CSSR) (ATLS, ACLS, ANLS, APLS)
Security • Surgeon / Trauma Surgeon
(BLS) 118 (ATLS, BSS, DSTC, Peri OP CC)
Guard Emergency
Layman Civil Ambulance
• DISASTER MANAGEMENT

Defense Service E.D. I.C.U Ward


Scouts
Red Cross

Rehabilitation
Access / Crisis Center
DISASTER Public
Emergency Health
Telephone Number Center
110, 113, 118

Pre-Hospital Phase Hospital Phase


8
Apapun keadaan
penderita :

• A. Airway ( jalan nafas )


• B. Breathing ( pernafasan )
• C. Circulation ( jantung dan
• pembuluh darah )
• D. Disability
• E. Exposure ( Hipotermi)
AIRWAY Anatomi
AIRWAY
Masih dapat berbicara  baik

Akut
Berat
/ total insidious
obstruksi
Ringan
/ sebagian
11
AIRWAY : Obstruksi
berat / total
Nafas (-)

Gambar : tersedak

- Sadar :
benda asing   Manuever heimlich
 Chest thrusts

12
AIRWAY :
Choking / Tersedak

13
AIRWAY : Choking

(Manuever Heimlich)
14
AIRWAY : Choking

(Manuever Tindakan Sendiri


Heimlich)
15
AIRWAY : Choking
Pada infant

back slaps chest thrusts


AIRWAY : Choking

subdiaphragmatic Abd.trhust
pada anak 17
AIRWAY : Obstruksi
berat / total

- Tidak sadar : (sering tidak dikenali)


 Aktifkan SPGDT, segera RJP, dimulai
dengan :
Buka jalan nafas  terlihat finger
sweep, tidak terlihat RJP.

18
AIRWAY : Obstruksi
ringan / Partial
Masih bernafas

Pernafasan yang berbunyi


adalah
pernafasan yang tersumbat
parsial

19
AIRWAY : Obstruksi
ringan / Partial
- Cairan gurgling suction
(cairan)

- Lidah snoring manual/


(mengorok) airway sementara

- Larinks/trachea crowing airway


(penyempitan) (stridor) definitif

20
AIRWAY : Obstruksi Partial

Soft tip Rigid tip (UGD)


Suction : Lama 15 detik (dewasa)
Suction waktu tarik
21
AIRWAY : Obstruksi Partial

Lidah jatuh ke belakang : Mengorok


22
AIRWAY : Obstruksi Partial

Head-tilt Jaw thrust


Chin lift
23
AIRWAY : Obstruksi Partial

Jalan Nafas Sementara


- Oropharingeal airway
( “Guedel” )
(Korban tidak sadar )
- Nasopharingeal airway
(Korban sadar)
24
AIRWAY : Obstruksi Partial

Naso-pharingeal

Oro-pharingeal
25
AIRWAY : Obstruksi Partial

Oro-
faringeal

Ukur panjang Masukkan terbalik

Anak
sebaiknya
cara lain

Putar26
AIRWAY : Obstruksi Partial

Naso-pharingeal :

1. Diameter / size

2. Ukur panjang

3. Usahakan lubang
hidung kanan dulu
27
AIRWAY : Obstruksi Partial

- Inspiratoir -- upper resp.


Mis. Benda asing Sering perlu Jalan
Stridor : edema larinks nafas
difteri
definitif

- Expiratoir -- lower resp.

28
BREATHING

Pernafasan baik :

- Berbicara kalimat panjang

- Laju pernafasan ( dewasa ) : 12 - 20


- Tanda dispnu / sianosis (-)
- Pemeriksaan fisik baik
29
BREATHING

Look - listen - feel


30
BREATHING

Dispnu : - Rasa sesak


- Pernafasan cuping hidung
- Retraksi

Sianosis : - Kebiruan

31
BREATHING

Pemeriksaan fisik :

Inspeksi : Ekspansi simetris


Perkusi : Sonor ki=ka
Auskultasi : Bising nafas ki=ka

32
BREATHING

Oksigen :

Bila penderita sadar, tapi


tampak kebiruan,
Menunjukan airway baik
33
BREATHING

Pemberian Oksigen
- Binasal Kanul
- Face mask
- Rebreathing dan Non
Rebreathing mask

34
BREATHING

Katup 1
Katup 2

Kanul Hidung Face Mask Non Rebreathing


Mask

35
BREATHING
Konsentrasi Oksigen

- Udara bebas 21 %
- Kanul hidung dengan O2 2 LPM 24 %
- Kanul hidung dengan O2 6 LPM 44 %
- Face mask (6-10 LPM) 35-60%
- Rebreathing mask (6-10 LPM) 60-80%
- Non rebreathing mask ( 8-12 LPM ) 80-90 %

36
BREATHING

Artificial ventilation
(Pernafasan buatan)

Mouth to mouth ventilation


Mouth to mask ventilation
Mouth to nose/stoma ventilation
Bag – valve - mask (bag & mask)
Definitif airway (ALS)

37
BREATHING

Mulut - mulut Mulut - Masker


38
BREATHING

Konsentrasi oksigen pada


Mouth mouth
mask

= Udara ekspirasi (16-17%)


39
BREATHING

Bagging : lebih baik berdua


40
BREATHING

O2=50%
O2

Valve
O2>90%
Bag O2
Mask

41
BREATHING

Frekuensi ventilasi tambahan


Dewasa 10 kali / menit
Anak 20 kali / menit
Bayi 20 kali / menit

42
CIRCULATION
Frekuensi denyut jantung :

Dewasa : 60 - 100
Anak : 60 - 140
Bayi : 85 - 200

Dewasa - tachycardia bila > 100

43
CIRCULATION

Meraba denyut nadi


44
CIRCULATION

JANTUNG tidak berdenyut

MASASE jantung luar


45
Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
RJP adalah :
pernafasan buatan
+
masase jantung luar
 bila mungkin cegah terjadinya
Henti Nafas & Henti Jantung
46
1. EARLY REGOCNITION  PENGENALAN SEGERA TANDA –
TANDA HENTI JANTUNG & SEGERA MENGAKTIFKAN SPGDT
2. EARLY CPR  KECEPATAN MELAKUKAN CPR
3. EARLY DEFIBRILASI RJP DENGAN DEFIBRILASI DALAM
3-5 MENIT AWAL, DAPAT MENINGKATKAN KEBERHASILAN.
4. EFFECTIVE ALS  KECEPATAN DALAM PEMBERIAN TINDAKAN
LANJUT
5. POST CARDIAC ARESST YANG TERINTEGRASI
RJP
Langkah Sebelum RJP(AHA 2010 )

a. Respon penderita (--)


b. Call for help
c. Posisi penderita terlentang
d. Pulsasi A. CAROTIS (--)
 RJP

48
RJP

Mencari titik
50
RJP

Meletakkan
Tangan

51
RJP
Perbandingan
Kompresi & Ventilasi

30 : 2 (1 penolong)
15 : 2 (2 penolong) Bayi / Anak

30 : 2 (1 / 2 penolong) Dewasa
52
RJP

Teknik RJP
53
Teknik RJP
• Kompresi dengan keras dan cepat
• Kedalaman 2 inci/5 cm
• 50% duty cycles
• Hindari hiperventilasi
• Bergantian kompresor dan
ventilator tiap 2 menit
• Minimalkan interupsi thd
kompresi dada
Defibrilasi dengan AED

Nyalakan AED
• Ikuti perintah dari AED
• Akhiri siklus RJP (menganalisa
dan melakukan shock/defibrilasi)
• Segera RJP setelah
shock/defibrilasi dan minimalkan
interupsi terhadap kompresi
dada.
Resusitasi Jantung
Paru
Menghentikan RJP :
• Keputusan dokter
• penderita bergerak
• Tim lain datang
• lingkungan yang berbahaya
• Terdapat tanda-tanda kematian
• Atau penolong kelelahan
56
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai