Anda di halaman 1dari 34

SEMINAR

Kamis, 3 Mei 2018

PEMETAAN EBOLA VIRUS TERKAIT PHEIC

Pembimbing:
dr. Rahmad Ramadhan, MPH

Ayu Tresnaningrum S 71160891711 M. Rezki Hakim 71160891723


Annisa Dian Islamiaty 71160891710 M. Imam Rasidin 71160891690
Andini Desvira Rizqi 71160891716 T.Bentama Hakim 71160891695
Kiki Dwi Kusuma W 71160891722 Galis Bimantari 71160891704
Kezia Cathrine Purba 71160891390
LATAR BELAKANG

Ebola Virus Disease (EVD)


adalah salah satu dari banyak penyakit
demam berdarah. Virus ini adalah yang
sering berakibat fatal pada manusia
dan primata (seperti monyet, gorilla
dan simpanse).

Data WHO(World Health Organization)


Data World Health Organization (WHO)
pada 31 Desember 2014, sekitar 20.206
telah di konfirmasi adanya dugaan
kasus Virus Ebola yang telah dilaporkan
di empat negara yang terkena (Guinea,
Liberia, Mali, dan Sierra Leone) .
TUJUAN PENULISAN

Tujuan Umum

• Mengetahui pemetaan Ebola Virus terkait dengan


potensial PHEIC

Tujuan khusus

• Untuk mengetahui definisi, etiologi Ebola Virus.


• Untuk mengetahui klasifikasi Ebola Virus.
• Untuk mengetahui transmisi penularan penyakit
yang disebabkan oleh Ebola Virus.
• Untuk mengetahui diagnosa banding penyakit yang
disebabkan oleh Ebola Virus.
• Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan
penyakit yang disebabkan oleh Ebola Virus.
MANFAAT PENULISAN

Bagi Kantor
Bagi Penulis Bagi masyarakat Kesehatan Pelabuhan
Untuk menambah
pengetahuan sehingga
Sebagai penambahan Sebagai penambahan dapat melakukan deteksi
wawasan mengenai Ebola wawasan dan dapat dini dan penanggulangan
Virus terkait potensial melakukan pencegahan terhadap Ebola Virus
PHEIC untuk penyakit yang terkait Public Health
disebabkan oleh Ebola Emergency of
Virus. International concern
(PHEIC).
TINJAUN PUSTAKA
Ebola Virus Disease adalah penyakit yang sering ditandai dengan demam
mendadak, lemah, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan. Gejala ini
diikuti dengan muntah, diare, ruam, gangguan fungsi ginjal dan hati, dan
dalam beberapa kasus terjadi perdarahan baik Internal maupun eksternal.
Seorang penderita EVD dapat pula dilihat dari hasil laboratorium, yaitu
berupa penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit, serta
peningkatan enzim hati.

Etiologi EVD Klasifikasi Virus Ebola

• Virus ebola • Virus Zaire


• Penularan virus ebola • Sudan Ebola Virus
• Sumber (reservoir) virus • Cote d’ivoireb Ebolavirus
ebola • Bundibugyo Ebola Virus
MORFOLOGI

Gambar 1. Struktur virus ebola


Transmisi kelelawar
pada manusia
PATOGENESIS

Gambar 3. Transmisi ebola Gambar 4. Patogenesis


Gejala
Ebola Virus Disease (EVD)

Gejala Awal Gejala Akhir


• Demam ebola dapat menujukkan gejala
• Demam ebola meliputi : seperti :
• radang sendi, • Gatal-gatal
• Pendarahan dari mata, telinga, dan hidung
• sakit punggung, • Pendarahan dari mulut dan dubur
• Diare (pendarahan gastrointestinal)
• Radang pada mata (konjungtivitis)
• Sakit kepala • Bengkak pada organ genital (labia dan
• Kelelahan serta rasa tidak scrotum) Keluarnya darah melalui permukaan
enak badan, kerongkongan kulit dan rongga atas  mulut terlihat
memerah
terasa sangat sakit • Pingsan
• dan muntah-muntah. • Kegagalan fungsi hati
DIAGNOSA
Tabel 1. Tes laboratorium yang digunakan
dalam EVD
Rentang Waktu Setelah Terinfeksi Tes Diagnostik
Beberapa Hari Setelah Onset  Antigen ELISA
 IgM Elisa
 Polymerase Chain Reaction (PCR)
 Isolasi Virus
Tahap Akhir atau Setelah  Antibodi IgG dan IgM
 
Pemulihan
Pada Jenazah Penderita  Tes Immunohistochemistry
 Polymerase Chain Reaction (PCR)
 Isolasi Virus
DIAGNOSA
BANDING
PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaannya
yaitu :
 Mendukung perawatan
rehidrasi dengan cairan oral
atau intravena
 Pengobatan gejala yang
spesifik
 Meningkatkan kelangsungan
hidup.
PENCENGAHAN

• Organisasi kesehatan dunia


Pemberian vaksin rVSV-ZEBOV (WHO) menguji hasil uji coba
Pada penderita Ebola Virus Vaksin Ebola yang terbukti
memberi perlindungaN, pada
saat dilakukan uji coba di
Guinea.
• Pemberian vaksin ini
disuntikkan ke regio deltoid
kiri penderita Ebola.
PENCEGAHAN

Pecegahan Ebola meliputi :


1. Mengurangi resiko penularan dari binatang ke manusia yang
melalui kontak langsung
2. Mengurangi resiko penularan dari manusia ke manusia yang
melalui kontak dengan cairan tubuh penderita Ebola
3. Mengurangi resiko penularan melalui hubungan seksual ;
4. Pengendalian kejadian luar biasa ; penguburan yang aman,
surveilans epidemiologi, karantina,

Pakaian pelindung
pada petugas
kesehatan yang
merawat pasien
ebola
 
PENCENGAHAN

Pembersihan lingkungan 5 tahapan pencegahan


  penyakit ebola dalam
lingkungan masyarakat :
• Health Promotion
• Early Diagnosis
• Spesifik protection
• Disability limitation
• Rehabilitation
PEMBAHASAN

PHEIC

Menurut International Health Regulation (2005), Public


Health Emergency Of International Concern (PHEIC)
adalah suatu kejadian luar biasa yang dapat menjadi
ancaman kesehatan bagi negara lain. Setiap kejadian yang
merupakan PHEIC sesuai dengan criteria sebagai berikut:
1) Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat
2) KLB atau sifat kejadian tidak diketahui
3) Berpotensi menyebar secara International
4) Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan
Pemberlakuan IHR (2005) dilaksanakan
terhitung mulai tanggal 15 juni 2007

Status Hukum IHR(2005) Dan


Pemberlakuannya di Suatu Negara
Penanggung Jawab Pelaksanaan IHR(2005)
di Indonesia

Notifikasi (Pemberitahuan)

Ketentuan Kemampuan Dasar

Pemeriksaan yang Direkomendasikan


Fungsi & Peran KKP dalam Pelaksanaan IHR
2005

Pemantauan alat

Melakukan dekontruksi

Melakukan pengawasan deratisasi, disinfeksi, disinseksi dan


dekontaminasi

Menyampaikan saran dan rekomendasi

Melakukan pengawasan

Melakukan pemeriksanan dan pemantauan

Melakukan komunikasi dengan National IHR Focal Point.


Pemetaan Ebola terkait PHEIC

Peta frekuensi dan distribusi kasus Ebola di Afrika Barat


Tahun 2015
Peta frekuensi dan distribusi kasus EVD tahun 1976-2008
Epidemiologi Ebola Virus Disease di Afrika Barat
Tahun 2015

Kasus
No Negara Suspected Probable Confirmed Jumlah
1 Guinea 8 415 3174 3.597
2 Liberia 5574 1879 3151 10.604
3 Sierra Leone 3639 287 8597 12.523
Jumlah 9221 2581 14.922 26.724
Tabel 2. Case Fatality Rate dan Attack Rate Ebola Virus Disease di Dunia
Tahun 1976-2015

∑ ∑ ∑ Attack Rate
No Tempat (Negara) Tahun CFR (%)
Populasi Berisiko Kasus Kematian /10.000 Pddk
1 Sudan 1976 - 284 151 53,17 -
2 Zaire (Kongo) 1976 - 318 280 88,05 -
3 Zaire 1995 - 315 254 80,63 -
4 Uganda 2000 - 425 224 52,70 -
5 Kongo 2003 - 143 128 89,51 -
6 Kongo 2007 - 267 187 70,04 -
7 Uganda 2007 - 149 37 24,83 -
8 Uganda 2012 - 7 4 57,14 -
9 Uganda 2012 - 24 17 70,83 -
10 Kongo 2012 - 57 28 49,12 -
11 Guinea 2014 - 2015 12,043,898 3.597 2.392 66,50 2,97
11 Liberia 2014 - 2015 4,396,873 10.604 4.796 45,23 24,1
12 Sierra Leone 2014 - 2015 6,205,382 12.523 3.904 31,17 20,18
13 Mali 2014 - 2015 15,768,227 8 6 75 0,005
14 Nigeria 2014 - 2015 178,516,904 20 8 40 0,001
15 Senegal 2014 - 2015 - 1 0 0 -
16 Spanyol 2014 - 2015 - 1 0 0 -
17 Inggris 2014 - 2015 - 1 0 0 -
18 Amerika Serikat 2014 - 2015 - 4 1 25 -
Tabel 3. Distribusi Proporsi Kasus Ebola Confirmed Menurut Jenis Kelamin
di Guinea, Liberia dan Sierra Leone Tahun 2015
∑ Kasus
No Negara Jenis Kelamin Distribusi Proporsi (%)
Yang Dikonfirmasi
         
1 Guinea L 1527 42,51
P 2065 57,52

2 Liberia L 1911 51,01


P 1835 49

3 Sierra Leone L 4654 48,44


P 4953 51,56
         
Tabel 4. Distribusi Proporsi Kasus Ebola Confirmed Menurut Umur
di Guinea, Liberia dan Sierra Leone Tahun 2015

∑ Kasus Total Kasus Distribusi


No Negara Umur
Yang Dikonfirmasi per negara Proporsi
1 Guinea 0-14 493 3119 15,80
15-44 1809 57,00
> 45 817 26,20
2 Liberia 0-14 561 3321 16,89
15-44 2056 61,91
> 45 704 21,20
3 Sierra Leone 0-14 1911 9970 19,17
15-44 5454 54,70
    > 45 2605   26,13
Grafik 1. Jumlah Kasus Ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone Tahun 2014 – 2015
 

Grafik 2. Jumlah Kasus Ebola dan Kematian Akibat Ebola di Guinea Tahun 2014 –
2015
Grafik 3. Jumlah Kasus Ebola dan Kematian Akibat Ebola di Liberia Tahun 2014 – 2015

Grafik 4. Jumlah Kasus Ebola dan Kematian Akibat Ebola di Siera Leone Tahun
2014 – 2015
Kesimpulan
Potensial
Ebola di
Indonesia
KESIMPULAN
1. Ebola Virus Disease (EVD) adalah salah satu dari banyak
penyakit demam berdarah. Virus ini adalah yang sering
berakibat fatal pada manusia dan primata (seperti monyet,
gorilla dan simpanse). EVD disebabkan oleh infeksi virus dari
genus Ebola virus.

2. Klasifikasi dari EVD yaitu Bundibugyo virus (BDBV), Sudan


virus (SUDV), Tai Forest virus (TAFV) dan Ebola virus (EBOV)
yang sebelumnya bernama Zaire Ebola Virus.

3. Transmisi EVD dapat menyebar melalui kontak langsung


dengan darah dan cairan tubuh penderita yang mulai
menunjukkan gejala. Cairan tubuh yang dapat membawa virus
Ebola antara lain air liur, mukosa, muntahan, feses, air mata,
ASI, urin dan sperma.
KESIMPULAN

4. Diagnosa banding EVD adalah demam berdarah, malaria,


demam typhoid dan disentri.

