Cushing Syndrome
Cushing Syndrome
“ Sindrom Cushing “
PRESENTAN :
Teguh Alman Faluti (1310070100102)
Putri Permata Sari (1310070100175)
Esa Kurnia (1310070100202)
Putri Wahyuni A. (1510070100071)
Risabillah Aprinaldi (1410070100160)
PRESEPTOR :
dr. Lidia Dewi, Sp.PD
1
Anatomi Kelenjer Adrenal
• Kortisol adalah glukokortikoid utama
Hormon dihasilkan oleh zona fasikulata (ZF) dan
glukokortikoid zona reticularis (ZR) bagian dalam yang
(kortisol) dirangsang oleh ACTH (adenokortikotropik
hormon).
Sekresi kortisol memiliki pola tertinggi ketika bangun tidur (pagi) dan
terendah pada waktu tidur (malam atau bed time).
Sekresi kortisol mencapai puncaknya antara pukul 06.00 sampai 08.00
WIB. Selain itu, produksi kortisol juga meningkat pada waktu latihan fisik
karena penting untuk meningkatkan glukosa dan asam lemak bebas
sebagai bahan pembentuk energi.
Jumlah kortisol normal pada jam 09.00 WIB sebesar 6-20 µg/dl, pada
tengah malam kurang dari 8 µg/dl.
Fungsi kortisol berlawanan dengan insulin yaitu menghambat sekresi
insulin dan meningkatkan proses glukoneogenesis di Hepar. Sekresi
kortisol juga dirangsang oleh beberapa faktor seperti trauma, infeksi, dan
berbagai jenis stres
DEFINISI Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang
disebabkan kortisol plasma berlebihan dalam tubuh
(hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid
jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen)
atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat
gangguan aksis hipotalamus-hipofisis- adrenal
(spontan).
Epidemiologi
Sindrom Cushing jarang terjadi, insidensi 0,7-2,4 per juta populasi per tahun.
Sebuah studi dari Denmark melaporkan diagnosis sindrom Cushing pada 166
pasien selama periode 11 tahun (1985-1995), menghasilkan insiden dua kasus
per juta penduduk per tahun.
Pada tipe ini ditemukan peninggian
Tergantung kadar hormon adrenokortikotropik
ACTH (ACTH- (ACTH) dan kadar glukokortikoid
dependent) dalam darah. contoh :adenoma
hipofisis dan sindrom ACTH ektopik
KLASIFIKASI
Pada tipe ini ditemukan peningkatan
Tidak kadar glukokortikoid dalam darah,
tergantung sedangkan kadar ACTH menurun
ACTH (ACTH karena mengalami penekanan. tumor
independent). adrenokortikal, hiperplasia adrenal
nodular, dan iatrogenik.
Etiologi
ACTH ↑
glukokortikoid ↑
pembentukan perubahan
kemampuan sintesis asam lambung, ↑ lipofisis
protein ↓ pepsin ↑ antibody psikologik
humoral, pusat
Pembebasan germinal limpa
protein di jaringan menurun perlukaan gliseol & As. ketidakseimbangan
mukosa dan jaringan
Lemak limpoid emosional
lambung euphoria, insomnia
katabolisme terhambat
kulit matriks lemak tubuh episode depresi
protein tulang
MK : nyeri jaringan adipose sistem singkat
menurun
kulit tipis, kelemahan, kekebalan
rapuh,tampak keletihan sentral tubuh (moon tubuh ↓ MK : gang
merah, timbul atrofi otot osteoporosis, face, punguk bison, proses
lemah obesitas tunkus) MK : resti
striae, mudah berfikir
MK : infeksi
memar, luka-
luka, sembuh defisit penampilan
lambat perawatan chusingoid
diri resti fraktur
patologis
MK : MK : Gang.
gangguan citra tubuh
integritas MK :
kulit resiko
cidera
DIAGNOSIS
berat badan
bertambah
mudah
depresi
memar
Haid tidak
infertilitas
teratur
amenore
Pemeriksaan Fisik
Obesitas
Kulit
Striae pada lengan Striae pada siku Striae pada payudara dan
Kulit
• Terdapat ekimosis.
