KEHAMILAN Faisal makki F 11310130 Apa itu ANEMIA ???
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun
atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl. Lanjutan...
Anemia dalam kehamilan adalah
suatu kondisi ibu hamil dengan kadar Hemoglobin < 11 g% pada trimester I dan III atau < 10,5 g% pada trimester II. Di dunia 34 % ibu hamil dengan anemia dimana 75 % berada di negara sedang berkembang (WHO, 2005 dalam Syafa, 2010). Di Indonesia, 63,5 % ibu hamil dengan anemia (Saifudin, 2006), ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi zat besi dan perdarahan akut, juga karena adanya hemodilusi. Patofisiologi Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding plasma 30,00%, sel darah merah 18,00% dan Hemoglobin 19,00%. Tetapi pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia. Tanda dan Gejala Anemia
• Pada anemia ringan sering tidak memberikan gejala. Tapi
kemungkinan mengeluh kelelahan dan dispnea setelah latihan jasmani. • Pada anemia berat gejalanya antara lain pusing, nyeri kepala, sinkop, gelisah dan sulit tidur / kosentrasi pada sebagian pasien, juga dapat timbul gejala saluran cerna seperti anoreksia, nausea, konstipasi / diare, stomatitis. Tanda lainnya adalah takikardi, diaforesis (keringat dingin), gelisah, sesak napas, dan gejala yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat pada membran mukosa mulut, bantalan kuku & konjungtiva. Klasifikasi anemia • Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat Anemia Zat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan Besi penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Anemia • Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi
asam folat. Megaloblastik • Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang Anemia kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan Hipoplastik obat-obatan.
Anemia • Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria. Hemolitik Anemia
Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan
hemoglobin menurut Manuaba (2007), adalah :
Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
• Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
• Anemia berat : Hb < 7,00 gr% Komplikasi Anemia Dalam Kehamilan
TMT I TMT II TMT III
• Missed abortion • Partus premature • Gangguan his
• Kelainan congenital • Perdarahan ante • Janin lahir dengan • Abortus / partum anemia keguguran • Gangguan • Persalinan dengan pertumbuhan janin tindakan-tindakan dalam rahim tinggi karena ibu • Asfiksia cepat lelah intrapartum sampai kematian Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi. Pemberian preparat 60mg/hari dapat meningkatkan kadar Hb sebanyak 1g%/bulan. Untuk pencegahan sebaiknya tiap wanita hamil diberi Sulfas Ferosus 1 tablet / hari. Selain itu dinasehatkan untuk makan lebih banyak protein dan sayuran yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Tindakan dalam Pengelolaan Anemia • Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil • Beri tablet besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut. • Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang perlunya minum tablet zat besi, makanan yang mengandung zat besi serta kaya vitamin C, serta menghindari minum kopi atau teh atau susu dalam 1 jam sebelum atau sesudah makan. • Jika ditemukan atau diduga anemia, berikan 2-3 kali 1 tablet besi per hari. • Segera rujuk ibu hamil dengan anemia berat untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. • Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.