9 - Logika 3
9 - Logika 3
Page 2
TUGAS DEFINISI:
• Menjelaskan pengertian kata agar
tidak terjadi kesimpang-siuran
dalam penggunaannya
• Mendefinisikan adalah menyebut
sekelompok karakteristik suatu kata,
sehingga kita dapat mengetahui
pengertiannya serta dapat
membedakan kata lain yang
menunjuk objek yang lain pula
Page 3
TIPE 1: DEFINISI NOMINAL
• CARA MENJELASKAN SESUATU DENGAN
MENGURAIKAN ARTI KATANYA
– Definisi nominal dapat dinyatakan dengan
menguraikan asal-usul kata atau istilah
(etimologi), misalnya: komunikasi berasal
dari kata communis (dalam bahasa latin
berarti “sama” atau berasal dari istilah
communicare yang artinya “bercakap-
cakap”)
Page 4
MACAM-MACAM DEFINISI
NOMINAL
Definisi sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan
kata atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih mudah
dimengerti. Definisi ini paling singkat dan yang digunakan dalam
kamus. Misalnya: berkomunikasi=berhubungan
Definisi simbolik, yakni penjelasan dengan cara memberikan
persamaan pernyataan berbentuk simbol-simbol. Definisi ini banyak
digunakan dalam bidang matematika termasuk juga logika untuk
memberikan penjelasan secara simbolik, misal:
◦ (P ==> Q) <==> – (P ˄ – Q) jika p maka q, didefinisikan non (p
dan non q)
◦ ( A ∁ B) <==> ∀ x (x ∈ A ==> x ∈ B) A bagian dari B, didefinisikan
untuk semua x jika x anggota A maka x anggota B
Definisi etimologik, yakni penjelsan dengan cara memberikan
asal-mula istilahnya.
MACAM-MACAM DEFINISI
NOMINAL
Definisi semantik, yakni penjelasan suatu tanda dengan arti
atau makna yang telah terkenal, misal:
◦ Tanda ∴ berarti : maka, atau jadi
◦ Tanda => berarti : jika….. maka….
Definisi stipulatif, yakni penjelasan dengan cara pemberian
nama atas dasar kesepakatan bersama.
Definisi denotatif, yakni penjelasan istilah dengan cara
menunjukkan atau memberi contoh benda atau hal yag
termasuk dalam cakupan istilah tersebut. Definisi denotatif ini
ada dua macam yakni:
◦ Definisi ostentif, yakni memberi batasan sesuatu istilah dengan
memberikan contoh.
◦ Definisi enumeratif, yakni memberi batasan sesuatu istilah dengan
memberikan perincian satu demi satu secara lengkap mengenai
hal-hal yang termasuk dalam cakupan istilah tersebut.
TIPE 2: DEFINISI REAL
• DEFINISI YANG MEMPERLIHATKAN
HAL/BENDA YANG DIBATASI
DENGAN MENYAJIKAN UNSUR-
UNSUR YANG MENYUSUNNYA
• DEFINISI REAL TERDIRI DARI:
DEFINISI HAKIKI, DEFINISI
MAKSUD-TUJUAN, DAN DEFINISI
SEBAB-AKIBAT
Page 7
DEFINISI HAKIKI
DEFINISI YANG MENYATAKAN HAKIKAT
SESUATU,
DEFINISI INI TERDIRI ATAS DUA BAGIAN,
YAITU:
Jenis terdekat (genus proximum), yakni unsur yang
sama yang dimiliki hal/benda dengan yang lain dan
menunjukkan hal/benda tersebut dalam kelompok
apa. Jenis terdekat misalnya: kursi adalah tempat
duduk, merpati adalah burung, dasi adalah pakaian
Perbedaan spesifik (differentia specifica), yakni
karakter/ciri/sifat yang membedakan sesuatu dari
sesuatu yang lain dalam kelompok yang sama
TIPE 3: DEFINISI MAKSUD-TUJUAN
Page 9
TIPE 4: DEFINISI SEBAB-AKIBAT
Page 10
KATA YANG TIDAK DAPAT
DIDEFINISIKAN
Kata yang tidak diketemukan jenis-nya, tidak
dapat dimasukkan dalam nama umum apa.
Misalnya: kata yang menunjukkan
pengertian dasar yang universal, seperti:
ada, waktu
Kata yang tidak diketemukan differentianya,
seperti kenyataan mental: sedih, senang,
kesal atau penangkapan indera atas objek
sederhana: kuning,merah, halus, kasar.
Kata-kata ini, jenisnya dapat ditemukan
tetapi tidak ada differentianya.
Free Powerpoint Templates
Page 11
Kata yang tidak dapat dipahami
maksudnya kecuali bila dihubungkan
dengan kata lain, misalnya: atau,
yang, daripada, meskipun.
Term khusus, nama unik, term
praktis, karena memiliki sifat
kesendirian yang tidak terbatas,
sehingga tidak mudah ditemukan sifat
pembedanya.
Page 13
PEDOMA MEMBUAT DEFINISI 2
Page 14
PENGULANGAN YANG DIPERBOLEHKAN
Page 15
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 3
Page 16
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 4
Page 17
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 5
Page 18
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 6
Page 19
istilah-istilah
• Substansi • Matter
• Aksidensi • Form
• Esensi • Arche
• Eksistensi • Ide Bawaan
• Ada / Being • Aksioma
• Realitas
• Fenomena
Page 20