Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 3 TUGAS

AGAMA ASMAUL HUSNA


 A L LY S A Z A H R A S A F I R A ( 0 2 )
 FA R A H S Y I FA K H A I RU N N I S A ( 1 2 )
 P E R M ATA H AT I O K TA N U R A N I ( 2 1 )
 ZAHRA DINA ALISYHA (30)
AL-HAQQ = YANG MAHA BENAR

• selalu bertindak benar, tidak pernah keluar dari kebenaran, firman Allah :
 Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya.
Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah pembuat
perhitungan yang paling cepat. (Al-An’aam [6]: 62)
 Maka (Zat yang demikan) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak ada sesudah
kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
(Yunus [10]: 32).
AL-WAKIIL = YANG MAHA
MEMELIHARA
Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan
dunia maupun urusan akhirat., firman Allah

َ ‫علَ ٰى ُك ِل‬
 Az-Zumar ayat 62 : ‫ش ْيءٍ َو ِكلل‬ َ ‫َّللاُ خَا ِل ُق ُك ِل‬
َ ‫ش ْيءٍ ۖ َو ُه َو‬ ‫ه‬
 Artinya : “Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha
Pemelihara atas segala sesuatu.”
AL-QAWIYYU = YANG MAHA KUAT

• Tidak pernah merasa lemah atau lelah.

ْ ‫َّللا لَن لَ ْخلُُُوا ذََُاَاا َولَ ِو‬


ۖ ُ‫اْت َ َمعُوا لَه‬ ِ ‫ب َمثَل فَا ْست َ ِمعُوا لَهُ ۚ ِإ هن الهذِلنَ ت َ ْدعُونَ ِمن د‬
ِ ‫ُون ه‬ َ ‫ض ِر‬
ُ ‫اس‬ ُ ‫لَا أَلُّ َها النه‬
َ ٌّ ‫َّللا لََُ ِو‬
ِ‫ع ِِل‬ َ ‫َّللا ََ هق ََ ْد ِر ِه ِإ هن ه‬
َ ‫وب () َما ََ َد ُروا ه‬ ْ ‫ب َو ْال َم‬
ُ ُ ‫طل‬ ‫ف ه‬
ُ ‫الطا ِل‬ َ ۚ ُ‫ش ْلئاا هَّل َل ْستَن ُِذُوهُ ِم ْنه‬
َ ُ‫ضع‬ َ ‫اب‬ُ ََ ُّ‫َو ِإن َل ْسلُ َْ ُه ُم الذ‬
 “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekalikali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun,
walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu.Amat lemahlah yang menyembah danamat
lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (al-Hajj: 73—74)
AL-MATIIN = YANG MAHA KUAT

• Dia Maha Mampu memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa
ada satupun yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang dikehendaki-Nya dan
mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya.
• Allâh Azza wa Jalla mampu menolong siapa yang dikehendaki-Nya serta tidak menolong siapa yang
dikehendaki-Nya. Allah SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.
Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifatnya.
 Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 :

ُ ِ‫اق ذُو ْالُُ هوةِ ْال َمت‬


‫لن‬ ُ ِ‫الر ه‬ َ ‫إِ هن ه‬
‫َّللا ُه َو ه‬
 Artinya : “Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.”
AL-WALIYY = YANG MAHA
MELINDUNGI
• Allah Al-Waliy, Allah Maha Penolong, Pembela, dan Pelindung bagi para auliya`-Nya (kekasih-Nya).
Dia-lah yang menolong dan membela para hamba-Nya yang saleh.
• Dia menolong mereka mengalahkan para musuh, baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
• Dia-lah yang membela orang-orang mukmin dan memudahkan segala urusan mereka.
• Dia-lah yang melindungi orang mukmin dari kesesatan dan kebatilan, serta mengeluarkannya menuju
kebenaran.
 Allah berkalam, yang artinya,
 “Allah Pelindung orang- orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang
mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka.
Mereka kekal di dalamnya.” (al-Baqarah: 257).
AL-HAMIID = YANG MAHA TERPUJI

• Dialah yang maha terpuji pada Zat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya.


• Dia memiliki nama-nama yang paling indah dan sifat-sifat yang paling sempurna.
• Maka al-hamdu (pujian) adalah sifat yang paling luas, pujian yang paling menyeluruh dan sanjungan yang paling
agung. Karena semua nama-Nya Ta’ala adalah pujian, semua sifat-Nya adalah pujian, semua perbuatan-Nya adalah
pujian dan semua (ketentuan) hukum-Nya adalah pujian. Keadilan-Nya adalah pujian, siksaan-Nya terhadap
musuh-musuh-Nya adalah pujian, serta karunia dan kebaikan-Nya kepada wali-wali-Nya adalah pujian. Penciptaan
(terhadap semua makhluk) dan perintah (ketentuan syariat-Nya) hanyalah tegak dengan pujian bagi-Nya,
terwujud dengan pujian bagi-Nya dan tampak dengan pujian bagi-Nya.
}‫اط ْال ََ ِمل ِد‬ ِ ‫ب ِمنَ ْالَُ ْو ِل َو ُهدُوا ِإلَى‬
ِ ‫ص َر‬ ‫{ َو ُهدُوا ِإلَى ه‬
ِ ‫الط ِل‬

 “Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) Yang
Maha Terpuji” (QS al-Hajj: 24).
AL-MUHSII = YANG MAHA
MENGALKULASI
• Tiada satupun yang lenyap atau tertutup dari pandangan Allah, dan semua amalan-amalan hamba-Nya
akan diperhitungkan-Nya sebagaimana wajarnya.
• Firman Allah swt.
 Al-Kahfi 49 yang artinya : “Diletakkan buku amalan tiap-tiap manusia, maka engkau lihatlah tiap-tiap
orang yang berdosa gementar ketakutan memperhatikan apa-apa yang di dalam bukunya, seraya
berkata : “Ah, amat celaka nasib kami, mengapakah buku ini menyebutkan segala-galanya, kecil dan
besar tiada ditinggalkannya (semua diperhitungkan). Mereka memperoleh di hadapannya apa-apa
yang telah dikerjakannya. Tuhanmu itu tiada aniaya kepada siapa pun juga.”
 Menyadari sifat ini kepada Allah, ialah bahwa kita harus menghitung segala gerak-gerik dan amal kita
karena insaf bahwa segala perbuatan kita itu diperhatikan dan dihitung oleh Allah untuk kemudian
akan dibalas dengan balasan yang setimpal.
AL-MUBDI’ = YANG MAHA MEMULAI

• Mengadakan pertama kali. Mengadakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya disebut
dengan ibda’, yaitu menciptakannya pertama kali. Maka Mubdi’ adalah yang menciptakan perama
kali.
• Bila mengadakan sesuatu yang sebelumnya sudah ada maka disebut mengulang. Allah berfirman;

 ِ ْ ‫َو‬
﴾٢٧:‫اْل ْك َر ِام ﴿الرَمن‬ ‫ْال َْ ٰل ِل‬ ‫ذُو‬ ‫َرَِ َك‬ ُ‫َو ْْه‬ ‫﴾ َولَ ََُْ ٰى‬٢٦:‫﴿الرَمن‬ ٍ َ‫ف‬
‫ان‬ ‫علَ ْل َها‬
َ ‫َم ْن‬ ‫ُك ُّل‬
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan,” (Ar-Rahman: 26-27).
AL-MU’IID = YANG MAHA
MENGEMBALIKKAN KEHIDUPAN
• Segala sesuatu dari tiada. Seandainya ada orang yang telah mati, dibakar hingga hancur berkeping-
keping, dan abunya ditebarkan ke seluruh aliran sungai atau ke ruang angkasa yang luas, lalu tersapu
angin topan yang dahsyat sehingga abunya tidak dikenali lagi, maka sungguh Allah Mahakuasa untuk
mengembalikan, menghimpun, dan menghidupkannya kembali.
• Allah berkalam, yang artinya,
 “Hanya kepada-Nyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar dari Allah.
Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya
(menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-
orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir
disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.” (Yunus: 4).
AL-MUHYII = YANG MAHA
MENGHIDUPKAN
 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (ar-Rum: 54)

 “Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu.
Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. Kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” (al-Baqarah: 28)

 “Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan
kamu (lagi). Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat.” (al-Hajj: 66)
AL-MUMIITU = YANG MAHA
MEMATIKAN
• Dia berkuasa mematikan hamba-hamba-Nya dan Dia juga berkuasa untuk menghidupkan kembali.
Dimana Dia tidak pernah mati sebagaimana yang dialami makhluk-makhluk-Nya.
• Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam
dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya? (Al-Mu’minum[13]:80)
• Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia
hanya berkata kepadanya:” Jadilah”, maka jadilah ia. (Al-Mu’min [40]:68)
• Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.(Al-Hadiid [57]:2)
AL-HAYYU = YANG MAHA HIDUP

• Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia.Yang Hidup kekal lagi terus-menerus
mengurus makhluk-Nya. (Ali Imran: 2)
• Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan
memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (Al-Furqan: 58)
• Dialah yang hidup kekal, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia
dengan memurnikan ibadah kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Ghafir: 65)
AL-QAYYUM = YANG MAHA MANDIRI

