Anda di halaman 1dari 40

ABORTUS KOMPLETUS

Abortus Kompletus adalah perdarahan dan


pengeluaran komplet hasil konsepsi

Abortus Kompletus adalah keluarnya seluruh


hasil konsepsi sebelum umur kehamilan
lengkap 20 minggu
Abortus Kompletus adalah Perdarahan pada
kehamilan muda dimana seluruh hasil
konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri

Kalau telur lahir dengan lengkap, abortus


disebut komplet. Pada keadaan ini kuretase
tidak diperlukan lagi.
Kelainan Ovum
Pada ovum abnormal 6% diantaranya terdapat
degenerasi hidatid vilu. Abortus spontan yang
disebabkan oleh karena kelainan dari ovum
berkurang kemungkinan kalau kehamilan sudah
lebih dari 1 bulan, artinya makin muda
kehamilan saat terjadinya abortus makin besar
kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum.
Penemuan morfologis yang paling sering terjadi
dalam abortus dini spontan adalah abnormalitas
dalam perkembangan zigot, embrio fase awal janin,
atau kadang-kadang plasenta.Perkembangan janin
yang abnormal, khususnya dalam trimester
pertama kehamilan, dapat diklasifikasikan menjadi
perkembangan janin dengan kromosom yang
jumlahnya abnormal (aneuploidi) atau
perkembangan janin dengan komponen kromosom
yang normal (euploidi)
Pengaruh Endokrin
Kenaikan insiden abortus bisa disebabkan oleh
hipertiroidisme, diabetes mellitus, dan defisiensi
progesteron. Defisiensi progesteron karena
kurangnya sekresi hormon tersebut dari korpus
luteum atau plasenta, mempunyai kaitan
dengan insiden abortus. Karena progesteron
berfungsi mempertahankan desidua, defisiensi
hormon tersebut secara teoritis akan
mengganggu nutrisi pada hasil konsepsi dan
berperan dalam peristiwa kematian janin.
Faktor Imunologi
Ada dua mekanisme utama pada abnormalitas
imunologis yang berhubungan dengan abortus, yaitu :
mekanisme alloimun dan mekanisme autoimun.
Mekanisme autoimun adalah mekanisme timbulnya
reaksi seluler atau humoral yang ditujukan kepada suatu
lokasi spesifik dalam tubuh hospes. Alogenitas digunakan
untuk menjelaskan ketidaksamaan genetik antar binatang
dari spesies yang sama. Janin manusia merupakan
cangkokan alogenik yang diterima dengan baik oleh
tubuh ibu berdasarkan alasan yang tidak diketahui secara
lengkap. Beberapa mekanisme imunologi dilaporkan
bekerja untuk mencegah penolakan janin.
Mekanisme tersebut mencakup faktor
histokompatibilitas, faktor penghambat sirkulasi,
faktor supressor lokal dan antibodi
antileukositotoksik maternal atau anti paternal.
Tidak adanya atau tidak disintesisnya salah satu
faktor diatas oleh tubuh ibu menyebabkan
terjadinya reaksi imun maternal abnormal yang
berbalik melawan antigen dalam plasenta atau
dalam jaringan janin lainnya dan mengakibatkan
abortus.
Gamet yang Menua

Baik umur sperma atau ovum dapat


mempengaruhi angka insiden abortus spontan.
Gamet yang bertambah tua dalam traktus
genitalis wanita sebelum fertilisasi, dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus.
Kelainan Genetalia Ibu
• Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus
bikornus, dll)
• Kelainan letak dari uterus seperti retrafleksi
uteri fiksata.
• Tidak sempurnanya persiapan uterus menanti
nidasi yang telah dibuahi.
• Uterus terlalu cepat teregang (ada, kehamilan
ganda).
• Distorsio uterus
Gangguan Sirkulasi Plasenta

Dijumpai pada ibu yang menderita penyakit


refatis, hipertensi, hoksemia gravidarum,
anomaly plasenta, dan endarteritis oleh lues.
Penyakit pada Ibu
• Penyakit Infeksi yang memnyebabkan demam
tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis,
rubeola, demam malta, dsb. Kematian fetus
dapat disebabkan karena toksin dari ibu/
invasi kuman/ virus pada fetus.
• Keracunan nikotin, gas racun, alcohol, dll.
• Ibu yang arfiksia pada dekompensasi kordis,
penyakit paru berat, anemi gravis.
TANDA DAN GEJALA
• Seluruh bayi telah dilahirkan dengan lengkap
• Ostium serviks sudah menutup
• Tidak ada sisa dalam uterus
• Uterus lebih kecil
• Kavum uteri kosong
• Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim
dikeluarkan dan selambat-lambatnya perdarahan
berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka rahim
telah sembuh.

(Fadlun dan Achmad Feryanto : 2011)


Untuk memastikan rahim sudah bersih atau
belum bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG
oleh dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi. Tidak memerlukan penanganan
khusus apabila rahim sudah bersih.Hanya saja
pendarahan yang banyak bisa menimbulkan
anemia atau kehilangnan haemoglobin dalam
jumlah besar sehingga diperlukan tranfusi
darah.Kalau hanya menderita anemia ringan saja,
perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya
makan makanan yang mengandung banyak
protein, vitamin dan mineral.
Pada setiap abortus penting untuk selalu
memeriksa jaringan yang dilahirkan apakah
komplet atau tidak dan membedakan dengan
kelainan trofoblas (Molahidatidosa).
Pada abortus kompletus, perdarahan segera
berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan
selambat-lambatnya dalam 10 hari perdarahan
berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka
rahim telah sembuh dan epitelisasi telah selesai.
Servik juga dengan segera menutup kembali.
Kalau dalam 10 hari setelah abortus masih ada
perdarahan juga, abortus inkompletus atau
endometritis pasca abortus harus dipikirkan.

(Fakultas Kdokteran Universitas Padjadjaran : 2004)


PENATALAKSANAAN
• Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi tablet
ergometrin 3×1 tablet/hari untuk 3-5 hari.
• Apabila pasien mengalami anemia sedang,
berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/hari selama
2 minggu disertai dengan anjuran mengkonsumsi
makanan bergizi. Untuk anemia berat berikan
transfuse darah.
• Apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak
perlu diberi antibiotika, atau apabila khawatir
akan infeksi dapat diberi antibiotik profilaksis.
• Anjurkan pasien untuk diet tinggi protein,vitamin
dan mineral.
• Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti
sulfas ferosus atau transfusi darah
• Observasi untuk melihat adanya perdarahan
banyak.
• Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu
setelah penanganan.
• Kirimkan hasil konsepsi untuk pemeriksaan
patologi (adanya hasil konsepsi,membuktikan
bahwa bukan mola, kehamilan ektopik, dan
sebagainya)
• Kuretase tidak diperlukan
• Erogonovin atau metilergonovin maleat diberikan
tiga kali sehari dengan dosis 0,2 mg per oral
selama tiga hari, dapat membangtu kontraksi
uterus
ASUHAN KEBIDANAN YANG
DIPERLUKAN
Penegakan Diagnosis
• Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu.
• Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah
atau kesadaran menurun, tekanan darah normal atau
menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil,
suhu badan normal atau meningkat.
• Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya
jaringan hasil konsepsi
• Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis,
sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
Pemeriksaan Ginekologi
• Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginam ada/ tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva
• Inspekulo: perdarahan dari cavum uteri, ostium uteri terbuka/
sudah tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau
tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
• Colok vagina: porio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau
tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih
kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porssio di goyang, tidak
nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglashi, tidak menonjol dan
tidak nyeri.
• Tes kehamilan: positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu
setelah abortus.
• Pemeriksaan Doppler atau usg untuk menentukan apakah janin
masih hidup.
Manifestasi Klinis
• Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan
• Ostium uteri telah menutup
• Uterus sudah mengecil sehingga perdarahan
sedikit
• Besar uterus tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
ABORTUS KOMPLITUS
Pengkajian Data
• Data Subyektif
A. Identitas
Nama : Ny ’U’ Nama : Tn. ’H’
Umur : 18 Tahun Umur : 23 Tahun
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sidoarjo Alamat : Sidoarjo
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan keluar bagian-
bagian janin dari kemaluannya serta mengalami
perdarahan

2. Riwayat Menstruasi
Manarche : 14 tahun
Siklus Haid : 28 hari
Lama Haid : 7 hari
Flour Albus : ada tetapi tidak berbau dan tidak berwarna
Disminore : ada

