Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

NEONATUS BY NY. X DI RUANGAN


PERINATOLOGI RSUD KABELOTA
KABUPATEN DONGGALA

Oleh : NURFIANTY
NIM .RPL 7124118129
BAB I
A. LATAR BELAKANG

Neonatus adalah bayi berusia 0 (baru lahir)


sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dibedakan menjadi dua kategori yaitu
neonatus dini (bayi berusia 0-7hari) dan neonatus
lanjut (bayi berusia 7-28 hari) (Saputra, 2014:8).

Berdasarkan data awal provinsi sulawesi


tengah tahun 2017 angka kematian bayi(AKB)
sebanyak 299 bayi. Dengan penyebab
BBLR,Asfiksia,sepsis.tahun 2018 angka kematian
bayi tercatat 9/1.000 kelahiran hidup dengan
penyebab BBLR, asfiksia, tetanus neonatorum
sepsis,kelainan bawaan pneumonia,diare dan
lain-lain
Data awal Dinas Kesehatan Kab Donggala
Tahun 2018. Angka kematian bayi sebanyak
120 dari 5837 kelahiran hidup dengan
penyebab BBLR, asfiksia, sepsis, hipotermi dan
lain-lain.

Data awal RSUD Kabelota tahun 2018


angka kematian bayi sebanyak 7 dari 93
kelahiran hidup. Dengan penyebab
BBLR,asfiksia, dan lain-lain

B. Rumusan Masalah Laporan Tugas Akhir


Bagaimanakah melakukan Asuhan
Kebidanan Komprehensif pada neonatus By.
Ny X di Ruangan Perinatologi RSUD Kabelota
C. Tujuan Penelitian LaporanTugas Akhir
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penelitian Laporan Tugas Akhir


1.Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Profesi
b. Bagi Institusi Pendidikan
c. Bagi Klien dan Masyarakat

E. Keaslian Penelitian
BAB II
A. Konsep Dasar Neonatus

1. Pengertian Neonatus
2. Manifestasi Klinis BBL/Neonatus
3. Adaptasi Bayi Baru Lahir/ Neonatus
4. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir/ Neonatus
5. Pemeriksaan Fisik Neonatus
6. Dasar Asuhan Neonatus
7. Rencana suhan Neonatus
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Komplikasi Neonatus
10. Penatalaksanaan Neonatus
B. Standar Asuhan Kebidanan

1. Standar I (Pengkajian)
2. Standar II (Perumusan Diagnosa dan
atau Masalah Kebidanan)
3. Standar III (Perencanaan)
4. Standar IV (Implementasi)
5. Standar V (Evaluasi)
6. Standar VI (Pencatatan Asuhan
Kebidanan)
C. Kewenangan Bidan
D. Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan
E. Asuhan Kebidanan Neonatus (SOAP)
F. Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
BAB III
METODE LAPORAN KASUS

A. Jenis Laporan Tugas Akhir

Metode ini menggunakan jenis metode


penelitian studi kasus dengan meliputi cara
meneliti suatu permasalahn yang berhubungan
dengan kasus itu sendiri, pemecahan masalah
meliputi perumusan masalah atau diagnosa
kebidanan,perencanaan, implementasi,
evaluasi, pencatatan dan pendokumentasian
dalam bentuk SOAP.
B. Tempat dan Waktu Laporan Tugas Akhir
Lokasi dalam pengambilan kasus ini
dilaksanakn di Ruangan Perinatologi RSUD
Kabelota pada bulan Februari sampai dengan April
2019.

C. Subjek Laporan Tugas Akhir


Subjek penelitian ini yaitu Neonatus berumur
0 -28 hari di Ruangan Perinatologi RSUD
Kabelota

D. Defenisi Operasional
E. Instrumen Laporan Kasus
Interview dan Observasi
F. Tehnik Pengumpulan Data
data primer dan data sekunder
G. Tehnik Keabsahan Data

1. Memperpanjang waktu
pengamatan/tindakan sampai kegiatan studi
kasus berakhir dan memperoleh validitas
tinggi.
2. Peningkatan ketekunan dalam penelitian
dengan cara melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan,
melakukan pengecekan kembali apakah
data yang telah ditemukan itu salah atau
tidak
3.Trianggulasi Data
Tiga sumber data utama yaitu Klien,
keluarga klien dan Bidan
I. Alat dan Bahan
Stetoskop, jam, senti,timbangan
bayi,termometer, Format Asuhan Kebidanan,
catatan buku, atau status pasien

J. Etika Penelitian
1. Informed Choise
2. Informed Consent
3. Anonymity
4. Confidentially
A. Gambaran Hasil Penelitian
Rumah Sakit Kabelota Donggala terletak diKelurahan
Kabonga Besar Kecamatan Banawa.RSUD Kabelota pertama
diawali dengan pelayanan rawat jalan dan UGD terbatas pada t
ahun2005, Tahun 2012 RSUD Kabelota Donggala ditetapkan
sebagai rumah sakit tipe D, telah terakreditasi dengan lima
pelayanan dasar meliputi Administrasi dan Manajemen,
Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan
Keperawatan, Rekam Medis dan Tahun 2016 RSUD
Kabelota Donggala resmi ditetapkan Rumah Sakit tipe c
Jumlah Tenaga Kerja Rumah Sakit Kabelota Donggala :
Dokter spesialis 12, Dokter umum 6, Perawat 6, Bidan 50,
Sanitasi 5, Farmasi 16, Rehabilitasi Media 2, Radiologi 3,
dan Admnistrasi 24.
1. Asuhan Kebidanan Neonatus
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada
Neonatus Ny. E dilaksanakan di Ruangan
Perinatologi Tanggal 19 Mei -16 Juni 2019.
Data: By Ny. E lahir pada tanggal 19 Mei 2019, JK
perempuan, BB 3000 Gr,PB 48cm,LK 34 cm, LD
33cm.

Pemeriksaan dilakukan selama 3 kali yaitu :


- Kunjungan I 6 Jam setelah kelahiran
- Kunjungan II usia 7 hari
- Kunjungan III usia 28 hari
1. Data Subjektif
a. Kunjungan I 6 jam stelah kelahiran
Berdasarkan anamnesa pada Neonatus Ny. E
peneliti mendapatkan bayi dalam keadaan sehat,
bergerak aktif, dan menghisap ASI dengan kuat,
bayi sudah BAB/BAK. Hal ini sesuai dengan teori
dan tidak ada kesenjangan. Menurut Rukiyah (2016)
b. Kunjungan II usia 7 hari
Peneliti melakukan anamnesa pada Neonatus
Ny. E hari ke 7 dengan bayi dalam keadaan sehat,
kuat menyusui, dan bayi tidak rewel, tali pusat
sudah lepas pada hari kelima dan warna BAB
sudah berubah dari hari ketiga yaitu dari warna
hitam kehijauan berubah jadi kuning. Hal ini sesuai
dengan teori dan tidak ada kesenjangan . menurut
Rukiyah (2016)
anamnesa pada Neonatus Ny. E, bayi dalam
keadaan sehat, bayi menyusu kuat, BAB dan BAK
lancar, kulit kemerahan, berat badan bayi terus
bertambah. Berdasarkan hal ini peneliti ini
menyimpulkan bahwa tidak terjadi kesenjangan
dengan teori menurut Rukiyah (2016).
2. Data Objektif
a. Kunjungan I 6 jam setelah kelahiran
Hasil pemeriksaan Neonatus Ny. E lahir dalam
keadaan sehat, dengan jenis kelamin perempuan,
berat badan 3000 gram, dan panjang badan 48 cm
lingkar dada 33 cm, lingkar kepala 34 cm, tonus
otot (+), warna kulit kemerahan, anus (+) dan tidak ada
cacat bawaan, imunisasi vit K 0,5 ml telah
diberikan, tidak ada kelainan pada tali pusat. Sehingga
tidak ada terjadi kesenjangan antara teori dan praktik
menurut Rukiyah (2013).
b. Kunjungan II Usia 7 hari
Sedangkan hasil pemeriksaan Neonatus Ny. E
pada kunjungan ke II usia 7 hari keadaan umum
baik, suhu 36,6 ºC, nadi 138x/menit, pernafasan
40x/menit, berat badan bayi bertambah menjadi
3100 gram, panjang badan 48 cm, warna kulit
kemerahan atau tidak ikterus dan konjungtiva
merah, sclera tidak ikterik dan berwarna putih,
reflex isap dan menelan baik Hal ini sesuai
dengan teori sehingga tidak terjadi
keseimbangan menurut Rukiyah (2013).
c. Kunjungan III Usia 28 hari
Sedangkan hasil pemeriksaan Neonatus Ny. E
pada kunjungan ke II usia 28 hari yaitu keadaan
umum baik, suhu 36,5º C, DJJ 140x/menit,
pernafasan 52x/menit, berat badan bayi semakin
bertambah menjadi 3600 gram, panjang badan
50 cm, warna kulit kemerahan, bersih,
konjungtiva merah, sclera tidak ikterik dan
berwarna putih, reflex isap dan menelan baik,
perut tidak kembung dan pergerakan aktif
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa antara
teori dan praktik tidak terdapat kesenjangan.
3. Analisa
Pada pembahasan neonatus, terdapat beberapa
diagnose pada kunjungan I (pertama) yaitu
Neonatus Ny. E umur 6 jam lahir cukup bulan,
sesuai masa kehamilan, dengan kelahiran
spontan letak belakang kepala, bayi dalam
keadaan normal, pada kunjungan II (kedua) yaitu
Neonatus Ny. E usia 7 hari dengan keadaan bayi
sehat, dan pada kunjungan III (ketiga) Neonatus
Ny. E usia 28 hari bayi dalam keadaan sehat dan
bayi lahir normal. Hal ini telah sesuai dengan
teori sehingga tidak terjadi kesenjangan. Menurut
Rukiyah (2016),
a. Kunjungan I 6 jam setelah melahirkan
melakukan penilaian APGAR Skor pada
Bayi Baru Lahir,, memberikan konseling tentang
menjaga kehangatan bayi, memberikan informasi
hasil pemeriksaan bayi pada ibu dan keluarga,
Memberikan konseling pada ibu tentang
pemberian ASI, mengajarkan pada ibu tentang
perawatan tali pusat, Menjelaskan tanda-tanda
bahaya pada bayi dan membuat kesepakatan
pada ibu untuk dilakukan kunjungan ulang pada
bayinya.
b. Kunjungan II (kedua) pada usia 3-7 hari
asuhan yang di berikan yaitu
mengobservasi tanda-tanda vital bayi, dan
pemeriksaan fisik, menganjurkan pada ibu agar
menjemur bayinya setiap pagi hari selama ± 30
menit, memantau keadaan tali pusat dan tanda-
tanda infeksi, memberikan edukasi tentang cara
menyusui yang benar, menjelaskan pada ibu
jadwal pemberian ASI, menganjurkan pada ibu
agar rutin membawa bayinya ke posyandu. Hal
ini sesuai dengan teori sehingga tidak terjadi
kesenjangan.
d. Kunjungan III (Ttiga) pada usia 28 hari
asuhan yang diberikan yaitu memberitahu
mengobservasi tanda-tanda vital bayi,
menganjurkan pada ibu untuk tetap
memberikan ASI pada bayinya 0-6 bulan,
mengajarkan pada ibu cara menjaga personal
hygiene dan segera mengganti popok bila bayi
BAB dan BAK, menganjurkan pada ibu untuk
tetap memantau pertumbuhan dan
perkembangan bayinya dengan rutin membawa
keposyandu dan mengingatkan pada ibu untuk
kunjungan ulang melakukan imunisasi sesuai
jadwal.
1. Pengkajian data subjektif pada
Neonatus Ny. E yang telah dilakukan
dari umur 0 hari sampai 28 hari tidak
terdapat kesenjangan antara teori
dengan praktek di lapangan.

2. Pengkajian data objektif pada


Neonatus Ny. E yang telah dilakukan
dari umur 0 sampai 28 hari tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan
pelaksanaan dilahan praktek.
3. Analisa dalam menentukan diagnosa
pada Neonatus Ny.E yang
telahdilakukan dari umur 0 sampai
28 hari tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan pelaksanaan di lahan
praktek.

4. Penyusunan penatalaksanaan yang


telah dilakukan pada Neonatus
Ny. E yang telah dilakukan mulai dari
bayi lahir 0 jam sampai bayi berusia 28
hari tidak terdapat kesenjangan antara
teori dan pelaksanaan dalam praktik
lapangan.
B. SARAN
1. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki sehingga dapat
melaksanakan Asuhan Kebidanan Neonatus
sesuai standar profesi kebidanan
2. Bagi institusi pendidikan jurusan kebidanan
Agar institusi dapat menilai sejauh mana
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
pengetahuan yang telah didapatkan
dengan mempraktekkan dan menerapkannya
secara langsung.
3. Bagi lahan praktik
Bagi bidan serta tenaga kesehatan yang lain
dapat melaksanakan asuhan kebidanan
yang menyeluruh dan komprehensif pada
semua neonatus dan dapat mendeteksi
kelainan dini sehingga komplikasi pada
neonatal dini dapat dicegah.

4. Bagi pasien
Agar ibu dan neonatusnya mendapat
perawatan yang maksimal dan memberikan
informasi yang berhubungan dengan pemberian
ASI secara eksklusif dengan memperhatikan
tehnik pemberian yang benar, dan diharapkan
keluarga dapat memberikan dukungan dan motivasi
sehingga ibu mampu merawat bayinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai