Disampaikan dalam acara : WORKSHOP ADVOKAT BAGI MAHASISWA SYARI’AH
STAIN PONOROGO JAWA TIMUR
15 S/D 20 NOPEMBER 2008 Sumber Terbitnya Kontrak Kontrak yang timbul dari undang-undang ( Pasal 1352 KUHPER) Kontrak yang timbul dari perjanjian(Pasal 1313 KUHPER) Kontrak yang timbul dari undang-undang ( Pasal 1352 KUHPER)
Kontrak yang bersumber dari perundang-undang,
dimaksudkan sebagai suatu kontrak yang secara otomatis dianggap ada karena undang-undang yang mengatur hubungan hukum antar pihak .Hukum secara spesifik dan memaksa menghubungkan kedua belah pihak, untuk tunduk kepada ketentuan yang ada seolah-olah diantara kedua belah pihak atau lebih telah terjalin suatu perjanjian. Kontrak yang timbul dari undang-undang Kontrak yang melulu bersumber dari perundang-undangan saja (Pasal 307, 320, 383, 385, 452,625 ,1005 KUHPER) Kontrak yang bersumber dari perundang- undangan dan perbuatan/tindakan manusia Kontrak yang bersumber dari perundang-undangan dan perbuatan/tindakan manusia Kontrak yang bersumber dari perundang- undangan dan perbuatan/tindakan manusia yang menurut hukum.(Pasal 1354 KUHPER) Kontrak yang bersumber dari perundang- undangan dan perbuatan/tindakan manusia yang melawan hukum. (Ps 1365 KUHPER) Kontrak yang bersumber dari perundang- undangan dan perbuatan/tindakan manusia yang menurut hukum • Zaakwarneming (Mengurus Kepentingan Org lain) Ps 1354 • Pembayaran tak terutang (Ps 1359 KUHPER) Kontrak yang bersumber dari perundang-undangan dan perbuatan/tindakan manusia yang melawan hukum. • Pasal 1365 KUHPER yang menyatakan: “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, Mengganti kerugiian tersebut Syarat-syarat pengajuan gugatan ganti rugi: • Harus ada perbuatan • Bersifat melawan hukum • Harus ada kesalahan • Ada hubungan sebab akibat • Timbul kerugian Kontrak yang timbul dr perjanjian • kesepakatan-kesepakatan itu harus didasari satu itikad baik dalam pelaksanaannya (pasal 1338 ayat 3 KUHPER • pembuatan kontrak terdapat asas kebebasan berkontrak (Pasal 1338 KUHPER) • kebebasan berkontrak tersebut tidak boleh bertentangan dengan peraturan umum yang berlaku.(Pasal 1337 KUHPER) Kontrak yang timbul perjanjian a.Perjanjian Jual beli b.Perjanjian Sewa Menyewa c.Perjanjian Persekutuan d,Perjanjian Penghibahan e.Perjanjian Pemberian Kuasa f.Perjanjian Perdamaian Syarat sahnya kontrak
Pasal 1320 KUHPer yakni:
1.Adanya Kesepakatan 2.Kecakapan para pihak dalam lalulintas hukum 3.Hal tertentu 4.Sebab yang halal Adanya Kesepakatan Adanya kesepakatan, mewajibkan suatu kontrak untuk dibuat benar-benar berdasarkan kesepakatan, dan tidak boleh dikarenakan adanya paksaan (dwang),penipuan, kekeliruan.
Kapan ada kesepakatan:
1. Teori pernyataan 2. Teori Pengiriman 3. Terori Pengetahuan 4. Teori Penerimaan Kecakapan Syarat kecakapan merujuk kepada penilaian apakah pihak-pihak yang membuat perjanjian telah dianggap berhak berlalulintas hukum, sebab meskipun pada prinsipnya semua manusia adalah subyek hukum, tapi tidak semua manusia berhak dalam lalulintas hukum Tidak Cakap 1.Karena Faktor Jasmani a. Karena belum dewasa (KUHPER < 21 tahun, UU No 30/2004 < 18 tahun) b. Karena adanya penyakit kejiwaan atau sesuatu hal yang menyebabkan yang bersangkutan tidak mampu mengurus dirinya sendiri 2.Karena perundang-undangan Istri (SEMA 3 th 1963 mencabut) Pihak-pihak yang belum cakap berlalu-lintas hukum penandatangan kontrak dapat diwakili oleh:
1.Untuk anak yang belum dewasa diwakili
salah satu orangtua atau wali 2.Untuk orang yang sudah dewasa tetapi tidak cakap, diwakili oleh pengampunya. Ketidakwenangan 1.Masalah yang berkaitan dengan barang dari harta warisan. 2.Masalah yang berkaitan dengan representasi suatu badan hukum. 3.Masalah yang berkaitan representasi badan hukum dan luas kewenangan. 4.Masalah yang berkaitan dengan kepemilikan atau penguasaan suatu benda. Sebab Yang Halal Dilarang oleh Undang-undang atau bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum (Pasal1337 KUHPER) Struktur sebuah akta kontrak. a.Awal Akta b.Badan Akta c.Akhir Akta AWAL AKTA/KONTRAK
Suatu Kontrak dimulai dengan bagian yang disebut sebagai Awal
akta atau kontrak, pada bagian permulaan akta ini berisi tentang beberapa hal meliputi: a.Judul Akta b.Nomor Akta
c.Jam,hari,tanggal ,bulan , dan tahun dan
d.Nama lengkap dan tempat kedudukan notaris
Badan Akta a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan, kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili; b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap; c. Isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan, dan d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan dan tempat tinggal dari dari tiap-tiap saksi pengenal. Komparisi Pengertian komparisi berasal dari kata “comparitie” yang berarti se bagai tindakan menghadap kepada seorang pejabat umum, dalam hal ini notaris. Komparisi ini sangat penting karena sangat menentukan sah tidak nya suatu akta kontrak, sehingga perlu diperhatikan dengan cermat. Premisse Premisse mengandung pengertian sebagai keterangan atau pernyataan pendahuluan yang merupakan dasar atau pokok masalah yang hendak diatur dalam akta tersebut. Pemisse ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sebab atau pertimbangan- pertimbangan yang mendorong para pihak membuat kontrak, tujuan dari premisse ini adalah untuk mempermudah pemahaman tentang isi akta itu nantinya Isi Akta
Berisi pengaturan tentang suatu
hubungan hukum yang hendak dibuat dan diatur untuk kepentingan para penghadap.Pada bagian ini berlaku prinsip kebebasan berkontrak, se- panjang tidak bertentangan dengan perundangan positip yang berlaku BUNGA DALAM KONTRAK 1.Bunga Konvensional (Conventionele interesen) Bunga yang diperjanjikan lebih dulu dalam KONTRAK 2.Bunga yang konpensatoir (Compensatoir Intersesen) Bunga yang tidak diperjanjikan Bunga yang konpensatoir (Compensatoir Intersesen) • a.Bunga Moratoir (ATAS UANG) • b.Bunga Kompensatoir non moratoir (ATAS BARANG) • Bunga moratoir ini tidak boleh lebih dari 6 (enam) persen setahun. Keadaan Memaksa
1.Harus ada halangan untuk memenuhi
kewajiban 2.Halangan itu terjadi tidak karena kesalahan dari ebitur 3.Tidak disebabkan oleh keadan yang menjadi resiko dari debitur. Ajaran overmacht • Ajaran overmacht yang obyektif (Pasal 1444) • Ajaran Overmacht yang subyektif KETENTUAN WAKTU bahwa pelaksanaan dari kontrak ditangguhkan sampai waktu yang tertentu atau ; berlakunya kontrak sampai waktu yang tertentu atau; berlakunya kontrak akan berakhir sampai waktu yang ditentukan itu telah tiba. Penetapan waktu kontrak Dalam hal tidak ditentukan kapan mulainya, maka kontrak dianggap sudah terjadi saat itu juga Ketentuan waktu bisa tetap dan pasti, misallnya berakhir tanggal 1 Januari 2009; Ketentuan waktu yang tidak tetap, misal digantungkan kepada suatu peristiwa, misal : barang diserahkan setelah matinya seseorang Waktu belum berakhir Debitur kehilangan hak atas waktu jika dirinya dinyatakan pailit (Pasal 1271 KUHPER) Kreditur dapat menuntut sebelum batas akhir jika debitur pailit Kreditur dapat menolak pemenuhan kewajiban kontrak dari debitur jika hal itu merugikannya. Akhir Akta a. Uraian tentang pembacaan akta b. Uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemah akta apabila ada; c. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,pekerjaan,jabatan,kedudukan dan tempat tinggal dari tiap-tiap saksi akta, dan d. Uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta atau utraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pen- coretan atau penggantian Perubahan atau sering disebut “Renvooi Bahwa semua perubahan dan tambahan baik perkataan,bilangan yang terdapat pada akta harus ditulis di pinggir kiri halaman akta . jika tidak cukup dapat dilakukan pada bagian akhir akta kontrak. Renvooi dianggap sah dalam hal disahkan oleh semua penghadap,saksi,saksi serta notaris yang membuat akta. Apabila renvooi tidak ditandatangani oleh para pihak penghadap,para saksi dan notaris, maka dianggap batal atau tidak mempunyai makna hukum