Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR SKRIPSI

OLEH
SUPARI HARTINI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR


2019
BAB I
LATAR BELAKANG

 Pembangunan kesehatan merupakan pembangunan yang


bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya
(Profil Kesehatan Indonesia, 2010).
 Setiap individu pasti berkeinginan untuk dapat terus hidup
sehat dan kuat sampai tua, untuk mencapainya salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah perilaku hidup sehat.
Adanya perubahan pola hidup sehat membawa
konsekuensi terhadap perkembangan penyakit
degeneratif, salah satunya adalah Hipertensi (Haryono,
2013).
 Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
meningkat melebihi batas normal.
 Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni
bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan
26,1% wanita (WHO, 2011).
 Berdasarkan data dari profil kesehatan provinsi NTB, prevalensi
penyakit tidak menular (PTM) di provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) terus meningkat terutama penyakit hipertensi. Pada tahun
2017 prevalensi hipertensi di NTB mencapai 47 %, sedangkan
pada tahun 2018 meningkat menjadi 62 % ( Profil Kesehatan
Provinsi NTB, 2018 ).
 Untuk mengatasi penyakit hipertensi digunakan beberapa terapi
salah satunya adalah terapi herbal daun Salam.
 Kandungan senyawa flavonoid yang ada di dalam daun salam
dapat digunakan sebagai pengobatan hipertensi, menurunkan
kadar gula darah dan kadar kolesterol (Candra, 2013).
Rumusan • “Apakah ada pengaruh rebusan daun
Masalah Salam terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi di
Puskesmas Denggen ? ”.

• untuk mengetahui pengaruh rebusan


daun salam terhadap penurunan
Tujuan
tekanan darah pada lansia dengan
Penelitian
hipertensi di Puskesmas Denggen
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019.
Bab IV
Pembahasan

Puskesmas Denggen terletak di


Kecamatan Selong Kabupaten Lombok
Timur. Luas wilayah kerja Puskesmas
Denggen adalah 1.886 km2 yang terdiri
atas 1 Desa, 5 Kelurahan yang dibagi
dalam 26 Dusun.
Karakteristik Responden

Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Sampel Menurut Umur di


Puskesmas Denggen.
No Umur N Persentase %
(Tahun)

1 60 - 69 20 80 %

2 70 - 80 5 20 %

Total 25 100,0
Pembahasan

 Dari hasil penelitian menunjukkan yang paling banyak


mengalami hipertensi adalah usia > 60 tahun. Hal ini
disebabkan karena pada masa usia lanjut terjadi
perubahan struktur jantung dan sistem vaskuler
mengakibatkan penurunan kemampuan untuk
berfungsi secara efisien. Katup jantung menjadi lebih
tebal, vena berkelok-kelok dan kemampuan dalam
menangani stress menurun. Hal tersebut
menyebabkan lansia mudah mengalami tekanan
darah tinggi (Fatimah, 2010).
Tabel 4.2. Distribusi Jumlah Sampel Menurut
Pendidikan di Puskesmas Denggen
N Pendidikan N Persentase %
o

1 Tidak Sekolah 11 44 %

2 SD/Sederajat 8 32 %

3 SMP/Sederajat 5 20 %

4 SMA/Sederajat 1 4%

Total 25 100,0
Pembahasan

 Tingginya risiko terkena hipertensi pada pendidikan


rendah disebabkan karena kurangnya pengetahuan
seseorang terhadap kesehatan, lambat dalam
menerima informasi (penyuluhan) tentang gaya hidup
yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik,
kebiasaan merokok, minum alkohol dan perilaku yang
tidak sehat lainnya (Anggara dan Prayitno, 2013).
Tabel 4.3. Distribusi Jumlah Sampel Menurut Jenis
Kelamin di Puskesmas Denggen.
N Jenis Kelamin N Persentase %
o

1 Laki-laki 4 16 %

2 Perempuan 21 84 %

Total 25 100,0
Pembahasan

 Perempuan lebih beresiko mengalami penyakit darah


tinggi dibanding laki-laki. Hal ini disebabkan karena
pengaruh ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Fase ini disebut dengan periode
klimakterium. Periode klimakterium ini disebut pula
sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa
terbakar (hot flush), adanya gejolak panas yang
terjadi suatu peningkatan tekanan darah baik sistol
maupun diastol. (Proverawati, 2010).
Analisis
Hasil Uji Univariat

Klasifikasi Darah Tinggi Lansia Sebelum Diberikan


Rebusan Daun Salam Di Puskesmas Denggen.

