Intubation
DEFINISI
Rapid Sequence Intubation (RSI) adalah
Suatu teknik intubasi endotrakeal dengan pemberian
secara simultan obat induksi anestesi yang poten dan
onset cepat (setelah preoksigenasi) yang segera
diikuti pemberian obat blok neuromuskular onset
cepat tanpa ventilasi tekanan positif untuk
memfasilitasi intubasi pada pasien dengan resiko
aspirasi isi lambung.
Morgan, 2006
INDIKASI & KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi RSI:
– tidak dapat dilakukan intubasi (pasien dengan kesulitan
jalan napas atau anomali jalan nafas)
– pasien yang diindikasikan krikotiroidektomi atau
trakheostomi.
TEKNIK
• Dalam melakukan teknik rapid sequence intubation
ada 7 teknik yang harus dikerjakan :
1. Preparasi zero - 10 menit
2. Preoksigenasi zero - 5 menit
3. Pretreatment zero - 3 menit
4. Paralysis dg induksi **time zero**
5. Posisi/proteksi zero + 30 detik
6. Pemasangan ET tube zero + 45 detik
7. Pengelolaan Postintubasi zero + 60 detik
• L = Lidocaine Tidak
direkomendasikan
• O = Opioids lagi
• A = Atropine
• D = Defasciculation
• Fiksasi ET
• Berikan sedasi
• Pertimbangkan pemberian pelumpuh otot
long acting sesuai indikasi
• Tetapkan setting ventilator yang sesuai
Balans Cairan Post operasi (31/7/2013)10.30
Jam Oral (cc) Infus (cc) IWL(cc) Urin (cc) Muntah (cc) Balans UO
ke (cc) Cc/kg/jam
4 0 250 75 300 0 -125 2,5
Adapted from
Walls et al.
Manual of
Emergency
Airway Management.
2nd Ed. 2004.
Skor Aldrette
American Society of Anesthesiologist
ASA Keterangan
1 pasien normal sehat, tidak mempunyai gangguan organic, fisiologis, biokimia,
atau psikiatri. Proses patologi pada operasi yang akan dilakukan adalah local
dan tidak menyebabkan gangguan sistemik.
2 pasien dengan gangguan sistemik ringan sampai sedang, tetapi terkontrol
dengan baik, contoh hipertensi ringan, diabetes yang terkontrol. Pasien
berusia ≥ 80 tahun secara otomatis ditempatkan pada ASA 2.
3 pasien dengan gangguan sistemik berat yang membatasi aktivitas atau
kehidupannya, contoh angina, kegagalan miokardium yang baru saja terjadi,
penyakit paru obstruktif kronik.
4 pasien dengan gangguan sistemik berat yang mengancam kehidupan, contoh
unstable angina.
5 pasien sekarat yang mungkin tidak dapat bertahan dalam waktu 24 jam
dengan atau tanpa pembedahan.
6 pasien yang mengalami kematian batang otak