• Yang mengurus segala perkara atau urusan makhluk-Nya. Dialah yang berdiri sendiri, agung sifat-Nya,
dan tidak memerlukan apapun dari makhluk-Nya, firman Allah
‫ى ْٱلَُلُّو ُم ۚ ََّل تَأ ْ ُخذُهُۥ ِسنَة َو ََّل ن َْوم ۚ لههُۥ َما فِى ٱل ه‬ ٰ ٓ َ ‫ٱَّلل‬
• ‫ض َمن َذا ٱلهذِى َل ْشفَ ُع ِعن َدهُۥٓ ِإ هَّل َِإ ِ ْذنِ ِهۦ ۚ َل ْع َل ُم َما‬ ِ ‫ت َو َما فِى ْٱْل َ ْر‬ ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ُّ ََ ‫َّل ِإ َلهَ ِإ هَّل ُه َو ْٱل‬ ُ‫ه‬
ُّ ‫ظ ُه َما ۚ َو ُه َو ْٱل َع ِل‬
‫ى‬ ُ ‫ض ۖ َو ََّل لَـُٔو ُدهُۥ َِ ْف‬
َ ‫ت َو ْٱْل َ ْر‬ َ ‫َىءٍ ِم ْن ِع ْل ِم ِهۦٓ ِإ هَّل َِ َما‬
‫شا ٓ َء ۚ َو ِس َع ُك ْر ِسلُّهُ ٱل ه‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ْ ‫طونَ َِش‬ ُ ‫ََلْنَ أ َ ْلدِل ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم ۖ َو ََّل لُ َِل‬
‫ْٱلعَ ِظل ُم‬
• Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang dilangit dan
bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang
di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dihendaki-Nya. Dan kursi Allahmeliputi langit dan bumi. Dan tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah [2]: 225)
AL-WAAJID = YANG MAHA PENEMU

• Allah juga Maha Menemukan apa yang menjadi kebutuhan setiap makhluk-Nya. Allah pula yang
memenuhi segala kebutuhan itu sehingga seluruh makhluk tidak kekurangan apapun yang
mereka butuhkan. Allah menemukan kebutuhan makhluk akan rambut, maka Allah memenuhi
kebutuhan itu. Setiap pori-pori rambut Allah yang urus, Allah Swt berfirman,
• "..Bukankah Dia menemukanmu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia
menemukanmu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia
menemukanmu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.." (QS. Adh
Dhuha [93] : 6-8)
AL-MAAJID = YANG MAHA MULIA

• Bukti Allah Maha Mulia Dzat-Nya adalah semua perbuatan Allah baik, tidak ada yang buruk.
Nyamuk yang merupakan ciptaan Allah sekilas tampak hina, tapi dibalik itu ia membawa berkah
bagi hamba-Nya. Dengan Allah ciptakan nyamuk, manusia mendapatkan penghasilan dari
pembuatan obat anti nyamuk dan pembuatan obat virus akibat nyamuk. Dan masih banyak
keberkahan lainnya yang didapat oleh manusia dengan diciptakannya nyamuk oleh Allah.
• Pemberian Allah kepada manusia sangat melimpah. Kalau saja Allah hentikan sedetik saja oksigen
dari alam semesta ini maka manusia akan mati karenanya. Atau Allah tidak berikan vitamin pada
cahaya matahari, manusia akan merasa lemas.
• Allah telah perindah design fisik manusia. Allah berfirman, “Allah telah memperbagus rupamu.”
“Allah telah menciptakan (manusia) dengan sebaik-baik ciptaan.”
AL-WAHID = YANG MAHA TUNGGAL

• Allâh Azza wa Jalla berfirman :

• ‫﴾ َولَ ْم َل ُك ْن لَهُ ُكفُ اوا أَ ََد‬٣﴿ ‫﴾ لَ ْم َل ِل ْد َولَ ْم لُولَ ْد‬٢﴿ ‫ص َم ُد‬ ‫﴾ ه‬١﴿ ‫َّللاُ أَ ََد‬
‫َّللاُ ال ه‬ ‫َُ ْل ُه َو ه‬

• Katakanlah, “Dia-lah Allâh,Yang Maha Esa. Allâh adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia.” [al-Ikhlash/112:1-4]
AL-AHAD = YANG MAHA ESA

ُ ‫اَ ُد ْالَُ هه‬


• ‫ار‬ ِ ‫َّللاُ ْال َو‬
‫أَأ َ ْر ََاب ُمتَفَ ِرَُونَ َخلْر أ َ ِم ه‬

• Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ? [Yusuf/12:39]

ُ ‫اَ ُد ْالَُ هه‬


• ‫ار‬ ‫َُ ْل إِنه َما أَنَا ُم ْنذِر ۖ َو َما ِم ْن إِ ٰلَ ٍه إِ هَّل ه‬
ِ ‫َّللاُ ْال َو‬

• Dan sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allâh Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan. [Shad/38:65]

ُ ‫اَ ُد ْالَُ هه‬


• ‫ار‬ ِ ‫َيءٍ َو ُه َو ْال َو‬ ‫َُ ِل ه‬
ْ ‫َّللاُ خَا ِل ُق ُك ِل ش‬

• Katakanlah, “Allâh adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” [ar-Ra’d/13:16]
AS-SHOMAD = YANG MAHA
DIBUTUHKAN (TEMPAT MEMINTA)
• al-qashdu (tujuan). Maksudnya, orang yang dinamakan dengan ini adalah pemimpin yang dituju
(dijadikan rujukan) dalam semua urusan. Kemudian Ibnu Fâris rahimahullah menyatakan, “Allâh yang
maha agung kemuliaan-Nya adalah ash-Shamad karena semua doa dan permohonan hamba-Nya
ditujukan kepada-Nya”[2].
• Ibnul Atsîr rahimahullah berkata, “Nama Allâh ash-Shamad artinya as-sayyid (penguasa) yang
mencapai puncak kemahakuasaan. Ada yang berpendapat: artinya adalah yang maha kekal abadi…Dan
ada yang mengatakan: artinya adalah yang dituju (oleh semua makhluk) dalam segala kebutuhan
mereka.”[5], firman Allah
• ‫ص َم ُد‬ ‫﴾ ه‬١﴿ ‫َّللاُ أ َ ََد‬
‫َّللاُ ال ه‬ ‫َُ ْل ُه َو ه‬

• Katakanlah: Dialah Allâh Yang Maha Esa, Allâh adalah ash-Shamad (Penguasa Yang Maha Sempurna dan
bergantung kepada-Nya segala sesuatu) [al-Ikhlâsh/112:1-2]
AL-QAADIR = YANG MAHA MENENTUKAN
(MAHA MENYEIMBANGKAN)
• Yang melaksanakan apa saja yang Allah kehendaki dengan tidak tergantung kepada tempo dan
keadaan, ruang dan waktu, firman Allah :
• Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata:” Mengapa tidak diurunkan kepadanya
(Muhammad) sesuatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah:”Sesungguhnya Allah Kuasa
menurunkan sesuatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al-An’aam [6]:
37)
• Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi
adalah Kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu
yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak
menghendaki kecuali kekafiran. (Al-Israa’ [17]: 99)
AL-MUQTADIR =YANG MAHA
BERKUASA
• Yang memegang kekuasaan dari tiap-tiap orang yang mempunyai kekuasaan, firman Allah :
• Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang
kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah,
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-kahfi [18]: 45)
• Atau Kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancam kepada mereka. Maka
sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. (Az-Zukhruf [43]: 42)
AL-MUQQADIM = YANG MAHA
MENDAHULUKAN
• Al Muqaddim berarti Yang Mendahului, firman Allah:
• Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S Al A’raf : 34),
Firman Allah dalam surat lain :
• Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan
kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". tiap-tiap umat mempunyai ajal. apabila
Telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan
tidak (pula) mendahulukan(nya).(Q.S Yunus : 49)
AL-AWWAL = YANG MAHA AWAL

• Allah Al-Awwal, artinya Allah yang Maha Pemula, tidak ada yang mendahului-Nya. Dia ada
sebelum semuanya diwujudkan- Nya. Wujud-Nya tidak didahului atau dibarengi apa pun. Tidak
ada selain-Nya, kecuali Dia yang azali tanpa awal dan permulaan. Awal bukan berarti memiliki
titik permulaan, firman Allah:
• surat al-Hadîd: 3
• “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir,Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
AL-MU’AKHIIR = YANG MAHA
MENGAKHIRKAN
• Allah yang Maha Mengakhirkan segala sesuatu yang dikehendaki untuk diakhirkan. Tidak ada
yang mampu mendahulukan apa yang Allah akhirkan. Semua tergantung pada ketentuan Allah
atas segala sesuatu. Tidak ada yang mampu menggeser apa yang telah menjadi ketentuan Allah
AL-AAKHIR = YANG MAHA AKHIR

• Bermakna Akhir segala wujud. Tidak berakhir wujud dan kekuasaan-Nya, firman Allah :
• Dialah yang Awal dan yang Akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Al-hadiid [57]: 3)

Anda mungkin juga menyukai