• Pasien dapat mempunyai telangiectasias dan purpura.
• Atrofi cutaneous dengan eksposur jaringan vaskular
subkutan dan kulit tenting .Kelebihan glucocorticoid
menyebabkan peningkatan lanugo facial hair.
• Acanthosis nigricans, yang berhubungan dengan
resistensi insulin dan hiperinsulinisme . Umumnya
ditemukan di axila, siku, leher, dan di bawah payudara. Acanthosis
nigrican pada
Jantung dan renal ketiak dan leher
• Hipertensi dan edema dapat terjadi karena aktivasi
kortisol dari reseptor mineralokortikoid menuju natrium
dan retensi air.
Gastroenterologi
• Ulkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa
gejala. Khususnya pada risiko pasien yang diberi dosis
tinggi glukokortikoid.
Endokrin
• Galaktore dapat terjadi ketika tumor hipofisis anterior
menghambat tangkai hipofisis yang mengarah ke tingkat prolaktin
tinggi.
• Rendahnya kadar testosteron pada pria dapat
mengakibatkan penurunan volume testis dari penghambatan LHRH
dan LH / FSH fungsi.
Rangka / otot
• Dapat terjadi kelemahan otot proksimal. Terjadinya osteoporosis
dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan tinggi,
dan nyeri tulang rangka aksial.
Pemeriksaan fisik
1. Pembedahan
• Untuk penderita dengan SC tidak tergantung ACTH akibat
adenoma adrenal, dilakukan adrelektomi unilateral.
• Jika terjadi hyperplasia bilateral, adrelektomi bilateral dapat
dikerjakan namun akan mengakibatkan insufisiensi adrenal
dan membutuhkan terapi pengganti hormon glukortikoid dan
minerokortikoid sepanjang hidupnya.
• Tujuannya adalah melakukan reseksi lengkap dari adenoma
pituitari dan koreksi hiperkortisolemia tanpa menyebabkan
defisiensi pituitari yang menetap.
Radioterapi
Metirapon 0.5-4.5 g/hari Akne, hirsutisme, letargi, pusing, ataksia, mual, krisis hipertensif,
Mitotan 2-5 g/hari hypokalemia, edem, dan insufisiensi adrenal.
Etomidat Bolus 0.03 mg/kg iv; Distres gastrointestinal, gangguan konsentrasi dan pusing,
diikuti dengan 0.1- 0.3 ginekomastia, hepatitis, kolestasis, hiperlipidemia, waktu
mg/kg per jam 4-100 perdarahan memanjang, dan insufisiensi adrenal. Nefrotoksik,
mg/hari (obat sedasi, nyeri di tempat infus, reaksi anapilaktik, batuk, cegukan,
investigasional) mual, muntah, dan mioklonus. Letih, mual, nyeri kepala, dan
hipoklameia
Obat kerja sentral
Kabergolin 0.5-7 mg/minggu Kongesti hidung, mual, hipotensi postural, dan nyeri kepala.
Bromokriptin 1-30 mg/hari Peningkatan secara gradual mengurangi efek samping Keadaan
Pasireotid 750-2400 g/hari terkait gastrointestinal, hiperglikemia, kolelitiasis, mual, nyeri
Asam retinoat 10-80 mg/hari (obat riset) perut, letih, nyeri kepala, hipotensi, dan insufisiensi
adrenalSeroptalmia dan artralgia
Antagonis reseptor
glukokortikoid 300-1200 mg/hari Hipokalemia, perburukan hipertensi, insufisiensi adrenal,
Mifepriston hyperplasia endometrial, letih, mual, nyeri kepala, arthralgia,
muntah, dan edema. Kontraindikasi untuk perempuan yang
merencanakan hamil.
Prognosis