Anda di halaman 1dari 18

BBLR & HIPOGLIKEMI

• Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah


Bayi yang lahir dengan berat kurang
dari 2500 gr tanpa memandang masa
Gestasi. (Depkes, 2007)
• Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah
bayi baru lahir yang berat badannya
saat lahir kurang dari 2500 gr (sampai
dengan 2499)..(Sarwono, 2009)
MACAM-MACAM
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Berat Lahir 1500 – 2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah
(BBLSR), Berat lahir < 1500 gr.
3. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah
(BBLER), Berat lahir < 1000 gr.
(Sarwono,2009)
BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Prematuritas murni /
Dismaturitas
premature
PREMATURITAS MURNI / PREMATURE

Adalah bayi lahir CIRI - CIRI


dengan kehamilan 1. Berat badan kurang dari 2500 gr.

kurang dari 37 minggu 2. Panjang badan kurang dari 45 cm

dan mempunyai berat 3. Lingkar kepala kurang dari 33 cm

badan sesuai dengan 4. Lingkar dada kurang dari 33 cm

berat badan untuk 5. Masa Gestasi kurang dari 37 cm

masa kehamilan atau 6. kulit transparan

disebut Neonatus 7. Kepala lebih besar daripada badan

Kurang Bulan-Sesuai 8. Lanugo banyak terutama pada


dahi, pelipis, telinga dan lengan
Masa Kehamilan (NKB- 9. Lemak subkutan kurang
SMK).
DISMATURITAS
• Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat
terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini
dapat juga Neonatus Kurang Bulan – Kecil untuk Masa
Kehamilan (NKB-KMK).

• Ciri- Ciri :
1. Kulit terselubung verniks kaseosa tipis atau tidak ada
2. Kulit pucat atau bernoda mekonium
3. Kering keriput tipis
4. Jaringan lemak dibawah kulit tipis
5. Bayi tamapk gesit, aktif dan kuat
6. Tali pusat berwarna kuning kehijauan
PENYEBAB BBLR

FAKTOR IBU FAKTOR JANIN


1. Penyakit Hidramnion, kehamilan ganda
dan kelainan kromosom
2. Usia ibu
3. Keadaan social
ekonomi FAKTOR LINGKUNGAN
4. Sebab lain : ibu Tempat tinggal di dataran tinggi
radiasi dan zat zat racun
perokok, ibu
peminum alcohol dan
pecandu obat
narkotika.
MANAJEMEN UMUM
1. Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat
2. Jaga jalan napas tetap bersih dan terbuka
3. Nilai segera kondisi bayi terkait tanda vital: pernapasan, denyut
jantung, warna kulit dan aktifitas.
4. Bila bayi mengalami gangguan napas, segera kelola gangguan
napas
5. Bila bayi kejang, hentikan kejang dengan anti konvulsan
6. Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan cairan
rehidrasi IV.
7. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya.
PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan cara
menimbang bayi baru lahir dan sesuai
dengan beratnya. Maka bayi akan
digolongkan dalam BBLR (Bayi Baru
Lahir Rendah) atau BBLSR (Bayi Baru
Lahir Sangat Rendah) dan Bayi Baru
Lahir Ekstrem Rendah (BBLER).
PENANGANAN
1. Mempertahankan suhu dengan ketat.
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu
tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum
memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI
Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu
permberian nutrisi harus diberikan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat.
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi
bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan
dengan ketat.
HIPOGLIKEMIA
PENGERTIAN
Hipoglikemia adalah keadaan hasil
pengukuran kadar glukosa darah
kurang dari 45 mg/dl (2.6 mmol/L).
PATOFISIOLOGI
1. Hipoglikemia sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa
rendah.
2. Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin
sehingga respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir
dimana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti
sedangkan respon insulin masih tinggi (transient hiperinsulinism)
sehingga terjadi hipoglikemia.
3. Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena
dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak.
4. Kejadian hipoglikemia lebih sering didapat pada bayi dari ibu
dengan diabetes mellitus.
5. Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan
hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.
6. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada
karena meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya
pada asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan.
BAYI YANG BERESIKO TERKENA
HIPOGLIKEMIA
1. Bayi dari ibu diabetes (IDM)
2. Yang besar untuk masa kehamilan (LGA)
3. Bayi yang kecil untuk masa kehamilan (SGA)
4. Bayi prematur dan lewat bulan
5. Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia)
6. Bayi puasa
7. Bayi dengan polisitemia
8. Bayi dengan eritroblastosis
GEJALA HIPOGLIKEMIA
1. Tremor
2. Bayi lemah.
3. Apatis,
4. keringat dingin,
5. letargi,
6. kejang,
7. Sianosis
8. Apnu atau nafas lambat, tidak teratur
9. Tangis melengking atau lemah merintih
10.Masalah minum.
PENATALAKSANAAN
1. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu dimonitor
dalam 3 hari pertama :
a. Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam.
b. Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa
normal dalam 2 kali pemeriksaan.
c. Kadar glukosa kurang dari 45 mg/dl atau gejala positif tangani
hipoglikemia.
d. Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan
hipoglikemia selesai.
2.  Penanganan hipoglikemia dengan gejala :
a.  Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1 ml /
menit.
b.  Pasang jalur IV D10 sesuai kebutuhan (kebutuhan infuse glukosa 6 – 8
mg/kg/menit.
Contoh : BB 3kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6 mg/kg/menit = 18
mg/menit = 25920 mg/hari. Bila dipakai D 10% artinya 10 g/100 cc,
bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti perlu 25,9 g/ 10 g x
PENATALAKSANAAN
3. Kadar glukosa darah < 45 mg/dl tanpa GEJALA :
a. ASI teruskan.
b. Pantau, bila ada gejala manajemen seperti di atas.
c.  Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila :
 Kadar < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala tangani hipoglikemia.
 Kadar 25 – 45 mg/dl naikkan frekuensi minum.
  Kadar lebih dari 45 mg/dl manajemen sebagai kadar glukosa normal.
4. Kadar glukosa normal :
a. IV teruskan.
b. Periksa kadar glukosa tiap 12 jam.
 Bila kadar glukosa turun, atasi seperti di atas :
 Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa kadar glukosa tiap 12 jam, bila 2 kali
pemeriksaan dalam batas normal, pengukuran dihentikan.
5.  Persisten hipoglikemia (hipoglikemia lebih dari 7 hari)
a. Konsultasi endokrin.
b. Terapi : kortikosteroid, hidrokortison 5 mg/kg/hari 2 x/hari iv atau prednisone 2 mg/kg/hari
per oral, mencari kausa hipoglikemia lebih dalam.
c. Bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain :somatostatin, glukagon, diazoxide,
human growth hormon, pembedahan (jarang dilakukan).
TERIMA KASIH ……

Anda mungkin juga menyukai