Anda di halaman 1dari 11

• Menurut Codex alimentarius, kecap ikan merupakan produk cair yang

dapat ditembusi cahaya, tidak keruh, produk cair dengan rasa asin
dan rasa ikan yang diperoleh dari fermentasi campuran ikan dan
garam.
• Produk ini dibuat dengan mencampur ikan dengan garam dan
difermentasi dalam wadah tertutup atau tangki. Umumnya, proses
fermentasi berlangsung dengan jangka waktu diatas 6 bulan.
• Bahan bakunya adalah ikan, garam, air, dan bahan lain.
• Sifat kimia;
-Jumlah kandungan nitrogen tidak kurang dari 10 g / l(jumlah
kandungan nitrogen dapat ditentukan sendiri oleh sebuah negara).
- Amino konten nitrogen asam: tidak kurang dari 40% dari total
kandungan nitrogen.
- pH: antara 5,0-6,5 khas untuk produk tradisional; tapi tidak lebih
rendah dari 4,5 jika bahan yang digunakan untuk membantu
fermentasi.
- garam: tidak kurang dari 200g / l, dihitung sebagai NaCl.
• ikan bahan baku kecap ikan tidak memuat biotoxins laut; misalnya
ciguatoksin, Tetrodotoxin dan PSP)
• Produk yang dibuat menggunakan ikan budidaya harus sesuai dengan
batas maksimum residu obat hewan
• Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki
potensi perikanan yang sangat besar, dengan beragam hasil
laut yang dihasilkan. Pada tahun 2010, target produksi atau
hasil tangkapan khusus untuk ikan mencapai 352 ribu ton.
• Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), kecap ikan
didefinisikan sebagai produk cair yang diperoleh dengan
hidrolisis ikan dengan atau tanpa penambahan bahan
makan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
• Berdasarkan ketentuan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
tentang kecap ikan, terkait dengan persyaratan peralatan
pengolahan kecap ikan, maka semua peralatan dan perlengkapan
yang digunakan dalam penanganan harus tidak mengelupas, tidak
berkarat, tidak merupakan sumber cemaran jasad renik, tidak retak
dan mudah dibersihkan.
• Proses hidrolisis dapat dilakukan melalui proses fermentasi
atau proses kimia. Sebagai produk pangan, kecap termasuk
bumbu makanan berbentuk cair, berwarna coklat kehitaman,
serta memiliki rasa dan aroma ikan yang khas.
• Konsumen produk ini adalah rumah tangga, restoran/hotel, dan
industri catering.
• Secara nasional, statistik dan peta industri khusus untuk kecap ikan
belum tersedia. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian,
kapasitas terpasang produksi kecap dan saus lainnya adalah sbb;
• Contoh skema pemasaran produk kecap ikan
• Pada tahun 2006 impor kecap ikan tercatat sebesar 1.090 ton dan
pada tahun 2009 impor kecap ikan meningkat menjadi 1.213 ton.
• Selain untukpasar domestik, terdapat peluang pasar ekspor untuk
produk kecap ikan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan data statistik
ekspor yang menunjukkan bahwa pada tahun 2009 tercatat ekspor
sebanyak 27,8 ton dan pada kuartal pertama 2010 tercatat ekspor
sebanyak 6,4 ton.
• Impor kecap ikan yang tinggi dikarenakan rendahnya minat
masyarakat khususnya masyarakat pesisir untuk mengolah kecap ikan.
• Kebanyakan masyarakat membuat kecap ikan tidak untuk dipasarkan,
namun untuk dikonsumsi sendiri,

Anda mungkin juga menyukai