Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN NYERI

PERSALINAN

KELOMPOK 3 Fadilah Daud


Asmin Kiyai Nadia Ahmad
Inky Meiyandi Ilato
Moh. Zulkarnain Bakari
Nurhayati Laiya
Yuditya S.P Gafur Putri Patricia Abd Latif
Zulkarnain Yusuf Sitti Alfiah Nono
Dessy Angraini Rauf Wina Ningsi Kumadji
 DEFINISI NYERI
 Menurut IASP 1979 (International Association
for the Study of Pain) nyeri adalah “ suatu
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusaka
n jaringan yang nyata atau yang berpotensi
untuk menimbulkan kerusakan jaringan “,dari
definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
nyeri bersifat subyektif dimana individu mempe
lajari apa itu nyeri, melalui pengalaman yang la
ngsung berhubungan dengan luka (injuri)yang
dimulai dari awal masa kehidupannya.
 NYERI PADA PERSALINAN
 Nyeri persalinan merupakan
pengalaman subjektif tentang sensasi
fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus,dilatasi dan penipisan
serviks, serta penurunan janin selama
persalinan.
Respon fisiologis terhadap nyeri melip
uti peningkatan tekanan darah, denyut
nadi, pernapasan, keringat, diameter
pupil,dan ketegangan otot (Arifin,
2008).
Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi rahim,
kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30
kehamilan yang disebut kontraksi Braxton hicks akibat
perubahan-perubahan dari hormon estrogen dan progesteron
tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan
kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontrak
si Braxton hicks ini akan menjadi kekuatan
his dalam persalinan dan sifatnya
teratur.Kadang kala tampak keluarnya cairan ketuban
yang biasanya pecah menjelang pembukaan
lengkap,tetapi dapat juga keluar
sebelum proses persalinan.Dengan pecahnya ketuban diharapk
an persalinan dapat berlangsung dalam waktu 24 jam (Gadysa,
2009).
PROSES TERJADI NYERI ATAU MEKANISME NYERI
1. Transduksi
Transduksi merupakan proses dimana
suatu stimuli nyeri (noxious stimuli)
dirubah menjadi suatu aktifitas listrik
yang akan diterima ujung-ujung saraf.
Stimuli ini dapat berupa stimuli
fisik(tekanan),suhu(panas) atau kimia(sub
stansi nyeri).
2. Transmisi
Transmisi merupakan proses penyampaian
impuls nyeri dari nosiseptor saraf perifer
melewati kornu dorsalis, dari spinalis menuju
korteks serebri.Transmisi sepanjang akson
berlangsung karena proses polarisasi,
sedangkan dari neuron presinaps ke pasca
sinaps melewati neurotransmitter.
3. Modulasi
Modulasi adalah proses pengendalian internal oleh
sistem saraf, dapat meningkatkan atau mengurangi
penerusan impuls nyeri. Hambatan terjadi melalui
sistem analgesia endogen yang melibatkan
bermacam-macam neurotansmiter antara lain
endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron
di spinalis.
4. Persepsi
Persepsi adalah hasil rekonstruksi susunan
saraf pusat tentang impuls nyeri yang
diterima. Rekonstruksi merupakan hasil
interaksi sistem saraf sensoris, informasi
kognitif (korteks serebri) dan pengalaman
emosional (hipokampus dan amigdala).
Persepsi menentukan berat ringannya nyeri
yang dirasakan (Wibowo, 2009).
 ETIOLOGI NYERI DALAM PERSALINAN
•Peregangan otot polos telah ditunjukkan menjadi
rangsang pada nyeri viseral. Intensitas nyeri yang
dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan
kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.
•Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan
terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah
dilatasi struktur tersebut. Pada awal persalinan,
terdapat pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri
dirasakan kira-kira 20 detik setelah mulainya
kontraksi uterus.Pada persalinan selanjutnya,
terdapat pembentukan tekanan lebih cepat yang
mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum
adanya persepsi nyeri.
•Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak
melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan
yang dirasakan selama kontraksi uterus.
• Rangsangan persalinan kala I ditransmisikan dari
serat eferen melalui pleksus hipogastrik superior,
inferior, dan tengah, rantai simpatik torakal
bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior
pada T10 sampai L1. Nyeri dapat disebarkan dari
area pelvis ke umbilikus, paha atas, dan area
midsakral. Pada penurunan janin, biasanya pada
kala II, rangsangan ditransmisikan melalui saraf
pudendal melalui pleksus sakral ke ganglia akar
saraf posterior pada S2 sampai S4 (Patree, 2007).
• Nyeri pada tahap I persalinan timbul dari uterus dan
adnexa saat berkontraksi, dan hal itu adalah nyeri viseral
yang alami. Beberapa kemungkinan mekanisme yang
menjelaskan hal ini yaitu: nosiseptif yang berasal dari
uterus telah diajukan namun pengamatan saat ini bahwa
nyeri itu lebih banyak dihasilkan akibat dilatasi serviks dan
segmen bawah uterus, dan mekanisme distensi sesudahnya.
Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi
dan tekanan yang dihasilkan uterus yang akan melawan
obstruksi yang terjadi, serviks dan perineum mungkin juga
berperan terhadap terjadinya nyeri. Beberapa nosiseptik
kemudian berperan dalam terjadinya nyeri, yaitu
bradikinin, leokotrin, prostaglandin, serotonin, asam laktat,
dan substan P.
KLASIFIKASI NYERI
1. Klasifikasi nyeri secara umum

Nyeri Akut Nyeri Kronik

Nyeri ini bersifat mendadak, Nyeri ini bersifat dalam, tumpul,


durasi singkat (dari beberapa diikuti dengan berbagai macam
detik sampai 6 bulan). Biasa gangguan. Terjadi lambat dan
berhubungan dengan kecemasan. meningkat secara perlahan
Orang bisa merespon nyeri akut setelahnya, dimulai setelah detik
secara fisiologis dan dengan pertama dan meningkat perlahan
prilaku. Secara fisiologis : sampai beberapa detik atau menit.
diaforesis, peningkatan denyut Nyeri ini biasanya berhungan
jantung, peningkatan dengan kerusakan jaringan. Nyeri
pernapasan, dan peningkatan ini bersifat terus-menerus atau
tekanan darah. intermitten.
2. Klasifikasi nyeri secara spesifik
1) Nyeri somatik dan Nyeri viseral
Bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit (superfisial), yaitu
pada otot dan tulang.
2) Nyeri menjalar
Nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain, umumnya terjadi
akibat kerusakan pada cedera organ viseral.
3) Nyeri psikogenik
Nyeri yang tidak diketahui secara fisik, biasanya timbul
akibat psikososial.
4) Nyeri phantom
Nyeri yang disebabkan karena salah satu ekstermitas diamputasi.
5) Nyeri neorologis
Bentuk nyeri yang tajam karena adanya spasme di sepanjang atau di
beberapa jalur saraf (Hidayat, 2008).
NYERI PERSALINAN KALA I

Rasa nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi


otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan
serviks pada waktu membuka, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen
bawah rahim. Selama kala I, kontraksi uterus yang menimbulkan dilatasi serviks
dan iskemia uteri. Impuls nyeri selama kala I ditranmisikan oleh segmen saraf
spinal dan asesoris thorasic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari
uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus
adalah nyeri visceral yang berlokasi di bawah abdomen menyebar ke daerah
lumbal belakang dan paha bagian dalam.

Nyeri bersifat lokal seperti sensasi kram, sensasi sobek, dan sensasi
panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi servik, vagina dan jaringan
perineum. (Bobak, 2004).
Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri
punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya
berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit.
Namun, beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang
lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di bagian
punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-
kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika
tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam
tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal.
Pada umumnya untuk mengatasi nyeri
selama persalinan digunakan
farmakologis yaitu dangan menggunakan
obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri
dan cara nonfarmakologis atau
farmakologi.
FARMAKOLOGI
Cara farmakologi adalah dengan
pemberian obat-obatan analgesik
yang bisa disuntikan, melalui infus
intra vena yaitu syaraf yang
mengantar nyeri selama persalinan.
NONFARMAKOLOGI

Metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologi sangat


penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun
janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan
kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi
maupun efek obat. Metoda nonfarmakologi dibagi
menjadi tiga komponen yang saling berinteraksi sehingga
mempengaruhi respon terhadap nyeri menurut Melzack
MASSAGE PADA PERSALINAN
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak,
biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau
perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi,
dan/atau meningkatkan sirkulasi. Gerakan-gerakan dasar meliputi : gerakan
memutar yang dilakukan oleh telapak tangan, gerakan menekan dan
mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk-
nepuk, memotong-motong, meremas-remas, dan gerakan meliuk-liuk.
Setiap gerakan gerakan menghasilkan tekanan, arah, kecepatan, posisi
tangan dan gerakan yang berbeda-beda untuk menghasilkan efek yang di
inginkan pada jaringan yang dibawahnya (Henderson, 2006).

Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah


dengan massage yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan.
METODE MASSAGE
1. Metode effleurage
2. Metode deep back massage
3. Metode firm counter pressure
4. Abdominal lifting

Anda mungkin juga menyukai