3. Riwayat Kehamilan sekarang


HPHT : 22-12-2016
HTP : 29-9-2017
UK : 12/13 minggu
a. Pergerakan janin : belum dirasakan

b. Keluhan umum : ibu mengatakan keluar darah segar dari kemaluan


hingga membasahi 1 – 2 pembalut mulai tanggal 2 Maret 2016, dan
pada tanggal 4 Maret 2016 perdarahan semakin hebat dan keluar janin
dan plasenta kemudian perdarahan masih banyak lalu ibu menuju
Rumah sakit “H” untuk mendapat penanganan

c. Tanda-tanda bahaya : tidak ada

d. ANC : 1 kali di Puskesmas “K”

e. Obat-obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : tidak ada dan ibu


sudah diberikan tablet tambah darah pada kunjungan sebelumnya.

f. Imunisasi TT1 dan TT2 saat bayi; TT3 saat SD; TT4 dan TT5 belum
dilakukan

g. Kekhawatiran Khusus : ibu khawatir dengan kondisi dirinya


4. Riwayat kehamilan, persalinan dan infas yang lalu:
Hamil ini

5. Riwayat kesehatan/ penyakit yang pernah diderita atau


yang sedang diderita
Ibu mengatakan ibu tidak sedang atau pernah menderita
penyakit menular, manurun ataupun menahun

6. Riwayat sosial ekonomi:


a. Status perkawinan : sah, menikah 1 kali, lama perkawinan 4
bulan.
b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilannya saat ini
Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehamilannya ini
karena kehamilan ini sudah direncanakan
c. Riwayat KB : tidak ada
d. Rencana KB : belum ada
e. Pengambilan keputusan pada keluarga : suami sebagai
kepala keluarga
f. Diet/makanan sehari-hari

Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi


Bervariasi misalnya nasi, lauk, sayur-mayur, dll. Air putih yang telah dimasak Sama seperti sebelum hamil

Frekuensi
Sebelum hamil : Frekuensi makan 3 x sehari minum 8 gelas sehari
Saat hamil : makan 5-6 x sehari dan minum sampai 1 ½ botol besar

g. Kebiasaan hidup sehat


Ibu tidak merokok, minum-minuman keras, dan mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan oleh bidan.
Tetapi suami ibu merokok.

h. Personal hygiene
Mandi
sebelum hamil : 2 x sehari
saat hamil : 2 x sehari

Ganti pakaian
sebelum hamil : 2 x sehari
saat hamil: 2 x sehari

Gosok gigi
sebelum hamil : 2 x sehari
saat hamil :2 x sehari
I. Eliminasi
BAB :
Sebelum hamil 1x sehari dengan konsentrasi warna kuning kecoklatan dan lembek
Saat hamil 1x sehari dengan konsentrasi warna kuning kecoklatan dan lembek

BAK :
Sebelum hamil 3x sehari dengan konsentrasi warta kuning jernih
Saat hamil 5-6x sehari dengan konsentrasi warta kuning jernih

j. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari


istirahat
Sebelum hamil : tidur malam 6 jam dan tidur siang 1 jam
Saat hami : tidur malam 5 jam dan tidur siang 2 jam

Pekerjaan
Sebelum hamil : ibu melakukan aktifitas seperti biasanya
Saat hamil : ibu melakukan aktifitas seperti biasanya

k. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan : Rumah Sakit dan
di tolong tenaga kesehatan.
• Data Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmetis
Emosi : stabil
BB sebelum hamil : 51 kg
BB saat ini : 52 kg
TB : 157 cm
LILA : 25 cm

2. 2. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70mmHg
N : 80x/menit
S : 36,7 oC
R : 24x/menit
3. Pemerikasaan khusus
a. Muka:
• Pucat : tidak ada
• edema : tidak ada
• Cloasma gravidarum : tidak ada

