Mewaspadai Microsleep Yang Bisa Bikin Kecelakaan Fatal
Mewaspadai Microsleep Yang Bisa Bikin Kecelakaan Fatal
Bayangkan ketika kendaraan dipacu dengan kecepatan 70 mil per jam, saat bersamaan
pengemudi tertidur selama enam detik, maka selama fase microsleep, kendaraan melaju hingga
200 meter. Kondisi ini sangat memungkinkan kendaraan berpindah jalur, menyeberang ke sisi
jalan, atau menerobos lampu merah. Setidaknya ada kurang lebih 10 persen pengemudi
pernah mendapat fase microsleep saat berkendara.
Pada saat mengantuk, meski belum tidur, otak mulai mematikan sementara sebagian aktivitas.
Fenomena ini dinamakan tidur lokal, dimana tubuh masih terjaga, tapi otak tidak berfungsi
penuh. Sementara microsleep adalah fase tidur lokal yang “kebablasan” sehingga membuat
otak lumpuh dan menunggu tubuh mengembalikan kesadaran.
TIPS AGAR TERHINDAR DARI GANGGUAN MICROSLEEP
Jika benar-benar harus melakukan aktivitas seperti mengemudi atau bekerja dalam
kondisi kurang tidur atau lelah, maka ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk
menghindari microsleep. Pertama, tidur cukup sebelum melakukan perjalanan panjang,
setidaknya selama 7 jam. Hindari mengemudi saat merasa mengantuk, usahakan
beristirahat setiap dua jam atau setiap jarak 100 mil.
Terakhir, tentu beristirahat saat rasa kantuk datang, setidaknya 20-30 menit saat siang
hari. Semua keputusan ada di tangan Anda, dan berani mengambil langkah agar
terhindar dari microsleep yang berisiko.