5. Berbagai perawatan potensial termasuk terapi kekebalan tubuh


dan terapi obat saat ini sedang dievaluasi. Terapi cairan menjadi
pilihan utama dalam kasus EVD. Pencegahan EVD dapat dilakukan
dengan :
 Menjaga kebersihan.
 Jangan menangani sesuatu yang mungkin kontak dengan darah
atau cairan tubuh orang yang terinfeksi
 Hindari pemakaman yang memerlukan penanganan tubuh
seseorang yang telah meninggal karena Ebola.
 Hindari kontak dengan kelelawar dan primata non-manusia atau
darah, cairan, dan daging mentah yang diolah dari hewan-
hewan ini.
 Hindari fasilitas di Afrika Barat di mana pasien Ebola sedang
dirawat.
 Setelah kembali dari daerah yang terkena wabah, lakukan
SARAN

Kantor Kesehatan
Pelabuhan

1.
1. Agar
Agar KKP
KKP melakukan
melakukan sosialisasi
sosialisasi kepada
kepada
masyarakat
masyarakat di
di sekitar
sekitar pelabuhan
pelabuhan dandan
Bandar
Bandar udara
udara terkait
terkait pencegahan
pencegahan
penyakit
penyakit Ebola Virus Disease (EVD).
Ebola Virus Disease (EVD).

2. Agar 1.
1. Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan :: meningkatkan
meningkatkan upaya
upaya
2. Agar KKP
KKP melakukan
melakukan sosialisasi
sosialisasi kepada
kepada
masyarakat promotif dan preventif terhadap
promotif dan preventif terhadap
masyarakat didi sekitar
sekitar pelabuhan
pelabuhan dan
dan
bandar penyakit
penyakit Ebola
Ebola Virus
Virus Disease
Disease (EVD),
(EVD),
bandar udara
udara untuk
untuk menjaga
menjaga lingkungan
lingkungan
di
di sekitar pelabuhan dan bandar udara
sekitar pelabuhan dan bandar udara
agar tetap bersih dan bebas dari 2.
2. Melakukan
Melakukan koordinasi
koordinasi dengan
dengan lintas
lintas
agar tetap bersih dan bebas dari
kelelawar. sektor
sektor terkait seperti KKP Kelas II Medan,
terkait seperti KKP Kelas Medan,
kelelawar.
Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan,
Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan,
3. Agar Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan Kabupaten
Kabupaten Kota,
Kota, Dinas
Dinas
3. Agar KKP
KKP melakukan
melakukan survailens
survailens penyakit
penyakit
menular dan deteksi dini yang Pariwisata
Pariwisata dan
dan Kementrian
Kementrian
menular dan deteksi dini yang
disebabkan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Republik
Republik Indonesia
Indonesia ..
disebabkan oleh
oleh Ebola
Ebola Virus
Virus serta
serta
melakukan pengamatan terhadap
melakukan pengamatan terhadap
penumpang
penumpang dan
dan
4.
4. barang
barang terutama
terutama yang
yang berasal
berasal dari
dari
negara yang terjangkit.
negara yang terjangkit.
SARAN
Pelaku Perjalanan
Masyarakat
Internasional

1. Mengurangi risiko penularan dari


binatang ke manusia melalui kontak
1. Melakukan konsultasi kesehatan
langsung dengan kelalawar buah dan
kepada pihak terkait sebelum primata yang terinfeksi serta tidak
mengkonsumsi daging binatang
melakukan perjalanan
tersebut.
Internasonal/Negara terjangkit ebola 2. Memakai sarung tangan jika
berkontak langsung dengan binatang
2. Melakukan pola hidup bersih dan
dan memasak dengan benar daging
sehat dan segera berobat ke dokter jika binatang sebelum dikonsumsi.
3. Menghindari kontak langsung dengan
sakit. penderita Ebola Virus Disease (EVD).
4. Menghindari bepergian ke daerah
yang terkena wabah Ebola Virus
Disease (EVD).

Anda mungkin juga menyukai