Anda di halaman 1dari 21

TRAVO TEGANGAN RENDAH

RIDMAN NUBATONIS
ROY PAO DIDA
SAMGAR YERYCSON BENGKIUK
YOHANES MIOR RAY
YONATHAN BAHAS
TRANSFORMATOR

Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus


bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet
dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas
sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang
sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting
bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik.
Di dalam suatu sistem distribusi tenaga listrik, transformator distribusi
dipergunakan untuk menurunkan tegangan penyulang utama (primary feeder)
menjadi tegangan rendah (sekunder) yang langsung digunakan oleh para pemakai
energi listrik (konsumen).
Transformator distribusi dihubungkan langsung dengan beban melalui jaringan
sekunder dan lokasi pemasangannya tersebar dibanyak tempat dengan jarak
beberapa ratus meter atau sampai beberapa kilometer, tergantung pada
kapasitas transformator dan besar beban yang dilayani.
Menurut standart NEMA (The National Electrical Manufactures Association),
transformator dengan 3 kVA sampai dengan 1600 kVA diklasifikasikan
Untuk transformator distribusi 1 θ : rating dari 3 kVA sd 500 kVA
Untuk transformator distribusi 3 θ : rating dari 9 kVA sd 1600 kVA
Untuk transformator –transformator yang ratingnya lebih besar dari 1600 kVA,
diklarifikasikan sebagai transformator tenaga.
Sekarang di Indonesia telah banyak dijumpai transformator distribusi dengan
rating lebih besar dari 500 kVA.
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR

Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan
secara megnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi rendah. Apabila kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik
akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk
jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer.
Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi
induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama
(mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan
sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani,
sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).
Transformator Distribusi

Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step-


down 20kV/400V. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah adalah
380 V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya dibuat
diatas 380V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380V.

Dalam mengklasifikasikan dan membedakan trasformator distribusi, salah


satunya adalah dengan metode pendingin dan isolasi yang dipakai. Klasifikasi
yang terbesar adalah transformator distribusi tipe kering atau yang berisi cairan.
Pada transformator tipe kering, udara digunakan sebagai pendingin.
Disamping itu udara juga digunakan sebagai medium isolasi. Transformator tipe ini
umumnya dipakai untuk industri, daerah perdagangan dan tempat dimana minyak
sulit diperoleh. Transformator yang berisi cairan dapat diklasifikasikan oleh oil
filled dan inerteen filled type. Askarel adalah semacam inerteen yang tahan api,
jadi transformator yang menggunakan inerteen biasanya digunakan pada daerah
yang kemungkinan menimbulkan api yang cukup besar. Tipe transformator distribusi
yang berisi cairan umumnya digunakan pada instalasi diatas tiang, serta pada
penggunaan gardu distribusi out door.
Pada saat sekarang gas sudah banyak digunakan sebagai medium pendingin,
tetapi pemakaiannya belum begitu luas.
Dari letak pemasangan instalasi (konstruksi), transformator distribusi dapat
dibedakan atas :
1. Transformator untuk instalasi gardu cantol/kontrol
2. Transformator untuk instalasi gardu portal
3. Transformator untuk instalasi gardu beton/kios
GARDU KONTROL/CANTOL
Gardu kontrol adalah gardu trafo yang secara keseluruhan
instalasinya dipasang pada satu tiang.
GARDU PORTAL
Gardu portal adalah gardu trafo yang secara keseluruhan instalasinya dipasang
pada 2 buah tiang atau lebih.
Transformator Instalasi Gardu Beton

Transformator ini dipasang dibawah yang alasnya disemen dengan beton,


dibandingkan dengan transformator instalasi tiang, dilihat dari estetika
(keindahan), transformator jenis ini lebih baik, sebab pemasangannya di dalam
ruangan atau dibawah sehingga tidak mengganggu pemandangan, terutama untuk
daerah pusat perdagangan, pusat pertokoan, tempat hiburan dan rekreasi.
Transformator untuk gardu beton dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
RUGI-RUGI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

Selain itu ada kerugian kerugian lain lagi yaitu


 Kerugian kopling
 Kerugian kapasitas liar
 Kerugian efek kulit
EFISIENSI TRANSFORMATOR

Efisiensi transformator adalah perbadingan antara keluaran daya yang


berguna dan masukan daya total. Karena masukan ke transformator sama dengan
keluaran daya yang berguna ditambah kerugiannya, maka persamaan efisiensi
dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
η = (Pout / Pin) x 100%
Dimana : Pout = Daya output transformator (watt)
Pin = Daya Input transformator (watt)
KARAKTERISTIK BEBAN

Suatu sistem distribusi tenaga listrik adalah bertujuan menyalurkan tenaga atau
daya listrik dari sumber daya besar kepada para pemakai (konsumen) yang
membutuhkannya. Perencanaan suatu sistem distribusi tenaga listrik dipengaruhi
oleh karakteristik beban yang harus dilayani. Karakteristik beban akan efektif jika
diketahui penggunaan dari karakteristik beban itu sendiri. Bila keterangan atau
informasi yang diperlukan tidak lengkap maka dapat dilakukan pendekatan. Hal
ini harus diketahui bahwa hasil analisa hanyalah suatu pendekatan dan
pemakaiannya hanya sebagai petunjuk. Tentu saja hasil analisa tersebut tidak bisa
lebih diandalkan bila dibandingkan dengan analisa yang menggunakan data
karakteristik beban yang lebih lengkap.
Pada umumnya suatu sistem distribusi direncanakan dengan memperhatikan
perkembangan beban dimasa-masa yang akan datang. Hal ini berhubungan
dengan penentuan kapasitas transformator distribusi yang dipasang dan juga akan
bermanfaat dalam pengaturan penggantian atau changeout transformator
distribusi tersebut.
BESARAN-BESARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KARAKTERISTIK BEBAN
Untuk Memudahkan pengertian berikutnya, maka besaran-besaran yang
berhubungan dengan karakteristik beban tersebut akan diuraikan dengan ringkas.
Adapun besaran-besaran yang berhubungan dengan karakteristik beban adalah :

Demand
Maximum demand
Faktor beban (load factor)
Faktor kerugian (loss factor)
Faktor daya
Faktor responsibility puncak
KLASIFIKASI BEBAN

Pada umumnya beban diklasifikasikan untuk maksud tertentu. Penggolongannya


yang digunakan dalam industri tidak dapat dipakai secara umum karena di dalam
setiap kondisi klasifikasi beban diperlukan.
Klasifikasi beban berdasarkan dari pemakaian yang mana beban
diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu :
 Perumahan
 Pertokoan/ perdagangan
 Industri/pabrik
BIAYA RUGI-RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR
DISTRIBUSI
Perhitungan biaya rugi-rugi daya pada transformator distribusi terdiri dari dua
yaitu perhitungan biaya rugi daya tanpa beban dan biaya rugi daya berbeban.
Hasil dari kedua biaya ini merupakan biaya total untuk transformator. Rugi biaya
total didefinisikan oleh IEEE C57.12.00-1987 sebagai jumlah dari rugi daya tanpa
beban dan rugi daya berbeban.

Anda mungkin juga menyukai