N Klasifikasi N Persentase %
o

1 Hipertensi Grade 1 7 28 %

2 Hipertensi Grade 2 18 72 %

Total 25 100,0
Klasifikasi Darah Tinggi Lansia Setelah Diberikan
Rebusan Daun Salam Di Puskesmas Denggen Tahun
2019.
No Klasifikasi N Persentase %

1 Normal 10 40 %

2 Pre Hipertensi 14 56 %

3 Grade 1 1 4%

4 Grade 2 0 0

Total 25 100,0
Hasil Uji Bivariat

Identifikasi Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik


Sebelum Diberikan Rebusan Daun Salam.
No Tekanan N Mean Standart Deviasi Std. Eror
darah
1 Pre test 25
15,513 3,103
Sistolik 173,60
2 Pre test 25 93,20 5,377 1,075
Diastolik
Pembahasan

 Perbaikan kualitas hidup penderita hipertensi adalah


dengan mengontrol tekanan darah, ketidaktahuan dalam
memilih makanan yang tepat, dan ketidakpatuhan dalam
minum obat antihipertensi merupakan salah satu faktor
yang menyulitkan untuk mengatasi peningkatan tekanan
darah. Selain itu data WHO menunjukkan bahwa obat-
obatan konvensional hanya mampu menyembuhkan
penyakit sekitar 30%,penyembuhan utama (sekitar 70%)
berasal dari makanan. Artinya,penyembuhan penyakit yang
semata-mata mengandalkan obat-obatan belum tentu
menyembuhkan hipertensi secara sempurna (Ari Asep,
2016).
Identifikasi Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Setelah
Diberikan Rebusan Daun Salam.
No Tekanan darah N Mean Standart deviasi Std. Eror

1 Posttest Sistolik 25 117,60 11,284 2,257

2 Postest Diastolik 25 76,00 5,000 1,000


Pembahasan

 Daun Salam mengandung senyawa terpen


(seskuiterpen dan triterpen), flavonoid, tannin, niasin,
dan minyak atsiri (mengandung sitral dan eugenol).
Kandungan kimia dalam daun Salam yang diduga
berperan terhadap penurunan tekanan darah adalah
flavonoid.
Analisa Tekanan Darah Lansia Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Rebusan Daun Salam Di Puskesmas
Denggen.
No Tekanan darah N Mean SD Std. t df pValu
Eror e
Mean

1 Sistolik 25 56,000 14,7 2,944 19,022 24 ,000


20

2 Diastolik 25 17,200 6,30 1,261 13,640 24 ,000


5
Pembahasan
 Efek rebusan daun salam menurunkan tekanan darah
karena mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai
anti oksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi
sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi dalam tubuh maka
semakin tinggi resiko seseorang terkena penyakit
hipertensi. Mengkonsumsi rebusan daun salam sebanyak
200 ml sehari membantu menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
 Uji statistik Paired samples test menunjukkan nilai p value
0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan ada pengaruh
pemberian rebusan daun salam pada lansia yang
hipertensi, artinya Ha diterima.
Bab V
Kesimpulan
 Tekanan darah lansia sebelum diberikan rebusan daun salam
menunjukkan hipertensi grade 1 yaitu 7 orang (28 %) dan
hipertensi grade 2 terbanyak yaitu 18 orang (72 %).
 Tekanan darah setelah setelah diberikan rebusan daun salam
menunjukkan tekanan darah tekanan darah normal setelah
diberikan rebusan daun salam sebanyak 10 orang (40 %), pre
hipertensi sebanyak 14 orang (56 %), hipertensi grade 1 sebanyak
1 orang (4 %) dan hipertensi grade 2 sebanyak 0 (0 %).
 Ada pengaruh rebusan daun salam terhadap tekanan darah
lansia di Puskesmas Denggen dengan hasil analisa statistik
menggunakan Paired Samples test yaitu p-Value 0,000 < α 0,05.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai