Power Point Terkait Hibah
Power Point Terkait Hibah
AKRUAL
PMK 271
Tahun 2014
2015 tahun awal (masa transisi)
penerapan akuntansi basis akrual
untuk menyusun laporan keuangan
Basis
Akuntansi
Suatu transaksi yang diakui dan
KAS dicatat pada saat kas masuk dan kas
keluar
Kanwil
KPPN/PKN
DJPBN
179 30 1
BUN
SA BUN
S-AUP & H SA-BSBL SA- SA-
SA-BL SA-IP
TK TD
LK-BUN B P K RI
LRA
NERACA
ARUS KAS
CALK
LO
MENTERI KEUANGAN SEBAGAI BENDAHARA UMUM NEGARA LPE
Transaksi Hibah
BUN
•Pendapatan Hibah
BUN
•Belanja Hibah
K/L
•Belanja Bersumber dari Hibah
Pendapatan
Hibah
UAKPA-BUN
999.02 Belanja/ Beban
Hibah Belanja/ Beban
Yang Bersumber
dari Hibah
2. Jurnal resume tagihan belanja persediaan, aset tetap, aset lainnya, belanja jasa
BB Kas di UAKPA BUN Tidak ada jurnal
BB Akrual di UAKPA BUN Tidak ada jurnal
BB Kas di satker Tidak ada jurnal
BB Akrual di satker D Persediaan/aset tetap yang belum xxx
diregister/Aset Lainnya/Belanja Jasa
K Belanja yang masih harus dibayar xxx
JURNAL TRANSAKSI HIBAH KAS (2)
3. Jurnal Pengesahan Pendapatan Hibah
BB Kas di UAKPA BUN D Diterima dari entitas lain xxx
K Pendapatan Hibah-LRA xxx
BB Akrual di UAKPA BUN D Diterima dari entitas lain xxx
K Pendapatan Hibah-LO xxx
BB Kas di satker Tidak ada jurnal
BB Akrual di satker D Pendapatan Hibah yang Belum disahkan xxx
K Pengesahan Hibah xxx
LAPORAN
LRA LAK
PERUBAHAN SAL
LAPORAN FINANSIAL
LAPORAN
LO PERUBAHAN NERACA
EKUITAS
AKUN URAIAN
521XXX Belanja Barang dan Jasa
Pasal 19
(1)
K/L melakukan konfirmasi kepada DJPPR atas data realisasi hibah yang
diterima secara langsung dari pemberi hibah secara triwulan.
(2)
Konfirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dari
tingkat K/L sampai dengan satuan kerja.
(3)
Dalam hal terjadi ketidakcocokan data, kedua belah pihak melakukan
penelusuran
(4)
Hasil konfirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dituangkan
dalam Berita Acara Rekonsiliasi
(5)
Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), DJPPR
dapat melalukan koreksi pendapatan hibah.
16
KONFIRMASI PENERIMAAN DATA HIBAH
Pasal 20
(1)
K/L melakukan konfirmasi dengan pemberi hibah atas realisasi hibah
yang diterima secara langsung dari pemberi hibah
(2)
Dalam hal terjadi ketidakcocokan data, kedua belah pihak melakukan
penelusuran
(3) 17
Hasil konfirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
berita acara
(4)
Salinan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
kepada DJPPR c.q. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
(5)
Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), DJPPR
dapat melalukan koreksi pendapatan hibah.
Issue terkait Konfirmasi
1000 700
Donor Pihak ke-3 K/L
Konfimasi Konfirmasi
1000 700
DJPPR
Setiap perbedaan data antara DJPPR, donor, K/L dijelaskan dalam Berita Acara
Konfirmasi
Format Berita Acara Konfirmasi
19
20
21
22
Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko
Gedung Frans Seda Lt. 7, Jalan Wahidin Raya No.1. Jakarta
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 13, 14, 15 dan 16 Undang-Undang ini
dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Pasal 70 ayat 2
• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 dan pasal 13 Undang-Undang ini dilaksanakan
selambat-lambatnya pada tahun anggaran 2008 dan selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.
Kesepakatan DPR RI dan Pemerintah pada rapat konsultasi tanggal 25 September 2008
• Pemerintah dan DPR menyepakati untuk memulai pelaksanaan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual, kemudian Pemerintah akan menyusun tahapan-tahapan dan
persiapan-persiapan akuntansi berbasis akrual.
• Dalam UU APBN TA 2009, informasi pos-pos akrual sudah harus disajikan meskipun dalam
bentuk lampiran *(suplementary document).
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010