Anda di halaman 1dari 17

HAK ATAS KEKAYAAN

INTELEKTUAL
TUJUAN DAN SISTEM PERLINDUNGAN
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
Sejarah perlingungan HAKI

 Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia


telah ada sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan
undang-undang pertama mengenai perlindungan HaKI pada tahun 1844
 Selanjutnya, pemerintah Belanda mengundangkan Undang-Undang
Merek tahun 1885, Undang-Undang Paten tahun 1910, dan Undang-
Undang Hak Cipta tahun 1912
 Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan
UUD 1945, seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan kolonial
Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945.
TUJUAN PERLINDUNGAN HAKI

Memberi kejelasan hukum mengenai hubungan


antara kekayaan dengan inventor, pencipta,
desainer, pemilik, pemakai, perantara yang
menggunakannya, wilayah kerja
pemanfaatannya dan yang menerima akibat
pemanfaatan HKI untuk jangka waktu tertentu
Memberikan penghargaan atas suatu
keberhasilan dari usaha atau upaya
menciptakan suatu karya intelektual
Mempromosikan publikasi invensi atau
ciptaan dalam bentuk dokumen HKI yang
terbuka bagi masyarakat
Memberikan perlindungan terhadap
kemungkinan ditiru karena karya intelektual
karena adanya jaminan dari negara bahwa
pelaksanaan karya intelektual hanya diberikan
kepada yang berhak.
SISTEM PERLINDUNGAN HAKI

Paten Law
Paten law atau hukum tertulis (undang-undang)
menegenai sebuah paten, didalam paten
terdapat 2 komponen utama yaitu inventor dan
invensi. Paten law merupakan hukum dalam
bentuk undang-undang untuk paten. Di
indonesai sendiri, undang-undang untuk paten
diatur pada undang-undang nomor 14 tahun
2001 pasal 1 ayat 1,2, dan 3
INVENTOR/PENEMU

Inventor merupakan perseorangan maupun


kelompok (badan atau organisasi) yang
memiliki ide untuk menghasilkan produk
intelektual yang kemudian dilindungi dengan
adanya HAKI, inventor dapat mencakup
pengembang pertama, pengembang pihak
ketiga, maupun pihak yang membeli paten dari
suatu produk karya intelektual, paten law untuk
inventor diatur di undang-undang nomor 14
tahun 2001 pasal 1 ayat 3
Invensi/Penemuan

Invensi merupakan sejumlah ide, usulan,


pemikiran dan buah karya dari para inventor
yang menghasilkan produk karya sebagai
sebuah kekayaan intelektual, inventor tidak
hanya mencakup hasil pemikiran sendiri, namun
juga dapat berupa hasil pengembangan,
perbaikan, proses maupun penyempurnaan
dari produk yang telah ada sebelumnya. Aturan
mengenai invensi terdapat pada undang no 14
tahun 2001 pasal 1 ayat 2.
SISTEM PERLINDUNGAN HAKI

Dalam proses pembentukan hukum


perlindungan HKI, tetap perlu memperhatikan
adanya kepentingan nasional. Hal ini sangat
penting karena dalam dunia perdagangan dan
ekonomi global, rezim kapitalis dan liberalis
tentu akan membenarkan berbagai cara guna
pencapaian orientasi keuntungan dagang
tanpa mempedulikan nilai-nilai dasar suatu
bangsa.
setiap warga negara Indonesia dapat
memanfaat ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, untuk meningkatkan kualitas
hidupnya, salah satunya dengan HKI untuk
mendapatkan jaminan hak milik pribadi yang
tidak boleh diambil secara sewenang-wenang
oleh siapapun sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 28H Ayat (4) UUD 1945.
TERIMA KASIH

 Rafael Kauntu
 Kurnia Palandi
 Riskacinta Rampengan
 Mirella Tumurang
 Berta Gratia
 Brigita Luntungan
 Agnes S. G. Sahuleka
 Angriani A. Hamid

Anda mungkin juga menyukai