b. Mata
• Konjungtiva : tidak anemis
• Sklera : tidak ikterus

c. Payudara :
• Bentuk : simetris
• Pembesaran payudara : ada
• Areola : hiperpigmentasi
• Puting susu : menonjol
• Retraksi : tidak ada
• Dimpling : tidak ada
d. Abdomen :
Inspeksi
• Luka bekas operasi : tidak ada
• Linea : nigra
• Striae : tidak ada
• Konstraksi : tidak ada
Palpasi:
• Leopold I : TFU : 3 jari diatas simpisis, ballotement (+)
• Leopold II : -
• Leopold III : -
• Leopold IV : -
e. Ektremitas atas dan bawah
• Pada tangan: tidak ada edema, kuku tidak pucat.
• Pada tungkai: tidak ada edema, kuku tidak pucat, bentuk simetris,
tidak ada varises, refleks patella +/+
f. Pemerikasan penunjang :
HB : 10.8
Gol. Darah : O
II. INTERPRETASI DATA DASAR
A. Diagnosa: G1P00000, usia kehamilan 12 /13 minggu dengan Abortus Kompletus

Data dasar
- Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, tidak pernah keguguran sebelumnya
- Ibu mengatakan umur kehamilannya 3 bulan
- Ibu mangatakan HPHT 22-12-2016
- Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin
- Ibu mengatakan keluar darah segar dari kemaluannya
- Tanda-Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,7 oC
R : 24x/menit
Palpasi : TFU : 3 jari diatas simpisis, ballotement (+)
Pemeriksaan dalam : VT ,

B. Masalah : Kekhawatiran
Dasar : Ibu mengatakan khawatir dengan keadaannya saat ini

C. Kebutuhan
- Penjelasan tentang keadaan kehamilan ibu.
- Dukungan motivasi dan dampingan bagi ibu
II. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Observasi K/U ibu dan perdarahan
3. Beri konseling tentang KB
4. Pemenuhan nutrisi
5. Beri terapi oral
III. PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Jumat, 4 Maret 2016
Jam : 20.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu K/U ibu baik dengan TD : 110/70 mmHg,
N : 80x/menit, S : 36,7 oC, R : 24x/menit. Menjelaskan pada ibu telah mengalami
keguguran. Menjelaskan pada ibu bahwa keguguran yang dialami ibu disebabkan oleh
banyak faktor antara lain faktor umur dimana berkaitan dengan kesiapan rahim ibu
untuk hamil, yaitu rahim dibawah usia 20 tahun memang sudah dapat difungsikan
untuk hamil tetapi lebih berisiko terutama perdarahan. Faktor lainnya yaitu hubungan
seksual dimana usia kehamilan 1 – 3 bulan perlu diperhatikan dari segi frekuensi,
intensitas, serta penggunaan pengaman.

2. Mengobservasi jumlah perdarahan, kemajuan HIS dan pembukaan serviks. Ibu tidak
mengalami perdarahan dan serviks menutup.

3. Memberikan konseling tentang KB dengan tujuan menunda kehamilan setidaknya


sampai usia ibu 20 tahun dan untuk mengistirahatkan rahim ibu setelah keguguran.

4. Memenuhi nutrisi ibu dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi

5. memberikan terapi obat oral yaitu parasetamol 500 gr


VII. EVALUASI
Hari/tanggal : Jumat, 4 Maret Jam : 20.00 WIB
- Ibu mengetahui hasil pemerikasaan yaitu TD :
110/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,7 O C, R : 24
x/menit. Dan ibu juga mengetahui bahwa dirinya
keguguran dan pada saat ini sudah tidak
perdarahan.
- Ibu mengatakan sudah mengerti dengan
penjelasan yang telah dijelaskan dan bersedia
melaksanakannya.
- Ibu juga sudah meminum obat yang diberikan
Hari tanggal : Sabtu, 5 Maret 2016
Pukul : 11.00 WIB
S : - Ibu mengatakan merasa lemas
- Ibu mengatakan sudah makan dan minum serta istirahat  1 jam
O : - K/U ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,6 oC, R: 20 x/menit
- Perdarahan  2 cc
A : - G1P00000 UK 12/13 minggu ballotement (+) K/U ibu baik dengan
Abortus komplitus
P : - Memberitahu ibu bahwa keadaannya baik dengan TD : 120/80
mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,6 oC, R: 20 x/menit
- Memberikan obat oral yaitu parasetamol (3 x 1), diazepam (3 x 1), SF
(1 x 1)
- Meminta ibu untuk datang kontrol 5 hari lagi pada hari Jumat tanggal
10 Maret 2016 di poli Nifas

Anda mungkin juga menyukai