Anda di halaman 1dari 50

PELATIHAN

JOB SAFETY ANALYSIS


JSA

SURVEYOR INDONESIA (Persero)


2

PROFILE

Rasikun
Kebumen, 26 Nopember 1972
Kompetensi;
Status Beristri 3 anak
S1 Manajemen Mutu
CPHR 081298869422
Ahli K3 Umum rasikun@ptsi.co.id
Auditor Ekternal SMK3 aaqunn@yahoo.com
P3K
Lead Auditor ISO 9001:2008 IRCA
Ahli K3 Kebakaran tingkat B
Lead Auditor Usaha Pariwisata Bidang Akomodasi
TOT Kelembagaan SMK3
Senior Auditor SMK3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pedoman Segala kegiatan untuk


Kemenaker menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja
4

AGENDA
Pembukaan
Deskripsi Pelatihan
Topik-topik:
1. Pendahuluan
2. Bahaya dan Tindakan Pencegahan

3. Prinsip Dasar Manajemen dalam JSA

4. Proses dan Teknik Membuat JSA

5. Latihan/Praktek
5

DESKRIPSI PELATIHAN

Tujuan Pelatihan:
Mengembangkan kompetensi peserta agar
memiliki kemampuan membuat dan
mengelola JSA (analisa keselamatan
pekerjaan) secara maksimal untuk
mencegah kecelakaan.
6

APA ITU JSA?


PROSES MEMBUAT JSA

1. Inventarisasi Tugas

2. Menentukan Tugas Kritis

3. Menguraikan Tugas menjadi


langkah-langkah kerja

4. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kerugian


pada setiap langkah pekerjaan

5. Menetapkan sistem kendali


bahaya

6. Mempergunakan JSA
8

DESKRIPSI PELATIHAN

Hasil pelatihan:
Kemampuan peserta:
• Mendemonstrasikan pemahaman dengan benar
apa itu JSA, serta apa dasar pemikiran, manfaat,
serta berbagai istilah yang berkaitan dengan JSA.
• Membuat inventarisasi tugas crewnya
• Mendemonstrasikan pemahaman tentang proses
dan teknik membuat JSA
• Membuat JSA
• Mendemonstrasikan pemahaman memakai JSA
• Menjelaskan pemahaman mengelola JSA
9

DEFINISI

Apakah arti JSA itu?

Suatu teknik yang dipakai untuk menganalisa


suatu pekerjaan secara sistematis untuk bisa
mengenali bahaya di setiap langkahnya sehingga
bisa dikembangkan solusi untuk mencegah
terjadinya kecelakaan
10

DASAR PEMIKIRAN

• Setiap kecelakaan ada penyebabnya


• Setiap jenis pekerjaan dapat diuraikan dalam
suatu urutan tahapan yang sederhana
• Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali bahaya
dan risikonya
• Setiap bahaya dan risiko ada solusinya
• Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan
cara yang salah bila tidak diberi panduan dan
dilatih
• JSA membantu karyawan melakukan pekerjaan
dengan benar dan aman
11

INVENTARISASI TUGAS
DEFINISI PEKERJAAN
• Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas
(JABATAN), seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Dsb

• Tapi ‘pekerjaan’ dalam arti kecil (TUGAS


atau SINGLE TASK), seperti:
– Mengganti bolam lampu
– Mengganti ban kempes
– Memindah mesin
13

MENETAPKAN TUGAS KRITIS


DEFINISI PEKERJAAN
• Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas
(JABATAN), seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Dsb

• Tapi ‘pekerjaan’ dalam arti kecil (TUGAS


atau SINGLE TASK), seperti:
– Mengganti bolam lampu
– Mengganti ban kempes
– Memindah mesin
15

MENETAPKAN TUGAS KRITIS


16

UNTUK PEKERJAAN YANG BAGAIMANA


JSA DIBUAT?
Untuk Pekerjaan (tugas) yang berpotensi kecelakaan
tinggi:
• Pekerjaan baru, pekerjaan non rutin, pekerjaan yang
berubah
• Tingkat kekerapan tinggi (sering terjadi)
• Tingkat keparahannya tinggi (kalau terjadi pasti
serius)
• Pekerjaan yang belum punya SOP atau langkah
berbayanya tidak tertanggulangi dengan SOP yang
ada
17

MENGURAIKAN TUGAS
MENJADI LANGKAH-LANGKAH
18

MENGURAIKAN LANGKAH KERJA

 Tentukan langkah dari awal sampai akhir.


 Gunakan kata kerja aktif atau operasional
sederhana pada setiap langkah pekerjaan
seperti: memotong, mengganjal, mengelas
dsb.
 Hindari menggunakan kata-kata yang
terlalu umum seperti: mengoperasikan,
merawat, membangun dsb.
 Hindari terlalu detil
19

DASAR PEMIKIRAN

• Setiap kecelakaan ada penyebabnya


• Setiap jenis pekerjaan dapat diuraikan dalam
suatu urutan tahapan yang sederhana
• Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali bahaya
dan risikonya
• Setiap bahaya dan risiko ada solusinya
• Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan
cara yang salah bila tidak diberi panduan dan
dilatih
• JSA membantu karyawan melakukan pekerjaan
dengan benar dan aman
20

INVENTARISASI TUGAS
DEFINISI PEKERJAAN
• Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas
(JABATAN), seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Dsb

• Tapi ‘pekerjaan’ dalam arti kecil (TUGAS


atau SINGLE TASK), seperti:
– Mengganti bolam lampu
– Mengganti ban kempes
– Memindah mesin
22

MENETAPKAN TUGAS KRITIS


23

UNTUK PEKERJAAN YANG BAGAIMANA


JSA DIBUAT?
Untuk Pekerjaan (tugas) yang berpotensi
kecelakaan tinggi:
• Pekerjaan baru, pekerjaan non rutin, pekerjaan
yang berubah
• Tingkat kekerapan tinggi (sering terjadi)
• Tingkat keparahannya tinggi (kalau terjadi pasti
serius)
• Pekerjaan yang belum punya SOP atau langkah
berbayanya tidak tertanggulangi dengan SOP yang
ada
24

MENGURAIKAN TUGAS
MENJADI LANGKAH-LANGKAH
25

MENGURAIKAN LANGKAH KERJA

 Tentukan langkah dari awal sampai akhir.


 Gunakan kata kerja aktif atau operasional
sederhana pada setiap langkah pekerjaan
seperti: memotong, mengganjal, mengelas
dsb.
 Hindari menggunakan kata-kata yang
terlalu umum seperti: mengoperasikan,
merawat, membangun dsb.
 Hindari terlalu detil
26

KESALAHAN UMUM
• Terlalu rinci dalam menyusun urutan
langkah pekerjaan.
• Menggunakan kata kerja yang terlalu
umum, sehingga banyak bahaya yang
tidak terdeteksi.
• Mencatat “bagaimana melakukan
pekerjaan” bukan “apa yang
dilakukan”.
KESALAHAN TERBANYAK DALAM MEMBUAT
LANGKAH PEKERJAAN
Kesalahan terbanyak ke-1 pada tahap
ini adalah memasukkan kegiatan untuk
mengatasi bahaya kedalam langkah
pekerjaan, contohnya:
▫ Memarkir di tempat rata
▫ Memasang persneling ke gigi 1
▫ Mengganjal ban
▫ Memakai sarung tangan,
▫ Mengangkat ban dengan cara yang benar
▫ dsb
KESALAHAN TERBANYAK DALAM MEMBUAT
LANGKAH PEKERJAAN

Kesalahan terbanyak ke-2, memuat langkah yang terlalu


detil, contohnya:
▫ Menutup pintu
▫ Menekan tombol start
▫ Mengenakan helm
▫ Melihat jarum penunjuk
Kesalahan terbanyak dalam
membuat langkah pekerjaan
Kesalahan terbanyak ke-3, memuat kegiatan yang terlalu
luas, sehingga beberapa langkah kerja yang harus
dicantumkan menjadi hilang, contohnya:
Melepas ban yang kempes, padahal langkah ini masih berisi
langkah-langkah seperti:
▫ memasang dongkrak,
▫ menurunkan dongkrak,
▫ melepas baut roda, dan
▫ melepas ban yang kempes
Jumlah langkah ideal adalah tidak melebihi 15 langkah.
30

MENGIDENTIFKASI BAHAYA
DAN POTENSI KERUGIAN
31

BAHAYA DAN
TINDAKAN PENCEGAHAN

Bahaya adalah segala sesuatu yang


berpotensi mencelakakan, mencederai,
atau merusak.

Bahaya berasal dari :


Kimia, fisik, biologi, ergonomi, mekanis,
lingkungan sekitar, psikososial, tingkah
laku, kelistrikan.
32

APAKAH BISA TERJADI KONTAK?


1. Membentur 7. Terjepit di antara
2. Terpukul oleh 8. Jatuh di level sama
3. Kontak dengan 9. Jatuh dari
ketinggian
4. Tersentuh
10.Memforsir tenaga
5. Terperangkap pada
11.Terpapar
6. Terkait pada
33

POTENSI KERUGIAN

Unsur Produksi: 4 Tujuan Manajemen:


• Manusia • Biaya
• Mesin • Produksi
• Material • Kualitas
• Lingkungan • Keselamatan
34

MENETAPKAN PENGENDALIAN
BAHAYA
1 Elimination

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
Contoh-Contoh Pengendalian Bahaya (Resiko)
Menghilangkan (Elimination)
 Menghilangkan sumber bahaya kaki tersangkut/terbentur (trip hazard)
di atas lantai
 Membuang/ memusnahkan bahan kimia yang tidak diperlukan lagi
 Memperbaiki peralatan yang rusak

Penggantian (Subtitution)
 Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah
tingkat bahayanya
 Mengganti pasir silika (sand blasting) dengan copper slag (grit blasting)
pada pekerjaan abbrfasive blasting
 Mengganti proses kering dengan proses basah
 Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling
Contoh-Contoh Pengendalian Bahaya (Resiko)
Rekayasa (Engineering)
 Program desain ulang untuk mengurangi tingkat kebisingan
 Memasang/ mengatur ventilasi udara di daerah lingkungan pengecatatan
 Memasang pagar pengaman mesin pada bagian-bagian mesin yang
bergerak
 Menggunakan anti-glare screen pada layar monitor komputer
 Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada
pekerjaan oxy-cutting

Administrasi (Administrative)
 Pemeliharaan secara reguler
 Mendesain ulang cara kerja
 Penyediaan SOP
 Membatasi paparan pekerja terhadap bahaya
 Pelatihan
38

SIAPA YANG PALING TEPAT


MEMBUAT JSA?
TEORI
PENYEBAB ATURAN,
KECELAKAAN STANDAR,
SOP
TEKNIK MENGUASAI
PEMBUATAN JENIS TUGAS
JSA DARI SUATU
JABATAN

CARA
HIRARKI
MENGERJAKAN
KONTROL
TUGAS TSB

PRASYARAT PEMBUAT JSA ==


YANG PALING TEPAT UNTUK MEMBUAT JSA
ADALAH PENGAWAS

Karena :
• Paling menguasai pekerjaan atau tugas itu
• Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan
anak buahnya
• Mempunyai catatan lengkap tentang kecelakaan dan near-
miss
• Menguasai prosedur dan peraturan kerja
41

METODE ANALISA JSA

• Metode observasi (pengamatan) langsung dan


diskusi

• Wawancara dan diskusi


PROSES MEMBUAT JSA
1. Inventarisasi Tugas

2. Menentukan Tugas Kritis

3. Menguraikan Tugas menjadi


langkah-langkah kerja

4. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kerugian


pada setiap langkah pekerjaan

5. Menetapkan sistem kendali


bahaya

6. Mempergunakan JSA
43

No. Dok
FORMULIR JOB SAFETY
ANALYSIS No. Rev
PT…..
Tgl
JENIS PEKERJAAN
Hal
LANGKAH TUGAS URUTAN LANGKAH TUGAS PENGENDALIAN KESELAMATAN
1

Jakarta, …. Oktober 2016


Dibuat oleh Disahkan oleh

Tim K3/Pengawas Kepala….


44

BAGAIMANA MENGELOLA JSA


DENGAN BAIK?
45

PROSES PEMBUATAN DAN


PENGESAHAN JSA

 Pengawas membuat JSA


 Safety Officer mereview
 Persetujuan atasan
 Dimasukkan database
 Dipergunakan
 Direview
MANFAAT JSA

• JSA terbukti telah menjadi salah satu program pencegahan


kecelakaan yang efektif.
• Pembuatan JSA bisa dilakukan di level pengawas dan
dengan melibatkan karyawan.
• Bisa menjadi bahan training atau meeting dengan
karyawan
• Menjadi pedoman karyawan melakukan pekerjaan dengan
benar
• Bisa menjadi acuan pada waktu investigasi kecelakaan
47

MEMPERGUNAKAN JSA

 Latihkan JSA yang sudah disetujui kepada karyawan terkait.


 Lakukan pengamatan terencana terhadap pelaksanaan JSA di
lapangan
 Bahas sebagai Safety Talk sebelum mengerjakan tugas tersebut
 Tinjau ulang JSA setelah terjadi kecelakaan atau bila terjadi
perubahan pekerjaan
 Usahakan JSA mudah didapat.
48

PROGRAM PENCEGAHAN KECELAKAAN JSA

• Komitmen manajemen puncak


• Penetapan JSA dalam Akuntabilitas K3 Pengawas
• Pemberian Pelatihan Pembuatan JSA
• Pembuatan dan proses approval JSA
• Pengelolaan atau administrasi JSA
Latihan
• Apa itu JSA?
• Apa yang dimaksud pekerjaan dalam JSA?
• Apakah perbedaan antara JSA dan SOP?
• Yang paling tepat, siapa yang harus membuat JSA? Jelaskan
alasannya?
• Apa kelebihan JSA dibandingkan tool pencegahan kecelakaan
yang lain?
• Bagaimana langkah pembuatannya?
• Apa kesalahan terbanyak waktu menguraikan langkah-langkah?
• Apa 6 langkah Proses Pembuatan JSA

Anda mungkin juga menyukai