Kelompok 8
Gambaran Umum
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak
normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel
kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai
tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker.
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor
jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum
untuk semua jenis tumor ganas
Etiologi
• Genetik
• Merokok / Tembakau
• Diet & aktivitas fisik
• Ionisasi radiasi & sinar UV
• Lingkungan Industri
• Bahan kimia & obat - obatan
• Infeksi virus & parasit
• Hormon
Epidemiologi
Diperkirakan pada tahun 2015 mendatang,
penyakit kanker akan menjadi penyebab 54% kematian
di semua negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), setiap 11 menit, ada satu penduduk dunia
meninggal karena kanker dan setiap tiga menit, ada
satu penderita kanker baru.
Data WHO menyebutkan setiap menit di dunia
terdapat penambahan 6,25 juta penderita kanker baru
dan dua pertiga penderita kanker di dunia berada di
negara berkembang (Badan Litbang Kesehatan, 2001).
DATA KEMENKES DAN YKI (YAYASAN
KANKER INDONESIA) 2012
• Sekitar 15 ribu perempuan Indonesia terdeteksi kanker serviks tiap
tahunnya. Artinya, 41 perempuan per hari atau tiga perempuan setiap
dua jam menderita penyakit yang mematikan ini. Dari angka itu, sekitar
8.000 perempuan meninggal setiap tahunnya.
• Rekam jejak kanker serviks diikuti kanker payudara yang merupakan
penyakit dengan kasus terbanyak kedua. Yang perlu diketahui, data
penderita kanker payudara merupakan pasien yang keluar rawat inap
dengan diagnosis kanker. Jadi, penderitanya sangat mungkin jauh lebih
besar lagi.
• Sedangkan pada anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling
banyak menyerang. Leukemia atau kanker darah menduduki peringkat
tertinggi kasus kanker pada anak karena masih lemahnya penanganan.
Klasifikasi
• Spindle checkpoint
Spindle checkpoint akan mencegah pemisahan
kromosom pada saat mitosis hingga seluruh
kromosom telah melekat secara benar pada
benang-benang spindle. Hilangnya spindle
checkpoint akan menyebabkan terbentuknya sel-
sel yang tidak normal.
Tahap-tahap perkembangan kanker
• DNA sel normal, mengalami pembelahan normal.
• DNA mengalami suatu mutasi.
• Sel normal mengalami suatu perubahan genetis.
• Terjadi penyebaran dan mutasi secara sekunder.
• Terjadi mutasi tersier (jika mutasi memberikan
keuntungan yang lebih lanjut kepada sel kanker, sel itu
akan tumbuh semakin banyak dibanding sebelumnya).
• Mutasi Ke-empat.
Sel termutasi melakukan invasi menembus membran.
• Angiogenesis.
adalah perekrutan pembuluh darah dari jaringan
pembuluh darah tetangga.
• Invasi dan penyebaran.
Tumor melakukan invasi jaringan melewati
membran dasar. Sel individu dari tumor masuk ke
jaringan baru yang terbentuk dari pembuluh darah.
• Perjalanan sel-sel tumor metastasis.
Sel tumor memiliki kelebihan yang membuatnya
dianggap sangat berbahaya bagi penderita.
Kemampuan ini memungkinkan tumor melakukan
penularan terhadap sel normal yang lain di bagian
tubuh yang lain saat menyebar.
• Metastasis. Sel tumor yang dapat bertahan hidup di
jaringan sel normal pada bagian tubuh yang lain
menginisiasi koloni baru sel kanker.
Metastasis tumor ganas dapat melalui bermacam-macam, yaitu :
1. Infiltratif
Adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara perlahan-
lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam jaringan sehat sekitarnya
atau di dalam ruang antara sel.
2. Limfogen
Yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan
merupakan embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional
dan melekat pada simpainya.
3. Hematogen
Yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam
pembuluh darah.
4. Implantasi
Biasanya terjadi di meja operasi, misal : jika alat telah digunakan
untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi tanpa disterilkan
terlebih dahulu.
5. Perkontinuitatum
Yaitu kontak langsung, misalnya tumor gaster menjalar ke ovarium.
Proses metastasis pada pembuluh
darah adalah sebagai berikut:
• Invasi: Sel tumor menembus lapisan membrane basalis dan masuk ke matriks ekstrasel.
• Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk menembus endotel pembuluh vaskuler
(intravasasi) dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh tersebut.
• Sirkulasi: saat berada di dalam sirkulasi, sel tumor rentan terhadap destruksi oleh sel imun
pejamu. Di dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk embolus (gumpalan)/adhesi
dan kemudian melekat ke leukosit dan trombosit. Embolus tersebut akan sedikit banyak
memperoleh perlindungan dari serangan sel efektor antitumor pejamu. Namun sebagian
besar sel tumor masuk dalam sirkulai sendiri-sendiri.
• Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang akan diinangi, sel tumor ataupun embolus
akan melekat ke endotel vaskuliar yang diikuti dengan pergerakan melalui membrane basal
dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam invasi.
• Angiogenesis: Sesampainya sel tumor di organ yang diinangi, sel tersebut akan mengeluarkan
faktor pertumbuhan PLGF untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru.
• Pertumbuhan: setelah semua fasilitas cukup untuk mendukung kehidupan sel tumor
tersebut, maka sel tumor mulai tumbuh dan membelah sehingga membentuk tumor baru.
Stadium Kanker
Sistem TNM ini berdasarkan pada besarnya
tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar
getah bening (N), dan adanya metastasis ( M).
Algoritma Pengobatan Kanker
Cancer
Evaluasi:
CT-scan, sinar X, MRI
MANIFESTASI KLINIK
Secara umum, tanda & gejala penyakit kanker yaitu :
Nyeri
Pendarahan
Perubahan kebiasaan buang air besar
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak
dan protein (kaheksia)
Benjolan pada payudara
Gangguan pencernaan
Tuli & Luka yang tidak sembuh-sembuh
Diagnosis
1. Sinar-X
2. Pemindaian dengan isotop radioaktif
3. CT- Scanning
4. Ultrasonografi
5. MRI
6. PET Scanning
7. Endoskopi
8. Biopsi
Terapi Penanganan Kanker
1. Pembedahan
Merupakan suatu pengobatan tertua untuk kanker. Jika Kanker belum
bermetastasis kemungkinan besar pasien dapat disembuhkan sepenuhnya hanya
dengan menyingkirkan tumor dengan operasi. Hal ini sering terlihat pada
penyingkiran prostat, payudara atau testis. Setelah Penyakit ini telah menyebar ,
tidak mungkin dapat menyingkirkan semua sel kanker.
2. Radioterapi
Adalah pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif . Terapi
radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan
tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang
sudah terkena kanker. Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah,
penurunan jumlah sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti
terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan
dapat menyebabkan kebotakan. .
3. Imunoterapi
digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan
kanker. Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh dari sel tumor bila
menaikkan fungsi tubuh pada antibodi atau sel kekebalan (limfosit T).
4. Terapi Hormon
Kanker dikaitkan dengan beberapa jenis hormon, terutama kanker payudara
dan kanker prostat. Terapi hormon dirancang untuk mengubah produksi hormon
dalam tubuh sehingga sel-sel kanker berhenti berkembang atau dibunuh
sepenuhnya.
KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah obat atau zat yang berasal dari bahan kimia yang dapat
memberantas dan menyembuhan penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
virus, amoeba, fungi, protozoa, cacing dan sebagainya tanpa merusak jaringan tubuh
manusia.
Tujuan Kemoterapi
Tujuan kemoterapi adalah untuk menyembuhkan pasien dari penyakit tumor ganasnya.
Kemoterapi bisa digunakan untuk mengatasi tumor secara lokal dan juga untuk
mengatasi sel tumor apabila ada metastasis jauh. Secara lokal dimana vaskularisasi
jaringan tumor yang masih baik, akan lebih sensitif menerima kemoterapi sebagai
antineoplastik agen. Dan karsinoma sel skuamosa biasanya sangat sensitif terhadap
kemoterapi ini.
Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu
jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi
yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada
penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik
serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
Ditinjau dari siklus sel, obat antikanker
dapat dibagi 2 :
1. Zat cell cycle specific (CSS).
mempunyai sifat toksisitas selektif terhadap
fase-fase tertentu dari siklus sel.
Contoh: vinkristin, vinblastin, merkaptopurin,
hidroksiurea, metotreksat, dan asparaginase.
Zat CSS ini terbukti efektif terhadap
kanker yg berproliferasi tinggi misalnya
kanker sel darah.
2. . Zat cell cycle-nonspecific (CCNS)
misalnya zat alkilator, antibiotik antikanker
(daktikomisin,daunorubisin,doksorubisin,plikamisin,
mitomisin), sisplatin, prokabazin, dan nitrosourea.
Perbedaan kerja tersebut lebih bersifat relatif dari
pada absolut karena banyak zat yang tergolong CCNS
lebih efektif terhadap sel yang berproliferasi dan
terhadap sel- sel yang sedang dalam fase tertentu
siklusnya. Misalnya bila DNA sel klonogenik yang telah
teralkilasi diperbaiki sebelum sel memasuki fase S,
maka sel tersebut tidak dipengaruhi oleh zat alkilator.
Berdasarkan waktunya, kemoterapi
dibagi menjadi:
1. Kemoterapi induksi : terapi awal diberikan dengan tujuan mencapai pengurangan sel
ganas secara signifikan, atau remisi sepenuhnya terhadap penyakit. Hasilnya dapat berupa respon
lengkap, ketika benjolan hilang seluruhnya dalam 1 bulan; respon sebagian, ketika
volume tumor berkurang 50% atau lebih; respon stabil, ketika volume tumoer berkurang kurang dari
50% tanpa ada tumor baru selama sebulan; atau respon progresi, ketika bertambahnya
volume tumor mencapai 25% atau lebih, atau terbukti adanya tumor baru.
5. Kemoterapi perawatan : kemoterapi dosis rendah jangka panjang untuk pasien rawat
jalan unuk mencapai durasi remisi lebih panjang dan mencapai kesembuhan.
2. Antibiotik
Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme, yang
umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna untuk tumor yang tumbuh lambat. Mekanisme kerja
terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang termasuk golongan ini:
- Actinomicin D – Mithramicin.
- Bleomicin – Mitomicyn.
- Daunorubicin – Mitoxantron.
- Doxorubicin - Epirubici - Idarubicin.
3. Antimetabolit
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat.Beberapa antimetabolit memiliki struktur analog dengan
molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzym yang
penting untuk pembelahan.Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah cepat. Yang
termasuk golongan ini:
- Azacytidine – Cytarabin - Pentostatin – Gemcitabine
- Cladribin – Hydroxyurea - Mercaptopurin – Thioguanin
- Metothrexate – Pentostatin - Mitoguazone
4. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga menyebabkan disolusi struktur
mitotic spindle pada fase mitosis. Antara lain:
- Plakitaxel (Taxol) – Vinorelbin
- Docetaxel – Vindesine
- Vinblastine – Vincristine
5. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat proses transkripsi dan replikasi.
Macam-macamnya antara lain:
- Irinotecan
- Topotecan
- Etoposit
6. Hormonal
Beberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain:
- Adrenokortikosteroid (Prednison,Metilprednisolon,Dexametason)
- Adrenal inhibitor(Aminoglutethimide,Anastrozole,Letrozole,Mitotane)
- Androgen - Antiandrogen
7. Berbasis Logam Platinum
Platina banyak terkandung dalam obat yang saat ini digunakan oleh klinik untuk mengobati
kanker. Obat-obat yang mengndung platina diantaranya cisplatina, karbopalina, dan
oksaliplatina. Obat tersebut bekerja merusak sel-sel kanker dengan mengganggu DNA melalui
intrastrand antar cross link dan protein DNA cross link sehingga dapat mencegah pembelahan
sel kanker dan juga pertumbuhannya.
Indikasi : Kanker Serviks
8. Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatifrendah.Obat ini dapat menyerang sel
tertentu secara langsung, dan dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Macam-
macamnya antara lain:
- Rituximab
- Trastuzumab
9. Hematopoietic Growth Factors
Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun yang menunjukan peningkatan survival secara
nyata. Macam-macamnya antara lain:
- Eritropoitin
- Coloni stimulating factors (CSFs)
- Platelet growth Factors
10. Lain-lain
Obat ini tidak mempunyai mekanisme khusus, antara lain:
- L- Asparaginase
- Estramustine
- Lavamisol
- Oktreotide
- Suramin
- Hexamethylmelamine
- Anagrelide
- Interferon alfa
- IL-2.
Studi Kasus
Nyonya Sumkatinah (35 thn) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah, pusing, dan pada bulan desember mengeluarkan darah dari kemaluannya dan
saat periksa kerumah sakit perdarahan sudah berhenti. Setelah melalui beberapa
pertanyaan, dokter menyarankan untuk melakukan chek laboratorium agar dapat
mengetahui kondisi pasien berdasarkan keluhan yang diderita pasien.
Setelah menjalani sederetan cek laboratorium , dokter mendiagnosa Ny Sumkatinah
menderita Ca Cerviks stadium lanjut atau kanker leher rahim dan beberapa komplikasi
yakni Hipertensi dan Heart Failure ( penyakit jantung ). Kemudian dokter melakukan
konsultasi dengan pihak IPD ( Ilmu Penyakit Dalam ), dan hasil konsul tersebut pasien Ny
Sumkatinah disarankan menjalani Kemoterapi Ca Cervik.
Dalam pengobatan kemoterapi pasien harus menjalani enam seri pengobatan dan
setiap masing – masing seri pengobatan kemo berjarak 5 minggu. Sebagai awal dari
pengobatan, pasien mendapat obat untuk kemo yaitu Cisplatin 80 mg dan 5FU 560 mg,
selama empat hari dan dilakukan cek lab 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui apakah
awal kemoterapi berhasil dilakukan, kemudian setelah 5 minggu dilakukan kemo seri ke
dua dengan obat kemo Cisplatin dengan dosis 80 mg dan Karboplatin 450 mg. Selain
mendapat pengobatan kemoterapi dokter juga memberikan obat untuk menanggulangi
komplikasi yang terjadi pada Ny Sumkatinah yakni Hipertensi dan Heart Failure ( Jantung )
dengan memberikan obat Lisinopril, Furosemid, ASA, dan Simvastatin.
TD150/90 Nadi 88x/menit RR 20x/menit
Subjektif :
Ny. Sumkatinah, 35 thn
keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, dan
pada bulan desember mengeluarkan darah dari
kemaluannya dan saat periksa kerumah sakit
perdarahan sudah berhenti
Objektif:
TD150/90
Nadi 88x/menit
RR 20x/menit
• Assesment
Ny sumkatinah terdiagnosa terkena Ca cervik
dengan komplikasi Hipertensi dan Heart Failure (
jantung )namun dalam pengobatan terdapat
simvastatin yang berfungsi sebagai pengontrol
kolesterol, namun pasien tidak bermasalah dengan
kolesterolnya, peresepan obat ini sedikit tidak masuk
akal, kecuali jika terdapat pertimbangan tertentu yang
berhubungan dengan komplikasi pasien tersebut.
Jarak waktu kemoterapi seharusnya 3 minggu satu
kali sesi kemoterapi
• Plan
- tidak perlu diberikan simvastatin
- Jarak kemoterapi seharusnya 3 minggu
- Dilakukan radiasi pada kanker serviks
sebelum memberikan terapi kemoterapi.