Anda di halaman 1dari 12

“Hubungan Antara Kelekatan Orang

Tua-Anak dan Pola Asuh Otoriter


dengan Perilaku Agresi pada Remaja”
Disusun Oleh:

Ira Aqimishshalah
(11361201706)
Latar Belakang Masalah

Remaja Kelekatan Perilaku Agresi Pola Asuh Otoriter

Tujuan Penelitian:

Untuk mengetahui hubungan antara kelekatan dan pola asuh otoriter dengan perilaku agresi pada
remaja.
Tinjauan Pustaka
Kelekatan Perilaku Agresi Pola Auh Otoriter
Armsden dan Greenberg (dalam
Guarnieri, Ponti, dan Tani, 2010) Buss & Perry (1992) Gafoor dan Kurukkan (2014)

Ciri-ciri Pola Asuh Otoriter:

• Kontrol yang tegas


Bentuk-bentuk Perilaku • Kepatuhan yang tegas, tidak adanya
Aspek-aspek Kelekatan:
Agresi: pertanyaan dab otoritar penuh orang
tua,

• Trust (Kepercayaan) Tidak siap untuk menerima
• Agresi Fisik kepribadian anak
• Communication • Jika remaja tidak pauth maka akan
• Agresi Verbal berhadapan dengan hukuman.
(Komunikasi)
• Agresi Marah • Mengabaikan kebutuhan anak
• Alienatioan • Jarangnya komunikasi orang tua dan
• Sikap Permusuhan anak
(Keterasingan) • Kebiasaan kontrol yang tinggi dari
orang tua.
Kerangka Berpikir
Perilaku agresi bertujuan untuk menyakiti orang lain (Tylor, Peplau dan Sears, 2012) dan merugikan orang,
perilaku agresi yang terjadi pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelekatan remaja
dengan oarng tua dan pola asuh orang tua. Remaja yang dekat dengan orang tua memiliki komunikasi yang baik
dengan orang tua sehingga tidak akan mengalami stress, juga mereka yang dekat dengan orang tua memiliki
emosi yang positif, memiliki tingkat hubungan interpersonal yang baik, memiliki koordinasi fisik yang baik dan
sahabat, serta lebih percaya diri, sedangkan remaja yang tidak dekat dengan orang tua cendrung menampilkan
emosi negatif, mudah marah sikap permusuhan dan kurang percaya diri (Papalia, 2008). Hubungan yang baik
antara orang tua dan anak akan membuat anak merasa nyaman dan mengurangi tingkat stress anak, serta orang
tua dapat memantau anak secara baik , dan hubungan yang baik antara orang tua dan anak dibarengi oleh pola
asuh yang baik, pola asuh yang baik akan berperan baik yaitu dengan turunnya tingkat perilaku agresi
(Munawir,2016). Pola asuh otoriter menekankan kontrol tegas dari orang tua, dan apabila remaja tidak
memenuhi tuntutan dan pengharapan orang tua maka remaja berhadapan dengan hukuman, Sarwono (dalam
Saputra & Sawitri, 2015) mengatakan bahwa orang tua dengan pola asuh otoriter suka memberi hukuman fisik,
hal ini membuat remaja marah dan kesal, namun remaja tidak berani mengungkapkannya sehingga kemudian
melampiaskannya kepada orang lain dalam bentuk perilaku agresi.

Hipotesis:

Ada Hubungan Antara Kelekatan dan Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresi pada
Remaja.
Metode Penelitian
Sampel:
Populasi: Siswa-siswi 172 orang siswa-siswi kelas VIII
Kuantitatif Korelasional
SMP N 9 Pekanbaru SMP N 9 Pekanbaru.

Alat Ukur:
Adaptasi Skala Kelekatan
Validitas dan Reliabilitas
Armsden dan Greenberg
Variabel Jumlah Cronbach (2010).
Teknik Pengambilan
Aitem Alpha Sampel: Proportionate
Skala Pola Asuh Otoriter dari
Kelekatan 17 0,858 Stratified Random
ciri-ciri pola asuh otoriter
Sampling
Pola Asuh 15 0,852 Gafoor dan Kurukkan (2014).
Otoriter
Perilaku Agresi 15 Skala Perilaku Agresi Buss &
0,838 Perry (1992).
Hasil Analisa Data

Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran Subjek Berdasarkan Usia


Usia Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
13 tahun 30 orang 17,45%
Laki-laki 105 subjek 61,05%
14 tahun 111 orang 64,54%
Perempuan 67 subjek 38,95%
15 tahun 21 orang 12,2%
Total 172 subjek 100%
16 tahun 10 orang 5,81%
Total 172 orang 100%
Hasil Analisis Data
Uji Normalitas
Skewness Kurtosis
Variabel Rasio Rasio
Std. Error Skewness Std. Error Kurtosis
-0,334 0,101
Kelekatan -1,805 0,274
0,185 0,368
Pola Asuh Otoriter 0,198 -0,342
1,070 -0,929
0,185 0,368
0,128 -0,215
Perilaku Agresi 0,691 -0,584
0,185 0,368
*Normal (-2 sampai +2)

Uji Linearitas (p < 0,05)

Variabel F P Keterangan
Kelekatan*Perilaku Agresi
10,413 .002 Linear
Pola Asuh Otoriter*Perilaku Agresi
25,078 .000 Linear
Hasil Analisis Data

Uji Mulltikolinearitas
Colinearity Statistic
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Kelekatan 0,618 1,618
Pola Asuh Otoriter 0,618 1,618

Uji Hipotesis (p < 0,05)

Variabel F Sig. Adjusted R Square


Kelekatan, Pola Asuh
Otoriter*Perilaku Agresi 11,949 .000 0,114
Kategorisasi Data
Skala Pola Asuh Otoriter Skala Perilaku Agresi
Skala Kelekatan
Series 1 Series 1
Series 1

54.70% 60.46% 34.88%


31.97%

41.20%
25.58%

19.77% 19.77%

3.50% 6.40%
0% 0.60%
0% 0%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat 1.17%
Rendah Tinggi Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Pembahasan

Perilaku agresi berada pada kategori


Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan rendah dan sangat rendah yang berarti
maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. siswa/i SMPN 9 tidak memiliki tingkat
Hasil analisis regresi linier berganda yang perilaku agresi yang rendah.
dilakukan, menghasilkan nilai koefisien korelasi F Kelekatan siswa/i berada pada
sebesar 11,949 dengan nilai signifikan p=0.000 kategori tinggi, maksudnya siswa/i
(p≤0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa ada SMPN 9 dekat dengan orang tua
hubungan yang signifikan antara kelekatan dan mereka.
pola asuh otoriter dengan perilaku agresi pada Pola Asuh Otoriter berada pada
remaja. Kelekatan dan Pola Asuh Otoriter mempu kategori rendah, yang artinya polah
memngaruhi sebesar 11,4% terhadap perilaku pengasuhan orang tua siswa/i SMPN 9
agresi remaja, dan sebanyak 88,6% di pengaruhi bukanlah otoriter, namun jika
oleh faktor lain. melakukan sikap otoriter disaat sikap
tersebut di perlukan.
Kesimpulan Saran

• Terdapat hubungan yang signifikan antara • Bagi orang tua, agar tetap mempertahan sikap
kelekatan dan pola asuh otoriter dengan dalam menjalin kelekatan dengan remaja, sehingga
remaja akan dekat dengan orang tua mereka,
perilaku agresi pada remaja. selanjutnya oarng tua juga diharapkan agar dapat
• Remaja yang memiliki tingkat kelekatan yang mempertahankan sikap dalam menerapkan pola
asuh yang harus diberikan kepada anak, dan
tinggi dengan orang tua akan memiliki tingkat memilih pola asuh yang tepat untuk digunakan
perilkau agresi yang rendah, atau sebaliknya. pada waktu tertentu dan pada waktu lain sehingga
Remaja yang tidak dekat dengan orang tua remaja dapat terhindar untuk berperilaku agresi.
akan memiliki tingkat perilaku agresi yang • Bagi Pengajar, Diharapkan guru agar dapat
tinggi. mempertahankan sikap, kepedulian dan
kedisplinan disekolah agar meminimalisir siswa/i
• Siswa/i SMPN 9 dekat dengan orang tua untuk melakukan tindakan agresi.
mereka, dan pola pengasuh yang diterapkan
oleh orang tua bukanlah berfokus pada pola • Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat
memperluas populasi dan memperbanyak sampel
pengasuhan otoriter saja, serta tingkat agar ruang lingkup dan generalisasi penelitian lebih
perilaku agresi mereka rendah. luas sehingga kesimpulan yang diperoleh lebih
komperhensif.
Daftar Pustaka
• Agung, I., M. (2016). Aplikasi SPSS Pada Penelitian Psikologi. Pekanbaru: Al-Mujthadah Press.
• Guarnier, Ponti, & Tani. (2010). The Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) : A Study on The Validity
of Style of Adolescent Attachment to Parents and Peers in an Italian Sample. Journal TPM Volume 17 No. 3
103-1030. Italia : University of Firenze.
• Buss, A.H., & Perry, M. (1992). The Agression Questionnaire. Journal of Persomality and Social Psychology,
63, 452-459.
• Gafoor Abdul. K, & Kurukkan Abidha. (2014). Construction and Validation of Scale of Parenting Style. Guru
Journal of Behavioral and Social Sciences Volume 2 Issue 4 ISSN 2320-9038. India : University of Calicut,
Kerala.
• Taylor, Peplau, Sears. (2012). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
• Papalia, Old, Feldman. (2008). Humant Development (psikologi perkembangan) bagian I s/d IV. Jakarta :
Kencana Predana Media Group.
• Munawir. (2016). Dampak Perbedaan Pola Asuh Terhadap Perilaku Agresif Remaja di SMA 5 Peraya. Jurnal
Psychology Forum UMM. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
• Saputra, Sawitri. (2015). Pola Asuh Otoriter Orang tua dan Agresivitas pada Remaja Pertengahan di SMK
Hidayah Semarang. Jurnal Empati, Vol. 4(4), 320-326. Semarang : Universitas Diponegoro.
• Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-19. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai