WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
AL-QUR’AN MU’JIZAT
SEPANJANG ZAMAN
KELOMPOK 5
1. Muhammad Fiqri Muhari (D41180515)
2. Adelia Dwi Juliantini (D41180530)
3. Novita Sari (D41180534)
4. Nur Latifa Al Husna (D41180558)
5. Wanda Agista Rahmasari (D41180688)
6. Faris Yudha Hermawan (D41180693)
7. Syarifatul Hasanah (D41180701)
8. Talita Anggraeni (D41180704)
Pengertian Fungsi
Komponen Perkembangan
isi penafsiran ayat
kandungan Al-Qur’an
PENGERTIAN AL-QUR’AN SECARA BAHASA
MAUPUN ISTILAH
yaitu bacaan atau yang dibaca. Kata
Al-Qur’an Al-Qur’an adalah bentuk mashddar
menurut Bahasa dari fi’il qara’a yang diartikan dengan
arti isim maf’ul, yaitu ( yang dibaca
(Etimologi)
atau bacaan ).
2. Risalah Baru
Al-Qur’an sebagai pengganti kedudukan kitab
suci sebelumnya Taurat (Kitab Nabi Musa), Zabur (Kitab
Nabi Dawud), Injil (Kitab Nabi Isa) yang pernah
diturunkan oleh Allah swt.
Al-Qur’an sebagai kitab terakhir berfungsi sebagai
korektor serta melengkapi kitab-kitab sebelumnya
sehingga menjadi sempurna.
3)Pembenar Kitab-Kitab Sebelumnya
Sebagai pembenar terhadap kitab-kitab sebelumnya, ini
berarti bahwa al-Qur’an memberikan pengakuan terhadap
kitab-kitab sebelumnya sebagai wahyu Allah. Seperti yang
terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 3 :
ِ ب ب ِۡالح
ِ ۡ ََق ُمص َِدق ًا لِمَا بَيۡ نَ يَدَيۡ ِہ وَ ا َنۡزَ لَ الت َّۡو َٰرى َۃ و
ۙ َاَلنۡ جِ يۡ ل َ زَّ لَ عَلَيۡ کَ ۡال ِک َٰت
ِ ۡ ص ِدقًا ِل َما بَ ۡينَ يَ َد ۡي ِہ َو ا َ ۡنزَ َل الت َّ ۡو َٰرى َۃ َو
ۙ اَل ۡن ِج ۡي َل ِ ب ِب ۡال َح
َ ق ُم َ ک ۡال ِک َٰت
َ علَ ۡي
َ َّز َل
Artinya : زَّ ل
4) Sebagai Obat
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an ,surah Al-Isra’
ayat 82, yang berbunyi :
ارا
ً س َّ آن َما ُه َو ِشفَا ٌء َو َر ْح َمةٌ ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ ۙ َو ََل يَ ِزي ُد
َ الظا ِل ِمينَ ِإ ََّل َخ ِ َونُن َِز ُل ِمنَ ْالقُ ْر Sumber: https://bisaquran.com/127535-surat-al-isra.html
Artinya:
“ Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi
obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan
(Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian”. (Al -Isra' (17): 82).
5) Pelajaran atau Pengajaran
Al-Qur’an sebagai pelajaran yang akan mengajarkan
dan membimbing umat dalam kehidupannya untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Seperti yang
terdapat dalam surah al-A’raf ayat 145 :
َ يًل ِل ُك ِل
ٍش ْيء ً صِ ظةً َوت َ ْف َ ش ْيءٍ َم ْو ِع َ اح ِم ْن ُك ِل و
َ ْ َ َو َكت َ ْبنَا لَهُ فِي ْاْل
ل
ِ
َ سأ ُ ِري ُك ْم َد
َار ْالفَا ِس ِقين َ فَ ُخ ْذ َها ِبقُ َّوةٍ َوأْ ُم ْر قَ ْو َم َك يَأ ْ ُخذُوا ِبأ َ ْح
َ ۚ سنِ َها
Artinya :
“ Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh
(Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan
untuk segala hal; maka (Kami berfirman), “Berpegang teguhlah
kepadanya dan suruhlah kaummu Berpegang kepadanya
dengan sebaik-baiknya, Aku akan memperlihatkan kepadamu
negeri orang-orang fasik.
6)Sebagai Mukjizat
Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat
yang dimilki oleh Nabi Muhammad saw. Di antara
kemukjizatan Qur’an yaitu : keindahan kalimat dan isinya
tidak dapat ditiru oleh sastrawan manapun, sebagai
sumber pengetahuan, dan mejelaskan kejadian yang akan
terjadi (masa depan). Terdapat dua hal pokok
diturunkannya al-Qur’an yaitu :
Sebagai rahmat yang dikaruniakan oleh Allah kepada
umat manusia, bila mereka menerima dan
mengamalkan keseluruhan isi al-Qur’an, dan niscaya
akan mendapatkan kehidupan yang bahagidi aa di
dunia dan akhirat.
Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk bagi
manusia untuk mengenal Rasulullah dan membenarkan
idenitas kerasulannya.
Pengertian Mukjizat
Mukjizat (Arab ,معجزةBaca Mu'jizah) adalah perkara di luar kebiasaan yang
dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan
kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya.[1]
Kata mukjizat berasal dari kata bahasa Arab yang berarti melemahkan,
dari kata ‘ajaza (lemah). Dalam aqidah Islam mukjizat dimaknakan sebagai
suatu peristiwa yang terjadi di luar kebiasaan yang digunakan untuk
mendukung kebenaran kenabian seorang nabi dan/atau kerasulan seorang
rasul, sekaligus melemahkan lawan-lawan/musuh-musuh yang meragukan
kebenarannya. Pengertian ini terkait dengan kehadiran seorang nabi atau
rasul.
Aspek-Aspek Mukjizat Al-Qur’an
Aspek bahasa dan sastra
Aspek isyarat ilmiah
Aspek isah-kisah purba
Aspek huku
Aspek Bahasa dan Sastra
Tidak ada satu faktapun seseorang yang dapat menaingi atau
meniru al-qur’an
Kelembutan Al-Qur’an secara lafziyah yang terdapat dalam susunan
suara dan keindahan bahasa
Beberpa ayat memuat nada dan irama yang menyenangkan bagi
pendengar
Merangkum keindahan dan kemudahan memahami sekaligus
Keserasian Al-Qur’an baik untukorang awam maupun cendikiawan
Aspek Isyarat Ilmiah