Anda di halaman 1dari 29

Standar Kompetensi Guru

Ukuran yg ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk


penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya
seorang guru untuk menduduki jabatan fungsional sesuai
bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan

Yang dikembangkan secara utuh dari empat


kompetensi, yaitu :
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Profesional
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Kepribadian
Dalam PBM, penguasaan materi pelajaran dan cara
menyampaikannya merupakan syarat yang sangat
essensial dan perlu mendapat perhatian yang serius

Guru harus Merencanakan pembelajaran


mampu
Memilih media pembelajaran yang tepat
Melaksanakan proses
Melakukan penilaian
Merefleksi pembelajaran
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 MEI 2007

Tentang
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI GURU

PETA KOMPETENSI PEDAGOGIK


YANG HARUS DIKUASAI GURU
KOMPETENSI PEDAGOGIK
YANG HARUS DIKUASAI GURU
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi Untuk
kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Desain
PEMBELAJARAN

Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik
DESAIN PEMBELAJARAN
Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran
yang mendidik
Mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran

Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik


untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun
lapangan
Menyelenggarakan
pembelajaran yang Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di
mendidik laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan
standar keamanan yang dipersyaratkan

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar


yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh

Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran


yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang
Permendikbud No.103 tahun 2014 Tentang
PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

• Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan


pendekatan saintifik  pendekatan berbasis proses keilmuan

• Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi


seperti Pembelajaran Kontekstual

• Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran


yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya,
misalnya Discovery Learning, Project-based Learning,
Problem-based Learning, Inquiry learning

pendekatan, strategi, dan model


Dalam beberapa buku teks pembelajaran

istilah pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut


pandang (perspektif) terhadap proses pembelajaran (Sanjaya,
2007: 127)

Dalam ranah pendidikan bahasa, Douglas Brown (2001: 14)


yang merujuk pendapat Edward Anthony (1963), juga
menyatakan tiga komponen hirarkis yang kurang lebih sama
yakni pendekatan, metode, dan teknik.
Pendekatan saintifik
Yaitu pendekatan berbasis proses keilmuan.
Artinya proses untuk memperoleh pengetahuan
(ilmiah) secara sistematis dan berakar pada
metode ilmiah (saintific method).

Pendekatan saintifik sangat relevan dengan teori


belajar :
• Bruner (penemuan),
• Piaget (pembentukan dan perkembangan skema),
dan
• Vygotsky (kemampuan pemecahan masalah)
Tujuan Pembelajaran Pendekatan Saintifik
a) Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik,

b) Membentuk kemampuan peserta didik dalam


menyelesaikan suatu masalah secara sistematik,

c) Memperoleh hasil belajar yang tinggi,

d) Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan


ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah,
serta

e) Mengembangkan karakter peserta didik.


Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1) Berpusat pada peserta didik
2) Membentuk students’ self concept
3) Menghindari verbalisme
4) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
5) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta
didik
6) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi
8) Memungkinkan adanya proses validasi terhadap konsep, hukum,
dan prinsip yang dikonstruksi peserta didik dalam struktur
kognitifnya.
9) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum, atau prinsip,
10) Melibatkan proses kognitif dalam merangsang perkembangan
intelektual
Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1) Melakukan pengamatan terhadap aspek-aspek
dari suatu fenomena untuk mengidentifikasi
masalah
2) Merumuskan pertanyaan berkaitan dengan
masalah yang ingin diketahui dan menalar untuk
merumuskan hipotesis berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki
3) Mencoba/mengumpulkan data atau informasi
dengan berbagai teknik
4) Mengasosiasi/menganalisis data atau informasi
untuk menarik kesimpulan
5) Mengkomunikasikan kesimpulan
6) Mencipta
5 langkah kegiatan belajar dalam Pendekatan Saintifik

1. Mengamati (observing), siswa mendapatkan


pengetahuan faktual, pengalaman, dan serangkaian
informasi yang belum diketahui (gap of knowledge)
2. Menanya (questioning), siswa merumuskan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
3. Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting),
siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik
4. Menalar atau mengasosiasi (associating), siswa
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
5. Mengomunikasikan (communicating), siswa
menyampaikan simpulan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau menyampaikan melalui media lain
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

❶ Pembelajaran Berbasis Masalah


( Problem-based Learning )

• Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),


merancang pembelajaran yang mendasarkan
pada masalah nyata sehari-hari (otentik ) yang
bersifat terbuka (open-ended) atau kasus aktual.
Pembelajaran Berbasis Masalah
( Problem-based Learning )
• Tujuan PBM untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru.

• Prinsip-prinsip PBM
a) Penggunaan masalah nyata (otentik)
b) Berpusat pada peserta didik (student-centered)
c) Guru berperan sebagai fasilitator
d) Kolaborasi antar peserta didik
e) Sesuai dengan paham konstruktivisme (peserta didik
untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri)
Tahapan-tahapan PBM
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
Orientasi peserta didik logistik yg dibutuhkan
kepada masalah  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2 • Membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasikan danmengorganisasikan tugas belajar yang
peserta didik berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3 • Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
Membimbing informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
penyelidikan individu dan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok masalah
Fase 4 • Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model
menyajikan hasil karya dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5 • Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
Menganalisa dan dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
❷ Pembelajaran Berbasis Projek
(Project-based Learning )

• Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah


kegiatan pembelajaran yang menggunakan
projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran
untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
• Tujuan PBP adalah :

a) Memperoleh pengetahuan & ketrampilan baru dalam pembelajaran


b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah projek.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang
atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan
tugas/projek.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang
bersifat kelompok.
• Prinsip-prinsip PBP adalah :
1. Berpusat pada peserta didik dalam tugas-tugas projek.
2. Tugas projek menekankan kegiatan penelitian
berdasarkan tema atau topik pembelajaran.
3. Tema/topik tersebut dikembangkan dari suatu KD
tertentu atau gabungan beberapa KD dalam suatu mata
pelajaran, atau gabungan beberapa KD antarmata
pelajaran.
4. Penyelidikan/eksperimen dilakukan secara otentik dan
menghasilkan produk nyata yang disusun dalam bentuk
produk (laporan atau hasil karya).
5. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka
dan tugas mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh
guru.
Langkah-langkah PBP

Perancangan
Penentuan langkah-langkah Penyusunan Jadwal
Projek penyelesaian Pelaksanaan Projek
projek

Penyusunan laporan Penyelesaian


dan projek dengan
presentasi/publikasi fasilitasi dan
hasil projek monitoring guru
❸Pembelajaran Inkuiri
(Inquiry learning)
• Pembelajaran Inkuiri (PI) merupakan proses
pembelajaran yang didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berpikir secara
sistematis
• Pembelajaran adalah proses memfasilitasi
kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan
melalui penemuannya sendiri (bukan hasil
mengingat sejumlah fakta).
• Karakteristik dari Pembelajaran Inkuiri :

1) Menekankan kepada proses mencari dan menemukan.


2) Pengetahuan dibangun oleh peserta didik melalui proses
pencarian.
3) Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing peserta
didik dalam belajar.
4) Menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
merumuskan kesimpulan.
• Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri (PI)

2. MERUMUSKAN
1. ORIENTASI
MASALAH

4.
3. MERUMUSKAN
MENGUMPULKAN
HIPOTESIS
DATA

5. MENGUJI 5. MERUMUSKAN
HIPOTESIS KESIMPULAN
❹Pembelajaran Menemukan
(Discovery Learning )

• Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)


adalah pembelajaran untuk menemukan
konsep, makna, dan hubungan kausal melalui
pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik
• 3 ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi
dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan
dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta
didik; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada.

• Karakteristik dari pembelajaran menemukan:


1) Peran guru sebagai pembimbing.
2) Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan.
3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta
didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan.
• Langkah-Langkah Pembelajaran Menemukan
Memanfaatkan
teknologi informasi Memanfaatkan teknologi informasi dan
dan komunikasi komunikasi dalam pembelajaran yang
Untuk kepentingan
diampu.
pembelajaran.

Menyediakan berbagai kegiatan


Memfasilitasi pembelajaran untuk mendorong
pengembangan peserta didik mencapai prestasi secara
potensi peserta didik optimal
untuk
mengaktualisasikan Menyediakan berbagai kegiatan
berbagai potensi
pembelajaran untuk
yang dimiliki.
mengaktualisasikan potensi peserta
didik, termasuk kreativitasnya
Memahami berbagai strategi
berkomunikasi yang efektif, empatik,
Berkomunikasi dan santun, secara lisan, tulisan,
secara efektif, dan/atau bentuk lain.
empatik, dan santun
Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dengan peserta didik
dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam
interaksi kegiatan/permainan yang
mendidik yang terbangun secara
siklikal dari (a) penyiapan kondisi
psikologis peserta didik untuk ambil
bagian dalam permainan melalui
bujukan dan contoh, (b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil
bagian, (c) respons

Anda mungkin juga menyukai