Husnul Chotimah
1710029013
Pembimbing:
dr. Nancy Nora Sitohang, M.Ked(DV), Sp.DV
Lesi yang paling representatif terhadap penyakit, sehingga lesi yang paling pertama
muncul belum tentu merupakan lesi primer.
MAKULA
PAPULA
LESI PATCH
PRIMER
PLAK
NODUL
URTIKARI
VESIKEL
BULA
PUSTUL
ABSES
LESI SEKUNDER
Lesi sekunder menunjukkan perubahan evolusioner yang timbul kemudian dalam
perjalanan penyakit.
KRUSTA ULKUS
SKUAMA ATROFI
LESI FISURA LIKENIFIKASI
SEKUNDER
EROSI
SCAR
EKSKORIASI
Kulit bayi baru lahir cukup bulan normalnya lunak dan lembut.
CHAFFING DERMATITIS
DERMATITIS KONTAK
DERMATITIS POPOK IRITAN POPPOK
DERMATITIS POPOK
KANDIDA
gangguan kulit umum yang ditandai oleh makula
Bintik Mongolian abu atau biru kehitaman, sering kali tidak berbatas
tegas, berukuran besar dan berlokasi pada area
lumbosakral, pantat, dan kadang-kadang di tungkai
bawah, punggung, panggul, dan bahu pada bayi
normal.
Pyoderma
Impetigo Bulosa
Folikulitis
Penanganan pioderma
• untuk infeksi superfisial lokal, mupirocin topikal atau asam fusidat dapat digunakan.
• Untuk lesi multipel dan infeksi yang lebih dalam, antibiotik sistemik disarankan
untuk periode 7-10 hari. Antibiotik yang digunakan seperti cloxacilin/dicloxacillin
50-100 mg/kg/hari 4 kali sehari; cephalexin 25-50 mg/kg/hari 3-4 kali sehari;
amoxycillin/asam clavulanic (40 mg amoxycillin/kg/hari) 2-3 kali sehari.
Suatu istilah untuk menggambarkan suatu
SSSS penyakit yang menimbulkan gelembung-
gelembung di kulit yang disebabkan oleh S.
aureus penghasil epidermolytic (atau exfoliative/
pengelupasan kulit) toxin (ET).